Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI – DEFINISI MENURUT HUKUM :

Penegakan hukum
Menurut Soerjono Soekanto,
Penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang
terjabarkan dalam kaidah-kaidah pandangan nilai yang mantap dan
mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap
akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian
pergaulan hidup.

Penanggulangan kejahatan
atau tindak pidana disebut dengan kebijakan kriminal (criminal policy) yaitu
usaha untuk menanggulangi kejahatan melalui penegakan hukum pidana,
yang rasional yaitu memenuhi rasa keadilan dan daya guna (G.P. Hoefnagel)/
(Teori Kebijakan Penanggulangan Kejahatan)
upaya penanggulangan kejahatan dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu :
a.Penerapan hukum pidana (criminal law application)
b. Pencegahan tanpa pidana (prevention without punishment)
c. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan
pemidanaan lewat media (influencing views of society on crime and
punishment mass media).
Upaya penanggulangan kejahatan secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu
lewat jalur “penal” (hukum pidana) dan lewat non jalur “non penal” (bukan/di
luar pidana). Dalam pembagian G.P. Hoefnagel di atas, upaya-upaya yang
disebut dalam butir (b) dan (c) dapat dimasukan dalam kelompok upaya “non
penal”.
Secara kasar dapat dibedakan, bahwa upaya penanggulangan kejahatan
lewat jalur “penal” lebih menitik beratkan pada sifat “repressive”
(penindasan/pemberantasan/penumpasan) sesudah kejahatan terjadi,
sedangkan jalur “non penal” lebih menitik beratkan pada sifat “preventive”
(pencegahan/penangkalan/pengendalian) sebelum kejahatan terjadi.
Makanan jajanan :
adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi
umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel.
(Psl 1 (1) Kepmenkes No. 942 Tahun 2003 : tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan )

Pangan :
1) Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku
Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman
(Psl 1 (1) UU No. 18 Tahun 2012 Terntang Pangan)

2) Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk baha tambahan pangan, bahan
baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman
(Pasal 1 (1) PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan)

Pangan Yang aman :


adalah Pangan yang bebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
sehingga aman untuk dikonsumsi.

Peredaran Pangan :
adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran
Pangan kepada masyarakat, baik diperdagangkan maupun tidak
(Psl 1(26) UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan)

Peredaran pangan
adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran
pangan kepada masyarakat, baik untuk diperdagangkan maupun tidak.
(Psl 1 (12) PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan)
Peredaran pangan :
adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran
pangan kepada masyarakat, baik untuk diperdagangkan maupun tidak
(Psl 1 (10) PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan )

Perdagangan Pangan :
adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penjualan
dan/atau pembelian Pangan, termasuk penawaran untuk menjual Pangan dan
kegiatan lain yang berkenaan dengan pemindahtanganan Pangan dengan
memperoleh imbalan.
(Psl 1 (23) UU No. 18 tahun 2012 Tentang Pangan)

Sanitasi Pangan :
adalah upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi Pangan yang
sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan
benda lain.
(Psl 1 (30) UU No. 18 Tahun 2012 Pangan)

Konsumen :
adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
(Psl 1 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen)

Pelaku usaha :
adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan
atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelenggaraan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
(Psl 3 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen)

Barang
adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak
maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan,
yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan
oleh konsumen
(Psl 1 (4) UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen)
Sanitasi pangan
adalah upaya untuk pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan
berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan,
minuman, peralatan dan bangunan yang dapat merusak pangan dan
membahayakan manusia.
(Psl 1 (9) PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan)

Hygiene
ialah segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan
(Pasal 2 UU No. 11 Tahun 1962 Tentang Hygiene untuk Usaha-usaha Umum)

Bahan tambahan Pangan (BTP) :


adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk pangan
(Psl 1 (1) PMK No. 33 Tahun 2012 Tentang BTP)

Bahan tambahan makanan


adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya
bukan merupakan ingredien khas makanan mempunyai atau tidak
mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan
untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan,
pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan,
penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau
diharapkan menghasilkan (langsung atau tidak langsung) suatu komponen
atau mempengaruhi sifat khas makanan
(Pasal 1 (1) PMK No. 722 Tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang
dilarang digunakan pada pangan )

Jajanan Yang membahayakan Kesehatan :


Adalah Makanan jajanan (Makanan/Minuman) diolah oleh pengrajin makanan
di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan
hotel.
yang bebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga
aman untuk dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai