Makalah Modul 6 Kelompok 6
Makalah Modul 6 Kelompok 6
Tutor :
Disusun Oleh :
UPBJJ – UT : 12/Medan
UPBJJ UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas
penyertaan dan ridhanya makalah dengan materi “Kualitas Alat Ukur (Instrumen)” telah dapat
dirampungkan dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan Bahan Ajar Pokok dalam
“EVALUASI PEMBELAJARAN”. Kami berusaha agar tuntutan standar isi makalah ini sesuai
dengan materi yang diperlukan dalam pembelajaran.
Kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun kami sadar,
bahwa makalah ini belum begitu sempurna. OLeh karena itu, semua kritik dan saran kami harap
demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, kami megucapkan banyak terima kasih kepada rekan rekan yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Hormat Kami
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Prinsip-prinsip pemberian nilai?
2. Bagaimana cara penilaian di berbagai jenjang pendidikan?
3. Bagaimana pemanfaatan hasil tes untuk meningkatkan proses pembelajaran?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip pemberian nilai.
2. Untuk menngetahui cara cara penilaian di berbagai jenjang pendidikan.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil tes untuk meningkatkan proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Uraian rinci mengenai metode dan teknik penilaian tersebut telah Anda
pelajari pada modul modul sebelum modul ini.
Metode metode tersebut meliputi :
1. Penilaian tertulis (paper-pencil test) baik berupa soal pilihan maupun
uraian.
3. Penilaian produk
4. Penilaian proyek
5. Peta perkembangan
8. portofolio
Bertujuan untuk memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil dilakukan secara
berkesinambungan dalam bentuk ulangan harian, tugas ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas, pengamatan terhadap perubahan
prilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian serta ekspresi
psikomotorik peserta didik, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
materi yang dinilai.
Bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan tekhnologi dan
dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
Bentuk-bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu:
1) Ulangan harian
2) Tugas-tugas
7) Bentuk penilaian lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai
8) Ujian sekolah
9) Ujian Nasional
Bentuk penilaian lain yang digunakan antara lain penilaian diri, kuesioner, penilaian
proyek, dan fortofolio.
Dalam pedoman KTSP yang panduannya dikembangkan oleh BNSP, antara lain
ditetapkan tentang:
1) Ketuntasan Belajar
2) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
adalah sbb:
1) Siswa dinyatakn naik setelah menyelesaikan semua program pembelajaran pada
dua semester di kelas yang diikuti
3) Kriteria kelulusan
3) Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
1) Alat penilaian
a. Aspek kognitif
Alat penilaian psikomotorik dapat berupa tes tertulis, tes simulasi, dan tes contoh
kerja.
c. Aspek afektif
Alat penilaian afektif berupa non tes yaitu penilaian sikap dan penilaian diri, baik
secara kuesioner, pengamatan, maupun laporan diri.
2) Penyekoran
B
Skor = xK
N
Skor = ¿
Pemberian skor penilaian aspek afektif didasarkan pada kriteria penilaian dalam skala
tertentu. Selanjutnya skor dari setiap aspek afektif yang di nilai di jumlahkan menjadi
skor total.
4. Surat Keputusan Mendiknas Bab V Pasal 12, 14, 15, dan 16.
2. Ujian dapat dilaksanakan melalui UTS, UAS, Ujian akhir program studi, ujian
skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi
Persyaratan untuk lulus program seperti jumlah SKS yang harus ditempuh dan
minimal IPK yang harus dicapai tercantum pada pasal 14 berikut:
Aturan predikat kelulusan dan syarat yang harus dipenuhi, diatur pada pasal 15
berikut:
1. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan,
dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkip akademik.
2. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma
adalah:
a. IPK 2, 00 – 2, 75 : memuaskan
a. IPK 2, 75 – 3, 40 : memuaskan
5. Predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Perguruan tinggi menanggapi Pasal 12 ayat (1) dengan memperhatikan pasal 5 ayat (1)
yang menyatakan bahwa beban studi program S1 ada pada rentangan 144 sampai
dengan 160 SKS. Dalam hal ini perguruan tinggi (Fakultas, Jurusan, Program
Studi) dapat menentukan jumlah SKS yang harus ditempuh program sarjana.
g. Praktek 30%
1. Kehadiran 10%
2. Tugas-tugas 20%
Kegiatan Belajar 3
Pemanfaatan Hasil Tes untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran
adalah dengan melakukan tes, antara lain:
Pre Test merupakan Jenis test yang di lakukan sebelum pelajaran inti di mulai, sedangkan
Post Tes adalah penilaian yang dilakukan setelah pelajaran selesai.
Teknik pre-test dan post-test memiliki manfaat baik bagi guru, siswa, maupun program itu
sendiri.
§ Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima oleh siswa
§ Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa
§ Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang telah diberikan
§ Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program yang
menyeluruh
§ Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa
§ Usaha perbaikan
§ Sebagai diagnosis
§ Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai
diperhitungkan
§ Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan di
capai
Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.
Tes formatif adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk
setelah mengikuti suatu program tertentu (Arikunto, 2002:36). Dalam kedudukannya seperti
ini tes formatif dapat dipandang sebagai tes diagnostic pada akhir pelajaran
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa
perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa
(b) merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau
kesulitan yang telah teridentifikasi
d) disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai dengan kesulitan (penyakit) yang
teridentifikasi.
Teknik non tes yang di gunakan antara lain penilaian diri, penilaian sikap, dan
portofolio.
Penilaian sikap adalah untuk memperoleh masukan dan umpan balik bagi peningkatan
profesionalisme guru, perbaikan proses pembelajaran, dan pembinaan sikap siswa. Portofolio
merupakan rangkaian atau kumpulan karya atau hasil kerja siswa yang dilakukan dalam
kurun waktu tertentu. Penilaian portofolio dapat memberikan informasi yang menyeluruh
mengenai:
1. perkembangan pemahaman dan pemikiran siswa tentang konsep, topic dan isu pada kurun
waktu tertentu.
2. hasil karya siswa yang berkaitan dengan bakat dan keterampilan khusus.
4.refleksi nilai siswa sebagai individu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA