Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)

Vol. 3 No. 2, November 2019

DAMPAK PEREKONOMIAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA


ASING DI LOMBOK TIMUR

ROSIDI, AHMAD ROSIDI


Dosen Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani
Selong, Lombok Timur
Email : ahmadrosidi1001@gmail.com

ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pertama, Fatktor apa saja yang melatar
belakangi masoknya tenaga kerja asing di Wilayah Lombok Timur. ke-dua
bagaimana Dampak perekonomian dan upaya pemerintah Kabupaten Lombok Timur
untuk melindungi pekerja lokal dari maraknya serbuan tenaga kerja asing di
Kabupaten Lombok Timur.
Penelitian ini dilakukan dengan metode ”empirical normative” atau studi
kepustakaan dan menambahkan unsur empiris, dimana mengumpulkan bahan dari
literatur-literatur baik dalam bersifar hardcopy maupun softcopy dan menganalisis
secara normatif dengan kajian hukum internasional dan hukum nasional Indonesia
dan dengan menambahkan unsur empiris. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: 1)
Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkat jumlah tenaga kerja asing di wilayah
kabupaten lombok timur dapat ditemukan di dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanamann Modal Asing, buku aspek hukum penanaman modal dan wawancara
dengan pejabat pengawas tenaga kerja asing dinas ketenagakerjaan lombok timur.
Penerapan GATS di Indonesia menghendaki adanya pasar bebas yang artintya
semakin banyaknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. 2) upaya pemeritah
dalam melindungi pekerja lokal dari masuknya tenaga kerja asing, dengan
mengeluarkan kebijakan yang lebih selektif tentang pengawasan TKA yang masuk
danbekarja ke indonesia dengan mengeluarkan Perpres No.20 Tahun 2018 tentang
Tenaga Kerja Asing dan aturan pelaksana Permenaker No, 10 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Penggunaan TKA. Di Dalam Permenaker Ini, tercamtum berbagai regulasi
yang mengetatkan penggunaan TKA.

Kata Kunci : Tenaga Kerja Asing, Dapak Perekonomian Lombok Timur


ABSTRACT

This writing aims to find out 1) What factors are behind the increasing number
of foreign workers in the East Lombok Region. 2) what is the effort of the East
Lombok Regency Government to protect local workers from the rush of foreign
workers in the East Lombok Regency.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

This research was conducted with the "empirical normative" method or literature
study and added empirical elements, which collected material from literature both in
hardcopy and softcopy and normatively analyzed with the study of international law
and Indonesian national law and by adding empirical elements. The results obtained
are as follows: 1) Factors affecting the increasing number of foreign workers in the
East Lombok regency can be found in Law No. 25 of 2007 concerning Foreign
Investment, a book on legal aspects of investment and interviews with foreign labor
inspector officials in East Lombok. The implementation of GATS in Indonesia
requires the existence of a free market which means that more foreign workers will
enter Indonesia. 2) the government's effort to protect local workers from the entry of
foreign workers, by issuing a more selective policy on the supervision of foreign
workers entering and work to Indonesia by issuing Presidential Decree No.20 of
2018 on Foreign Workers and implementing regulations Permenaker No, 10 of 2018
concerning How to use TKA. In this Permenaker, various regulations that tighten the
use of TKA are covered

Keywords; ..........................

PENDAHULUAN

Melemahnya perekonomian di Indonesia adalah hal yang nyata, yang


sedang di hadapi bangsa ini, walaupun melemahnya ekonomi adalah akibat dari
faktor luar dan diri dinamika ekonomi Indonesia, efek terhadap rakyat tanpa di
sadari terus terasa. Efek-efek ini termasuk peningkatan kurs rupiah pada mata
uang dunia lainnya, flukturasi harga pangan, hingga pemutusan hubungan kerja
(PHK) oleh perusahaan, terutama bagi masyarakat kelas menengah kebawah
demi menjaga roda perusahaan terus berjalan. Diantara isu ekonomi melemah
ini, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan kedatangan ribuan tenaga asing
dari berbagai Negara tetangga. Tingginya arus tenaga asing yang datang dari
berbagi negara datang ke indonesia ini, harus diantisipasi pemerintah. Data
TKA yang bekerja di Indonsia dam mempunyai izin memperkerjakan tenaga
kerja asing (IMTA) per september 2015 mencapai 54.000 orang. 1 data tersebut
mengalami peningkatan pada 2016, yaitu sebanyak 74.183,orang TKA yang
bekerja di Indonesia, 2
Menganalisa tentang dunia ketenagakejaan berarti kita dihadapkan dengan
berbagai macam konflik masalah yang berlapis dalam kehidupan kaum buruh.
Perjuangan kaum buruh untuk dapat kesejahteraan dan memperbaiki kehidupan,

1
Dr.Drs. Widodo Suryandono,SH.,M.M. Tenaga Kerja Asing Analiis politik, Cet 1. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia, 2017. Hal 3
2
Ibid, hal 3

Rosidi, Ahmad| 53
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

prekonomian di negeri sendiri tidak menentu. Berbagai tuntutan sudah


disuarakan tentang keadilan dan perbaikan upah dari berbagai elemen buruh.
Mirisnya pada saat memperjuangkan hak dan keadilan dari pemerintah banyak
korban berjatuhan dari kaum buruh dan keluarganya yang berujung dengan PHK
(Pemutusan hubungan kerja) atau harus berusan dengan hukum.
Melihat kenyataan yang disampaikan media lokal dan Nasional tentang
kebereradaan ribuan tenaga kerja asing (TKA) yang masuk dan bekerja di
berbagai proyek bersekala besar telah memicu kerisauan dan kemarahan rakyat
Indonesia. Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihsa Mahendera, Mantan Menko
Ekonomi, Keuangan Dan Industri, Ginanjar Kartasasmita Dan Pengamat Politik
Muslim Arbi angat bicara dan mengemukakan penilaannya yang senada dalam
kekawatiran, dengan kedatangan ribuan TKA tersebut bahwa hal itu merupakan
kesalahan dan mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil
kebijakan.
Sementara disisi lain persedian tenaga kerja lokal (Indonesia) masih
melimpah sehingga untuk menanggulangi masalah pengangguran tersebut
pemerintah melalui BNP2TKI berperar aktif memberangkatkan tenaga kerja
Indonesia ke berbagi Negara lain seperti Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan
Negara asing lainnya sebagai tujuan penghidupan baru bagi TKI, sebagai upaya
untuk memperbaiki tingkat Social ekonominya, walaupan resiko yang
dihadapinya belum bisa diprediksi akan lebih baik atau lebih buruk. Menurut
data BNP2TKI pada 2015-2019 terdapat sekitar 73.993 pekerja migran
bermasalah pulang ke Indonesia. Masalah-masalah tersebut diantaranya
berkaitan dengan legalitas keberangkatan, menjadi korban tindak
kekerasan/konflik dengan majikan berupa kekerasan fisik, maupun kekerasan
seksual, masalah gaji yang tidak dibayar dan sebagainya. Data TKI yang di
pulangkan selama tahun 2014 dari Arab Saudi sebanyak 20.379 orang,
sedangkan dari Malaysia sebanyak 26.428 orang disusul dari Negara korea
selatan sebanyak 4.000 orang.

A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian normatif emperis. Penelitian hukum
normatif yaitu penelitian hukum yang mengkaji hukum tertulis dari aspek teori,
sejarah, filosofi, perbandingan, struktur dan komposisi, lingkup dan materi,
penjelasan umum dari pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan mengikat dari
suatu undang-undang tetapi mengikat aspek terapan atau inflementasinya3.
Penelitian empiris adalah penelitian hukum positif tidak tertulis mengenai
perilaku masyarakat dalam hubungan hidup masyarakat.4 Penelitian hukum
normatif dengan cara mengkaji hukum tertulis yang bersifat mengikat dari segala
3
Abdulkadir Muhamad. 2004. Hukum dan penelitian hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
hal. 101
4
Ibid , hal.155

Rosidi, Ahmad| 54
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

aspek yang kaitannya dengan pokok yang dibahas yang diteliti. Penelitian hukum
empiris dengan cara mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan meningatnya
penggunaan tenaga kerja asing di Indonesia.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Dampak Perekonomian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Di Kabupaten
Lombok Timur
1. Pengertian Tenaga Kerja Asing (TKA)
Pengertian tenaga kerja asing sebenarnya dapat ditinjau dari segala
segi, dimana salah satunya yang menentukan kontribusi terhadap daerah
dalam bentuk retribusi dan juga menentukan status hukum bentuk-bentuk
persetujuan dari pengenaan retribusi. Tenaga Kerja Asing adalah tiap
orang bukan warga Negara Indonesia yang mampu melakukan
pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.5
PengertianydariyTKA juga terdapat dalam pasal 1 angka 13 UU
Ketenagakerjaan,”tenagaykerja asing adalah warga negara asing
pemengang visa dengan maksud bekerja di wilayahyindonesia.”6
Tujuan mengenai pengaturan TKA jika ditinjau dari aspek hukum
ketenagakerjaan pada dasarnya adalah untuk menjamin dan memberi
kesempatan kerja yang layak bagi warga negara Indonesia di berbagai
lapangan dan tingkatan. Untuk itu masuknya Tenaga Kerja Asing(TKA)
harus melalui mekanisme dan prosedur yang ketat dimulai dengan seleksi
dan prosedur perizinan hingga pengawasan.7 Memperkerjakan tenaga
kerja asing di Indonesia adalah suatu hal yang membuat pemerintah
dilema mengigat masih banyaknya tenaga kerja Indonesia yang
mengangur, akan tetapi adanya investor asing yang menanamkan
investasinya di Indonesia, yang mengharuskan mengikutkan Tenaga
kerjanya yang mempunyai SDM dan skill yang memadai untuk
mengurusi investasinya. Oleh karna itu, dibutuhkanya peranan
pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu
sendiri agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Menurut Budiono,”ada
beberapa tujuan penempatan TKA di Indonesia” 8
a. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional pada
bidang tertentu yang belum bisa diisi oleh TKI.

5
Abdul Khakim,2009, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia ,Citra Aditya Bakti,
Bandung, hal.27
6
Indonesia, Undang-Undang Tentang Ketenagakerjaan, UU No 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 13
7
Agusmidah,2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Dinamika dan Kajian Teori, Bogor:
Ghalia Indonesia, hal 111
8
Budiono, Abdul Rachmat,1995,Hukum Perburuhan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta, hal.155

Rosidi, Ahmad| 55
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

b. Mempercepatyprosesypembangunan nasional dengan jalan


mempercepat proses alih tehnologi atau alih ilmu pengetahuan,
terutama dibidangyindustri.
c. Memberikan perluasan kesempatan kerja bagi TKI.
d. Meningkatkan investasi asing sebagai penunjang modal
pembagunan.
2. Latar Belakang Penggunaan TKA di Indonesia.
Tenaga kerja asing atau (TKA) sudah menjadi fenomena lumrah,
memasuki era globalisasi ditandai dengan tehnologi, transpotasi dan
telekomunikasi, membuat seolah-olah dunia tanpa batas. Penomena ini
akan sangat berpengaruh pula pada sektor ekonomi dunia, yang memaksa
kita untuk memulai era baru memasuki era perdangangan bebas yang
memberikan keluasan pada pelaku ekonomi untuk berusa bersaing secara
sehat tanpa ada proteksi. Dilihat dari semakin banyaknya investasi asing,
latar belakang digunakanya TKA di Indonesia mengalami perubahan
sesuai dengan zamanya. Tujuan pengaturan mengenaai TKA ditinjau dari
aspek hukum ketenagakerjaan pada dasarnya adalah untuk menjamin dan
memberi kesempatan kerja ayang layak bagi warga Negara Indonesia di
berbagai level lapangan pekerjaan. Karnanya dalam memperkerjakan
TKA di Indonesia di lakukan melalui mekanisme dan prosedur yang
ketat di mulail dengan seleksi dan prosedur perizinan hingga
pengawasan. Berlakunya UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
telah mencabut UU No 3 Tahun 1958 tentang penempatan kerja tenaga
kerja asing di Indonesia. Bab VIII Pasal 42 sampai 49, UU No 13 Tahun
2003 menjadi acuan dasar dalam penempatan TKA di Indonesia saat ini
ditambah berbagi peraturan pelaksana.
3. Tujuan penggunaan tenaga asing di Indonesia (TKA)
Tujuan penggunaan tenaga asing tersebut adalah untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan professional pada bidang
tertentu yang belum dapat diduduki oleh tenaga kerja lokal serta sebagai
tahapan dalam mempercepat proses pembagunan nasional maupun
daerah dangan jalan mempercepat alih ilmu pengetahuan dan tehnologi
serta meningkatkan invetasi asing terhadap kehadiran TKA sebagai
penunjang pembagunan Indonesia walaupun kenyataannya perusahaan-
perusahaan yang ada di indonesia baik itu perusahaan swasta asing
maupun swasta nasional wajib menggunakan tenaga ahli Indonesia
sendiri. 9
4. Penempatan tenaga kerja asing (TKA)
Penempatan tenaga kerja asing dapat dilakukan setelah pengajuan
rencana penggunaaan tenaga kerja asing (RPTKA) disetujui oleh
9
HR Abdussalam, 2008, Hukum KetenagaKerjaan, Penerbit Restu Agung, Jakarta, hal.322

