Anda di halaman 1dari 6

RELASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Chori Erik Febriarto, Attin Oktafia Sujarwati


email : 22107030102@student.uin-suka.ac.id, 22107030117@student.uin-suka.ac.id,

ABSTRACT antarpersonal satu dengan yang lainnya,


disebut relasi interpersonal. Semakin
Survival of human life is proof that
seseorang aktif membangun relasi dengan
human being able to solve and fulfill
sesama maka akan terbangun jaringan
requirements of life which is individual
interpersonal yang luas dan menghasilkan
and also social. Human life is a building
kompetensi diri yang berkualitas. Hal
interpersonal relationship with each other,
inilah yang dapat membawa kesuksesan
called interpersonal relationship. The
dalam banyak hal.
more an active person building
relationships with others it will build an Umumnya, manusia dapat
extensive interpersonal network and menyesuaikan dengan situasi yang
produce quality self-competence. This is dihadapi dengan cara mempelajari
what can bring success in many ways. pengalaman sebelumnya. Seiring dengan
waktu hubungan berkembanglah sebuah
Generally humans can adjust to
karakter individu. Aspek-aspek psikologis
the situation faced by learning the
yang dimiliki kedua belah pihak yang
previous experience. Overtime the
terlibat dalam relasi lebih menentukan
relationship develops an individual
dibanding dengan aspek sosiologis dan
character. The psychological aspect of
kultural.Adanya aspek psikologis yang
both parties involved in the relationship
menentukan proses komunikasi
are more decesive compared with
interpersonal telah memunculkan kajian
sociological and cultural aspects. The
spesifik dalam relasi interpersonal menjadi
existence of psychological aspect that
kajian dalam artikel ini, meskipun
determine the process of interpersonal
kajiannya belum berbasis riset secara
communication has led to a specific study
mendalam.
in interpersonal relationships into studies
in this article, although the study has not
been based on in-depth research.
Kata kunci: komunikasi, psikologi, relasi
interpersonal.
Keywords: communication, psychology,
interpersonal relationship
ABSTRAK
Kelangsungan hidup manusia di
muka bumi hingga kini merupakan bukti
bahwa manusia mampu menyelesaikan dan
memenuhi kebutuhan yang bersifat
individu dan sekaligus sosial.Kehidupan
ini merupakan bangunan relasi
PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk
sosial, yang kehidupannya tidak bisa
Tidak ada manusia yang bisa
lepas dari bantuan manusia yang lainnya
berkembang dengan baik tanpa memiliki
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
kesempatan untuk berhubungan dan
yang paling mendasar hingga sekunder
bekerjasama dengan manusia lain.
membangun relas dengan yang lainnya.
Hubungan dan kerjasama menjai suatu
Kehidupan di manusia merupakan
yang pasti ada disetiap kehidupan
bangunan relasi antar personal satu dngan
manusia dimanapun dan kapanpun
yang lainnya. Relasi manusia dengan
berada. Dengan cara tersebut kemudian
yang lainnya lebih dikenal dengan relasi
dapat menjadikan manusia saling
atau komunikasi interpersonal. Semakin
bergantung untuk kelangsungan dan
seseorang membangun sebuah relasi atau
perkembangannya. Menarik ketika
komunikasi dengan sesamanya maka
membaca salah satu hasil riset Antar
akan erbangun sebuah jaringan
Venus seteah meneliti masyarakat di
interpersonal yang luas. Kesatuan dari
Melayu yang menjelaskan tetang sebuah
keberagaman tersebut akan memunculkan
sistem keyakinn masyarakat Melayu,
sebuah kelompok. Dinamika kelompok
bahwa hidup dapat diartikan sebagai
tersebut sangat ditentukan oleh
kerjasama antar manusia satu dengan
keberagaman kebutuhan dan atau
yang lainnya yang bersifat saling
kepentingan personal yang terlibat di
bergantung. Manusia dapat membangun
dalamnya.
dan menjalani hidup dengan saling
berhubungan dan bergantung satu dengan Tulisan ini mencoba untuk
yang lainnya. Dalam membangun sebuah mendeskripsikan pentingnya suatu
hubungan bisa dikatakan merupakan pemahaman psikologi untuk membangun
suatu kegiatan manusia yang tidak komunikasi interpersonal yang
terhindarkan demi kelangsungan hidup merupakan suatu kebutuhan hidup primer
manusia itu sendiri.(Venus.2015:41) manusia agar dengannya manusia mampu
mencapai aktualisasi diri sesungguhnya.
Kelangsungan kehidupan manusia
di muka bumi hingga saat ini meruakan
bukti bahwa anusia mampu
PEMBAHASAN
menyelesaikan dan memenuhi sema
keutuhan yang bersifat indvidual maupun
sosial. Dengan menggunakan akal dan Komunikasi Interpersonal
budi yang dimiliki setiap manusia mereka
dapat melakukan upaya bertahan Komunikasi interpersonal yang
kemudian berkembang, baik bersifat dijelaskan oleh Devito (1997),
