Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN LOGISTIK

“Proses Pemeliharaan dalam Manajemen Logistik”

OLEH :
KELOMPOK I
Adika Bestari : 225059061
Nabila Aprilia Abdilah : 225059062

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS


RESPATI INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah
ini berjudul “Proses Pemeliharaan dalam Manajemen Logistik”. Makalah ini disusun dalam
rangka melengkapi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Logistik”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan dukungan. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Rangkasbitung, Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pemeliharaan Logistik ........................................................................................................
5
B. Tujuan Pemeliharaan
Logistik .............................................................................................6
C. Manfaat Pemeliharaan
Logistik ...........................................................................................6
D. Cara Pemeliharaan
Logistik .................................................................................................7
E. Pemeliharaan Logistik
Eksternal .........................................................................................7
F. Metode Pemeliharaan Logistik ……………………………………………………………
7
G. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Kegiatan
Pemeliharaan……………………………..9

 BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................................10
B. Saran .................................................................................................................................10

 DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

 
A. Latar Belakang

Logistik berkaitan dengan bidang usaha dan seluruh organisasi penting, seperti pemerintah,
rumah sakit, sekolah dan lainnya. Logistik menjadi salah satu kegiatan wajib dalam bidang
ekonomi yang harus dilakukan. Secara garis besar, logistik berkaitan dengan pemrosesan
pesanan, transportasi, persediaan, penanganan barang, struktur fasilitas, serta sistem informasi
dan komunikasi. Agar hasilnya dapat efektif dan efisien, maka proses logistik harus dilakukan
sebaik mungkin.

Menurut Ariesy Tri Mauleny, dkk, dalam buku Memajukan Logistik Indonesia yang
Berdaya Saing (2020), logistik adalah proses pengelolaan, pemindahan serta penyimpanan
barang produksi, suku cadang ataupun barang jadi dari para penyedia ke konsumen. Logistik
juga bisa diartikan sebagai proses perpindahan, pengaturan serta penyimpanan barang, mulai dari
tahap pengiriman hingga ke pelanggan akhir, yang semuanya diatur dalam satu rantai pasok.

Dalam jurnal Manajemen Logistik di Giant Ekstra (2015) karya Novelia Utami dan Onny
Fitriana Sitorus, kegiatan logistik dibagi menjadi tujuh tahapan penting, yaitu:
Perencanaan ,Pengorganisasian, Pengawasan, Pengadaan, Pencatatan, Penyimpanan, dan
Pemeliharaan.

Pemeliharaan Adalah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi logistik agar
siap pakai. Aktivitas pemeliharaan tidak hanya dilakukan sekali, namun untuk jangka waktu
panjang. Barang logistik yang ada di gudang haruslah dipelihara dan dijaga dengan baik, karena
merupakan aset perusahaan. Kegiatan pemeliharaan bertujuan menjaga dan menjamin setiap
logistik yang ada tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Disamping itu, pemeliharaan logistik
diarahkan agar umur pemakaian logistik dapat mencapai batas waktu yang optimal (sesuai batas
waktu yang ditetapkan). Dengan demikian pemeliharaan logistik juga ditujukan untuk
mendukung efisiensi organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Pemeliharaan Logistik?


2. Apakah Tujuan Pemeliharaan Logistik?
3. Bagaimanakah Manfaat Pemeliharaan Logistik?

4
4. Apasajakah Metode Pemeliharaan Logistik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Pemeliharaan Logistik
2. Untuk mengetahui Tujuan Pemeliharaan Logistik
3. Untuk mengetahui Manfaat Pemeliharaan Logistik
4. Untuk mengetahui Metode Pemeliharaan Logistik

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeliharaan Logistik

Salah satu hal yang terpenting dalam manajemen logistik adalah pemeliharaan logistik.
Adapun beberapa pengertian terkait pemeliharaan logistik dari beberapa ahli dan literatur antara
lain:

Menurut Ibnu Syamsi Pemeliharaan (maintenance) adalah perawatan terhadap perlengkapan


materiil dengan tujuan agar perlengkapan itu dapat lebih awet (mengurangi kecepatan rusak).
Menurut Subagya, 1988:87 Pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja dengan
jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan. Menurut Lukas dan Rumsari
Pemeliharaan Logistik adalah setiap kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna,
dan daya hasil logistik baik usaha yang bersifat preventif maupun represif sehingga setiap
logistik yg ada senantiasa merupakan logistik yg siap pakai dan umur pemakaian logistik
mencapai batas waktu yg optimal.

Berdasarkan PP No.6 Tahun 2006 Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah suatu
rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik negara/daerah
agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Berdasarkan Permendagri No.17 Tahun 2007 Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan
agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna.

Dalam melakukan pemeliharaan,dibutuhkan manajemen pemeliharaan yang tepat agar


pemeliharaan dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu. Menurut (Marquez, 2007)
manajemen pemeliharaan didefinisikan sebagai segala kegiatan dalam menentukan
strategi,tujuan,skala prioritas dan tanggungjawab secara manajerial. Implementasinya dalam
bentuk perencanaan pemeliharaan, pengawasan, dan peningkatan metode dalam sebuah
organisasi. Al-Najjar dan Alsyouf (2003) menjelaskan bahwa strategi perawatan melibatkan
adanya identifikasi, penelitian dan pelaksanaan yang berhubungan dengan penggantian,
perbaikan, dan inspeksi peralatan.

Dengan melakukan manajemen pemeliharaan dapat mencapai suatu tujuan dengan


menggunakan sumber daya perusahaan agar tercapai tujuan yang efisien dan efektif. Kegiatan
tersebut bertujuan agar terciptanya kinerja pemeliharaan yang optimal dengan meningkatkan

5
keandalan dan ketersediaan yang berasal dari peralatan atau mesin melalui pengawasan,
perencanaan, dan pengorganisasian, serta evaluasi yang baik.

B. Tujuan Pemeliharaan Logistik

Pemeliharaan logistik juga memilki beberapa tujuan, antara lain:


1. Menjaga dan menjamin setiap logistik yang ada tetap mampu berfungsi sebagaimana mestinya
sewaktu logistik tersebut dibutuhkan sehingga kegiatan-kegiatan dalam organisasi tidak
mengalami hambatan/stagnasi.
Hal ini berkaitan dengan operasional dari barang-barang logistik yang dipelihara. Agar suatu
barang yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut tetap bisa beroperasi dengan baik
maka dibutuhkan suatu pemeliharaan. Sehingga nantinya ketika barang tersebut akan dipakai
sewaktu-waktu barang tersebut tetap bisa dijalankan tanpa menghambat keberjalanan dari
organisasi tersebut. Contohnya: sebuah organisasi memilki mobil. Mobil tersebut memilki
kegunaan yang sangat penting bagi organisasi tersebut. Untuk suatu waktu organisasi tersebut
tidak menggunakan mobil tersebut untuk beberapa waktu. Meskipun tidak dipergunakan, sudah
seharusnya mobil tersebut harus dipelihara. Misalnya dengan memanasi mobil tersebut setiap
hari, mencucinya minimal setiap minggu, dll. Agar nantinya ketika secara tiba-tiba mobil
tersebut akan dipergunakan tidak menghambat kegiatan organisasi tersebut.

2. Agar umur pemakaian logistik dapat mencapai batas waktu yang optimal (sesuai batas waktu yg
ditetapkan).
Tujuan ini berkaitan dengan tingkat keawetan dari logistik tersebut. Setiap barang logistik
sebenarnya telah memilki umur ekonomis, yaitu suatu batas waktu yang diperhitungkan dari
masa pakai barang tersebut. Agar waktu tersebut dapat sesuai dengan yang direncanakan
diperlukan suatu pemeliharaan logistik yang baik dan benar. Sebagai contohnya: suatu organisasi
memiliki sebuah komputer yang telah diperhitungkan masa pakainya selama 2 tahun. Jika
komputer tersebut tidak dipelihara dengan baik belum tentu komputer tersebut dapat dipakai
selama 2 tahun. Oleh karena itu sudah seharusnya komputer tersebut stiap harinya dipelihara
baik itu dari segi hardware maupun softwarenya.

3. Mendukung efisiensi organisasi


Tujuan yang ketiga ini sebenarnya merupakan tujuan utama dari pemeliharaan logistik. Tujuan
ini telah mencakup dua tujuan dari pemeliharaan barang yang telah dipaparkan di atas. Pada
bagian ini tujuan pemeliharaan barang berkaitan dengan keberlangsungan dari kegiatan suatu
organisasi tersebut dari segi efisiensinya. Tujuan utama dari sebuah organisasi adalah mencapai
cita-cita organisasi secara efektif dan efisien. Oleh karenanya diperlukan suatu sarana dan
prasarana yang baik. Sarana dan prasarana tersebut berupa barang-barang logistik yang dimilki
oleh perusahaan tersebut. Agar nantinya barang-barang tersebut tetap dapat digunakan oleh
perusahaan dalam rangka efisiensi perusahaan maka dibutuhkan suatu pemeliharaan logistic.

C. Manfaat Pemeliharaan Logistik

1. Dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi


2. Menjaga kualitas produksi yang tepat guna, memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk dan
tidak mengganggu kegiatan produksi

6
3. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan diluar batas dan menjaga modal untuk
waktu yang ditentukan sesuai kebijakan
4. Melaksanakan biaya serendah mungkin dan melalsanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif
dan efisien.
Jadi, pada hakikatnya pemeliharaan logistik merupakan salah satu fungsi manajemen logistik
yang berupa serangkaian kegiatan atau proses yang di dalamnya berupa segala bentuk perawatan,
pemeliharaan dan penjagaan keadaan barang agar barang-barang yang dimiliki oleh suatu
organisasi tetap dapat digunakan kapanpun serta mampu mencapai umur ekonomis dari barang
tersebut sesuai dengan masa pakai barang tersebut yang pada dasarnya bertujuan untuk menjaga
keberlangsungan kegiatan organisasi agar tetap efektif dan efisien.

D. Cara Pemeliharaan Logistik

Cara pemeliharan/perawatan logistik dapat dibedakan atas cara perawatan preventif


(pencegahan) dan cara perawatan refresif. Perawatan preventif merupakan cara perawatan
logistik sebelum logistik mengalami kerusakan. Sementara perawatan represif merupakan cara
perawatan logistik setelah logistik mengalami kerusakan. Biaya perawatan preventif relative jauh
lebih rendah apabila dibandingkan dengan biaya perawatan secara represif. Perawatan untuk
logistik yang sifatnya elektronik atau berkaitan dengan mesin, dan berkaitan dengan perawatan
logistik secara preventif.

E. Pemeliharaan Logistik oleh Pihak Eksternal

Pemeliharaan logistik oleh pihak eksternal, secara administratif maupun yuridis, penting
dilakukan perjanjian pemeliharaan logistik di antara kedua belah pihak yang dituangkan dalam
Surat Perjanjian Pemeliharaan Logistik. Karena pemeliharaan logistik oleh pihak eksternal ini
membutuhkan biaya yang relative tinggi, penting sekali selama perjanjian pemeliharaan logistic
berlangsung, dari pihak organisasi ada staf yang magang untuk belajar dari pihak pemelihara
untuk melakukan pemeliharaan sendiri, sehingga organisasi tidak perlu menyewa pihak
eksternal untuk melakukan pemeliharaan logistik secara terus-menerus guna menghindari
pemborosan dalam organisasi.

F. Metode Pemeliharaan Logistik

Metode “FITCAL” (Fell, Inspection, Tighten, Clean, Adjustmen, Lubrication) yang


biasanya digunakan oleh Zoni Angkatan Darat Amerika Serikat ini merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan menjadi pedoman untuk pemeliharaan logistik. Metode ini termasuk
dalam salah satu metode pemeliharaan logistik secara preventive (preventive maintenance).
Metode ini biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan barang-barang logistik yang
berupa mesin-mesin, namun dapat juga diaplikasikan terhadap barang-barang logistik secara
umum.

1. Feeling (Merasakan)
Feeling yang merupakan cara pemeliharaan logistik yang pertama dilakukan. Suatu logistik dapat
diketahui kelayakannya dengan cara mersakannya. Biasanya proses merasakan barang tersebut

7
bisa dengan memakai, mencoba, maupun menggunakan barang tersebut. Jika nantinya barang
tersebut dirasa kurang nyaman atau tidak seperti biasanya barang tersebut digunakan, bisa jadi
barang tersebut sedang bermasalah. Masalah yang timbul dari suatu barang biasanya dapat
dikenali dari beberapa aspek, antara lain:
a. Suaranya, hal ini berkaitan dengan suara dari mesin, misalnya apakah suaranya lebih keras,
kasar, tidak tetap, dll. Dengan mengenali suaranya maka dapat diketahui apakah mesin itu
sedang bermasalah.
b. Baunya, hal ini dapat diketahui dengan mencium bau asapnya yang biasanya disebabkan karena
campuran bahan bakarnya, olinya, dll.
c. Warnanya, hal ini juga dapat dilihat dari warna asap atu hasil buangan mesin apakah terlalu
mengepul, kehitam-hitaman, dll.
d. Rasanya, hal ini dapat dirasakan oleh pemakainya apakah jalannya tersendat-sendat, terlalu
cepat, terlalu lambat jika dibandingkan dengan seharusnya, kurang nikmat, dll.
Oleh karenanya jika pada fase ini dirasakan ada keganjilan alangkah baiknya untuk segera
dilakukan perbaikan sebelum kerusakan semakin parah. Sebagai contoh misalnya, sebuah
organisasi memilki seperangkat komputer yang setiap hari digunakan untuk aktivitas organisasi.
Maka dari itu setiap pengguna dari komputer ini seharusnya dapat merasakan jalannya komputer
ini. Jika dirasa komputer kurang nyaman. Misalnya ada gangguan di bagian keyboard, monitor
yang kurang jelas, dll. Hal ini agar segera dilaporkan ke bagian unit perawatan logistik agar
segera ditangani.
2. Inspecting/ion (Memeriksa)
Memeriksa (inspecting) merupakan salah satu cara pemeliharaan logistik yang lebih bersifat
preventif atau mencegah kerusakan. Pada dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati
(memperbaiki). Maka dari itu alangkah baiknya jika setiap organisasi melakukan pemeriksaan
logistik secara periodik dengan menggunakan jadwal yang sbaik-baiknya. Selain itu kita juga
tidak dapat memprediksi kerusakan barang, karena kerusakan barang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain:
a. Biologis : hal ini berkaitan dengan berbagai bentuk faktor yang berasal dari makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, dan manusia).
b. Cuaca, suhu dan sinar : karena pada dasarnya setiap barang mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda termasuk terhadap cuaca dan suhu.
c. Air dan kelembaban
d. Fisik : dapat beruapa proses penuaan, pengotoran debu, getaran, tekanan, dll.
e. Faktor lain yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-sifat lainnya yang
mengurangi kegunaan barang.
Pemeriksaan ini berbeda dengan merasakan, pada fase merasakan kita hanya mersakan barang
setelah kita memakai atau mencoba barang tersebut. Namun pemeriksaan selain mencoba barang
juga melakukan koreksi atau mencari kerusakan barang tersebut sebelum melakukan perbaikan.
3. Tightening (Memperbaiki)
Fase ini bisa dikatakan fase yang dilakukan ketika barang sudah memang dapat dikatakan
mengalami kerusakan. Perbaikan barang seharusnya dapat dilakukan sedini mungkin agar barang
yang rusak tersebut tidak mengalami kerusakan yang semakin parah dan pada akhirnya akan

8
mengakibatkan pemborosan dana organisasi. Untuk fase perbaikan memang sudah seharusnya
diserahkan sepenuhnya diserahkan kepada pihak atau unit yang memilki tanggungjawab terhadap
pemeliharaan barang. Hal ini dikarenakan pihak atau unit tersebut sudah dapat dikatakan ahli dan
mengetahui cara yang paling efektif untuk memperbaiki kerusakan barang tersebut. Selain itu hal
ini juga dimaksudkan untuk menghindari kesalahan yang lebih lanjut yang diakibatkan oleh
human error (kesalahan manusia).
4. Cleanning (Membersihkan)
Cleanning (membersihkan) sebenarnya merupakan cara pemeliharaan logistik yang paling
mudah namun dampaknya begitu besar terhadap suatu barang. Dengan dibersihkan secara teratur
secara tidak langsung juga dapat mencegah kerusakan barang yang disebabkan oleh beberapa
faktor yang sebelumnya telah dijelaskan. Selain itu jika barang/ logistik organisasi itu
dibersihkan secara berkala maka juga berpengaruh terhadap estetika atau keindahan organisasi.
Dengan membersihkan barang sebenarnya secara tidak langsung akan meningkatkan efektifitas
dan efisiensi aktivitas organisasi dengan keadaan organisasi yang bersih akan mampu
meningkatkan kenyamanan dan meberikan motivasi untuk setiap personil organisasi. Namun
pada faktanya, di kebanyakan organisasi banyak pihak yang kurang memperhatikan kebersihan.
Mereka beranggapan bahwa kebersihan organisasi sepenuhnya merupakan tanggungjawab dari
pihak kebersihan atau cleanning service saja. Sehingga banyak pihak organisaasi yang kurang
memperhatikan kebersihan, seperti dengan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Dampaknya adalah banyak lingkungan organisasi yang terlihat kurang terawat dan terkesan
kotor dan biasanya pihak yang disalahkan adalah unit kerja yang berhubungan dengan
kebersihan lingkungan organisasi.
5. Adjusting/adjustment (Mencoba)
Mencoba pada hakikatnya adalah salah satu cara pemeliharaan logistik. Dengan mencoba kita
akan tahu tingkat kinerja barang tersebut apakah barang tersebut masih layak atau mengalami
kerusakan. Dalam fase ini selain mencoba alangkah baiknya juga dilakukan penyesuaian
pemakaian barang tersebut. Mencoba pada dasarnya dilakukan setelah suatu barang dilakukan
perbaikan. Dengan mencoba kita juga akan mengetahui apakah perbaikan yang dilakukan telah
sesuai dengan mekanismenya. Misalnya: dalam organisasi memilki sebuah mobil dinas. Suatu
ketika mobil dinas tersebut masuk bengkel dan harus diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki sudah
seharusnya dilakukan adjusting (percobaan). Dalam mencoba ini diperhatikan dari hal yang
paling kecil. Misalnya dari skrupnya apakah sudah cukup kuat atu belum. Setelah dicoba
ternyata memenuhi syarat, maka ada hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan selanjutnya,
yaitu lubricating.
6. Lubricating/ion (Pelumasan)
Tidak semua logistik organsasi dilakukan pemeliharaan secara lubricating atau pelumasan.
Biasanya barang yang dilakukan pelumasan ialah barang yang berhubungan dengan mesin-mesin
atau alat yang bekerja secara kontinyu (berkelanjutan). Untuk menjaga kinerja mesin agar tetap
stabil maka diberi pelumas atau pelicin. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya gesekan
yang terlalu besar antar komponen mesin yang akibatnya nanti akan merusak mesin itu sendiri.

G. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Kegiatan Pemeliharaan

9
 Data mengenai peralatan harus lengkap (nomor, jenis, tahun pembuatan , kapasitas, cara,
operasi, dll)
 Planing dan scheduling (rencana dan jadwal pemeliharaan) preventive maintenance, inspeksi,
pembersihan dan reparasi.
 Surat perintah (work orders) : surat pemberitahuan berisi perintah kerja yang harus dilakukan.
 Persediaan material dan spare part tersedia sesuai kebutuhan
 Catatan (records) : perlu dilakukan pencatatan jumlah peralatan, letak, karakter alat, lama
inspeksi internal, dan biaya maintenance.
 Laporan pengawasan dan analisa : laporan tentang kemajuan, perbaikan serta Analisa
kegagalan perbaikan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN:
 Manajemen pemeliharaan logistik merupakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan mesin
dalam pengelolaan barang- barang pemerintah, perusahaan, dan perorangan, yang memiliki
tujuan agar pemakaiannya dapat efektif dan efesien untuk memberikan manfaat yang besar dan
memberikan hasil yang optimal kepada pemilik barang.
 Pemeliharaan adalah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi logistik agar siap
pakai. Aktivitas pemeliharaan tidak hanya dilakukan sekali, namun untuk jangka waktu panjang.
Barang logistik yang ada di gudang haruslah dipelihara dan dijaga dengan baik, karena
merupakan aset perusahaan. Kegiatan pemeliharaan ini sangatlah penting dengan tujuan menjaga
dan menjamin setiap logistik yang ada tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila
pemeliharaan tidak dijalankan dengan baik maka akan menimbulkan dampak dampak sebagai
berikut:
1. Menghambat aktivitas dan produktivitas kerja organisasi. Ini berkaitan dengan kesiapan pakai
dari barang tersebut. Jangan sampai ketika barang yang akan dipergunakan organisasi tidak
mampu berfungsi dengan maksimal karena kurangnya pemeliharaan. Hal ini nantinya akan
berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja organisasi yang akan terhambat.
2. Merupakan salah satu sumber pemborosan bagi organisasi. Jika barang logistik yang dimilki
organisasi tidak terawat dengan baik, bukan tidak mungkin barang tersebut akan rusak, tidak
maksimal, atau bahkan hilang. Hal ini berakibat terhadap anggaran organisasi yang akan
mengalami pemborosan karena mau tidak mau organisasi harus membeli barang yang baru untuk
kelangsungan aktivitas organisasi.

B. SARAN
Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih banyak ada
kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

10
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Ariesy Tri Mauleny, dkk. 2020. Memajukan logistik Indonesia yang berdaya saing Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Marquez, A.C. 2007 The Maintenance Management Framework. London: Springer

Jurnal Manajemen Logistik di Giant Ekstra (2015) karya Novelia Utami dan Onny Fitriana
Sitorus

https://journal.uhamka.ac.id/index.php/utilitas/article/view/4527

Subagja M S. 1988 Manajemen logistik. Jakarta: CV Haji Masagung

PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

PERMENDAGRI No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik


Daerah

11

Anda mungkin juga menyukai