Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No.

1, April 2021

Pengendalian Kualitas Produk Tekstil


Menggunakan Metoda DMAIC
Feby Ayu Lestari1; Nining Purwatmini2
1
Mahasiswa Universitas Bina Insani
2
Dosen Universitas Bina Insani, niningpurwatmini@binainsani.ac.id

ABSTRACT
This study aims to observe the effectiveness of the application of the DMAIC method (Define, Measure,
Analyze, Improve and Control) as a quality control model in the textile distribution business. DMAIC is
part of quality control using six-sigma. In general, DMAIC is used by manufacturers to control quality.
Quality is an important element, both for the product and for the process. Quality standards are set
according to consumer desires. Therefore, it is necessary to control the quality carried out by the
company. The purpose of quality control of finished goods is to ensure that the quality that the company
will design and use is in line with the desires of the consumer. The research was conducted at PT Tekstil
Distribution using quantitative descriptive data analysis techniques, based on observations and
interviews. The method used in quality control research is the DMAIC method with a control device in the
form of seven tools for total quality control, however not all of the tools from the seven tools in total
quality control are used in the DMAIC method. The control tools used are only brainstorming, SIPOC
(supply, input) diagrams, check sheets, and Pareto diagrams. The tools are used by PT. Tekstil
Distribution as the tools used by PT Tekstil Distribution's QC (Quality Control) team in interpreting QC
data for a certain period.
Keywords: Six Sigma Quality Control, DMAIC Method.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengamati efektivitas penerapan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Improve dan Control) sebagai model pengendalian kualitas pada bisnis distribusi tekstil. DMAIC
merupakan bagian dari pengendalian kualitas menggunakan six-sigma. Pada umumnya metode DMAIC
digunakan oleh para produsen barang untuk mengendalikan kualitas. Kualitas merupakan elemen penting,
baik bagi produk maupun bagi proses. Penetapan standar kualitas disesuaikan dengan keinginan
konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengendalian terhadap kualitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Tujuan dari pengendalian kualitas pada bisnis distribusi tekstil adalah pengendalian kualitas barang jadi,
guna memastikan kualitas yang akan dirancang dan digunakan oleh perusahaan selaras dengan keinginan
konsumen. Penelitian dilakukan di PT Distribusi Tekstil menggunakan teknik analisis data secara
kualititatif, berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian
pengendalian kualitas adalah metode DMAIC dengan alat kendali berupa seven tools pada total quality
control, namun tidak semua alat kendali (tools) dari seven tools pada total quality control digunakan
dalam metode DMAIC. Alat kendali yang digunakan hanya brainstorming, SIPOC (supply, input)
diagram, check sheet, serta Pareto diagram. Alat-alat digunakan oleh PT Distribusi Tekstil sebagai alat-
alat yang digunakan oleh tim QC (Quality Control) PT Distribusi Tekstil dalam menginterpretasikan data
QC pada suatu periode tertentu.
Kata Kunci: Pengendalian Kualitas Six Sigma, Metode DMAIC.

Accepted: 05-01-2021, Revision:29-12-2020, Published: 01-04-2021

PENDAHULUAN nilai tambah produk melalui peningkatan kualitas


Kualitas produk merupakan faktor penting (Heizer, J., Render, B., & Munson, 2014).
demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan,
fakta dalam bisnis menyatakan bahwa permintaan Pengendalian terhadap kualitas dinilai
konsumen terhadap mutu produk disertai penting karena menjadi salah satu upaya untuk
meningkatnya jumlah produk dan jasa karena daya memenangkan persaingan usaha. Menurut,
saing dan daya tahan setiap usaha tidak lagi pengendalian kualitas apabila dilakukan dengan
ditentukan oleh rendahnya biaya tetapi dengan baik maka dibutuhkan biaya pengawasan kualitas,
jika tidak dilakukan dengan baik maka

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2549-8932 79


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

menimbulkan kesulitan untuk memasarkan produk disampaikan pada gambar 1, dan berguna untuk
karena tersaingi dengan produk sejenis dengan memperbaiki sebuah proses bisnis untuk
kualitas lebih baik, sementara produk yang tidak mengurangi cacat produksi.
disukai adalah karena jumlah produk cacat yang
dimiliki perusahaan lebih banyak.

Metode Six Sigma merupakan salah satu


cara untuk melakukan pengendalian proses industri
yang berfokus pada konsumen dengan
memperhatikan kemampuan dalam suatu proses.
Six Sigma merupakan salah satu metode sebagai
alternatif dalam prinsip-prinsip pengendalian
kualitas yang merupakan terobosan di bidang
manajemen kualitas. Metode yang digunakan Sumber: (Heizer and Render, 2016)
dalam Six Sigma salah satunya adalah melalui
tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Gambar 1. siklus DMAIC pada six sigma
Improve, Control). Metode DMAIC banyak Adapun tahapan pada metode DMAIC
menurut (Srinivasan et al., 2016) dan (Heizer, J.,
diterapkan pada perusahaan kecil sampai
Render, B., & Munson, 2014) sebagai berikut:
menengah (C.R & Thakkar, 2019) dan (Gupta et
al., 2018). 1. Define, merupakan langkah awal di dalam
metode Six Sigma. Define adalah
KAJIAN LITERATUR mengidentifikasi karakteristik kualitas kunci
Tujuan Pengendalian Kualitas, menurut yang berhubungan langsung dengan
(Ahmed, 2019) pengendalian kualitas bertujuan kebutuhan spesifik dari pelanggan dan
untuk menjamin bahwa proses dilakukan dengan menentukan tujuan. Hasil yang akan diperoleh
cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dari tahap define terdiri atas: pernyataan yang
kemudian menghasilkan produk atau jasa yang jelas mengenai improvement yang akan
memenuhi kualitas yang diinginkan. Sedangkan dilakukan, serta peta proses (process map)
menurut (Heizer, J., Render, B., & Munson, 2014) berupa sebuah diagram aliran kerja yang
tujuan pengendalian kualitas adalah agar produk dipakai untuk memahami proses produksi
akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar barang maupun jasa dengan lebih baik. Tujuan
mutu atau kualitas yang telah ditetapkan, selain itu dari sisi produsen dalam pembuatan peta
agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan proses adalah untuk memperbaiki atau
biaya proses produksi dapat berjalan secara efisien. meningkatkan produktivitas proses dan
Prinsip pengendalian kualitas merupakan upaya menghilangkan pemborosan.
untuk mencapai dan meningkatkan proses
produksi, dengan cara melakukan inspeksi secara Berikut adalah tools yang dipakai dalam
secara terus-menerus. Data dari inspeksi digunakan proses define:
sebagai dasar untuk menganalisis agar a. Brainstorming, merupakan alat yang dapat
menghasilkan informasi yang dapat digunakan digunakan untuk menghasilkan ide dan juga
untuk mengendalikan dan meningkatkan kualitas bertujuan untuk mendapatkan gagasan baru
proses dan kualitas produk. Sehingga pada dari anggota tim dalam waktu yang relatif
gilirannya proses produksi memiliki kemampuan singkat tanpa adanya sifat kritis yang ketat
untuk memenuhi spesifikasi produk yang (Lenka Girmanová et al., 2017) .
diinginkan oleh pelanggan. b. Diagram SIPOC (Supplier, Input, Process,
Output dan Customer), menurut diagram ini
Tahapan Pengendalian Kualitas Menggunakan merupakan salah satu tehnik yang
Metoda DMAIC. menampilkan aliran kerja secara luas dan
sering digunakan untuk proses perbaikan
DMAIC (Define, Measurement, Analyze, kualitas. Diagram SIPOC digunakan sebagai
Improve and Control) adalah sebuah komponen alat identifikasi elemen-elemen yang
dasar dari metodologi Six Sigma, yang digunakan berkaitan dalam suatu proses produksi, antara
untuk meningkatkan kinerja suatu proses dalam lain siapa pemasoknya, apa inputnya,
mengidentifikasi cacat atau defect. Siklus DMAIC bagaimana prosesnya, apa hasilnya dan siapa
yang dikembangkan oleh Edward Deming seperti saja pemakainya (Febria Suci et al., 2017).
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 80
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

4. Improve, merupakan fase yang berguna untuk


2. Measure, tahap ini berupa tahap pengukuran mengembangkan ide dan menerapkan
yang dilakukan melalui pengambilan sampel perbaikan serta validasi perbaikan. Dalam
yang dilakukan oleh perusahaan pada periode fase ini ada 3 hal pokok yang harus dikerjakan
waktu tertentu. Tools yang dipakai pada tahap yaitu (Yurin Febria Suci, Yuki Novia
Measure terdiri atas (Sharma et al., 2018b): Nasution, 2017):
a. Check Sheet, yaitu formulir pengumpulan a. Mengetahui penyebab potensial yang
data khusus yang hasilnya dapat menyebabkan variasi proses.
diinterpretasikan pada formulir tersebut b. Menemukan hubungan variabel-variabel
secara langsung tanpa membutuhkan kunci penyebab variasi.
pemrosesan lebih lanjut. c. Menetapkan batas-batas toleransi
b. Control Chart atau peta kendali, berupa operasional.
grafik yang digunakan untuk mengkaji 5. Control, merupakan fase terakhir
perubahan proses dari waktu ke waktu. peningkatan kualitas menggunakan metode
Control Chart adalah salah satu alat yang DMAIC. Dalam fase ini, dilakukan
berbentuk grafik dan dipergunakan untuk pengaturan proses atau perbaikan produk
memantau stabilitas dari suatu proses serta pemantauan kinerja yang sedang
serta memperlajari perubahan proses dari berjalan. Selain itu, fase control juga
waktu ke waktu. Chart ini memiliki garis memastikan bahwa perbaikan yang baru dapat
atas (Upper Line) untuk Batas kontrol dilakukan. Pada tahap ini hasil-hasil
tertinggi (Upper Control Limit) dan garis peningkatan kualitas didokumentasikan dan
bawah (Lower Line) untuk Batas kontrol disebarluaskan serta dijadikan pedoman kerja
terendah (Lower Control Limit) dan garis standar, kepemilikan dan penanggung jawab
tengah (Central Line) untuk rata-rata proses meyatakan bahwa pengendalian
(Average). kualitas berbasis six sigma bukanlah suatu
cara pengendalian kualitas yang rumit dan
3. Analyze, merupakan tahap identifikasi berteknologi tinggi. Cara sederhana dan
penyebab masalah terkait kualitas dengan mudah serta memberikan ruang bagi
menggunakan alat sebagai berikut (Sharma et perbaikan bersinambung (continuous
al., 2018a): inprovement) melalui penerapan metode
a. Diagram Pareto, menurut , diagram pareto DMAIC. Metode memungkinkan perusahaan
adalah metode dalam mengorganisasikan untuk mengendalikan kualitas produk dan
kesalahan, atau cacat untuk membantu proses bersamaan, sehingga meningkatkan
fokus atas usaha penyelesaian masalah. kinerja unit produksi.
Diagram pareto digunakan untuk Penelitian lain yang dilakukan oleh Yadav dan
membandingkan berbagai kategori Sukhwani (2016) menghasilkan kesimpulan bahwa
kejadian yang disusun menurut ukurannya penerapan six sigma menggunakan metode
dari yang paling besar disebelah kiri yang DMAIC pada pabrik otomotif di India dapat
paling kecil di sebelah kanan. Dengan mengurangi penolakan terhadap produk (DPMO =
bantuan diagram pareto, kegiatan akan defect per million output) 68.181 menjadi 9.090,9.
lebih efektif dengan memusatkan Hal ini dimungkinkan karena DMAIC
perhatian pada sebab-sebab yang menggunakan metoda analisa secara statistik.
mempunyai dampak paling besar terhadap Pengendalian kualitas pada sebuah pabrik
kejadian daripada meninjau berbagai roti durian juga dapat dilakukan menggunakan
sebab pada suatu ketika. penerapan metode DMAIC dari six sigma, seperti
b. Histogram, Histogram merupakan yanmg dilakukan oleh Suci, Nasution & Rizky
diagram batang yang miring atau tidak (2017). Mereka menyimpulkan bahwa metoda
simetris yang menunjukkan bahwa DMAIC dapat melakukan penelusuran terhadap
banyak data yang tidak berada pada nilai penyebab terjadinya cacat produk. Penyebab
rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya tersebut meliputi faktor manusia/ pekerja, bahan
berada pada batas atas atau bawah. baku, lingkungan, mesin serta metode kerja.
c. Diagram Ishikawa (Cause and Effect
Diagram), diagram sebab akibat Chakrabortty, Biswas dan Ahmed
merupakan diagram yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa penerapan
menggambarkan hubungan timbal balik metode DMAIC akan memperkecil variabilitas
antara masalah dengan faktor yang proses pada industri makanan di Bangladesh.
menyebabkannya Metode ini memungkinkan untuk mentelusuri akar

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2549-8932 81


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

peramasalahan yang menyebabkan timbulnya kemudian dijadikan dasar untuk pengecekan


variabilitas proses. kualitas tahap berikutnya. Shipping Sample Test,
tahapan pertama dalam proses QC, terdapat enam
METODE PENELITIAN titik yang harus diperhatikan dalam tahapan ini.
Penelitian dilakukan menggunakan berupa Titik-tersebut meliputi random check, yaitu
uji fisik atas contoh produk (sample) terutama Pengecekan terhadap warna Kemudian dilakukan
utntuk produk berwarna selain hitam, dilakukan uji visual check untuk melihat kesetaraan warna pada
fisik atas sejumlah 30% random sample dari total sampel yang diambil. Toleransi maksimal yang
produk dalam batch. Untuk produk dengan warna diberikan adalah 0,8%, jika memenuhi maka diberi
hitam pekat dilakukan QC 100% check, yaitu cap “OK”. Jika terdapat penyimpangan pada
keseluruhan fisik kain dilakukan QC tanpa sampel maka dikembalikan, ke pabrik, lalu
terkecuali. Metode penelitian yang digunakan dilakukan produksi ulang. Guna menentukan aspek
adalah metode kualitatif berdasarkan observasi penentu kualitas yang menunjukkan
yaitu pengamatan terhadap sample kemudian penyimpangan terbesar, PT Distribusi Tekstil
membandingkan dengan standar warna yang menggunakan diagram Pareto pada divisi QC,
ditetapkan. Tahapan pengamatan menggunakan guna mempermudah melihat dan menganalisa
metode DMAIC. Dilakukan rekapitulasi masalah terkait kontributor terbesar pada
menggunakan diagram Pareto terhadap data defect penyimpangan kualitas. Data guna penyusunan
(hasil pengamatan tidak sesuai dengan standar diagram pareto untuk periode waktu selama 2
yang ditetapkan) dari hasil pengamatan sampai 6 bulan.
menggunakan metode DMAIC. (IW Suwendra,
2018) dan (A Manzilati, 2017). Berikut adalah diagram pareto yang dibuat
oleh divisi QC PT Distribusi Tekstil.
PEMBAHASAN
PT Distribusi Tekstil adalah perusahaan
yang bergerak dibidang textile marketing &
distributor untuk tekstil jenis polyester 100%.
Perusahaan bekerja sama dengan beberapa pabrik
tekstil sebagai pemasok tekstil tanpa merek.
Perusahaan memberikan textile brand dengan
nama “Textileone”, disesuaikan dengan spesifikasi
dan standar yang sudah ditentukan (L Girmanová
et al., n.d.). Proses Quality Control dilakukan
setelah proses penginputan barang selesai.
Pengecekan dilakukan berdasarkan kategori brand
yang dimiliki oleh perusahaan.
Sumber: Penelitian (2019)
Tahapan Pemeriksaan Gambar 3. Diagram Pareto diolah berdasarkan
Data Cacat (2018)
Agar tercapai kualitas barang yang Diagram Pareto diolah pada gambar 3,
diinginkan konsumen, bagian Quality Control menunjukkan bahwa kontributor tebesar
product test berupa evaluasi produk yang baru penyimpangan kualitas atau cacat adalah “fastness/
datang. Pengecekan ini dimaksudkan untuk tingkat kelunturan” sebesar 36% namun setelah
mengetahui kesesuaian hasil pengecekan dengan dilakukan pengendalian kualitas menggunakan
indikator standar (Heizer, J., Render, B., & DMAIC, defect luntur turun menjadi 22%.
Munson, 2014). Mengacu pada hasil analisa menggunakan Pareto,
maka dilakukanlah pengendalian kualitas
menggunakan DMAIC terhadap tingkat
kelunturan. Pengendalian tingkat kelunturan
Sumber: Penelitian (2019) dilakukan dengan “uji pencucian”. Uji pencucian
Gambar 1. Alur Tahapan Product Test terdiri dari dua macam, yaitu pencucuian dengan
Gambar 2 adalah diagram alur tahapan tangan dan pencucian dengan mesin.
product test pada tekstil sebelum didistribusikan
kepada konsumen. Input, textile diproduksi oleh Metode DMAIC yang digunakan guna
mengendalikan kualitas tekstil meliputi lima tahap.
beberapa pemasok dan dikirimkan ke gudang PT
Pada tahap D (define) bahwa brainstorming dan
Distribusi Tekstil. Kemudian dilakukan
diagram SIPOC digunakan oleh PT Distribusi
pengecekan berdasarkan daftar packing list,
Tekstil karena berfokus pada pengembangan
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 82
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

barang jadi sesuai dengan keinginan customer. Tabel 2. Proses Pengamatan metode DMAIC
Tahap M (measure) menerapkan check sheet untuk proses hand washing (cuci manual)
sebagai alat rekap data pada setiap kedatangan
barang yang berasal dari pemasok. Sedangkan Metode Non Detergent Detergent
Detergent Low Med
control chart tidak digunakan oleh PT Distribusi
Concentrat Concentrat
Tekstil karena tidak sesuai dengan kondisi divisi e e
QC di perusahaan. Tahap A (analyze)
Define No No No
menggunakan diagram Pareto sebagai interpretasi
Discolor. Discolor Discolor
visual data dalam bentuk grafik, sehingga dengan Measure 5 (skala 4-5 (skala 4-5 (skala
mudah terlihat jumlah defect berdasarkan jenis kelunturan kelunturan kelunturan
defect yang kemungkinan terjadi. Pada tahap ini, sangat sedikit sedikit
histogram tidak digunakan oleh PT Distribusi sedikit dalam batas dalam batas
Tekstil, karena diagram Pareto dinilai lebih mudah dalam batas toleransi toleransi
diterapkan. Diagram sebab akibat digunakan oleh toleransi OK); OK).
PT Distribusi Tekstil dalam identifikasi akar OK);
penyebab dari suatu masalah yang memiliki Analyze Chemical Chemical Chemical
keterkaitan dalam proses. color yang color yang color yang
digunakan digunakan digunakan
oleh pabrik
Dalam pembuatan diagram ini, seringkali oleh pabrik oleh pabrik
berbeda-
ditemukan human error yang terdapat pada elemen berbeda- berbeda- beda dan
people. Hasil dari diagram sebab akibat menjadi beda dan beda dan temperatur
sebuah acuan dalam melakukan perubahan secara temperatur temperatur yang belum
lebih detail dari berbagai sisi. Pada tahap improve yang belum yang belum tepat.
dilakukan pengembangan terhadap suatu proses tepat. tepat.
yang sebelumnya telah diterapkan tetapi belum Improve OK. Can OK. Can OK. Can
mendapatkan hasil yang maksimal. Tahap I shipping to shipping to shipping to
(improve) pada PT Distribusi Tekstil diterapkan customer. customer. customer.
langsung oleh pihak pemasok, dan peran divisi QC Control Dilakukan Dilakukan Dilakukan
hanyalah sebatas pemberi referensi dan saran uji test uji test uji test
sesuai dengan standarisasi kualitas yang ingin secara secara secara
dicapai oleh perusahaan. Pada tahap C (control) berkala. berkala. berkala.
yang dilakukan oleh PT Distribusi Tekstil adalah Sumber: Penelitian (2019)
melakukan pengawasan terhadap kualitas yang
dihasilkan dari rangkaian proses yang telah Tes Cuci (Washing Test), tes cuci bertujuan
dijalankan. untuk mengetahui perubahan penampakan warna
kain, serta mengetahui tingkat kelunturan warna
Tabel 1. Skala Perubahan Warna (color fastness) khusus untuk warna-warna tua,
unsur merah dan hitam pekat (jet black series).
Range Nilai Evaluasi Tahan Luntur Pada test cuci ini perusahaan menerapkan metode
Tahan Luntur Warna DMAIC dari six sigma.test menjadi hal yang
Warna sangat penting bagi indutri tekstil, mengingat
4-5 Baik Sekali kualitas utama produk tekstil adalah kemampuan
mempertahan warna dalam jangka waktu lama
3-4 Baik
(setelah proses pencucian berkali-kali). Test cuci
2-3 Cukup terdiri atas test cuci menggunakan tangan (hand
1-2 Buruk washing), dan test cuci menggunakan mesin
(machine washing).
Sumber: penelitian (2019) Hasil test untuk hand washing
Selain hand washing, uji kelunturan juga
dilakukan terhadap tekstil, menggunakan mesin
cuci (machine wshing). Pengamatan terhadap
machine washing, menggunakan metoda DMAIC,
tertuang dalam tabel 4 berikut. Efektifitas
pengendalian kualitas yang telah diterapkan oleh
PT Distribusi Tekstil memiliki tujuan, agar barang
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh PT Distribusi Tekstil serta
memenuhi keinginan customer.

