BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan tindakan pemenuhan keseimbangan kebutuhan cairan dan
elektrolit secara langsung kepada pasien berbeda jauh dengan apa yang
kami pelajari pada teori. Kami menemukan kesenjangan dalam melakukan
tindakan pemenuhan keseimbangan cairan dan elektrolit kepada pasien,
mulai dari pasien yang tidak mengetahui keadaan bahwa dirinya
mengalami dehidrasi ringan, serta kesenjangan yang terjadi faktor tetes
cairan yang tidak sesuai dengan teori ( lebih cepat ). Kebutuhan cairan
merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat
badan tubuh. Selain itu sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara
keseluruhan, kategori persentase cairan tubuh berdasarkan umur yaitu bayi
baru lahir 75 % dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat
badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari
total berat badan. Oleh karena itu pengkajian dan pemahaman yang
menyeluruh tentang tindakan pemenuhan keseimbangan cairan dan
elektrolit itu sangat penting untuk memenuhi masalah keseimbangan
cairan dan elektrolit. Sebelum pemberian terapi obat obatan, harus
memperhatikan intake dan output agar dapat diketahui tindakan apa yang
harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.

B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Ketika melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
harus memperhatikan kondisi dan penyakit yang dialami oleh pasien
sehingga tetesan cairan infus itu dapat terpenuhi sesuai dengan
kebutuhannya.

59
 60

2. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan pihak sekolah menyediakan buku tentang pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit sehingga siswa dan siswi menjadi lebih
mudah untuk mengetahui dan memahami tentang pemenuhuan
kebutuhan cairan dan elektrolit.
3. Bagi Umum
Diharapkan bagi para pembaca, sebelum melakukan pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit sebaiknya lebih memperhatika intake
dan output terlebih dahulu.