Rosidi, Ahmad| 56
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

kementerian tenaga kerja dan transimigrasi dengan mengeluarkan izin


penggunaan tenaga kerja asing. Untuk dapat masuk bekerja di Indonesia,
tenaga kerja asing tersebut harus mempunyai izin tinggal terbatas (Vitas)
adalah keterangan tertulis yang diberikan pejabat yang berwenang di
Perwakilan Republik Indonesia yang memuat persetujuan untuk
melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan maenjadi dasar untuk
pemberian Izin tinggal terbatas (itas) dalam rangka bekerja.
Dalamyhalypengajuan permohonan Itas dilakukan sekaligus dengan
pengajuan Vitas, proses pengajuan Itas dilaksanakan perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri yang merupakan perpanjangan dari
DirektoratyJendralyImigrasi.
5. Tenaga asing ahli asing
Tenaga ahli asing yang didatangkan dari luar negeri oleh
perusahaan pemerintah ataupun swasta hendaknya benar-benar ahli yang
terampil sehingga dapat membantu proses pembagunan Ekonomi dan
Tehnologi Indonesia. Untuk itu proses alih tehnologi kepada TKI baik
dalam jalur menejerial maupun profesionalnya harus dapat pengawasan
yang ketat dengan memberikan sertifikasi kepada tenaga ahli tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan keahlian/skill/keterampilan
adalah kemampuan khusus dibidang tertentu secara mendasar, spesifik,
dan menyentuh akar-akar tehnis.10 Pengertian lain tentang keahlian
diberikan oleh Marcus Buckingham dan Curt Coffman:
”yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah
peran”.11
Masuknya tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia tidak terlepas
dari adanya perubahan dan inflementasi kebijakan dari pemerintah,
sebagai konsekwensi adanya kerjasama Ekonomi Tingkat Internasional
yaitu kerja sama untuk membangun hubungan kerjasama di bidang
ekonomi antara satu negara dengan negara lainnya melalui kesepakatan-
kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan.
Tujuan umum kerja sama ekonomi internasioanal: 12
a. Salingymengisiykekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing
Negara yang mengadakan kerjaysama.
b. Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja
berbagai bidang.

10
“Skill dan Keterampilan yang paling banyak dicari perusahaan’’, www.mcsv.com., diakses 24
september 2019
11
“ Keahian, Pengetahuan, dan bakat” www.kompasiana.com., diakses tanggal 24 September
2019
12
http://areaekonomi.blogspot.co.id/2015/03/dampak-positip-dan-negatif.html postid by Yusup
kurniawan, pada tanggal 4 maret 2019 pukul 09.00 Wita

Rosidi, Ahmad| 57
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

c. Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan umum, dan


kemakmuran dunia.
d. Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.
e. Meningkatkan devisa Negara.

B. Fatktor apa saja yang melatar belakangi masoknya tenaga kerja asing
di Wilayah Lombok Timur
1. Peraturan menteri ketenagakerjaan No 10 Tahun 2018 tentang Tata
Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
13
Pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk
mempermudah proses perizinan yang dinilai sangat rumitydanyberbelit.
Salah satunya adalah kebijakan (policy) dalam bidang ketenagakerjaan,
khususnya prosedur penggunaan TKA. Untuk menyederhanakan proses
perizinan TKA pemerintah menerbitkan peraturan presiden (perpres)
No. 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan TKA. Lima bulan kemudian
pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 10
Tahun 2018 tentang Tata Cara Penggunaan TKA.
Permenaker No 10 Tahun 2018 telah merevisi peraturan tenaga
kerja asing sebelumnya yakni permenaker No. 16 Tahun 2015 Jo
permenaker NO. 35 Tahun 2015. Sedikitnya ada 10 ketentuan baru yang
diatur dalam permenaker No. 10 Tahun 2018. Kepala seksi pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP) Dirktorat pengendalian penggunaan tenaga
kerja asing (PPTKA) Kementerian Ketenagakerjaan, Ratih Rulliyanti,
menjelaskan ketentuan baru itu pada intinya lebih menyederhanakan tata
cara penggunaan tenaga kerja asing (TKA):
a. Terkait izin penggunaaan TKA, sekarang hanya dibutuhkan
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), tidak lagi
perlu izin memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).
b. Pengesahan penggunaan TKA melalui RPTKA dan Notifikasi,
bukan lagi RPTKA dan IMTA.
c. Mengenai waktu pelayanan, sebelumnya untuk IMTA butuh 3 hari
dan RPTKA 3 hari, sekarang dipangkas menjadi 4 hari dengna
rincian RPTKA 2 hari dan Notifikasi 2 hari.
d. Permenaker No. 10 Tahun 2018 menghapus rekomendasi
kementerian dan lembaga terkait.
e. Untuk pelayanan yang digunakan sekarang menggunakan
mekanisme yang secara penuh dan terintegrasi antar
kementerian/lembaga seperti kementerian Hukum dan Ham,
Kementrian Keuangan, dan BPJS.

13
http://m.hukumonline.com/berita/baca/It5b57d36fd6277/inilah-10-aturan-baru-tata-cara-
penggunaan-tka-yang-perlu-dipahami,pada tanggal 18 maret 2019 pukul 09.00 Wita

Rosidi, Ahmad| 58
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

f. Masa berlaku RPTKA lebih lentur, sesuai perjanjian kerja antara


TKA dengan pemberi kerja.
g. TKA yang menjabat sebagai direktur atau komisaris sekaligus
pemegang saham tidak perlu pengurus perisinan.
h. Saat ini pemberi kerja wajib menfasilitasi TKA untuk mendapatkan
pendidikan dan pelatihan berbahasa indonesia.
i. Kini rangkap jabatan tak hanya untuk direksi dan komisaris.
j. Dalam keadaan darurat, TKA bisa bekerja terlebih dahulu baru
kemudian mengurus RPTKA.

Sebelumnya, RPTKA diurus berbarengan dengan masuknya


TKA. Permenaker No. 10 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga
Kerja Asing mengatur ada empat jenis RPTKA yakni darurat dan
mendesak sementara, jangka panjang, dan perubahannya. Kepala
Subbagian Penempatan Tenaga Kerja Biro Hukum Kementrian
Ketenagakerjaan, Agung Sugiri, memaparkan untuk RPTKA darurat dan
mendesak hanya untuk pekerjaan yang tidak terencana dan perlu
penaganan secara cepat seperti bencana alam, kerusakan mesin, dam
kerusuhan. Permohonan RPTKA paling lambat 2 hari setelah bekerja di
Indonesia. Proses penerbitan RPTKA 1 hari dan masa berlakunya paling
lama 1 bulan dan tidak dapat di perpanjang.
RPTKA Sementara hanya bisa digunakan dalam pekerjaan terkait
pembuatan Film Komersial, melakukan audit, kendali mutu produksi,
atau infeksi pada cabang perusahaan di Indonesia. Kemudian
pemasangan mesin dan layanan purna jual serta inpresariat. Proses
penerbitan RPTKA 2 dan masa berlakunya paling lama 6 bulan dan
tidak bisa diperpanjang. Agung menjelaskan permenaker No 10 Tahun
2018 mempertegas sanksi administratif bagi pihak yang melanggar
aturan penggunaan TKA. Bentuknya dari penundaaan pelanyanan,
penghentian sementara proses perizinan TKA, pecabutan notifikasi, dan
tidak menutup kemungkinan ada sanksi lain sesuai peraturan perundang-
undangan.
Sanksi penundaan pelayanan diberikan kepada pemberi kerja yang
tidak mengikut sertakan TKA dalam program asuransi nasional dan
program jaminan social nasional. Tidak memberi laporan rutin setiap
setiap tahun kepada Menteri terkait pelaksanaan dan berakhirnya
penggunaan TKA. Sanksi pengentian sementara proses produksi
diberikan jika pemberi kerja tidak memiliki RPTKA, tidak menunjuk
tenaga kerja pendamping, tidak melaksanakan pendidikan dan pelatihan
bagi tenaga kerja pendamping. “tidak mempasilitasi pendidikan dan
pelatihan bahasa Indonesia kepada TKA”. Terakhir, sanksi pencabutan

Rosidi, Ahmad| 59
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

notifikasi, dikenakan kepada pemberi kerja yang memperkerjakan TKA


pada jabatan terlarang dan tidak membayar dana kompensasi
penggunaan TKA(DKP-TKA).

2. Regulasi Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum Dan


Ham Tentang Pemberian Bebas Visa.
DirektoratyJenderalyImigrasi Kementerian Hukum Dan Ham
melalui website resmi menerbitkan Regulasi tentang pemberian bebas
visa untuk 169 negara Layanan Publik / bebasyvisaykunjungan. 14
a. Umum
Dalamyrangkaymeningkatkan hubungan Negara republik
Indonesia dengan Negara lain, perlu diberikan kemudahan bagi
orang asing dari warga Negara tertentu untuk masuk dan keluar
wilayah republik Indonesia yangydilaksanakanydalam bentuk
pembebasan dari kewajiban memiliki visa kunjungan dengan
memperhatikan asas timbal balik dan manfaat serta dapat
memberikan manfaat yang lebih dalam meningkatkan
perekonomian melalui kunjugan wisatawan manca Negara.
b. Persyaratan
1) Memilikiypasporydengan masa berlaku paling singkat 6
(enam)ybulan
2) Memilikiytiketykembali atau tiket untuk melanjudkan
perjalanan ke Negaraylain. 15
c. Lama tinggal
Bebas visa kunjungan diberikan izin tinggal kunjugan untuk
waktu paling lama 30 hari tidak dapat diperpanjang atau dialih
statuskan menjadi izin tinggal lainnya.
d. Tujuan
1) Wisata
2) Keluarga
3) Social
4) Seni dan budaya
5) Tugas pemerintahan
6) Memberikan ceramah atau mengikuti seminar

14
http://www.imigrasi.go.id/index.php/produk-hukum/undang-undang, pada tanggal 19 maret
2019 pukul 08.30 Wita
15
http://mataram.imigrasi.go.id/keputusan-dirjen diakses 25 oktober 2019 pukuk 19.00 Wita

Rosidi, Ahmad| 60
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

C. KESIMPULAN DAN SARAN


Memasukiyerayglobalisasi yang ditandai dengan kecanggihan tehnologi,
transportasi, dan telekomunikasi, membuat seolah-olah duniaytanpaybatas.
Organisasi perdagangan dunia WTO (Word Trade Organization) yang dibentuk
dalam era globalisai ekonomi menjadikan perdagangan barang dan jasa serta
perpindahan manusia borderless. Era perdagangan bebas melahirkan blok-blok
perdagangan pada tingkat regional, seperti ASEAN dengan muncul perdangan
bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area) di wilayah perdagangan ASEAN,
termasuk globalisai tenaga kerja. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Perjanjian internasional ditingkat global telah diratifikasi Indonesia
diantaranya Perjanjian Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia
(Agreement Establishing the Word Trade Organization) yang disahkan
melalui Undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan
Pembentukan Organisasi perdagangan dunia. Selain perdangan barang,
WTO juga mengikat para anggota dengan perjanjian umum perdagangan
jasa GATS yang menghendaki para anggotanya untuk memperluas akses
pasar sektor jasa, yang meliberalisasi sektor jasa.
2. Pada tataran regional, Indonesia beserta negara ASEAN lainnya
menyepakati kawasan perdagangan bebas ASEAN (ASEAN Free Trade
Area) yang berlaku mulai januari 2016, dan persetujuan kerja sama
liiberalisai dalam perdagangam jasa ASEAN (ASEAN Framework
Agreement in Service) yang dituangkan dalam Mutual recogniton
Arrangement.
Berbagi perjanjian Internasional tersebut mengakibatkan terjadinya
globalisasi tenaga kerja yang membuka peluang bagi TKA dengan mudah
masuk dan bekarja di Indonesia.
B. Saran
Peraturan perundang-undangan juga menentukan bahwa pemerintah
berwenang untuk memberikan IMTA untuk pertama kali bagi penggunaan
TKA, sedangkan pemerintah daerah berwenang sebagai pemberi izin
perpanjangan IMTA sesuai dengan lokasi kerja TKA. 16 Halyiniydapat
dikatakan bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan hubungan
pusat dengan daerah dalam hal penempatan dan penggunaan TKA dapat
digambarkanysebagaiyberikut:
a. Penggunaan TKA harus di dasarkan pada RPTKA dan IMTA
b. RPTKA DAN IMTA awalnya menjadi tanggung jawab kementerian
ketenagakerjaan
c. Perpajangan IMTA lintas provensi menjadi tanggung jawab pusat,
16
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Laporan Politik Hukum Ketenagakerjaan Asing Di
Era Global, Jakarta: 2016, Hal. 63.

Rosidi, Ahmad| 61
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

d. Perjanjangan RPTKA yang tidak mengandung perubahan dan


perpanjangan IMTA lintas kabupaten/kota,
e. Perpanjagan IMTA yang dilakukan di kabupaten/kota kewenagan
kabupaten\kota.

Rosidi, Ahmad| 62
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdulkadir Muhamad. 2004. Hukum dan penelitian hukum. Bandung: PT Citra


Aditya Bakti hal. 101
Abdul Khakim,2009, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia ,Citra
Aditya Bakti, Bandung, hal.27
Agusmidah,2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Dinamika dan Kajian
Teori, Bogor: Ghalia Indonesia, hal 111
Budiono, Abdul Rachmat,1995,Hukum Perburuhan di Indonesia, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta, hal.155
HR Abdussalam, 2008, Hukum KetenagaKerjaan, Penerbit Restu Agung,
Jakarta, hal.322
Widodo Suryandono,SH.,M.M. Tenaga Kerja Asing Analiis politik, Cet 1.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2017. Hal 3

B. Peratuarn Perundang-undangan
Indonesia, Undang-Undang Tentang Ketenagakerjaan, UU No 13 Tahun 2003
Pasal 1 ayat 13

C. Majalah/Laporan/Internet

“Skill dan Keterampilan yang paling banyak dicari perusahaan’’,


www.mcsv.com., diakses 24 september 2019
“ Keahian, Pengetahuan, dan bakat” www.kompasiana.com., diakses tanggal
24 September 2019
http://areaekonomi.blogspot.co.id/2015/03/dampak-positip-dan-negatif.html
postid by Yusup kurniawan, pada tanggal 4 maret 2019 pukul 09.00
Wita
http://m.hukumonline.com/berita/baca/It5b57d36fd6277/inilah-10-aturan-baru-
tata-cara-penggunaan-tka-yang-perlu-dipahami,pada tanggal 18 maret
2019 pukul 09.00 Wita
http://www.imigrasi.go.id/index.php/produk-hukum/undang-undang, pada
tanggal 19 maret 2019 pukul 08.30 Wita
http://mataram.imigrasi.go.id/keputusan-dirjen diakses 25 oktober 2019 pukuk
19.00 Wita

Rosidi, Ahmad| 63
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Syariah (ALIANSI)
Vol. 2 No. 1, Mei 2019

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Laporan Politik Hukum


Ketenagakerjaan Asing Di Era Global, Jakarta: 2016, Hal. 63.

Rosidi, Ahmad| 64

Anda mungkin juga menyukai