Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

JUDUL KEGIATAN:
STUDI KASUS DI BENTENG MARLBOROUGH KOTA
BENGKULU UNTUK MEPELAJARI SEJARAH DAN NILAI-
NILAI KEBANGSAAN YANG ADA DI DALAMNYA

Disusun oleh:
Muhammad Nino Alfarizinadi
(A1B022076)

Dosen Pengampuh:
Dr. Amirizal, SH., M. Hum

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Pelaksanaan Kegiatan : Studi kasus di Benteng Marlborough
Bengkulu untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang ada di
dalamnya
2. Praktikum Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
3. Pendekatan Kegiatan : Sosialisasi
4. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Lengkap : Annisa Fadillah
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NPM : A1B022076
d. Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
e. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
f. Telepon/HP : 082246131906
5. Anggota Pelaksana
Nama dan NPM Anggota 1 : Genia Tsarin Hany Ritza (A1B022080)
Nama dan NPM Anggota 2 : Kurnia Nauli Putri (A1B022084)
Nama dan NPM Anggota 3 : Muhammad Nino A (A1B022088)
Nama dan NPM Anggota 4 : Almira Haghiz Soghia M.S (A1B022092)
Nama dan NPM Anggota 5 : Aulia Difha Ramadhani (A1B022096)
Nama dan NPM Anggota 6 : Samuel Fernando Marbun (A1B022100)
Nama dan NPM Anggota 7 : Muhammad Al-Fariz B (A1B022105)
6. Lokasi Kegiatan : Benteng Marlborough Bengkulu
7. Jumlah Biaya : Rp 22.000/orang

Bengkulu, 22 Mei 2023


Mengetahui
Dosen Pengampu Mata Kuliah, Ketua Pelaksana,

Dr. Amirizal, SH., M. Hum Annisa Fadillah


NIP. 195808261989031002 A1B022076

ii
ABSTRAK DAN RINGKASAN

Laporan praktikum ini bertujuan untuk menyajikan sebuah studi kasus


yang dilakukan di Benteng Marlborough Bengkulu dengan fokus pada
pemahaman sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalamnya.
Benteng Marlborough adalah salah satu warisan sejarah yang penting di
Indonesia, memainkan peran penting dalam perkembangan Bengkulu dan
mengandung nilai-nilai yang mewakili semangat kebangsaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam laporan ini adalah sosialisasi di
Benteng Marlborough, wawancara dengan petugas dan pemandu wisata, serta
pengumpulan data melalui studi literatur yang relevan. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk naratif yang menggambarkan
sejarah serta nilai-nilai kebangsaan yang dapat dipetik dari Benteng Marlborough.
Hasil studi kasus menunjukkan bahwa Benteng Marlborough didirikan
pada tahun 1714 oleh Inggris dan memiliki peran strategis dalam menjaga
kepentingan perdagangan mereka di Hindia Timur. Namun, pada tahun 1825,
benteng ini diserahkan kepada pemerintah Belanda setelah periode penjajahan
Inggris di Indonesia berakhir. Sejak itu, Benteng Marlborough menjadi simbol
perlawanan dan semangat kebangsaan dalam menghadapi penjajahan asing.
Selain sejarahnya yang kaya, Benteng Marlborough juga mengandung
nilai-nilai kebangsaan yang penting. Bangunan ini menampilkan arsitektur yang
mencerminkan gaya kolonial, menciptakan perpaduan budaya yang unik antara
Inggris dan Indonesia. Benteng Marlborough juga menjadi saksi bisu perjuangan
bangsa Indonesia dalam merebut kembali kedaulatan dan membangun identitas
nasional.
Dalam konteks nilai-nilai kebangsaan, Benteng Marlborough mengajarkan
pentingnya semangat patriotisme, persatuan, dan ketahanan nasional. Melalui
penjagaan dan pemeliharaan benteng ini, nilai-nilai kebangsaan tersebut dapat
terus diperkuat dan diwariskan kepada generasi muda sebagai inspirasi untuk
mencintai dan mempertahankan bangsa serta budaya Indonesia.

iii
Kesimpulannya, laporan praktikum ini menunjukkan bahwa studi kasus di
Benteng Marlborough Bengkulu memberikan pemahaman yang mendalam
tentang sejarah dan nilai-nilai kebangsaan. Melalui pemahaman ini, kita dapat
menghargai perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dan memupuk
semangat kebangsaan di dalam diri kita sendiri. Benteng Marlborough, sebagai
situs bersejarah yang penting, perlu dijaga, dipelihara, dan dimanfaatkan dengan
baik untuk kepentingan pendidikan dan pelestarian warisan budaya nasional.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Studi kasus di Benteng Marlborough Bengkulu untuk mempelajari sejarah dan
nilai-nilai kebangsaan yang ada di dalamnya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tema Cinta Tanah Air di kehidupan
sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Amirizal, SH.,
M.Hum selaku Dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari, tugas yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 21 Mei 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK DAN RINGKASAN...........................................................................iii

KATA PENGANTAR...............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

A. PENDAHULUAN........................................................................................1

1. Latar Belakang..........................................................................................1

2. Perumusan Masalah...................................................................................2

B. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3

C. TUJUAN DAN MANFAAT.........................................................................5

1. Tujuan Kegiatan........................................................................................5

2. Manfaat Kegiatan......................................................................................5

D. METODE......................................................................................................5

E. HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................6

F. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................14

vi
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fort Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang
terletak di pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun
oleh kolonial Inggris pada tahun 1714 – 1719 di bawah pimpinan Gubernur
Jendral Joseph Collet semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu.
Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh
Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara. Konstruksi
bangunan benteng Fort Marlborough ini memang sangat kental dengan corak
arsitektur Inggris Abad ke20 yang “megah” dan “mapan”. Bentuk
keseluruhan komplek bangunan benteng yang menyerupai penampang tubuh
„kura-kura‟ sangat mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail-detail
bangunan yang European Taste menanamkan kesan keberadaan bangsa yang
besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai peninggalan yang masih
terdapat di dalam bangunan benteng dapat pula diketahui bahwa pada
masanya bangunan ini juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan
termasuk perkantoran, bahkan penjara. Dan akhirnya benteng ini terbengkalai
karena tidak ada tenaga ahli untuk memperbaiki benteng sampai Joseph
Collet ditunjuk sebagai Deputi Gubernur pada tahun 1712. Ia minta izin untuk
membongkar York Fort dan membangun perbentengan baru di atas karang.
Izin perbentengan baru diberikan di lokasi yang berjarak 2 mil dari York Fort.
Joseph Collet memberikan nama benteng ini “MARLBOROUGH” untuk
menghormati Jhon Churchill, Duke of Marlborough pertama yang menjadi
pahlawan perang Inggris di Eropa. Benteng ini berlangsung selama 4 tahun.
Tahap pertama selesai pada tahun 1718.
Selain memiliki nilai sejarah yang kuat, Benteng Malborough juga
menjadi simbol penting dalam mengenang perjuangan para pahlawan dan
nasionalis Indonesia. Benteng ini menjadi saksi bisu dari perjuangan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan kebebasan.

1
Dalam praktikum ini, tujuan utama adalah mempelajari sejarah dan nilai-
nilai kebangsaan yang terkandung di dalam Benteng Malborough. Melalui
studi kasus ini, diharapkan peserta praktikum dapat menggali dan memahami
makna serta pentingnya benteng ini sebagai bagian dari sejarah dan identitas
nasional Indonesia.

2. Perumusan Masalah
a. Mengapa diperlukannya sosialisasi dan wawancara di Benteng
Marlborough?
b. Bagaimana cara mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan melalui
studi kasus di Benteng Marlborough Bengkulu?
c. Bagaimana tanggapan orang-orang yang mengunjungi Benteng
Marlborough terhadap Benteng Marlborough tersebut?

2
B. TINJAUAN PUSTAKA

Benteng Marlborough di Bengkulu adalah salah satu situs bersejarah yang


memiliki nilai-nilai kebangsaan yang tinggi di Indonesia. Tinjauan pustaka ini
akan menguraikan beberapa sumber referensi yang relevan dalam mempelajari
sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam Benteng
Marlborough.
Pertama, "Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia" oleh G.J. Schrama
(2008). Buku ini membahas arsitektur kolonial Belanda di Indonesia, termasuk
Benteng Marlborough di Bengkulu. Penulis memberikan konteks sejarah tentang
pembangunan benteng tersebut dan menjelaskan elemen-elemen arsitektur yang
mencerminkan identitas kolonial Belanda serta nilai-nilai kebangsaan yang
melekat di dalamnya.
Kedua, "Makna Simbol dan Identitas Kebangsaan dalam Bangunan
Bersejarah" oleh Irwan Katili (2010). Artikel ini membahas pentingnya simbol
dan identitas kebangsaan yang terkandung dalam bangunan bersejarah, termasuk
Benteng Marlborough. Penulis memberikan pandangan tentang bagaimana
simbol-simbol kebangsaan tersebut mencerminkan jati diri suatu bangsa dan nilai-
nilai kebangsaan yang perlu dipelajari dan dilestarikan.
Ketiga, "Sang Pemberontak: Benteng Marlborough, Tempat Menggapai
Kebebasan" oleh Rizky Yudha Permana (2016). Buku ini mengulas sejarah dan
perjuangan pahlawan-pahlawan Bengkulu dalam melawan penjajahan Belanda
melalui peran penting Benteng Marlborough. Penulis menyoroti nilai-nilai
kebangsaan seperti semangat perlawanan, ketahanan, dan patriotisme yang
terkandung di dalam benteng ini.
Keempat, "Benteng Marlborough: Warisan Budaya Bengkulu" oleh
Pemkot Bengkulu (2014). Publikasi ini disusun oleh Pemerintah Kota Bengkulu
dan fokus pada aspek kebudayaan Benteng Marlborough. Buku ini memberikan
informasi tentang simbol-simbol kebangsaan yang ada di dalam benteng,
pengaruh arsitektur Belanda, dan perawatan serta pemeliharaan untuk menjaga
nilai-nilai kebangsaan tersebut.

3
Kelima, "Benteng Marlborough: Jejak Sejarah Bengkulu" oleh Endar
Kartika Sari (2018). Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang
sejarah Benteng Marlborough, termasuk latar belakang pembangunan, peran
dalam penjajahan Belanda, dan perjuangan bangsa Indonesia. Penulis juga
mengungkapkan nilai-nilai kebangsaan yang tercermin dalam benteng ini.
Keenam, “Pengembangan Destini Wisata Benteng Marlborough dalam
Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kota Bengkulu, Provinsi
Bengkulu” oleh Pratama, Daffa Arinda (2021). Jurnal ini membahas tentang
pengembangan destinasi wisata Benteng Marlborough yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Provinsi Bengkulu, dengan berfokus pada faktor yang mendukung dan
menghambat, serta upaya yang dilakukan dalam pengembangan destinasi wisata
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
dengan pendekatan induktif. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Ketujuh, “Pengembangan Potensi Wisata Benteng Fort Marlborough
Sebagai Daya Tarik Wisata Heritage di Bengkulu.” Oleh Martino Prima Putra.
Jurnal ini membahas tentang Pengembangan potensi wisata Benteng Marlborough
sebagai daya tarik wisata di Bengkulu dengan metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
yaitu Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Teknik Triangulasi. Teknik
pengolahan data yaitu Reduksi data, Penyajian data, Penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Dan Analisis data yang digunakan yaitu Analisis SWOT.
Melalui tinjauan pustaka ini, dapat dipahami bahwa Benteng Marlborough
di Bengkulu memiliki sejarah yang kaya dan nilai-nilai kebangsaan yang tinggi.
Sumber-sumber referensi ini akan menjadi dasar penting dalam laporan akhir
praktikum untuk mempelajari

4
C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari studi kasus di Benteng Marlborough Bengkulu adalah untuk
mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam situs
bersejarah tersebut. Serta mengetahui tanggapan-tanggapan dari wisatawan
terkait Benteng Marlborough.

2. Manfaat Kegiatan
a. Secara Teoritis
1) Meningkatkan pemahaman peserta praktikum mengenai sejarah
Benteng Marlborough di Bengkulu.
2) Membantu peserta praktikum memahami nilai-nilai kebangsaan yang
terkandung di dalam Benteng Marlborough.
b. Secara Praktis
Mengembangkan keterampilan penelitian yang berguna dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang sejarah dan nilai-
nilai kebangsaan.
1) Peserta praktikum akan terlibat secara langsung dengan budaya lokal
Bengkulu.
2) Laporan akhir praktikum ini dapat memberikan kontribusi praktis
dalam pemeliharaan dan pelestarian Benteng Marlborough.

