Anda di halaman 1dari 2

KEAMANAN KAMPUNG

M. Tristan Shalahudin (8c)


Suatu ketika di sebuah pos ronda berkumpulah
empat orang pemuda kampung yang sedang
membahas tentang keamanan lingkungan kampung.
Keemapat orang tersebut adalah Adi, Elan, Budi,
dan Efendi. Mereka berempat tengah mendapat
giliran jaga untuk ronda di lingkungan RT di tempat
mereka tinggali.

Deden: Sepi sekali, Apa Cuma kita berempat yang dapat giliran ronda malam ini?
Budi : Harusnya ada tujuh orang. Tapi yang di sini cuma kita saja.
Aditya : kenapa semakin lama warga semakin enggan dan malas untuk ronda ya?
Nando : Ya…, mungkin saja yang tidak datang ke pos siskamling malam ini sedang kelehalahan karena
aktivitasnya. Atau mungkin saja mereka sedang ada keperluan mendesak.
Deden: Keperluan mendesak juga tidak selalu pada saat giliran jaga kan?
Budi : ha..ha. bisa saja kamu Den.

Aditya: Minggu lalu masih ada lima orang termasuk kita. Sekarang berkurang satu orang lagi. Ada apa ya
sebenarnya?
Deden: Ya apalagi kalau bukan kurangnya kesadaran untuk menjalankan program siskamling. Padahal kan
kegiatan ini sangat kita perlukan demi menjaga keamanan lingkungan kita.
Budi : Siskamling juga asyik sih sebenarnya, bisa kumpul dengan kalian sambil minum kopi dan makan kacang
rebus. Ha..ha.

Aditya: Dasar kamu ini Bud.


Nando : Yang jelas kegiatan siskamling ini sangat kita butuhkan. Demi kebaikan kita sendiri sebagai warga
negara. Dengan adanya warga yang berjaga di malam hari, secara efektif akan mampu mencegah terjadinya
tindak kriminalitas seperti pembegalan, penodongan, dan yang paling utamanya lagi adalah pencurian di rumah
warga. Yang perlu kita lakukan adalah mengingatkan warga yang tidak ikut serta dalam kegiatan ronda!
Deden: Memang harus diingatkan itu mereka yang tidak pernah datang untuk berjaga! Enak betul mereka. Kita
yang jaga, mereka enak-enakan tidur.
Budi : Sabar Den, sabar! He..he.

Aditya: Sudahlah, besok pagi kita laporkan siapa saja yang tidak pernah ikut ronda, termasuk yang jarang hadir
juga. Ini demi keamaan serta ketentraman kampung kita.
Nando : Setuju. Kita juga perlu megingatkan yang bersangkutan. Tapi tetap dengan cara santun dan beretika.
Deden: Ya sudah, sekarang kita keliling kompleks dulu. Dari tadi kita cuma ngobrol saja. Terutama kamu Bud,
makan saja kerjamu.
Budi : he…he. Maaf maaf. Ayo kita berkeliling!
Nando, Aditya : Baiklah, ayo kita berangkat!
Akhirnya mereka berempat berkeliling kompleks untuk memastikan keamanan kampung agar tetap terjaga
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai