Anda di halaman 1dari 30

ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK DALAM


BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DI
KELOMPOK B TKIT AL USWAH SINGOSARI MALANG

Masa Registrasi 20172

Oleh
DENI FITRIA ANGGRAENI
NIM 837 497 887
Email : denifitria24@gmail.com

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT MALANG
POKJAR DINAS PENDIDIKAN KOTA BLITAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S-1 PG PAUD
20172

1
ABSTRAK

Anggraeni.D.F,2017. Pemantapan Kemampuan Profesional, “Meningkatkan


Kemampuan Bahasa Dalam Bercerita Melalui Media Gambar Seri di
Kelompok B TKIT Al Uswah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Tahun Pelajaran 2017-2018. Program S1 PG-PAUD BI Universitas
Terbuka UPBJJ-UT Malang Pokjar Kedungkandang

Kata Kunci : Bahasa, Bercerita, dan gambar seri

Pada anak TK kelompok B TKIT Al Uswah dari 16 siswa ternyata hanya 3 anak
yang mampu untuk fokos dalam kegiatan dalam bercerita. Rendahnya kemampuan
memahami konsep untuk bercerita anak ini diduga ada beberapa faktor diantaranya
pembelajaran kurang aktif dan kurang pemanfaatan media pembelajaran.

Rumusan masalah yang timbul dalam pembahasan ini adalah “Bagaimana


meningkatkan kemampuan bahasa dalam bercerita melalui gambar seri pada kelompok
B TKIT Al Uswah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tahun pelajaran 2017-2018”.

Tindakan perbaikan ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan dengan menyusun skenario perbaikan dan RKH. Pelaksanaan tempatnya
lebih sering di dalam kelas namun kadang juga diluar kelas ( disekitar lingkungan
sekolah ketika kegiatan apersepsi tentang tema), supaya anak tidak jenuh dan senang
dengan tempat dan suasana yang berbeda,selain itu dilakukan pengamatan,observasi,
refleksi untuk melihat kelemahan dan kelebihan tindakan. Hasil tindakan menunjukkan
adanya peningkatan dari 71,3% pada siklus I, sehingga, pada siklus I kelas belum
mencapai ketuntasan yang sudah ditentukan sebelum yakni 85%. Sehingga dilakukan
siklus ke 2 dengan peningkatan dari siklus I sebesar 89,6%, sehingga dapat dikatakan
berhasil dalam memenuhi ketuntasan . Penggunaan media dan metode pembelajaran
bukan hanya membuat proses belajar mengajar lebih efisien, tetapi juga membantu anak
didik menyerap dan memahami materi belajar lebih mendalam dan utuh. Sehingga
guru harus lebih aktif dan kreatif dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan dari pelaksanaan proses pembelajaran bercerita dalam memahami


konsep bercerita pada anak dapat di simpulkan bahwa pada kegiatan bercerita
menggunakan media gambar seri kelompok B TKIT Al Uswah Singosari dapat
meningkatkan kemampuan bahasa anak dalam bercerita dengan media gambar seri.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menggunakan media atau metode yang
bervariasi untuk meningkatkan minat belajar anak yang sesuai dengan perkembangan
kemampuan anak.

2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada manusia bahasa merupakan suatu sistem simbol untuk
berkomunikasi dengan orang lain, meliputi daya cipta dan sistem aturan.
Dengan daya cipta tersebut manusia dapat menciptakan berbagai macam
kalimat yang bermakna dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan
yang terbatas. Dengan demikian, bahasa pada manusia merupakan upaya
kreatif yang tidak pernah berhenti. Kemampuan bahasa dipelajari dan
diperoleh anak usia dini secara alamiah untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Sesuai dengan perkembangan kemampuan berbahasa anak
pada umumnya anak usia dini menyenangi kegiatan bercerita yang disertai
gambar atau alat peraga yang menarik, dengan kata-kata yang sederhana dan
mudah dipahami oleh anak-anak usia 4-6 tahun. Hasil interaksi melalui
pembelajaran kemampuan berbahasa anak dalam mendengar dan
menceritakan kembali cerita yang didengarnya secara urut pada anak
kelompok TK B di TKIT Al Uswah, yang kami lakukan merasa belum
berhasil. Pada saat kami membacakan cerita bergambar, anak duduk
melingkar dengan tenang sampai selesai, tetapi ada 9 sampai 10 anak yang
sulit untuk mendengarkan cerita dengan baik.
Untuk itu dilakukan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan
kemampuan bahasa dalam keterampilan berbicara anak dalam bercerita
dengan media gambar seri di kelompok B TKIT Al Uswah Singosari
kabupaten Malang tahun ajaran 2017-2018.
1. Identifikasi Masalah
a. Anak kelompok B TKIT Al Uswah Singosari Malang sulit untuk
mengungkapkan bahasa dengan lancer dalam bercerita.
b. Media/alat peraga kurang menarik perhatian anak.
2. Analisis Masalah
Dengan kondisi kegiatan pembelajaran yang seperti itu dan kondisi
anak yang masih sulit untuk bercerita melalui media gambar seri untuk
melatih kemampuan berbahasa anak perlu segera diadakan perbaikan

3
pembelajaran dengan kegiatan dan media yang bervariasi. Dari masalah -
masalah tersebut, maka dapat dianalisis sebagai berikut : mengapa dan apa
yang menyebabkan anak kurang mampu memahami konsep bercerita,
kreatifitas guru dalam menciptakan berbagai macam kegiatan
pembelajaran kurang, guru masih kurang dalam melakukan pendekatan
dengan anak.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Dari berbagai masalah yang sudah teridentifikasi maka masalah yang
akan dipecahkan adalah kurangnya kemampuan anak dalam meningkatkan
kemampuan bahasa dalam bercerita. Maka pembelajaran pada kelompok B
TKIT Al Uswah Singosari semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 adalah
dengan menggunakan media gambar seri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) ini adalah sebagai berikut: Bagaimana
meningkatkan kemampuan bahasa dalam bercerita melalui media gambar seri
pada kelompok B TKIT Al Uswah Singosari Malang semester 1 tahun
pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan


Tujuan perbaikan secara umum adalah untuk meningkatkan
kemampuan bahasa anak dalam bercerita melalui media gambar seri
kelompok B TKIT Al Uswah Singosari Malang semester 1 tahun pelajaran
2017/2018.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat dari perbaikan ini adalah :
1. Anak PAUD
a. Agar anak mampu memperoleh pengalaman belajar yang kreatif dan
inovatif
b. Agar anak bisa melatih kesabaran dan mengeksplor kemampuannya.

4
2. Guru :
Guru menjadi fasilitator dan moderator dalam rangka meningkatkan
kemampuan bahasa anak dengan metode pembelajaran yang kreatif dan
berfariasi.
3. Orang tua
Hendaknya dapat mendukung membangun dan memotivasi anak
dalam mengembangkan kemampuan bahasanya.
4. Manfaat bagi penulis
Hasil penelitian dapat di pakai acuan untuk melakukan dan
mengembangkan penelitian selanjutnya.

5
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bercerita


1. Pengertian metode bercerita
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka, yang
bisa dilakukan secara lisan atau tertulis.Cara penuturan cerita tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga.
Seseorang anak yang berada pada rentang usia 4-6 tahun menyukai tuturan
cerita atau ia sendiri mulai senang untuk menuturkan sebuah cerita dan
sangat antusias dalam membaca buku cerita(Gunarti, Winda. 2013: 5.3).
Cerita yang akan disajikan untuk anak usia 4-6 tahun tentu saja
harus sesuai dengan dunia kehidupan mereka. Isi cerita harus bersumber
dari pengalaman sehari–hari yang mungkin dialami atau hal-hal yang
sederhana yang mudah dicerna oleh tahapan berpikirnya. Dan di usia 4-6
tahun, anak pada umumnya membaca dengan melihat tulisan, tetapi ia
sering bergantung pada ingatannya mengenai cerita dan pada gambar.
Disinilah pentingnya peran guru dan orang tua untuk
mengembangkan rasa percaya diri anak dengan cara melatih mereka untuk
mengungkapkan hal yang dipikirkan dan dirasakan.
2. Tujuan metode bercerita
Kegiatan bercerita merupakan kegiatan menuturkan suatu
informasi yang berisi tentang suatu hal, misalnya kejadian yang bersifat
nyata atau kejadiaan yang bersifat rekaan, juga pesan moral yang ingin
disampaikan. Metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan perilaku
dan kemampuan dasar pada anak usia dini. Adapun tujuan dari metode
bercerita adalah sebagai berikut:( Gunarti, Winda. 2013: 5.4).
a. Mengembangkan kemampuan berbahasa, diantaranya kemampuan
menyimak (listening), juga kemampuan dalam berbicara (speaking)
serta menambah kosa kata yang dimiliki.

6
b. Mengembangkan kemampuan berpikir karena dengan bercerita anak
diajak untuk memfokuskan perhatian dan berfantasi mengenai jalan
cerita serta mengembangkan kemampuan berpikir secara simbolik.
c. Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita yang
akan mengembangkan kemampuan moral dan agama, misalnya konsep
benar salah dan konsep ketuhanan.
d. Mengembangkan kepekaan sosial emosional anak tentang hal-hal yang
terjadi disekitarnya melalui tuturan peristiwa yang disampaikan.
e. Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita
yang dituturkan.
1. Bercerita Dengan Menggunakan Alat Peraga Tidak Langsung
Artinya adalah bercerita menggunakan alat peraga atau media bukan asli atau
tiruan. Bisa berupa binatang tiruan, buah tiruan, sayuran tiruan (Gunarti,
Winda. 2013 : 5.10). Satu hal yang perlu diingat dalam menggunakan media
atau alat peraga tiruan ini hendaknya proporsi bentuk maupun warnanya
disesuaikan dengan benda aslinya. Bercerita dengan menggunakan alat peraga
tak langsung ini terdiri atas bercerita dengan menggunakan gambar, buku
cerita, papan flannel, dan boneka. Contoh kegiatan dengan alat peraga tidak
langsung adalah:
a. Bercerita dengan menggunakan gambar
Yang bisa kita gunakan adalah gambar tunggal dan gambar seri. Gambar
tunggal yaitu gambar yang memuat seluruh rangkaina isi cerita dalam satu
kertas. Gambar seri, yaitu beberapa gambar yang dituangkan dalam
beberapa kertas yang terpisah, memuat keterkaitan isi cerita antara gambar
yang satu dengan yang lainnya.Untuk gambar seri, usahakan tidak terlalu
banyak gambarnya, cukup terdiri dari 2-5 gambar saja.Bercerita dengan
menggunakan gambar seri bisa dilakukan dengan menggunakan ledih dari 2
gambar. Gambar-gambar yang digunakan harus memiliki keterkaitan cerita
antara gambar yang satu dengan gambar yang lain. Keterkaitan tersebut
harus tampak jelas terlihat oleh anak agar mereka dapat memahami
rangkaian cerita yang akan kita sajikan.

7
B. Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata
“Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”, yaiyu perantara sumber
pesan dengan penerima pesan.(Zaman Badru, Eliyawati Cucu)
(http:/eprints.uny.ac.id).
Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi
siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki
peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Yusufhadi Miarso (2004):Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali.
1. Bercerita Dengan Media gambar seri
Bercerita dengan media gambar seri bisa dilakukan dengan menggunakan lebih
dari 2 gambar. Gambar-gambar yang digunakan harus memiliki keterkaitan
cerita antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya. Keterkaitan
tersebut harus tampak jelas dilihat oleh anak agar mereka dapat memahami
rangkaian cerita yang akan kita sajikan. Dan untuk menghindari kebosanan
pada diri anak, maka kami penyusun dengan tidak melepas unsur dari gambar
seri itu sendiri, juga menyajikan berbagai kombinasi kegiatan dan model,
media pembelajaran dalam bercerita dengan media gambar seri. Dengan anak
dapat menggambar sendiri jalan cerita dari yang mereka lihat dan dengarkan,
kemudian anak ditugaskan untuk menggambar sesuai dengan ekspektasi dari
hasil imajinasi mereka.
Penggunaan media gambar seri yang telah diurutkan sesuai urutan yang benar
dengan memberi angka 1-4 dan setelah itu diwarnai agar gambar seri terlihat
lebih menarik.. Selain melatih kemampuan bahasa, motorik halus, dan kognitif
yakni dengan memberi angka 1-4 sesuai urutan gambar yang benar dan melatih

8
keterampilan mewarna juga kemampuan berbahasanya dalam bercerita. Anak
juga dapat melatih kesabarannya dan ketelitiannya dalam bercerita.
Dengan media ini di harapkan mampu mengembangkan potensi anak
secara optimal dan menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih
optimal. Salah satu tujuan pendidikan kita adalah mengoptimalkan
kemampuan anak dan membantu mengembangkan kemampuan yang
sempurna secara fisik,intelektual dan emosional. De Porter (1992) dalam
teorinya “Quantum Learning” mengungkapkan bahwa manusia sebagai
individu memiliki potensi untuk perkembangan (potential to grow) hampir
tidak terbatas. Oleh karena itu peneliti menganggap sangatlah cocok
pembelajaran anak usia dini dalam hal pengembangan berbahasanya
menggunakan media gambar seri. Anak akan menggunakan daya pikirnya
untuk mengenali ,memberi alasan rasional,mengatasi dan memahami
kesempatan penting dalam setiap tahap perkembangannya.

9
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu
Penelitian.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di TKIT Al Uswah dengan 2 siklus,
yaitu siklus 1 dan siklus 2. Penelitian di TKIT Al Uswah Singosari
dilaksanakan pada anak TK kelompok B dengan jumlah peserta didik 16
anak.
Nama Sekolah : TKIT Al Uswah
Kelompok : B
Alamat Sekolah : Jl. Jayanegara 123 RT.05 RW.06 Candirenggo
Singosari Malang
Kepala Sekolah : Fitri Harijanti, S.Pdi
Subjek penelitian yang berjudul upaya meningkatkan kemampuan
bahasa anak-anak, pendidik, kepala sekolah, serta model pembelajaran
dilakukan setelah peneliti melakukan koordinasi dengan kepala TK
maupun tenaga pendidik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak
mengganggu proses kegiatan pembelajaran maupun program-program
sekolah.
2. Waktu
Pelaksanaan perbaikan terdiri dari 2 siklus, siklus ke-1 pada
minggu XII dan siklus ke-2 pada minggu XIII semester I tahun
pembelajaran 2017/2018. yaitu :
a. Waktu : Pukul 07.30 - 10.45 WIB
b. Jadwal pelaksanaan perbaikan siklus I
Tanggal, 16 Oktober – 20 Oktober 2017
c. Jadwal pelaksanaan perbaikan siklus II
Tanggal, 23 Oktober – 27 Oktober 2017
3. Tema

10
Dalam penelitian ini peneliti meningkatkan kemampuan memahami
konsep anak yang terfokus pada kemampuan bahasa anak membentuk
dengan tema semester I yaitu “Binatang” pada siklus pertama dan siklus
kedua. Diharapkan pemilihan tema ini dapat menambah pengetahuan
kepada anak tentang dunia Binatang.
4. Kelompok
Kelompok yang dijadikan sebagai objek penelitian ini menggunakan
kelompok B pada TKIT Al Uswah yang berjumlah 16 anak.
5. Karakteristik
kelompok B pada TKIT Al Uswah yang berjumlah 16 anak. Setiap anak
mempunyai karakteristik dan perkembangan yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat perkembangan. Faktor lingkungan, keluarga dan
masyarakat juga mempengaruhi karakteristik anak. Sehingga dibutuhkan
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi anak.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Perencanaan
a. Tindakan yang akan dilaksanakan
Berdasarakan pertemuan pada kegiatan pembelajaran, bahwa kegiatan
bercerita yang dilaksanakan dikelompok B TKIT Al Uswah Singosari
hanya 30% anak yang berhasil melaksanakan dengan baik. Salah satu
cara untuk mengembangkan kemampuan memahami konsep bercerita.
Sebagai obyek penelitian kegiatan menggunakan media yakni berupa
gambar seri.
b. Langkah-langkah penelitian.
Dari perumusan masalah yang ada, peneliti menentukan rencana
perbaikan yang difokuskan pada pelaksanaan kegiatan bercerita dengan
gambar seri. Rencana perbaikan ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus
peneliti melaksanakan hal-hal sebagai berikut: (1) menyusun 5
sekenario perbaikan yang memuat pengelolaan dan langkah-langkah
perbaikan menyusun 5 Rencana Kegiatan Harian (RKH). (2)

11
Mengamati pelaksanaan pembelajaran (3) Melaksakan refleksi untuk
melihat kelemahan dan kekuatan dalam melaksanakan perbaikan.
2. Pelaksanaan /Tindakan
a. Prosedur pelaksanaan PTK
1) Penjelasan tentang penilai 1 dan penilai 2/ supervisor
Dalam melaksakan kegiatan perbaikan pembelajaran diamati oleh
penilai 1 dan penilai 2 (supervisor).
a) Penilai 2 adalah teman sejawat, namun dalam prakteknya yang
berperan sebagai supervisor 2.
b) Penilai 1 adalah kepala sekolah TKIT Al Uswah.
b. Tugas penilai 1 dan penilai 2/supervisor
Penilai 1 dan penilai 2 (supervisor)bertugas melakukan
pengamatan dan pencatatan pada lembar obsevasi serta melakukan
penilaian dengan menggunakan alat penilaian kemampuan guru – PKP1
(APKG-PKP1) dan alat penilaian kemampuan guru PKP2 (APKG-
PKP2).
Pengamatan dan penilaian dimulai terdiri dari kegiatan awal
pembelajaran, kegiatam inti, istirahat, dan kegiatan penutup.
Pengamatan dan penilaian terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus 1
dilaksanakan selama 5 hari, dilanjutkan dengan siklus II juga
dilaksanakan 5 hari.
c. Prosedur pengembangan kegiatan
Prosedur kegiatan pengembangan siklus 1 dan siklus 2 adalah :
1) Perencanaan, antara lain :
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Menyiapkan media/ sumber belajar.
c) Mempersiapkan alat penilaian (APKG-PKP1 dan APKG-PKP2)
d) Membuat lembar obsevasi.
2) Pengamatan
3) Pelaksanaan
4) Refleksi

12
d. Prosedur umum kegiatan pengembangan
Prosedur umum kegiatan pengembangan, meliputi :
1) Merencanakan perbaikan kegiatan pengembangan terdiri dari :
a) Menentukan indikator perbaikan pembelajaran dan menentukan
kegiatan perbaikan.
b) Menentukan alat dan bahan yang sesuai dengan kegiatan
perbaikan.
c) Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal yang harus diperbaiki.
d) Merancang pengelolaan kelas perbaikan kegiatan
pengembangan.
e) Merencanakan alat dan rencana penilaian perbaikan kegiatan.
f) Tampilan dokumen rencana perbaikan kegiatan pengembangan.
2) Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan, terdiri dari :
a) Menata ruang dan sumber belajar serta melaksanakan tugas
rutin.
b) Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
c) Mengelola interaksi kelas.
d) Bersikap terbuka dan luwes serta mampu mengembangkan sikap
positif anak terhadap kegiatan bermai sambil belajar.
e) Mendemostrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
kegiatan pengembangan.
f) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
2. Pengamatan / Teknik Pengumpulan Data / Instrumen
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran diamati oleh peneliti
yang bertindak sebagi guru dan dibantu oleh kepala sekolah.
a. Pengamat melakukan pengamatan dan pencatatan pada lembar
observasi yang telah disediakan.
b. Pengumpulan data kegiatan Peningkatan Kemampuan Memahami
bilangan media yang digunakan dengan observasi.
c. Instrumen data meliputi :

13
1. Penilaian terhadap kemampuan mengurutkan gambar seri dan
menceritakannya.
2. Penilaian lembar kegiatan anak.
3. Lembar observasi.
d. Rumus analisis data penilaian anak :
(nx4 )+(nx3 )+( nx2)+( nx1)x100%
X=
N x Skor tertinggi
∑ xi
keseluruhan : N
Rumus analisis data secara

Keterangan :
X : Nilai rata-rata
xi : Prosentase masing-masing
N : Jumlah aspek penilaian
Seorang anak dikatakan mencapai ketuntasan jika taraf penguasaan
telah lebih dari 85% dan belum mencapai ketuntasan apabila taraf
penguasaan kurang dari 85%.

14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
SKENARIO PERBAIKAN RKH V
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan bahasa dalam bercerita
dengan media gambar seri kelompok B di TKIT Al
Uswah
Siklus ke : 1 (satu)
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan: Tanya jawab tentang tema binatang burung
Pengelolaan Kelas :
1. Pengelolaan ruang : bagian depan adalah ruang kosong untuk
membentuk lingkaran kecil, bagian belakang adalah kursi yang
ditata secara berkelompok.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak adalah duduk melingkar di
lantai.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan bergerak mengikuti
lagu “Burung Layang-layang”
2. Guru menjelaskan tentang binatang burung
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan : Mencari kata sesuai gambar
Pengelolaan
1. Penataan Ruang : di depan ada ruang kosong untuk duduk
melingkar melaksanakan pembukaan dan kursi yang dibuat
berkelompok
2. Pengorganisasian anak : dari posisi duduk melingkar di lantai
kemudian anak-anak duduk membentuk kelompok yang terbagi
menjadi 4 kelompok berjumlah 4 anggota kelompok.
Langkah-langkah perbaikan :

15
1. Guru menyiapkan beberapa gambar dan kata
2. Guru menjelaskan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru mengambil beberapa gambar binatang dan beberapa kata
4. Guru memberi reward dan umpan balik
5. Guru melakukan pengamatan selama anak melakukan kegiatan
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul kegiatan : Menceritakan gambar yang telah disusun sesuai dengan
kata yang sesuai dengan gambar
Pengelolaan Kelas :
1. Penataan Ruang : depan ada ruang kosong untuk anak duduk
membentuk circle smaal, belakang ada kursi dan meja, anak-anak
duduk di kursi masing-masing
2. Pengorganisasian anak : anak-anak tetap duduk melingkar di lantai
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru membawa kartu gambar dan kartu kata
2. Guru menjelaskan aturan permainan
3. Guru memberi reward dan umpan balik.
4. Guru memberitahukan pada siswa apa yang akan dipelajari besok
Refleksi :
Dari hasil kegiatan hari ke-5 ,Mencari kata sesuai dengan gambar
yang dilihat dan menceritakan susunan kartu gambar yang disusun
berdasarkan kartu kata di katagorikan belum berhasil sehingga perlu
diadakan pengulangan pada kegiatan Siklus ke II.

16
SKENARIO PERBAIKAN RKH V

Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan berbahasa dalam


memahami konsep bercerita melalui media gambar
seri kelompok B di TKIT Al Uswah Singosari
Siklus ke : 2 (dua)
Hari/Tanggal : Jumat, 27 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan pengembangan I (Pembukaan)
Judul kegiatan: Gerak dan lagu menirukan gerakan binatang
Pengelolaan Kelas :
1. Pengelolaan ruang : bagian depan adalah ruang kosong untuk
membentuk lingkaran, bagian belakang adalah kursi yang ditata
secara berkelompok.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak adalah duduk melingkar di
lantai.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan bergerak menirukan
gerakan binatang
2. Guru menjelaskan tentang macam-macam binatang burung
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
Judul kegiatan : Mengurutkan susunan 1-4 gambar seri
Pengelolaan Kelas :
1. Penataan Ruang : di depan ada ruang kosong untuk duduk
melingkar melaksanakan pembukaan dan permainan di inti
kemudian anak bersiap-siap untuk duduk di kursi.
2. Pengorganisasian anak : dari posisi duduk melingkar di lantai
kemudian anak-anak duduk di kursi membentuk kelompok yang
atas 4 anggota kelompok
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan gambar seri, gunting dan lem

17
2. Guru menjelaskan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru meminta anak untuk mewarnai gambar dulu baru
menggunting dan menempelkan di lembar kertas sesuai urutan
gambar yang tepat
4. Guru memberi reward dan umpan balik
5. Guru meminta anak untuk menceritakan gambar seri tersebut
berdasarkan dari urutan gambar seri yang pertama sampai terakhir
6. Guru melakukan pengamatan selama anak melakukan kegiatan
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
Judul kegiatan : Bercerita tentang urutan gambar seri
Pengelolaan Kelas :
1. Penataan Ruang : depan ada ruang kosong belakang ada kursi dan
meja.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk melingkar di lantai
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan lagu “Burung layang-layang”
2. Guru menjelaskan aturan permainan
3. Guru meminta anak bergerak bebas sesuai musik yang didengar
4. Guru memberi reward dan umpan balik
5. Guru memberitahukan pada siswa apa yang akan dipelajari besok
Refleksi :
Dari hasil kegiatan hari ke-5 siklus 2 , mengurutkan 1-4 gambar
seri dan menceritakan kembali sesuai susunan yang benar dikategorikan
berhasil sehingga tidak perlu diadakan pengulangan pada siklus
berikutnya.
B. Deskripsi per Daur
1. Siklus 1
a. Siklus Pertama RKH I
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.

18
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penelitian dan lembar observasi atau
pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pengamatan siklus pertama oleh peneliti dan teman sejawat
dengan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang telah
disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari awal kegiatan
pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Terutama saat anak
melakukan kegiatan pengembangan kemampuan dalam bercerita
dengan media gambar seri.
3) Analisis data anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisis data dapat
menggunakan rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus pertama RKH 1 menunjukkan masih banyak
anak yang belum berminat untuk bercerita melalui kegiatan
permainan masih kurang karena hanya mencapai 60,4%. Dan
ketuntasan minimal belajar adalah 85%. Oleh karena itu dalam
proses kegiatan ini perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan.
b. Siklus Pertama RKH 2
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penelitian dan lembar observasi atau
pengamatan.

19
2) Pengamatan.
Pada pelaksanaan siklus pertama di amati oleh peneliti dan teman
sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah disediakan, pengamatan di lakukan mulai dari awal kegiatan
sampai akhir kegiatan pembelajaran. Terutama saat anak
melakukan kegiatan bercerita dengan media gambar seri.
3) Analisis data anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisis data dapat
menggunakan rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus 1 RKH II dengan kegiatan pembelajaran
menunjukkan bahwa minat anak mulai muncul terhadap kegiatan
pembelajaran dengan prosentase 65,6%. Untuk kemampuan
mengurutkan gambar dengan prosentase 67,2%, dan kemampuan
dalam bercerita prosentase 59,3%.
c. Siklus Pertama RKH III
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian dan lembar observasi atau
pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pengamatan siklus pertama di amati oleh peneliti dan teman
sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah di sediakan pengamat dilakukan melalui dari awal kegiatan

20
pembelajaran sampai akhir pembelajaran, terutama pada anak
melakukan kegiatan bercerita dengan media gambar seri.
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi 1 RKH III dengan kegiatan pembelajaran
menunjukkan bahwa minat anak mulai meningkat terhadap
kegiatan pembelajaran dengan prosentase 64% untuk kegiatan
mengurutkan gambar seri mencapai 59,3% sedangkan kegiatan
anak dalam bercerita dengan gambar seri ada 60,9% hal ini sama
dengan siklus 1 RKH 2, jadi untuk macam permainan perlu lebih
bervariasi agar anak senang.
d. Siklus 1 RKH 4
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian dan lembar observasi atau
pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus 1 RKH III yang diamati oleh peneliti dan
teman sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar
observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari
kegiatan awal sampai akhir. Terutama saat anak melakukan
kegiatan bercerita dengan gambar seri.
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

21
X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus 1 RKH 4 dengan kegiatan mengelompokkan
bilangan menggunakan kantong dan stik menunjukkan bahwa
minat anak terhadap kegiatan pembelajaran mencapai 62,5%, untuk
kegiatan mengurutkan gambar seri mencapai 56,3% sedangkan
kemampuan anak dalam bercerita dengan gambar seri mencapai
62,5%. Jadi dalam kegiatan siklus 1 RKH 4 kemampuan anak
mencapai 60,4%.
e. Siklus 1 RKH 5
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian secara individual dan membuat
lembar observasi atau pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus 1 RKH V yang diamati oleh
peneliti dan teman sejawat dengan melakukan pencatatan pada
lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan melakukan
mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran,
terutama saat anak melakukan kegiatan bercerita dengan gambar
seri.
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
22
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus I RKH V dengan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan gambar seri, menunjukkan bahwa minat
anak terhadap kegiatan pembelajaran mencapai 71,8%, untuk
kemampuan mengurutkan gambar seri mencapai 71,8%, sedangkan
kemampuan anak dalam bercerita dengan gambar seri mencapai
70,3%. Jadi tingkat perkembangan siklus 1 RKH V kemampuan
anak mencapai 64,4%.
2. Siklus II
a. Siklus Kedua RKH I
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian dan lembar observasi atau
pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus kedua diamati oleh peneliti dan
teman sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar
observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai
dari awal kegiatan sampai kegiatan akhir pembelajaran, terutama
saat anak melakukan kegiatan bercerita dengan media gambar
seri.
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi

23
Hasil refleksi siklus II RKH 1 menunjukkan bahwa ada
peningkatan kemampuan anak dalam mengurutkan dan bercerita
dengan gambar seri prosentase 70,8%, dengan demikian kegiatan
bercerita dengan media gambar seri belum mengalami ketuntasan
belajar anak yaitu 70,8%, karena minimalnya adalah 85%.
b. Siklus II RKH II
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian secara individual dan mebuat
lembar observasi atau pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus II yang di amati oleh peneliti dan
teman sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar
observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir pembelajaran,
terutama saat anak melakukan kegiatan bercerita dengan media
gambar seri.
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus II RKH II menunjukkan bahwa minat anak
mencapai 70,3%. Anak yang mampu mengurutkan gambar seri
yakni 81,3% dan kemampuan anak dalam bercerita dengan media
gambar seri mencapai 73,4%.

24
c. Siklus II RKH III
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian secara individual dan membuat
lembar observasi atau pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus II yang diamati oleh peneliti dan teman
sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah disediakan. Pengamatan melakukan mulai dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir pembelajaran, terutama saat anak bercerita
dengan media gambar seri. Untuk mengetahui perkembangan anak
pada saat kegiatan pembelajaran dapat dilihat tabel berikut :
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus II RKH III pada saat kegiatan,untuk minat
anak mencapai 85,9%, anak yang mampu mengurutkan gambar
seri 90,6% dan kemampuan anak dalam bercerita dengan gambar
seri 87,5%. Dalam hal ini guru sudah mampu meningkatkan
pembelajaran.
d. Siklus II RKH IV
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran

25
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian secara individual dan membuat
lembar observasi atau pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus II yang diamati oleh peneliti dan teman
sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah disediakan. Pengamatan melakukan mulai dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir pembelajaran, terutama saat mengurutkan
gambar seri dan menceritakan gambar menggunakan media
gambar seri. Untuk mengetahui perkembangan anak pada saat
kegiatan pembelajaran dapat dilihat tabel berikut :
3) Analisis data penilaian anak dalam kegiatan

X =¿ ¿
Prosentase keseluruhan dari analisa data dapat dihitung dengan
rumus :

x=
∑ xi
n
4) Refleksi
Hasil refleksi siklus II RKH IV pada saat pembelajaran
menceritakan gambar seri, anak semakin berminat, hal ini dapat
dilihat dari prosentase minat mencapai 91 %, untuk kemampuan
anak dalam mengurutkan gambar seri dengan media gambar seri
mencapai 88,0% dan kemampuan anak dalam bercerita dengan
gambar seri ada 88,3%. Kalau dibandingkan dengan siklus II RKH
III ada peningkatan.
e. Siklus II RKH V
1) Perencanaan
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran

26
b) Membuat media pembelajaran dan teknik pembelajaran yang
menarik minat anak.
c) Membuat lembar penilaian secara individual dan membuat
lembar observasi atau pengamatan.
2) Pengamatan
Pada pelaksanaan siklus II yang diamati oleh peneliti dan
teman sejawat dengan melakukan pencatatan pada lembar
observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir pembelajaran, terutama saat
anak melakukan kegiatan bercerita dengan media gambar seri.
3) Analisa data penilaian anak dalam kegiatan
{(nx 4 )+( nx 3 )+(nx 2 )+(nx 1)}
X= x 100 %
N x Skor Tertinggi

4) Refleksi

Hasil refleksi siklus II RKH V pada saat pembelajaran


mengurutkan dan menceritakan gambar seri semakin senang dan
sangat berminat, hal ini dapat dilihat pada prosentase 90,6%,
sedangkan kemampuan anak dalam mengurutkan gambar seri
mencapai 90,6%, dan kemampuan anak dalam menceritakan
gambar seri mencapai 87,5%. Dalam hal ini guru mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dalam kegiatan
bermain.
C. KETERANGAN DAN ANALISIS SIKLUS I DAN II
Berdasarkan hasil analisis data keseluruhan dari siklus I RKH 5
penilaian anak dalam mengembangkan kemampuan bercerita dengan media
gambar seri pada kelompok B dengan prosentase 71,3 % dikategorikan
belum mencapai ketuntasan dapat dilihat dari Siklus I RKH 5, hasil refleksi
menunjukkan ada peningkatan, dari hasil menunjukkan minat terhadap
kegiatan pembelajaran 71,8%. Untuk kemampuan mengurutkan gambar seri
71,8% , untuk keaktifan anak 70,3% yang terlihat aktif. Hasil analisa data

27
prosentase 60,4% dikategorikan pembelajaran belum mencapai Ketuntasan
Minimal yang ditetapkan yaitu 85%, Perbaikan pembelajaran akan
dilanjutkan pada siklus II.
Berdasarkan analisis data keseluruhan dari siklus II penilaian anak
dalam melejitkan minat dan kemampuan bercerita melalui media gambar
seri kelompok B dikategorikan sudah mencapai Standar Ketuntasan
Minimal yaitu 85% dapat dilihat dari Siklus II RKH 5 kegiatan bercerita
dengan media gambar seri sudah lancar, karena anak-anak senang
melakukan kegiatan tersebut. Pada RKH 5 siklus 2 ini hasil prosentase yang
dicapai sebesar 89,6 % dan dikategorikan perbaikan pembelajaran sudah
mencapai Standar Ketuntasan Minimal dan tidak perlu diadakan
pengulangan pada siklus berikutnya.

28
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian bahwa :
1. Media pembelajaran yang menarik akan menambah minat anak dalam
pembelajaran.
2. Dengan permainan yang kreatif dan inovatif, media yang menarik anak-
anak lebih tertarik dan meningkatkan kegiatan pembelajaran.
3. Proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan pada kegiatan bercerita dengan menggunakan media
gambar seri dapat memotivasi anak untuk lebih mengenal dan menyukai
kegiatan bercerita sehingga anak tidak lagi merasa berat dalam mempelajari
konsep dari kegiatan bercerita.
B. SARAN
1. Berupaya mencari cara mengubah materi kegiatan pembelajaran yang
konseptual, verbalistik abstrak menjadi materi yang konstektual dalam arti
mendekatkan pada pemahaman konsep sebenarnya yang terjadi di
lingkungan anak tinggal.
2. Membiasakan dan memotivasi anak untuk berani bertanya mencoba dengan
permainan dan media yang lebih bervariasi.
3. Penjelasan yang disampaikan hendaknya disertai dengan media yang
menarik yang ada disekitar anak dan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
Tindak lanjut dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan
menambah dan memperbaiki media pembelajaran dengan lebih kreatif dan
inovatif serta menarik. Hal ini perlu dukungan dari semua pihak yaitu, orang
tua, guru dan kepala sekolah. Juga perlu pengadaan seminar, dan lokakarya
guna meningkatkan kemampuan profesional guru sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar anak.

29
DAFTAR PUSTAKA

Anggreni.D. F 2016. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Dalam Bercerita


Melalui Media Gambar Seri Di Kelompok B TKIT Al Uswah Kecamatan
Singosari Kabupaten Malang Penelitian Tindakan kelas. Malang :
Universitas Terbuka.

Gunarti, winda. 2015. Metode Pengembangan Perilaku Dan Kemampuan Dasar


Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Rephublik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dhieni, Nurbiana, dkk. 2012. Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Fridani, Lara, dkk. 2012. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Tangerang
Selatan: Universitas terbuka.

Wardhani, Igak, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

Zaman, Badru, Eliyawati, Cucu.htpp://MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA


DINI ppgUPI direktori File UPI diakses pada tanggal 21 Oktober 2017
pukul 05.15 WIB

Iskandar, Benny, Hidayat, Rahmat. 2017. Modul Pembinaan Karier Guru Melalui
Peningkatan Kompetensi Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
Bidang Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Pusat Pengembangan Dan
Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Guru Dan Tenaga
Kependidikan.

30

Anda mungkin juga menyukai