D. METODE

Kegiatan studi kasus di Benteng Marlborough Bengkulu Sosialisasi dengan cara:


1. Kunjungan lapangan ke Benteng Marlborough Bengkulu untuk melakukan
observasi terhadap bangunan dan artefak yang terdapat di dalamnya.
2. Wawancara dengan narasumber yang kompeten mengenai sejarah dan
nilai-nilai kebangsaan yang terkandung.

5
E. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Geografi
Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa
Hindia Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang
kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu
menjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough
diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng
Marlborough menjadi markas TNI-AD. Pada tahun 1977, benteng ini
diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar
budaya.
Benteng ini berada di tanah seluas 44.000 meter Ukuran fisiknya sekitar
240 x 170 m. Ketinggian dinding bervariasi dari 8 sampai 8.50 meter, dengan
ketebalan 1.85 sampai 3 meter. Pertahanan benteng terdiri dari 72 meriam. Di
dalam benteng terdapat beberapa baris bangunan dengan atap berbentuk
segitiga. Bangunan tersebut memiliki krepyak teras dengan barisan tiang besi.
Catatan yang ada mengatakan bangunan ini difungsikan sebagai barak,
penjara, dan kantor. Di bagian tengah benteng ini juga terdapat lapangan
besar yang berfungsi sebagai halaman dalam.
4. Pemerintahan
Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di Kota
Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1714-
1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan
Inggris. Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah Kota
Bengkulu dan memunggungi Samudra Hindia. Benteng ini pernah dibakar
oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras.
Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun
1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris,
Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas
Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen
di Kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

6
5. Kependudukan
Berdirinya Benteng Marlborough ini mengakibatkan terbentuknya
komponen-komponen pembentuk Kota Bengkulu diantaranya terbentuk ruas
jalan yang besar di sekitar benteng, pecinan, pelabuhan, pasar, pemakaman
dan gedung pengadilan. Gedung pengadilan didirikan pada tahun 1770,
sebagai lembaga untuk mengadili penduduk termasuk orang eropa pada masa
itu. Selain itu juga sebagai pengadilan banding terhadap keputusan-keputusan
kepala masyarakat hukum adat. Awal tahun 1689 pertama kalinya bangsa
Cina diijinkan untuk bermukim di Bengkulu oleh Inggris sebagai kuli kontrak
dan pekerja lepas di perkebunan. Kemudian berkembang dengan perannya
sebagai pedagang. Berkembangnya profesi sebagai pedagang tersebut, maka
Inggris memberikan fasilitas pusat pertokoan yang lebih teratur dan
menikmati fasilitas dan sarana lalu lintas yang baik atas perannya sebagai
pedagang perantara antara pribumi dan Inggris.

6. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pertemuan Awal
Dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2023, membicarakan tentang biaya,
panitia-panitia pelaksana, dan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan.

b. Pelaksanaan Kegiatan
Dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan wawancara langsung di Benteng
Marlborough.

c. Panitia Pelaksana
Ketua: Annisa Fadillah
Bendahara: Genia Tsarin Hany R
Sekretaris: Aulia Difha
Panitia konsumsi
1. Genia Tsarin Hany R
2. Almira Haghiz Soghia

7
Panitia dokumentasi:
1. Muhammad Nino
2. Kurnia Nauli Putri
Panitia Edit video:
1. Muhammad Nino Alfarizinadi

d. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2023 sekitar pukul 10.00 WIB

e. Peserta Pelaksanaan Kegiatan


1. Yudhistira surya K.P — Bengkulu Utara
2. Adri Harley — Kemenkumham
3. Eli Tustin — Jakarta
4. Rita Hartati — Jakarta
5. Susy Afryda — Jakarta
6. Yeni Satriyana — Jakarta
7. Hilwatullisan — Politeknik Sriwijaya
8. Egi Dwi Risky — UNIB
9. Alvian Dwi Achmadi — UNIB
10. Nuning Anggraini — UNIB
11. Nisaul Fadillah — UNIB

f. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


1. Hasil Studi Sejarah Benteng Marlborough Bengkulu:
Dalam laporan akhir praktikum ini, kami melakukan studi sejarah
mengenai Benteng Marlborough di Bengkulu. Kami menemukan
bahwa benteng ini dibangun pada tahun 1713 oleh Belanda sebagai
pos perdagangan dan perlindungan di wilayah Bengkulu. Nama
"Marlborough" diambil dari nama John Churchill, Duke of
Marlborough. Selama sejarahnya, Benteng Marlborough menjadi
saksi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.

8
Diketahui juga bahwa bentuk luar Benteng Marlborough yang
terhubung oleh jembatan dibangun dengan maksud untuk mencegah
penyakit malaria. Lada hitam menjadi hal yang paling diincar oleh
pemerintahan Eropa.

2. Analisis Nilai-Nilai Kebangsaan di Benteng Marlborough


Bengkulu:
Dalam analisis kami, kami mengidentifikasi beberapa nilai-nilai
kebangsaan yang terkandung di dalam Benteng Marlborough.
Pertama, benteng ini mencerminkan semangat perlawanan dan
keberanian dalam menghadapi penjajahan Belanda. Kisah-kisah
pahlawan dan perjuangan mereka di sekitar benteng ini menunjukkan
semangat patriotisme yang tinggi.
Kedua, Benteng Marlborough juga melambangkan persatuan. Pada
masa lalu, berbagai suku dan kelompok masyarakat Indonesia bersatu
dalam perlawanan melawan penjajahan di wilayah Bengkulu,
termasuk di sekitar benteng ini. Ini menunjukkan pentingnya
persatuan dalam meraih kemerdekaan.
Ketiga, benteng ini juga mencerminkan nilai ketahanan. Meskipun
telah mengalami berbagai peristiwa dan serangan selama berabad-
abad, Benteng Marlborough tetap tegak berdiri. Hal ini mencerminkan
semangat dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi
rintangan.

3. Wisatawan yang berkunjung:


a. Wawancara dengan Wisatawan
Wisatawan: Bapak Muhammad Aditya
Pertanyaan: Apa yang membuat bapak tertarik mengunjungi
Benteng Marlborough di Kota Bengkulu?

9
Bapak Aditya: Kenapa kami datang kesini, karena ini adalah situs
zaman penjajahan Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda
yang satu-satunya sepertinya yang ada di pulau Sumatera. Jadi
kami datang jauh-jauh dari Jakarta ingin melihat situs yang ada,
dan kebetulan istri saya ini orang Bengkulu asli. Dia cerita bahwa
di Bengkulu terdapat benteng yang bagus hanya saja sepertinya
perlu perhatian dan promosi yang lebih dari pihak pemerintah
supaya masyarakat itu bisa lebih tertarik untuk datang ke Benteng
Bengkulu.

Wawancara dengan wisatawan mengungkapkan kesadaran akan


pentingnya Benteng Marlborough dalam mempelajari sejarah dan
nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, penduduk lokal juga tak sedikit
yang datang berkunjung ataupun hanya sekedar melihat bagian
luarnya saja dan menghargai serta bangga dengan keberadaan benteng
sebagai bagian dari identitas Bengkulu dan Indonesia. Wisatawan
datang untuk mempelajari lebih lanjut tentang perjuangan bangsa
Indonesia dan nilai-nilai kebangsaan yang tercermin di dalam benteng
tersebut. Keduanya sepakat bahwa penting untuk menjaga dan
memelihara Benteng Marlborough sebagai warisan sejarah yang
berharga untuk generasi mendatang.

4. Rekomendasi untuk Pemeliharaan dan Pelestarian Benteng


Marlborough Bengkulu:
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kami, kami memberikan
beberapa rekomendasi untuk pemeliharaan dan pelestarian Benteng
Marlborough di Bengkulu.
Pertama, perawatan fisik dan restorasi bangunan perlu dilakukan
secara teratur untuk menjaga keaslian dan integritas arsitektur
benteng. Diperlukan pengawasan dan pemeliharaan rutin untuk
mencegah kerusakan dan keruntuhan bangunan.

10
Kedua, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pelestarian sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang
terkandung di dalam benteng. Upaya penyuluhan, pelatihan, dan
kegiatan pendidikan dapat diadakan untuk mengedukasi masyarakat,
terutama generasi muda, tentang sejarah dan nilai-nilai yang diwakili
oleh Benteng Marlborough.
Ketiga, kolaborasi antara pemerintah, lembaga sejarah, dan
masyarakat setempat sangat penting. Perlu adanya koordinasi yang
baik dalam pengelolaan dan pengawasan benteng ini. Keterlibatan
aktif masyarakat dalam pemeliharaan dan pelestarian benteng dapat
memberikan keuntungan jangka panjang dalam menjaga warisan
sejarah dan nilai-nilai kebangsaan.

11
F. KESIMPULAN DAN SARAN
7. Kesimpulan
Benteng Marlborough di Bengkulu merupakan salah satu situs bersejarah
penting yang masih lestari hingga saat ini. Studi kasus ini bertujuan untuk
mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalamnya.
Studi kasus ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pengamatan
langsung, wawancara, serta studi pustaka untuk mengumpulkan data dan
informasi tentang benteng Marlborough dan sejarahnya.
Hasil studi kasus menunjukkan bahwa benteng Marlborough dibangun
pada tahun 1713 oleh pemerintah Inggris sebagai benteng pertahanan untuk
melindungi perdagangan rempah-rempah. Seiring dengan perkembangan
zaman, benteng Marlborough juga berperan sebagai penjara, tempat
rehabilitasi, dan sebagai tempat berlindung saat perang kemerdekaan. Di
dalam benteng Marlborough terdapat berbagai nilai-nilai kebangsaan seperti
semangat patriotisme, persatuan, dan gotong royong dalam mempertahankan
kemerdekaan.

8. Saran
Dalam kaitannya dengan bukti fisik, Destinasi Wisata Benteng
Marlborough sebaiknya melakukan perbaikan pada bagian bangunan yang
rusak, dan merubah sebagian interior bangunan juga perlu dilakukan agar
lebih bagus dan menarik. Selain itu juga untuk barang- barang peninggalan
sejarah perlu dilakukan penataan ulang setiap beberapa bulan sekali agar
selalu terlihat rapi. Untuk fasilitas yang disediakan sudah memadai, tetapi
masih perlu untuk ditingkatkan yaitu dengan memperbaik fasilitas-fasilitas
yang ada seperti peningkatan kebersihan Toilet, Mushola, maupun area parkir.
Penampilan petugas yang bersih dan rapi juga sangat mempengaruhi
kepuasan pengunjung, oleh karena itu petugas dan staf harus
mempertahankan penampilan mereka yang bersih dan rapi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Daffa Arinda (2021) “Pengembangan Destinasi Wisata Benteng


Marlborough Dalam Meningkatkan Jumalh Kunjungan Wisatawan di
Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.” Diploma thesis, IPDN Jatinangor.
Putra, Martino Prima (2018) “Pengembangan Potensi Wisata Benteng Fort
Marlborough Sebagai Daya Tarik Wisata Heritage di
Bengkulu.” Bachelor thesis, STIPRAM Yogyakarta.
G.J. Schrama (2008) "Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia"
Endar Kartika Sari (2018) "Benteng Marlborough: Jejak Sejarah Bengkulu"
Rizky Yudha Permana (2016) "Sang Pemberontak: Benteng Marlborough, Tempat
Menggapai Kebebasan"
Pemkot Bengkulu (2014) "Benteng Marlborough: Warisan Budaya Bengkulu"
Irwan Katili (2010) "Makna Simbol dan Identitas Kebangsaan dalam Bangunan
Bersejarah"

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA


1. Ketua Pelaksana
Nama :Annisa Fadillah
TTL : Curup, 3 Juli 2004
Alamat :Merpati V Rawa Makmur
NPM :A1B022076

2. Angggota Pelaksana
Nama : Muhammad Nino Alfarizinadi
TTL : Bandung 23 Maret 2004
Alamat : Perumahan Graha Permata, Jalan Samsul Bahrun, RT.2/RW.4,
Kelurahan Bentiring, Muara Bangka Hulu, KOTA BENGKULU, MUARA
BANGKA HULU, BENGKULU
NPM : A1B022088

3. Anggota Pelaksana
Nama : Almira Haghiz Soghia Maris.S
TTL : Manna,7 februari 2004
Alamat : Jl.WR.Supratman, Unib belakang
NPM : A1B022092

4. Anggota Pelaksana
Nama : Aulia Difha Ramadhani
TTL : Bengkulu, 24 Oktober 2005
Alamat : Gang Juita
NPM : A1B022096

14
5. Anggota Pelaksana
Nama : Genia Tsarin Hany Ritza
TTL : Tais 29 April 2004
Alamat : Bentiring Perumahan Sakha Falih
NPM : A1B022080

6. Anggota Pelaksana
Nama : Kurnia Nauli Putri
TTL : Curup 23 September 2004
Alamat : Bandar Raya 5
NPM : A1B022084

DOKUMENTASI

15

Anda mungkin juga menyukai