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2549-8932 83


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

Tabel 3. Proses Pengamatan metode DMAIC masuk ke gudang pada periode pengambilan
untuk proses machine washing (cuci mesin) sample. Belum mencakup lebih banyak jenis
tekstil lannya. Sehingga efektivitas penggunaan
Metode Non Detergent Detergent
Detergent Low Med metode DMAIC masih terbatas pada tekstil
Concentrate Concentrate Penerapan (implikasi) metode DMAIC pada
pengendalian kualitas produk tekstil cukup
efektif. Efektifitas ini ditunjukkan dari hasil
Define No Discolor. No Discolor No Discolor
pengendalian kualitas telah menurunkan tingkat
Measur 4 dan 5 4 sampai 5 4 sampai 5
e (skala (skala (skala
luntur, dari 89 sample menjadi 39 sample. Jumlah
kelunturan kelunturan kelunturan 39 sample yang menunjukkan luntur tersebut,
sangat sedikit dalam sedikit dalam didapat dari uji kualitas menggunakan cuci
sedikit dalam batas batas manual sebanyak 22 sample, sedangkan uji
batas toleransi toleransi kualitas menggunakan mesin menunjukkan
toleransi OK); OK). tingkat luntur sebanyak 17 sample. Uji kualitas
OK); menngunakan metode DMAIC ini dilaksanakan
Analyze Chemical Chemical Chemical sesuai dengan alur meliputi input, shipping
color yang color yang color yang sample test, washing test, ironing test, garment
digunakan digunakan digunakan
test dan QC passed.
oleh pabrik
oleh pabrik oleh pabrik
berbeda-
berbeda- berbeda- beda dan Pemilihan pengendalian kualitas menggunakan
beda dan beda dan temperatur metode DMAIC merupakan pemilihan yang tepat,
temperatur temperatur yang belum karena tahapan yang dilakukan dalam metode
yang belum yang belum tepat. DMAIC dapat menelusuri jenis dan tingkat
tepat. tepat. penyimpangan yang terjadi. Penelusuran tersebut
Improve OK. Can OK. Can OK. Can seperti ditunjukkan dari hasil peneltian pada tabel
shipping to shipping to shipping to 2 dan tabel 3. Disarankan kepada para peneliti
customer. customer. customer. selanjutnya, agar memilih produk tekstil jenis
Control Dilakukan Dilakukan Dilakukan lain, yang belum termasuk dalam sample tekstil
uji test uji test uji test yang telah diteliti dengan perlakuan
secara secara secara menggunakan berbagai jenis bahan cuci deterjen.
berkala. berkala. berkala. Saran ini damkudkan agar efektivitas metode
Sumber: Penelitian (2019) DMAIC teruji sebagai metode pengendalan
kualitas produk tekstil.
Rekapitulasi hasil uji kualitas menggunakan
metode DMAIC terhadap tingkat kelunturan,
REFERENSI
ditunjukkan pada gambar 4 berikut:
A Manzilati. (2017). Metodologi Penelitian
Kualitatif: Paradigma, Metode, dan
Aplikasi.

Ahmed, S. (2019). Integrating DMAIC approach


of Lean Six Sigma and theory of constraints
toward quality improvement in healthcare.
Rev Environ Health, 34(4), 427–434.
https://doi.org/10.1515/reveh-2019-0003

C.R, A., & Thakkar, J. J. (2019). Application of


Six Sigma DMAIC methodology to reduce
Sumber: Penelitian (2019) the defects in a telecommunication cabinet
Gambar 4. Diagram diolah berdasarkan Data door manufacturing process: A case study.
Luntur sebelum dan sesudah pengendalian (2018) International Journal of Quality and
Reliability Management, 36(9).
SIMPULAN https://doi.org/10.1108/IJQRM-12-2018-
Simpulan yang didapat dari hasil penelitian 0344
pada divisi Quality Control (QC) di PT Distribusi
Tekstil, bahwa divisi QC PT Distribusi Tekstil Febria Suci, Y., Novia Nasution, Y., Nanda, D., &
melakukan pengendalian kualitas menggunakan Rizki, A. (2017). Program Studi Statistika
metode DMAIC. Pengendalian kualitas pada FMIPA Universitas Mulawarman 27
penelitian kali ini terbatas pada jenis tekstil yang Penggunaan Metode Seven New Quality
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 84
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis, Vol. 5 No. 1, April 2021

Tools dan Metode DMAIC Six Sigma Pada Reliability Management, 35(9), 1868–1880.
Penerapan Pengendalian Kualitas Produk https://doi.org/10.1108/IJQRM-08-2017-
(Studi Kasus : Roti Durian Panglima 0155
Produksi PT. Panglima Roqiiqu Group
Samarinda) Used of Seven New Quality Srinivasan, K., Muthu, S., Devadasan, S. R., &
Tools Method and DMAIC Six Sigma Sugumaran, C. (2016). Article in Production
Method on Applied Product Quality Control Planning and Control. Taylor & Francis,
(Case Study of Roti Durian Panglima 27(10), 810–822.
Produced by PT. Panglima Roqiiqu Group https://doi.org/10.1080/09537287.2016.1143
Samarinda). Jurnal EKSPONENSIAL, 8(1). 130
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi/article/
view/4061 Yurin Febria Suci1, Yuki Novia Nasution2, dan
N. A. R. (2017). Penggunaan Metode Seven New
Quality Tools dan Metode DMAIC Six Sigma Pada
Girmanová, L, Šolc, M., … J. K.-A. technologica, Penerapan Pengendalian Kualitas Produk (Studi
& 2017, undefined. (n.d.). Application of Kasus : Roti Durian Panglima Produksi PT.
Six Sigma using DMAIC methodology in Panglima Roqiiqu Group Samarinda). 8, 27–36.
the process of product quality control in
metallurgical operation.
Content.Sciendo.Com.
https://doi.org/10.1515/ata-2017-0020

Girmanová, Lenka, Šolc, M., Kliment, J.,


Divoková, A., & Mikloš, V. (2017).
Application of Six Sigma Using DMAIC
Methodology in the Process of Product
Quality Control in Metallurgical Operation.
Acta Technologica Agriculturae, 20(4).
https://doi.org/10.1515/ata-2017-0020

Gupta, V., Jain, R., Meena, M. L., & Dangayach,


G. S. (2018). Six-sigma application in tire-
manufacturing company: a case study.
Journal of Industrial Engineering
International, 14(3).
https://doi.org/10.1007/s40092-017-0234-6

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2014). (11.


utg. ). E. P. (2014). Operations
Management-Sustainability and supply chain
management.

IW Suwendra. (2018). Metodologi penelitian


kualitatif dalam ilmu sosial, pendidikan,
kebudayaan dan keagamaan.

Sharma, P., Malik, S. C., Gupta, A., & Jha, P. C.


(2018a). A DMAIC Six Sigma approach to
quality improvement in the anodising stage
of the amplifier production process.
International Journal of Quality and
Reliability Management, 35(9).
https://doi.org/10.1108/IJQRM-08-2017-
0155

Sharma, P., Malik, S. C., Gupta, A., & Jha, P. C.


(2018b). A DMAIC Six Sigma approach to
quality improvement in the anodising stage
of the amplifier production process.
International Journal of Quality and

ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2549-8932 85


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica

Anda mungkin juga menyukai