Anda di halaman 1dari 1

Gambaran Epidemiologi Pasien Stroke Dewasa Muda yang Dirawat di RSUD Mimika Periode

2018-2022

I. Pendahuluan

Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah 45 tahun terus meningkat.
Pada konferensi ahli saraf internasional di Inggris dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 1000
penderita stroke berusia kurang dari 30 tahun (American Heart Association, 2010).

Stroke dewasa muda menyebabkan kerugian yang lebih besar dibandingkan usia tua. Stroke
yang terjadi pada usia lebih muda menyebabkan penderita menjadi cacat pada usia produktif.
Sekitar setengah dari penderita stroke mendapatkan kecacatan fisik maupun kognitif yang
menyebabkan penderita harus mendapatkan bantuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
yang normalnya bisa dilakukan sendiri (Morris, 2011). Keadaan ini menyebabkan penurunan
pada kualitas hidup penderita, memberikan dampak praktis dan psikologis serta memberikan
kerugian ekonomi terhadap penderita dan negara (Di Carlo, 2009).

Stroke merupakan penyakit kematian kedua setelah penyakit jantung dan penyebab disabilitas
ketiga di dunia. Menurid data World Stroke Organization bahwa setiap tahunnya ada 13,7
kasus baru stroke dan sekitar 5,5 juta kematian akibat penyakit stroke (Kementrian Kesehatan
RI, 2019). Masalah stroke di Indonesia menjadi semakin penting dan mendesak, karena kini
jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak di Asia. Jumlah penderita stroke dengan rata-
rata berusia 60 tahun ke atas berada di urutan kedua terbanyak di Asia, sedangkan usia 15-59
tahun berada di urutan ke lima terbanyak di Asia (Yayasan Stroke Indonesia, 2010).

Peningkatan kejadian stroke dewasa muda memberikan beban terhadap penderita maupun
negara.7,8Pencegahansebaiknyadilakukanuntuk menekan angka kejadian stroke dewasa muda. 6 Studi
epidemiologi dapat memberikan gambaran mengenai pola stroke dewasa muda sehingga langkah
pencegahan dapat dilakukan dengan tepat. Pencegahan yang tepat diharapkan dapat menekan angka
mortalitas dan morbiditas stroke dewasa muda. Belum terdapat banyak penelitian mengenai stroke
dewasa muda, di Jawa Barat ataupun Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
epidemiologi penderita stroke usia dewasa muda di Jawa Barat dengan mengambil data dari Rumah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS).

Menurut Riskesdas 2018, prevalensi stroke 10,9 per mil, tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (14,7 per mil),
terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil). Namun, belum ada studi epidemiologi khususnya di Kabupaten
Mimika.

Anda mungkin juga menyukai