Anda di halaman 1dari 115

PERSPEKTIF PENGGUNAAN APLIKASI

PEDULILINDUNGI PADA MASYARAKAT KOTA PALU

HASIL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Public Relations

RAHMAT R. WAHID
B 501 18 244

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Persepektif Penggunaan Aplikasi Pedulilindungi Pada

Masyarakat Kota Palu

Nama : Rahmat R. Wahid

Stambuk : B501 18 244

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Palu, Januari 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sitti Murni Kaddi S.Sos, M.I.Kom Dwi Rohma Wulandari S.I.Kom., M.I.Kom
NIP. 197310152006042009 NIDN. 0020039102

Mengetahui,
Koordiantor Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako

Citra Antasari, S.Sos., M.A


NIP. 19781104 200312 2 002
Menyetujui,

ii
ABSTRAK
Rahmat R Wahid B 501 18 244 “ Perpektif Penggunaan Aplikasi
Pedulilindungi Pada Masyarakat Kota Palu” Program Studi Ilmi
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Di
Bawah Bimbingan Sitti Murni Kaddi Dan Dwi Rohma Wulandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif aplikasi PeduliLindungi


pada masyarakat Kota Palu, khususnya pada Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Palu
dan masyarakat yang sudah dan belum melakukan vaksin. Metode penelitian ini
menggunakan tipe atau jenis kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus,
dan menggunakan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori new media dari
Mc Quail yaitu menggunakan 6 indikator teori adalah informasi, pendidikan,
hiburan, persuasif, pengawasan dan sosialisasi. Akan tetapi peneliti menggunakan
tiga indikator yang di pilih yaitu informasi, persuasi, sosialiasasi, subjek
penelitian ini adalah 1 pegawai dinas kesehatan Kota Palu, dan 2 masyarakat kota
Palu yang sudah dan belum melakukan vaksinasi.
Berdasarkan hasil penelitian terkait penggunaan aplikasi ada salah satu informan
tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan tidak vaksin. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan peneliti melihat tiga indikator yang tercermin yang di
jelaskan oleh Mc Quail, informasi, persuasif, dan sosialisasi. Dari 3 indikator
tersebut dinkes melakukan 3 indikator tersebut. Dinkes berusaha
menginformasikan bahwa pentingnya melakukan vaksin serta mempersuasif dan
mensosialisasikan vaksin melalui puskesmas, sosial media serta website.. Dinkes
juga bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (kominfo), dalam
menginformasikan pentingnya vaksin serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
PeduliLindungi bisa di akses di beberapa aplikasi yang terhubung, aplikasi
PeduliLindungi di masa usainya PPKM sudah jarang di gunakan di Kota Palu.
Akan tetapi diluar kota Palu aplikasi ini masih digunakan di beberapa tempat
seperti Mall dan Bandara.

Kata kunci : PeduliLimdungi, new media, vaksin, kota Palu

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan segala kerendahan hati sebagai hamba Allah. SWT yang harus

mengabdi sekaligus bertakafur dihadapa-Nya, kira merupakan suatu tuntutan ilahi

yang harus dilaksanakan di mana seorang hamba mempunyai tanggung jawab

untuk mengemban amanah sekaligus kewajiban bersifat mutlak. Maka dalam

kesempatan ini merupakan ungkapan rasa syukur penulis sehingga dapat

merealisasikan gagasan-gagasan dalam wujud nyata, berupa karya ilmiah (skripsi)

dengan judul “Perspektif Penggunaan Aplikasi Pedulilindungi Pada

Masyarakat Kota Palu” sebagai salah satu persyaratak untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih

yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua yang sudah memberikan semua

bentuk dukungan, kasih sayang, dan doa kepada penulis dengan segala

pengorbanan dan mendukung penulis guna terselesaikannya skripsi ini. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang

setulusnya kepada :

1. Kedua Orang Tua, yang sangat sangat spesial mama dan papa yang

selalu memberikan support yang sangat sangat berarti. Memberikan pesan

iv
dan kesan baik selama masuk dan menyelesaikan skripsi ini selalu juga

memberikan semuanya baik materi maupun finansial untuk segalanya.

2. Prof. Dr. Ir. Mahfudz., M.P IPU ASEAN Eng Rektor Universitas

Tadulako.

3. Prof. Dr. Muhammad Khairil, M.Si., M.H Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik.

4. Dr. Hj. Nuraisyah, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik.

5. Dr. Ilyas, S.Sos., M.I.Kom Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

6. Dr. Anisusanti, M.Si Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

7. Citra Antasari, S.Sos., M.A Koordinator Program Studi Ilmu

Komunikasi sekaligus sebagai Dosen Wali Akademik.

8. Dr. Sitti Murni Kaddi, S.Sos., M.Ikom Sebagai Pembimbing I yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran selama ujian proposal,

penelitian dan sampai tahap ujian skripsi ini.

9. Dwi Rohma Wulandari, S.Ikom., M.Ikom Selaku Pembimbing II yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis penuh dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan dalam meluangkan waktu untuk penulis selama

penyusunan hingga penyelesaian skripsi.

10. Dr. Fadliah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Penguji yang telah memberikan

banyak koreksi, masukan dan arahan atas kesempurnaan skripsi ini.

v
11. Roman R Utama, M.Ikom Sebagai Sekretaris Penguji sekaligus yang

telah memberikan saran dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

12. Dr. A. Febri H, M.Ikom sebagai penguji utama sekaligus yang telah

memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis yang

menyelesaikan skripsi ini.

13. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, yang namanya tidak penulis
sebut satu per satu, terimakasih banyak atas ilmu, pengalaman, dedikasi
dan.
14. Staff Prodi Ilmu Komunikasi dan Staff Akademik FISIP UNTAD,

yang telah membantu penulis memenuhi segala keperluan administrasi

penyelesaian studi.

15. Teman-teman seperjuangaan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan

2018 B’Vocal, terkhusus kelas D yang telah sama-sama berjuang sejak

maba hingga saat ini serta selalu memberikan perhatian selama menjadi

mahasiswa di Universitas Tadulako.

16. Teman-teman dan senior Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu

Komunikasi (KINESK) tercinta, khususnya Anggota Kehormatan 2018

yang telah menjadi rumah sekaligus keluarga bagi penulis, yang telah

banyak memberikan pelajaran serta pengalaman baru selama menjadi

mahasiswa.

17. Kepada seluruh keluarga saya mulai dari Mama Aisyah, Mama Salma,

serta saudara saya¸Rifka, Indah, serta sepupu saya Aisyah, Salma, Fadil,

vi
dan seluruh Om saya yang telah menyemangati penulis dalam

mengerjakan skripsi ini.

