Anda di halaman 1dari 8

Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

ALFUAD JOURNAL, 3 (1), 2019, (74-81)

(Print ISSN 2614-4786)


Available online at
http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/alfuad

INTERPERSONAL SKILL DALAM KAJIAN NEUROSAINS

Silvianetri Abstract: The study of interpersonal skills in the of field of


Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, neuroscience aims to reveal the relevance of the development of
Indonesia brain function with patterns of interaction with others.
E-mail: Silvianetri@iainbatusangkar.ac.id Interpersonal skills are examined by neuroscience-based
literature, both from books and journals. The study found that the
most dominant brain area when interacting with others is the
prefrontal cortex, which functions to regulate communication
harmony, emotional regulation, empathy, morale and intuition.
Based on these findings it can be concluded that if interpersonal
skills run well, the brain in the prefrontal cortex's area will
develop optimally. Conversely, if interactions with other people
are disrupted, damage will occur in the prefrontal cortex's area.
This finding can be used as an initial discourse for counseling
practitioners, psychologists, teachers, social workers or medical
personnel for well being interpersonal skill client and patient .

Keywords: interpersonal, neurosains

PENDAHULUAN dan perasaan, hal ini akan meningkatkan


Manusia melakukan interaksi keterampilan pertemanan yang bermanfaat
dengan orang lain sejak kehadirannya di untuk mencegah perasaan kesepian.
bumi. Nabi adam sebagai manusia pertama Betapa banyak orang merasa hidupnya
membutuhkan teman, yaitu Siti Hawa tidak bermakna ketika terkucil dari
sebagai tempat untuk berbagi perasaan lingkungan sosial. Kondisi ini akan
suka maupun duka. Bukti selanjutnya memicu stres, depresi, bahkan ingin bunuh
adalah temuan berbagai simbol dari diri. Interaksi sosial yang sehat akan
peninggalan kuno, sebagai bahasa isyarat menimbulkan kebahagiaan. Dalam
untuk menyampaikan berita atau pesan berinteraksi terkadang orang berbagi cerita
pada orang lain. Sebagai makhluk sosial, bersama orang lain, hal ini akan
manusia merasa hampa dan sunyi ketika meningkatkan kebahagiaan. Hasil
tidak melakukan interaksi dengan orang penelitian Silvianetri (2015)
lain. Interaksi sosial dengan orang lain mengungkapkan bahwa berbagi cerita
akan berjalan efektif jika melibatkan dengan teman dapat meningkatkan
pikiran dan perasaan. Jones (2012) satisfaction dan pleasure. Artinya berbagi
mengungkapkan bahwa dalam berinteraksi cerita dengan orang lain dapat
dengan orang lain perlu melibatkan pikiran meningkatkan kebahagiaan, karena

74 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

dimensi kebahagiaan terdiri dari berbagai disiplin ilmu, contohnya cognitive


satisfaction dan pleasure. and social psychology, neuroscience, and
Interaksi sosial yang baik akan cultural anthropology. Berikut ini pada
menimbulkan kebahagiaan dan diagram 1 digambarkan tentang topik
kenyamanan. Kondisi psikologis dalam penelitian terkait dengan interpersonal
interaksi sosial akan berpengaruh terhadap skill berdasarkan berbagai disiplin ilmu.
perkembangan otak. Joy (2017)
mengungkapkan bahwa perkembangan
otak dipengaruhi oleh stres dan tipe
komunikasi serta interaksi dengan orang
lain. Perkembangan otak terkait dengan
pola interaksi akan berpengaruh pada area
orbitofrontal di otak (yang berasosiasi
dengan kemampuan mengelola emosi dan
fungsi sosial). Betapa banyaknya orang
yang gagal dalam hidupnya karena tidak
mampu mengelola emosi dengan baik dan
Diagram 1. Topik Penelitian terkait
kesulitan dalam menjalankan fungsi
dengan Interpersonal Touch
sosialnya. Sebaliknya banyak orang yang Sumber: Gallace & Charles (2010)
sukses dalam kehidupannya karena mampu
mengelola emosi dan menjalankan fungsi Pada Diagram 1 di atas terlihat
sosialnya, walaupun secara akademis tidak bahwa ada sepuluh bidang ilmu yang
mempunyai prestasi yang menonjol. mengkaji tentang interpersonal touch. Di
Artinya, interpersonal skill dapat antara bidang ilmu yang mengkaji tentang
meningkatkan kesejahteraan psikologis, Interpersonal Touch adalah neurosains.
yang nantinya juga berdampak terhadap Khusus bidang Neurosains, fokus
kesehatan pisik. penelitian terkait area otak dan reseptor
Interpersonal skill disebut kulit yang bertanggung jawab terhadap
juga dengan interpersonal touch, yang sentuhan yang komunikatif dan
mana bidang ini menarik perhatian peneliti menyenangkan. Interpersonal touch ini
dan penulis dari berbagai disiplin ilmu. sebagai alat membangun komunkasi yang
Gallace & Charles (2010) sehat dan menyenangkan.
mengungkapkan bahwa penelitian terkait Sebagian besar interaksi sosial
dengan interpersonal touch diminati oleh dilakukan melalui komunikasi. Tubbs &

75 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

Moss (1996) mengungkapkan bahwa dari penyampaian pesan melalui perkataan,


berbagai hasil penelitian di dapat data lagu, musik dan pesan suara lainnya.
bahwa 75 % dari seluruh waktu manusia Sedangkan gaya komunikasi kinestetic
digunakan untuk berkomunikasi. Untuk itu yaitu lebih menekankan pada penyampaian
ilmu komunikasi sangat penting untuk pesan melalui gerakan-gerakan tertentu.
dipelajari dan dikuasai. Alat untuk Berdasarkan bahasan sebelumnya telah
berkomunikasi bagi manusia adalah dijelaskan bahwa Interpersonal skill
bahasa. Sarwono (2015) menyatakan memberikan manfaat yang mendasar
bahwa semua manusia memiliki bahasa, dalam kehidupan manusia, di antara
yang berguna untuk berkomunikasi bagi manfaat tersebut adalah meningkatkan
manusia, baik bahasa formal maupun kecerdasan sosial. Manfaat selanjutnya
bahasa informal. adalah dapat meningkatkan perkembangan
Terkait dengan interpersonal skill, otak. Otak adalah mesin sosial yang perlu
khususnya dalam berkomunikasi, Pavord dilatih dan dikembangkan secara tepat.
& Donnelly (2015) mengungkapkan bahwa Apakah yang dimaksud dengan
komunikasi manusia dalam kehidupan interpersonal skill? Bagaimana keterkaitan
sehari-hari berbentuk verbal dan otak dengan interpersonal skill?
nonverval. Pada komunikasi verbal harus Jawabannya akan diuraikan secara rinci
diperhatikan isi, intonasi, volume dan pada bahasan berikut.
kejelasan bahasa. Selanjutnya pada
komunikasi nonverbal perlu diperhatikan HASIL DAN PEMBAHASAN
kontak mata, mimik dan bahasa tubuh. Jika Interpersonal Skill
sudah terampil dalam berbahasa verbal dan Interpersonal skill dalam
nonverbal, manusia akan terampil juga keseharian disebut dengan berbagai istilah,
dalam interaksi sosial. Ready & Burton ada yang menyebutnya people skills atau
(2010) mengkaji gaya komunikasi yaitu social skills, bahkan ada yang memakai
dengan istilah gaya komunikasi visual, istilah soft skill. Tutorials Point (2015)
auditory dan kinestetic atau disingkat menguraikan bahwa Interpersonal skills
VAK. Gaya komunikasi visual lebih terkadang disebut juga dengan people
menekankan pada komunikasi skills atau social skills. Selanjutnya Effendi
menyampaikan pesan melalui tulisan, et al., (2018) berpendapat soft skill adalah
gambar, grafik, warna, cahaya dan pola perilaku dan keterampilan
tampilan visual lainnya. Selanjutnya gaya membangun relasi dengan orang lain serta
komunikasi auditory penekanan lingkungan sekitar. Semua istilah terkait

76 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

dengan interpersonal skill mengacu pada bergaul dengan orang lain melibatkan
interaksi dengan orang lain. Interaksi yang empati dan alturistik, maka semakin tinggi
dimaksudkan adalah interaksi yang sehat tingkat interpersonal skill yang dimiliki.
dan menyenangkan. Hal ini merupakan modal bagi kesuksean
Interpersonal skill merupakan seeorang, baik secara internal maupun
interaksi yang menyehatkan. Tutorial Point eksternal. Interpersonal skill ini diperlukan
(2015) mendefinisikan Interpersonal Skills untuk semua bidang kehidupan. Bidang
sebagai suatu interaksi yang tersebut adalah pribadi, sosial, belajar dan
menyenangkan, informatif, positif dan karir. Banyak kisah-kisah keberhasilan
dapat berbagi pikiran dengan orang lain. seseorang ditunjang oleh kemampuan
Interaksi sosial dalam kehidupan sehari- interpersonal skill yang bagus. Sehingga
hari dilakukan melalui komunikasi. banyak orang yang suka dan mendukung
Interpersonal skill merupakan salah satu kehidupan. Sebaliknya orang yang
keterampilan yang penting dikuasai diera menyebalkan, akan dikucilkan oleh
globaliasi. masyarakat dan di tempat dia bekerja.
Lindsey dan Rice (2015)
Interpersonal Skill dalam Kajian
mengungkapkan bahwa interpersonal skill
Neurosains
dapat ditingkatkan melalui training, Kajian interpersonal skill banyak
experience, and practice of interpersonal dibahas dalam kajian ilmu yang berbasis
skills in an online environment. Pendapat neurosains. Salah satunya bidang ilmu
ini mengisyaratkan bahwa interpersonal Neuropsychology. Hebben & Miberg
skill memerlukan latihan dan pengalaman, (2002) mengungkapkan bahwa
karena berupa suatu keterampilan. Neuropsychology adalah studi tentang
Semakin sering seseorang berinteraksi hubungan otak dengan tinglah laku. Kajian
dengan orang lain secara afirmatif, ilmu lainnya yang membahas kaitan
semakin tinggi interpersonal skillnya. interpersonal skill dengan neurosains
Julian dan Alfred (2007) mengungkapkan adalah Neurosains Kognitif Sosial. Garcia
bahwa pergaulan yang baik akan & Ibanez (2014) mengemukakan bahwa
memberikan kepercayaan diri dan otak manusia adalah entitas sosial. Organ-
mendorong interaksi sosial yang sehat organ ini belajar, membangun, dan
serta penuh eksistensi. menggunakan informasi dalam konteks
Interpersonal skill ini tidak cukup multi-partisipan interaktif. Interaksi sehari-
dengan teori saja, akan tetapi memerlukan hari tergantung pada kemampuan untuk
praktik dan latihan. Semakin sering memahami emosi dan niat orang lain untuk

77 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

bereaksi. Keterampilan ini adalah objek berfungsi untuk komunikasi interpersonal


studi neurosains kognitif sosial (SCN, adalah Prefrontal cortex, yaitu yang
Social Cognitive Neuroscience). mengatur keselarasan komunikasi,
Pengalaman dan budaya hidup pengaturan emosi, empati, moral dan
sehari-hari akan membentuk kognisi intuisi. Siegel (2006) mengajukan sebuah
sosial. Adolphs (2009) mengungkapkan pertanyan terkait dengan pendekatan
bahwa kognisi sosial pada manusia neurosains dalam interpersonal skill. Apa
dibedakan oleh proses psikologis yang yang ditawarkan oleh pendekatan
memungkinkan seseorang membuat neurobiologi terkait dengan interpersonal ?
kesimpulan tentang apa yang terjadi di Jawabannya adalah kerangka kerja yang
dalam niat, perasaan, dan pikiran orang mempertimbangkan pengalaman terapeutik
lain. Beberapa proses ini mungkin sebagai pendorong kesejahteraan
menjelaskan aspek perilaku sosial manusia psikologis yang berdampak pada fungsi
yang unik, seperti budaya dan peradaban. otak.
Ilmu syarat kognitif melakukan survei luas Joy (2017) mengungkapkan
tentang kemampuan , proses, dan cara bahwa interaksi dan kedekatan dalam
kognisi sosial. keluarga akan mempengaruhi fungsi otak,
Otak manusia adalah organ yang pengalaman tersebut secara psikologikal
istimewa. Lorberbaum et al.,(Coutinho and direspon sebagai bentuk brain’s
Decety:2014) menguraikan bahwa bahwa neuroendocrine response, hal tersebut
otak berkembang dalam konteks saling berpengaruh terhadap synapses otak.
berhubungan serta otak saling mengatur Siegel (2010) mengungkapkan bahwa otak
satu sama lain selama adanya interaksi manusia sangat sosial. Area yang terlibat
sosial. Sistem neurobiologis yang dominan dalam komunikasi interpersonal tumpang
untuk berintegrasi yaitu amigdala terkait tindih dan bersifat plastisitas, sehingga
dengan area terjadinya empati, yang juga otak berinteraksi satu sama lain dalam
melibatkan beberapa area kortikal dan mewujudkan komunikasi yang seimbang,
subkortikal otak, serta aktivitas sistem Interaksi sosial adalah salah satu
saraf otonom, poros hipotalamus hipofisis- bentuk pengalaman paling kuat yang
adrenal, dan sistem endokrin. membantu otak memunculkan berbagai
Area otak yang terlibat saat tanggapan dan pikiran. Siegel (2001)
terjadinya komunikasi interpersonal tidak berpendapat bahwa pikiran diciptakan dari
terfokus satu area saja. Berdasarkan seluruh otak. Untuk mengintegrasikan
pandangan Siegel (2010) area otak yang semua informasi yang berbeda

78 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

dikelompokkan menjadi satu kesatuan melalui pembentukan koneksi saraf baru


yang merupakan cara mendasar sistem yang disebabkan oleh pengalaman.
saraf berfungsi. Unsur-unsur komunikasi Pergaulan yang mengembangkan
interpersonal tertentu membantu interpersonal skill adalah melibatkan
mendorong, atau menghambat empati, seperti yang diungkapkan oleh
perkembangan integrasi saraf. Coutinho & Decety (2015) bahwa
Baek et al., (2016) interpersonal skill akan berpengaruh pada
mengungkapkan bahwa kajian Ilmu saraf amigdala, jika interaksi dibarengi dengan
telah melakukan penelitian terkait dengan empati akan menumbuhkan sel-sel baru
berbagi informasi dan hal-hal yang viral pada otak.
kepada orang merupakan langkah awal Kebersamaan dengan orang lain
yang menarik sebagai aktivasi psikologis akan merangsang area otak. Yumiati dan
yang melatih seseorang untuk terbiasa Andriani (2017) mengungkapkan bahwa
untuk berbagi. Pendapat Baek et al., kematangan dan kemandirian serta
memberikan motivasi untuk berbagi interaksi (aktivitas bersama) akan
dengan orang lain, walaupun tidak merangsang otak secara menyeluruh,
berbentuk material. Kegiatan berbagi terutama pada area Prefrontal Cortex.
dengan orang lain akan memberikan Pendapat ini mengisyaratkan bahwa
kebahagiaan. kebersamaan dengan orang lain adalah
rahmat, yang memberi kebaikan bagi diri
Cara Mengaktivasi Otak Sosial
(Preprontal Cortex) sendiri dan kebaikan pada orang lain.
Beberapa kasus muncul terkait Bahasan sebelumnya sudah
dengan interpersonal skill, di antaranya menguraikan tentang pentingnya
yaitu intoleransi, agresi dan kasus asusila. interpersonal skill dalam kehidupan, juga
Untuk mengatasi kasus-kasus tersebut keterkaitan interpersonal skill dengan
perlu dilakukan aktivasi terhadap otak. fungsi otak. Interpersonal skill merupakan
Salah satu cara untuk mengaktivasi otak cara untuk merawat otak dengan mudah
adalah melalui pengalaman. Siegel (2010) dan murah, merupakan salah satu cara
mengungkapkan bahwa pengalaman dengan sistim nonfarmakologi. Joy (2017)
membentuk fungsi aktivitas saraf pada saat mengungkapkan bahwa pentingnya
itu, dan berpotensi membentuk struktur hubungan timbal balik yang santai dan
otak yang terus berubah sepanjang umur. tidak menekan dalam interaksi sosial. Hal
Konsepnya adalah pengembangan otak tersebut akan mengembangkan fungsi
"tergantung pengalaman", yaitu terjadi otak. ada dua proses dasar yang

79 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

membentuk pikiran dan membuat sistim mengatur keselarasan komunikasi, emosi,


otak lebih berkembang, dua hal tersebut empati, moral dan intuisi. Kedua, Ilmuwan
adalah pengalaman dan harapan. neurosains menyebut prefrontal cortex
Pengalaman dan harapan akan sebagai otak sosial. Ketiga, untuk
menstimulasi sirkuit dan koneksi neuron, mengaktivasi area prefrontal cortex
serta dapat membentuk sirkuit saraf baru. diperlukan pengalaman dalam berinteraksi
Hubungan sosial dengan orang dengan orang lain, yaitu melalui
lain diperlukan untuk meningkatkan komunikasi yang penuh dengan empati.
memori. Atkinson (2010) mengungkapkan Sebaliknya komunikasi yang buruk dengan
bahwa sering berjumpa dengan orang lain orang lain akan merusak area prefrontal
akan menguatkan memori, karena otak cortex.
terlatih untuk mengingat nama dan wajah Kesimpulan dari jurnal ini perlu
orang lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa direkomendasikan beberapa hal. Pertama,
interaksi sosial dapat melatih dan Kepada para orang tua, untuk selalu
menstimulasi otak. Bagi orang tua,guru, mengajarkan dan melatihkan empati dalam
dosen, konselor, peneliti atau praktisi di berinteraksi dengan orang lain, agar otak
bidang sosial, teori ini dapat dimanfaatkan selalu terawat dengan baik. Kedua, kepada
untuk pengembangan kualitas hidup anak, para guru, agar dapat memberikan
anak didik atau manusia secara umum. pengertian pada siswa untuk berinteraksi
dengan melibatkan rasa empati, agar otak
KESIMPULAN DAN SARAN
dapat berfungsi lebih baik. Ketiga, kepada
Berdasarkan uraian teori dan
peneliti yang berminat pada kajian
pembahasan ada beberapa kesimpulan
neurosains, dapat melakukan penelitian
yang disampaikan terkait dengan artikel
lanjutan berkenaan dengan keterkaitan
ini. Pertama , Neurosains adalah salah satu
neurosains dengan bidang lainnya.
bidang ilmu yang mengkaji anatomi dan
Keempat, kepada semua orang yang ingin
fungsi otak manusia. Otak manusia
otaknya berfungsi lebih baik, maka dalam
dianalogikan sebagai mesin pengendali
berinteraksi dengan orang lain hendaklah
yang perlu selalu dirawat dan diaktivasi
memberikan rasa empati dan melakukan
secara berkelanjutan, agar fungsinya
komunikasi dengan bahasa yang affirmatif
berjalan secara maksimal. Salah satu yang
dan konstruktif.
dikendalikan oleh otak adalah hubungan
sosial atau interpersonal, yang berpusat
pada area prefrontal cortex. Area ini

80 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1
Silvianetri: Interpersonal Skill Dalam Kajian Neurosains

DAFTAR PUSTAKA Joy, S. (2017). Developmental


Interpersonal Neurobiology,
Adolphs, R. (2009). The Social Brain: Attachment Style and Mindsight.
Neural Basis of Social Knowledge. Journal Psychology and Cognitive
Annual Review of Psychology, 60. Science. Sci Open J, 3(3). 9-13.
693-716 Julian, J & Alfred, J. (2007). The
Atkinson, W. W. (2010). Memory. Accelerated Learning for
Hollister: Yoge Book Personality. London: Sourcebook.
Baek, E. C., Scholz, C., O’Donnell, M. B., Lindsey, N. S., & Rice, M. L. (2015).
& Falk, E. B. (2016). Neural Interpersonal Skills and Education
correlates of selecting and sharing in the Traditional and Online
information. Presented at the Classroom Environments. Journal
International Communication of Interactive Online Learning,
Association, Fukuoka, Japan. 13(3). 1541-4914
Coutinho, J. F., Silva, P. O., and Decety, J. Pavord & Donnely. (2015).
(2014). Neurosciences, Empathy, Communication and Interpersonal
and Healthy Interpersonal Skills. Britis: Lantern Publishing
Relationships: Recent Findings and Limited
Implications for Counseling Siegel, D. J. (2010). The Neurobiology of
Psychology. Journal of Counseling We. Online Course of the Minsight
Psychology, 61( 4). 541–548. Institut.
Effendi, N., Mangundjaya, W. L., & Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Lintas
Shaleh, A. R. (2018). Psikologi Budaya. Jakarta: Raja Grafindo
Positif Teori dan Terapan untuk Persada.
Perubahan. Kuningan: Goresan Siegel, D. J. (2001). Toward an
Pena. Interpersonal Neurobiology of the
Gallace, A., & Spence, C. (2010) . The Developing Mind:Attachment
science of interpersonal touch: An Relationships, “Minsight,” and
overview Neuroscience and Neural Integration. Infant Mental
Biobehavioral Reviews, 34. 246- Hehalt Journal, 22(1–2). 67-94.
259. Siegel, D. J. (2006). An Interpersonal
Garcia & Ibanez. A. (2014). Two-Person Neurobiology Approach to
Neuroscience and Naturalistic Psychotherapy: Awareness, Mirror
Social Communication: The Role of Neurons, and Neural Plasticity in
Language and Linguistic Variables the Development of Well-Being
in Brain-Coupling Research. Front working draft. Journal Psychiatric
Psychiatry. 5 124.Published online Annals. M.D.Copyright
2014. Silvianetri. (2016). Pengaruh Variasi
Jones, R. N. (2012). Introduction to Savoring Strategies terhadap
Counseling Skill. London: Sage Tingkat Kebahagiaan Siswa Sekolah
Publications, Ltd Menengah Atas. Malang :Disertasi
Universitas Negeri Malang.
Tubbs, S. L., & Moss, S. (1996). Human
Communication. Singapore: Mc.
Graw-Hill,Inc.

81 | A l f u a d V o l u m e 3 N u m b e r 1 , J u n e 2 0 1 9 , P a g e 7 4 - 8 1

Anda mungkin juga menyukai