pribadi maupun kolektif. Pemenuhan komunikasi interpersonal atau
kebutuhan manusia, baik yang bersifat komunikasi intrapribadi meupakan
individual atau sosial, primer maupun konsep komunikasi dengan diri sendiri
sekunder, dan bersifat dinamis sesuai dengan tujuan untuk berpikir, melakukan
daam konteks ruang dan waktu.. sebuah penalaran, menganalisis dan
merenung. Sedangkan menurut Nina Asosiasi
(2011) menjelaskan komunikasi
     Asosiasi adalah pengalaman dan
intrapersonal adalah komunikasi yang
kepribadian yang mempengaruhi proses
terjadi pada diri manusia, yang meliputi
sensasi.  Thorndike  seperti yang dikutip
proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori
oleh Nina (2011) mengemukakan
dan berpikir. Sedangkan meurut Effendy
bahwa  terjadinya asosiasi antara
seperti yang dikutip oleh Rosmawaty
stimulus dan respons ini megikuti
(2010) menyatakan bahwa komunikasi
hukum-hukum berikut, yaitu:
interpersonal atau komuniksi intrapribadi
merupakan komunikasi yang berlangsung a. Hukum latihan (law of exercise),
pada dalam diri seseorang. yaitu apabila asosiasi antara
stimulus dan respons sering terjadi,
Dalam komunikasi intrapersonal,
asosiasi itu akan terbentuk
seorang komunikator (encoder)
semakin kuat. Interpretasi dari
melakukan proses komunikasi
hukum ini adalah semakin sering
intrapersonal dengan menggunakan
suatu pengetahuan yang telah
seluruh energi yang dimilikinya agar
terbentuk akibat terjadinya asosiasi
pesan yang akan disampaikan kepada
antara stimulus dan respons dilatih
komunikan (decoder) dapat diterima
(digunakan), maka asosiasi
dengan jelas, dan komunikan pun dapat
tersebut akan semakin kuat.
melakukan umpan balik (feedback)
terhadap pesan tersebut. b. Hukum akibat (law of effect),
yaitu apabila asosiasi yang
Adapun proses komunikasi
terbentuk antarastimulus dan
intrapersonal adalah sebagai berikut:
respon diikuti oleh suatu kepuasan,
maka asosiasi akan semakin
meningkat. Ini berarti (idealnya),
jika suatu respon yang diberikan
oleh seseorang terhadap suatu
stimulus adalah benar dan ia
mengetahuinya, maka kepuasan
akan tercapai dan asosiasi akan
diperkuat.
Sensasi    
Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat
      Sensasi adalah proses pencerapan mengetahui bahwa sering terjadinya
informasi (energy/stimulus) yang datang pengalaman yang terjadi terhadap suatu
dari luar melalui panca indra. Sebagai peristiwa, maka semakin menguatkan
contoh: Ketika kita sedang asosiasi dan pada gilirannya akan
mendengarkan permasalahan yang semakin menguatkan sensasi kita
disampaikan oleh seseorang. Di sini terhadap peristiwa tersebut. Selain itu
terjadi proses pencerapan informasi penguatan asosiasi juga terbentuk karena
dengan melalui indera pendengaran. akibat dari suatu peristiwa (asosiasi
stimulus dan respon).
Persepsi proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan
memori yang dikeluarkan untuk
      Persepsi adalah pemaknaan/arti
mengambil keputusan.  Selain itu
terhadap informasi (energy/stimulus)
berpikir juga diartikan sebagai kegiatan
yang masuk ke dalam kognisi manusia.
yang dilakukan untuk memahami
Persepsi adalah pengalaman tentang
realitas dalam rangka mengambil
objek, peristiwa, atau hubungan-
keputusan (decision making),
hubungan yang diperoleh dengan
memecahkan persoalan (problem
menyimpulkan informasi dan
solving) dan menghasilkan sesuatu yang
menafsirkan pesan. Persepsi ialah
baru (creativity).
memberikan makna pada stimuli
indrawi (sensory stimuli). Sensasi       Salah satu fungsi berfikir adalah
adalah bagian dari persepsi. Meskipun menetapkan keputusan. Keputusan yang
demikian Desiderato seperti yang kita ambil sangatlah beraneka ragam.
dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan Adapun tanda-tanda umumnya adalah:
makna informasi indrawi tidak hanya
melibatkan sensasi, tetapi juga atensi
(perhatian), ekspektasi, motivasi, dan a. Keputusan merupakan hasil berpikir,
memori. dan merupakan hasil usaha
intelektual.
Memori
b. Keputusan merupakan pilihan
     Memori adalah stimuli yang telah
berbagai alternatif.
diberi makna, direkam, dan kemudian
disimpan dalam otak manusia. Secara c. Keputusan selalu melibatkan
singkat memori meliputi 3 proses, yaitu: tindakan nyata, walaupun
pelaksanaannya boleh ditangguhkan
a. Perekaman (encoding) yaitu
atau dilupakan.
pencatatan informasi melalui
reseptor indra dan sirkuit syaraf
internal.       Adapun faktor-faktor personal yang
b. Penyimpanan (storage) yang sangat menentukan terhadap apa yang
menentukan berapa lama diputuskan, antara lain:
informasi itu berada beserta kita, a. Kognisi.
dalam bentuk apa, dan di mana.
Penyimpanan bisa bersifat aktif Kualitas dan kuantitas pengetahuan
atau pasif. yang dimiliki.

c. Pemanggilan (retrieval), yang c. Motif.


dalam sehari-hari disebut Biasa disebut konatif/konasi, dorongan,
mengingat kembali adalah gairah yang amat memengaruhi
menggunakan informasi yang pengambilan keputusan.
disimpan.
d. Sikap.
Berpikir
Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang
      Berpikir adalah akumulasi dari menjadi faktor penentu lainnya.
September 2013.
KESIMPULAN De Vito, Joseph A. 1997. Komunikasi
Antarmanusia, terjemahan Agus
Relasi atau komunikasi interpersonal
Maulana, Jakarta : Profesional Books.
merupakan realitas sosial yang telah
membangun dinamika kehidupan Idrus, Muhammad. Kompetensi
manusia menjadi lebih berwarna atau Interpersonal Mahasiswa, Jurnal
kompleks. Banyak kepentingan yang UNISIA, Vol. XXXII No. 72 Desember
menyertai proses komunikasi 2009.
interpersonal, baik kepentingan pihak –
Irwanto.2002. Psikologi
pihak yang mengembangkan relasi
Umum.Jakarta: Prenhallindo
maupun orang lain di sekitarnya. Tidak
semua relasi interpersonal berkembang Littlejohn, Stephen W dan Karen A.
dengan baik, banyak faktor Foss. 2014. Theories of Human
mempengaruhi kualitas relasinya. Ada Communication
tahapan – tahapan yang harus dilalui (Teori
agar komunikasi interpersonal mencapai
kualitas yang tinggi. Kedua belah pihak Komunikasi.edisi 9 ),
yang terlibat dalam pengembangan terjemahan
relasi sangat menentukan tercapainya Muhammad Yusuf Hamdan, Jakarta:
kualitas komunikasi. Aspek – aspek Salemba Humanika
psikologis yang dimiliki kedua belah
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi
pihak yang terlibat dalam relasi lebih
Organisasi,Jakarta: Bumi Aksara.
menentukan, daripada aspek sosiologis
dan kultural. Kedekatan dalam relasi Nurdin, Aminuddin.2016. Komunikasi
akan membantu meningkatkan dalam Praktik: Kreatif & Bersahabat.
kualitasnya. Pendekatan psikologi Jakarta: Gagas Bisnis
komunikasi sangat penting untuk Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi
memahami dinamika relasi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja
interpersonal, dalam konteks konteks; Rosdakarya.
psikologis dan komunikasi tentunya.
Keduanya memiliki peranan penting Siregar, Lis Yulianti Syafrida, Peran
dalam pengembangan komunikasi Psikologi Komunikasi dalam Penerapan
interpersonal menjadi lebih bermakna Nilai-nilai keIslaman di
bagi pihak yang terlibat dan orang lain Keluarga,dalam Jurnal HIKMAH, Vol.
di sekitarnya. VII, No.02 Juli 2013.

DAFTAR PUSTAKA Teori Hubungan Interpersonal Heider


lihat dalam http://jeffy-
Abadi, Totok Wahyu, dkk., Media Sosial
dan Pengembangan Hubungan louis.blogspot.co.id/2011/01/teori-
Interpersonal Remaja di Sidoarjo, hubungan-interpersonal-
heider_2577.html
Proses Komunikasi Interpersonal lihat
Jurnal, KANAL, Vol. 2, No. 1, dalam
https://bppk.kemenkeu.go.id/pusdiklat-
bea-dan-cukai/berita/komunikasi-
intrapersonal-sebagai-pondasi-
komunikasi-interpersonal.html
Unduh, Minggu, 29 Januari 2017.
Tubs, Stewart L. dan Silvia Moss. 1996.
Human Communiation Prinsip-prinsip
Dasar, Terjemahan Deddy Mulyana,
Edisi Kesatu, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss.
2001. Human Communication,
Terjemahan Deddy Mulyana dan
Gembirasari,

Edisi Kedua, Bandung :


Remaja Rosdakarya.

Uqshary, Yusuf al. 2005. Menjadi


Pribadi yang Berpengaruh. Jakarta:
Gema Insani
Wahyuni, Akhtim. Mengasah
Interpersonal Skills Mahasiswa Calon
Pendidik, Jurnal PEDAGOGIA , Vol. 1,
No. 1, Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai