Makalah Filsafat & Etika Komunikasi Revisi 7
Makalah Filsafat & Etika Komunikasi Revisi 7
Oleh:
KELAS XI F2
SMA NEGERI 1 PATUK GUNUNGKIDUL
YOGYAKARTA
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat dan
anugerah dari-Nya, kita semua masih diberikan kesehatan serta ni’mat iman dan
Islam yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna yang
menjadi anugerah bagi seluruh alam.
Akhirnya, besar harapan saya, makalah ini dapat memberi manfaat bagi
para pembaca, sekecil apapun itu. Di samping itu, penulis juga mengharap kritik
membangun dan saran dari pembaca terhadap makalah ini, agar ke depannya
dapat dilakukan perbaikan guna mengangkat nilai kemanfaatan makalah yang
saya buat.
ii
Andi Qoirul
Alamsyah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Konflik Sosial........................................................................ 4
2.1.2 Tujuan Humas Dalam Polri..................................................................... 6
2.1.3 Fungsi Humas Polri Bagi Masyarakat..................................................... 6
2.1.4 Macam – Macam Humas ........................................................................ 7
2.1.5 Kode Etik Dalam Humas Polri ............................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
"Kami pastikan tidak sampai ada korban jiwa. Tidak ada yang meninggal
dunia. Terkait dengan (korban) luka-luka kami masih melakukan pendataan.
Sampai saat ini ada sembilan yang luka-luka," ucap Nuredy di Polda DIY, Senin
(5/6).
"Massa yang dievakuasi dan diamankan di Polda DIY mencapai 352 orang.
Dilakukan pengamanan," sambung Nuredy.
"Ini masih penyelidikan. Belum ada tersangka. Fokus kami saat ini menjaga
Yogyakarta dalam kondisi kondusif, aman dan tidak ada lagi korban," tutup
Nuredy.
Menanggapi kejadian ini, Gubernur DIY Sri Sultan HB X pun angkat bicara.
Sultan mengatakan bahwa di tengah situasi yang panas dirinya mengimbau
semua pihak untuk sabar dan mawas diri. Raja Keraton Yogyakarta ini juga
meminta agar semua pihak mengedepankan sikap Bebrayan Paseduluran.
"Di situasi panas seperti saat ini, marilah selalu mengedepankan laku sareh,
sabar dan mawas diri dengan mengedepankan semangat Bebrayan Paseduluran,"
ujar Sultan dalam keterangan tertulisnya, Senin(5/6).
Polda DIY maupun Pemda DIY diharapkan siap menjadi fasilitator bagi
kelompok-kelompok yang terlibat konflik. Lewat diskusi ini diharapkan konflik
antarkelompok bisa selesai dengan jalur musyawarah dan mufakat.
Sultan juga meminta kepada seluruh warga baik warga DIY maupun luar DIY
dapat ikut serta membantu mengawal proses penyelesaian konflik dengan damai.
Sultan mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu liar
dan kabar hoaks.
BAB 2
PEMBAHASAN
Koflik berasal dari kata kerja Latin Configure yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses socialantara dua orang
atau lebih (bsa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya ataumembuatnya tidak berdaya.Secara
umum konflik social merupakan suatu keadaan dimana masyarakatterjadi suatu
pertikaian karena adanya persaingan maupun perbedaan yangterjadi dalam
masyarakat. Dalam sosiologi banyak para tokohmenginterprestasikan konflik
social berbeda-beda. Adapun penjelasan konfliksocial secara sosiologis adalah
sebagai berikut:1.
Konflik adalah proses atau keadaan terdiri dari du pihak yang berusahasaling
menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing pihak.
a) Perbedaan Individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini
dapatmenjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani
hubungansocial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
b) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
c) Perbedaan Kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaanyang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masingorang atau
kelompok memiliki kepentinagn yang berbeda-beda.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahanitu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapatmemicu
terjadinya konflik social.
1. Konflik Pribadi
2. Konflik Rasial
Konflik rasial umumnya terjadi di suatu Negara yang memilikikeragaman suku
dan ras.
Sebagai mana telah di catat kode etik Humas polri dalam Perundang
Undangan Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Peraturan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia dengan pertimbangan yaitu :
a. Bahwa dalam era reformasi, setiap warga negara memiliki hak untuk mencari,
memperoleh, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi yang akurat secara
mudah dan cepat, sehingga memerlukan kesiapan dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia untuk memberikan pelayanan informasi publik;
PENUTUP
Kesimpulan