18. Kepada NACOS, mulai dari Ananda Nur Magfirah, S.H, Farhan Bido

S.H, Randi Adyanto Sundus, S.Ap, Putri Ayu Ningsih, S.Farm, Putri

Widyasari, S.Ak, Aprianti Umar S.Ak, Miftahul Jannah Abdan, Saipul,

Anjeli Robiyani, Puspita Lestari, saya mau bilang terima kasih banyak atas

semua yang kalian berikan selalu membantu penulis dalam hal apapun

mulai dari semester 1 sampai saat ini makasih juga selalu ada dari sedih

senang ada terus, yang mungkin saya tidak ada di titik ini tanpa kalian

makasih gaessss

19. Kepada BISIK-BISIK TETANGGA mulai dari Nur Rahmat Sintya,

S.Ikom, Rahmat Indra Giri, S.Ikom, Mohammad Rajes, makasih waktu

kalian sahabat dari semester 1 sampai saat ini menemani penulis dan

menemani penulis hingga saat ini, makasih semua under perasure nya dek

dek ku tanpa begitu penulis belum ada di tahap ini lovv u gaes more

20. Kepada AESTHETIC mulai dari Fauzan R Ramadhan, Abilo, Fajar

Rizky S.Pd, Zulkifly, Mohammad Sugali, Saipul, Muhammad Farhan

Bido, S.H, makasih buat kalian semua atas semangat yang kalian berikan

dan menemani penulis dalam segala hal apapun, makasih kalian atas

semua waktunya, tanpa kalian penulis belum ada di tahap ini love u

gaessss

vii
21. Kakak-Kakak ELIT Saleh Alamri, S.Ak (abale), Filza Nabila, Nurul

Resqikah Abbas & Stella Kumalasari, makasih atas segala perhatian yang

kalian selama ini kepada penulis, dan selalu memberikan semangat dan

motivasi bagi penulis sukses selalu kaka-kaka ku

22. Kepada Femas Nouk makasih menemani penulis mulai dari sedih dan

bahagia sampai sekarang, selalu menjadi teman terbaik penulis sukses

selalu raih S.Stat tepat waktu

23. Kepada GO GO POWER RANGER mulai dari Ome Ida, sepupu

tersayangku Nisa (nanas), Sulfi, Umul, Meme, Ka Itha, Ceyul, Rini, Yani,

Randy, Nop Nop, makasih perhatian yang kalian berikan semangat darim

kalian sangat berbarti, sukses selalu kalian see u on top.

24. Kepada dik Hasma Lely makasih sudah menemani penulis semangat

juga selesaikan kuliah nya tepat waktu jangan malas malas semangatttttt

Kota Palu, 8 Januari 2023

Rahmat R Wahid

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAAN....................................................................ii

ABSTRAK.......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

DAFTAR ISI...................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...........................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiii

LAMPIRAN....................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................6

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................6

1.4.1 Manfaat Teoritis............................................................6

1.4.2 Manfaat Praktis.............................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................7

2.1 Komunikasi Kesehatan.....................................................................7

2.1.1 Tujuan Komunikasi Kesehatan...............................................8

2.1.2 Manfaat Komunikasi Kesehatan.............................................10

2.1.3 Komponen Komunikasi Kesehatan........................................10

2.1.4 Strategi Komunikasi Kesehatan...............................................12

ix
2.2 Teknologi Komunikasi.....................................................................12

2.2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi......................14

2.2.2 Teknologi Komunikasi Handphone.......................................15

2.2.3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini.16

2.2.4 Dampak Positif dan Negatif Dari Perkembanga teknologi.....17

informasi dan komunikasi.......................................................

2.2.5 Fungsi Teknologi Iformasi dan Komunikasi.........................18

dalam Pembelajaran..............................................................18

2.3 PeduliLindungi..................................................................................22

2.3.1 Data Vaksin di Kota Palu..........................................................23

2.3.2 Keberhasilan Percepatan Vaksin...............................................36

2.4 Teori New Media..............................................................................39

2.5 Kerangka Pikir..................................................................................44

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................45

3.1 Tipe Penelitian............................................................................45

3.2 Dasar Penelitian..........................................................................45

3.3 Definisi Penelitian......................................................................46

3.4 Lokasi Penelitian........................................................................46

3.5 Subjek dan Objek Penelitian.......................................................47

3.5.1 Subjek Penelitian.................................................................47

3.5.2 Objek Penelitian...................................................................48

3.6 Teknik Pengumpulan Data..................................................................48

x
3.7 Jenis Data.............................................................................................50

3.8 Teknik Analisis Data...........................................................................51

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN............................................................55


4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian...............................................................55

4.1.1 Profil Dinas Kesehatan Kota Palu............................................55

4.1.2 Sejarah Dinas Kesehatan Kota Palu .......................................55

4.1.3 Visi dan Misi............................................................................56

4.1.4 Struktur Organisasi.................................................................57

4.2 Hasil Penelitian.....................................................................................57

4.2.1 Pendapat Masyarakat Kota Palu Tentang...................................59

Aplikasi PeduliLindungi..............................................................59

4.2.2 Perspektif Masyarakat Terhadap Fitur .......................................61

Aplikasi PeduliLindungi............................................................61

4.2.3 Kekurangan Pada Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi............66

4.2.4 kondisi aplikasi PeduliLindungi setelah PPKM...........................70

4.3 Pembahasan........................................................................................72

BAB V PENUTUP.....................................................................................76

5.1 Kesimpulan.......................................................................................76

5.2 Saran................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Laporan Capaian Vaksin Covid Kota Palu Tahun 2021...................32
Tabel 3.5.1 data informan.................................................................................49

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Fitur Aplikasi PeduliLindungi......................................................2

Gambar 1.2 Logo PeduliLindungi....................................................................22

Gambar 2.1 Profil Aplikasi PeduliLindungi.....................................................23

Gambar 2.2 Kerangka Pikir..............................................................................44

Gambar 4.1.4 Struktur dan Logo Oganisasi..................................................57

Gambar 4.2 Sosial Media Dinkes.....................................................................58

Gambar 1 4.2.2 Scan Barcode..........................................................................63

Gambar 2 4.2.2 Sertifikat Vaksin.....................................................................64

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Informan


Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Transkip Wawancara Bersama Bapak Dr Rochmat Yasin
Lampiran 5 Transkip Wawancara Nurul Kartika
Lampiran 6 Transkip Wawancara Bersama Mifta Abdan

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah

menetapkan Status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat Virus

Corona di Indonesia melalui SK Kepala BNPB Nomor 9.A. tahun 2020, selain itu

Presiden Joko Widodo menetapkan Keppres No. 11 Tahun 2020 tentang

Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19, tanggal 31 Maret 2020.

dan Keppres No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam

Penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional, tanggal 13 April 2020.

Merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai negara telah menyebabkan krisis

global, baik dibidang ekonomi maupun kemanusiaan.

Strategi pencegahan semakin masif digerakkan diantaranya dengan

penggunaan masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan dengan air dan

sabun atau menggunakan handsanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan

membatasi mobilisasi dan interaksi. Pencegahan ini sebagai landasan dibentuknya

sebuah tatanan normal baru (New Normal) di semua negara seperti yang

disarankan oleh WHO (WHO, 2020). Pencegahan COVID-19 juga telah

memasuki tahapan baru dengan tersedianya Vaksin COVID-19 yang telah melalui

beberapa fase uji klinis dan dapat diproduksi secara massal. Pengembangan

Vaksin COVID-19 terus dilakukan oleh beberapa lembaga riset dunia dan sampai

saat ini, telah tersedia beberapa merk vaksin yang bisa digunakan untuk
meminimalisir penyebaran covid-19 pemerintah melakukan imbauan untuk selalu

menjaga jarak fisik (Physical Distancing), dengan menjauhi kerumunan,

menghindari pertemuan massal, kerja dari rumah, belajar, hingga beribadah di

rumah. Dalam rangka mengatasi penyebaran Covid19, Menteri Komunikasi dan

Informatika berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor

171 Tahun 2020, telah membuat Aplikasi PeduliLindungi untuk mendukung

surveilans kesehatan, melengkapi Keputusan Menteri Komunikasi dan

Informatika Nomor 159 Tahun 2019, tentang Upaya Penanganan virus desease

(Covid-19) melalui dukungan sektor Pos dan Informatika. Aplikasi ini hanya

dapat diakses melalui elektronik seperti smartphone, laptop, dan lainnya. Aplikasi

PeduliLindungi dilengkapi dengan fitur-fitur seperti daftar vaksin, riwayat dan

tiket vaksin, sertifikat vaksin, EHAC, hasil tes Covid-19, riwayat check-in, aturan

perjalanan, teledokter, pelayanan kesehatan, dan statistic Covid-19(Lindungi,

2021).

Gambar 1.1 Fitur PeduliLindungi

2
Uji coba Vaksin Covid-19 bertujuan untuk menentukan efektivitas vaksin

dalam melindungi individu terhadap Virus Corona. Setelah semua tahap mampu

dilewati dengan hasil yang signifikan, maka tahap selanjutnya adalah “Tahap

Persetujuan” yaitu dilakukan peninjauan oleh pemerintah di setiap negara

(Regulator Approval) (PhRMA, 2012). Hingga saat ini, sebanyak 8 Vaksin Covid-

19 yang yang digunakan di dunia diantaranya adalah: Sinovac, AstraZeneca,

Sinopharm, CanSino, Moderna, Pfizer-BioNTech, Janssen, dan Sputnik V

(Kompas.com, 2021a)

Aplikasi PeduliLindungi dalam tataran praktisnya mengumpulkan data yang

telah diinput oleh satgas penanggulangan Covid-19 maupun oleh lembaga terkait

lainnya yang berasal dari berbagai daerah, sehingga menciptakan sistem informasi

terpadu yang berlaku secara nasional, sasaran dari penerapan aplikasi

PeduliLindungi yaitu warga masyarakat yang berada di tempat umum atau

fasilitas publik (Kemkominfo RI 2021). Hal ini juga menunjukkan bahwa

kesesuaian data kesehatan dari paparan Covid-19 menjadi prasyarat dalam

mengakses fasilitas publik, sehingga kebenaran data dan akses terhadap aplikasi

PeduliLindungi menjadi penting dalam menentukan hak masyarakat dalam

mengakses fasilitas publik tersebut. Didasarkan kepada uraian tersebut, maka

keberadaan aplikasi PeduliLindungi harus mampu menciptakan kemudahan bagi

masyarakat yang akan mengakses fasilitas publik, dikarenakan ketika masyarakat

memiliki kesulitan dalam mengakses atau bahkan tidak memiliki akses terhadap

aplikasi PeduliLindungi, maka warga masyarakat tersebut tidak memiliki akses

untuk bisa memanfaatkan fasilitas publik.

3
Atas dasar tersebut maka jangan sampai aplikasi PeduliLindungi justru

menjadi penghambat bagi masyarakat yang secara empiris memiliki kesehatan

yang baik dan terbebas dari paparan Covid-19 tidak diperbolehkan mengakses

fasilitas publik tengah-tengah masyarakat. Berbagai ahli mengungkapkan berbagai

pendapat mengenai kebijakan publik yang didasarkan kepada konteks ruang dan

tempat dimana pakar tersebut mengemukakannya. Berdasarkan kepada

pemahaman ini maka kebijakan publik merupakan tindakan pemerintah untuk

merespons atau tidak merespons terhadap permasalahan publik yang tengah

terjadi.

Kepada masyarakat yang telah tervaksinasi, baik dosis pertama, kedua, dan

booster akan terdaftar dalam bank data dan mendapatkan bukti partisipasi dengan

bentuk sertifikat vaksinasi yang dijadikan bukti bahwa individu itu benar telah

mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama, kedua ataupun booster. Fasilitas

Pelayanan Kesehatan adalah instansi disediakan oleh pemerintah pusat serta

daerah yang juga bertugas dalam pendataan vaksinasi serta pemberian sertifikat

Kehadiran PeduliLindungi juga diperuntuhkan oleh instansi pemerintah kepada

segala kategori bisnis, terutama yang berjalan di bidang layanan masyarakat,

aplikasi ini sebagai persyaratan wajib sebelum masyarakat dapat memasuki lokasi

dimana diharuskan warga memiliki keterangan tervaksinasi melalui e-certificate

diakses dalam PeduliLindungi Aplikasi ini juga digunakan sebagai pengecekan

pada pengunjung untuk diizinkan ataupun tidak saat memasuki area publik seperti

Mall, restoran atau rumah ibadah dll.

4
Peran teknologi informasi sangat membantu masyarakat dalam melakukan

pencegahan virus COVID-19 perkembangan teknologi dinilai memiliki dampak

positif dalam menghambat penyebaran virus COVID-19. Teknologi informasi

memegang peranan dalam penyebaran informasi atau pesan positif sehingga

mampu menekan jumlah korban Pandemi COVID-19 lebih banyak (Suroso &

Hasyim, 2020). Partisipasi masyarakat dalam penanganan COVID-19 mempunyai

peran yang sangat penting, masyarakat dapat berperan bukan saja sebagai objek

tetapi juga sebagai subjek penanganan COVID19. Partisipasi masyarakat

bertujuan untuk membantu kegiatan penanganan penyakit yang terjadi di

daerahnya masing-masing agar penyebaran COVID-19 ini tidak semakin meluas.

Oleh karena itu masyarakat dengan kesadaran sendiri melakukan social

distancing/physical distancing, self-quarantine dan self-isolation (Mulyadi, 2020).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Susilo et al., 2020) penelitian ini

menawarkan solusi lain yaitu akses informasi dalam bentuk aplikasi perangkat

bergerak berbasis android yang praktis dan membutuhkan akses data serta memori

perangkat yang kecil. Di dalam aplikasi ini terdapat fitur untuk memonitoring

informasi mengenai penyebaran COVID-19 dan fitur tambahan untuk

mendiagnosis resiko penularan virus pada pengguna.

Hasil pengujian menunjukan bahwa aplikasi sudah berjalan sesuai dengan

yang seharusnya dengan bug yang sedikit dan dapat diabadikan. Dari hasil

penelitian (Susilo et al., 2020) memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat

memperkaya fitur yang berguna dalam aplikasi monitoring COVID-19 berbasis

android ini, berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin melakukan

5
“Perspektif Masyarakat Mengenai Aplikasi untuk Pencegahan dan Penanganan

Covid-19 di Indonesia” yang diharapkan dapat membantu upaya memperkaya

fitur yang berguna untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 di Indonesia.

Peran aplikasi PeduliLindungi sangatlah penting karena adanya interaksi antara

pengguna dan penjaga pelayanan aplikasi ini, secara tidak langsung orang yang

tidak menggunakan aplikasi ini tidak dibolehkan masuk kedalam pusat keramaian

seperti Mall, degan hal ini pemerintah sangat menekankan kepada masyarakat

bahwa vaksin berguna untu memenuhu syarat fasilitas masyarakat dan kesehatan.

Merujuk dari penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh penulis

memiliki kesamaan dengan kedua penelitian terdahulu tersebut yaitu pada jenis

atau metode penelitian yang digunakan. Adapun jenis penelitiannya yaitu

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sejalan dengan penelitian terdahulu

tersebut, penulis melihat terdapat kesamaan pada Tita Sidatunisa dengan judul

penelitian “Perspektif Masyarakat Mengenai Aplikasi untuk Pencegahan dan

Penanganan COVID -19 di Jakarta” yang diharapkan dapat membantu upaya

memperkaya fitur yang berguna untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 di

Indonesia (Susilo et al., 2020).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dian Herdiana dengan judul penelitian

"Aplikasi Pedulilindungi Perlindungan Masyarakat Dalam Mengakses Fasilitas

Public Di Masa Pemberlakuan Kebijakan PPKM" Penelitian ini menggunakan tori

kebijakan public Pengertian yang umum mengenai kebijakan publik dikemukakan

oleh Thomas R. Dye (Winarno : 2008). dalam penelitian ini yaitu metode

6
penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka. Hal ini sesuai dengan

pemahaman ahli yang mana penelitian kualitatif ditujukan untuk menggambarkan

permasalahan yang tengah dikaji dalam bentuk uraian kata-kata deskriptif dan

bukan berupa hasil perhitungan statistik.

Hasil penelitian terdahulu yang telah penulis paparkan di atas menarik untuk

dijadikan acuan pada penelitian studi terkait “Perspektif Penggunaan Aplikasi

PeduliLindungi Pada Masyarakat Kota Palu” Bagaimana rangkaian proses yang

sadar akan vaksin dan menggunakan aplikasi pedulilindungi sebagai alat melacak

vaksin dan kebutuhan sosial lainnya yang mana rencana pemerintah agar

mengurangi angka penyebaran Vaksin Covid-19. Bertolak dari penjelasan yang

diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti terkait “Persepektif

Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Pada Masyarakat Kota Palu 2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah penelitian

kali ini adalah bagaimana Perspektif Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Pada

Masyarakat Kota Palu.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapaun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui Perspektif

Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Pada Masyarakat Kota Palu

7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini sangat diharapkan bisa menjadi

tambahan-tambahan referensi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai

aplikasi PeduliLindungi dan vaksin Covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis


Manfaat Praktis hasil penelitian ini sangat di harapkan bisa

memberikan Persepektif Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Pada

Masyarakat Kota Palu

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Kesehatan


Menurut Noatmodjo (2007), komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis

untuk memengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan

menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan ko-

munikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Komunikasi kesehatan meliputi

informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan

kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang

kesehatan, yang sejauh mungkin mengubah dan membarui kualitas individu dalam

suatu komunitas atau masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengeta-

huan dan etika

Dapat disimpulkan, bahwa komunikasi kesehatan bertujuan untuk

mempengaruhi, menginformasikan setiap individu, masyarakat, maupun yang lainnya

bahwa kesehatan sangat penting untuk kebutuhan manusia. Komunikasi kesehatan

telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah (pusat dan daerah),

rumah sakit, perguruan tinggi, akademi, perusahaan/swasta, lembaga swadaya

masyarakat, sekolah, maupun lembaga lembaga lain yang memiliki perhatian dengan

persoalan kesehatan. Pemerintah daerah menjalankan komunikasi kesehatan melalui

Dinas Kesehatan (Dinkes).

9
2.1.1 Tujuan Komunikasi Kesehatan
Dari komunikasi kesehatan ialah mengubah perilaku kesehatan pada individu

sasaran agar mengarah ke kondisi yang kondusif sehingga memungkinkan terjadinya

peningkatan status kesehatan sebagai dampak atau efek dari program komunikasi

kesehatan. Menurut Liliweri, tujuan komunikasi kesehatan terbagi dua, yaitu

(Lilweri, 2008 52-53)

a. Tujuan strategis

Program-program yang berhubungan dengan kesehatan dalam komunikasi kesehatan

pada umumnya diagendakan dalam bentuk acara atau modul yang berfungsi sebagai :

1. Relay information, yakni melanjutkan informasi mengenai kesehatan dari suatu

sumber kepada pihak lain secara berpautan (hunting).

2. Enable Informed decision making, ialah memberikan informasi cermat umtuk

memungkinkan pengambilan keputusan.

3. Promote peer information exchange and emotional support adalah mendukung

pertukaran informasi seputar kesehatan dan juga yang mendukung secara emosional.

4. Promote healty behavior, merupakan informasi untuk mengkampanyekan pola

hidup sehat.

5. Promote selfcare, merupakan mensosialisasikan perihal pemeliharaan kesehatan

diri sendiri.

6. Manage demand for health services, yaitu untuk memenuhi permintaan berbagai

layanan kesehatan.

10
b. Tujuan praktis

Taibi Kahler dalam Lilweri menyatakan bahwa sesungguhnya secara praktis tujuan

khusus dari komunikasi kesehatan ialah meningkatkan kualitas dari sumber daya

manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar mampu :

1. Meningkatkan pengetahuan yang meliputi :

a. Prinsip serta proses dari hakikat komunikasi antar manusia.

b. Menjadi komunikator yang memiliki kualitas seperti ethos dan kredibilitas yang

dimilikinya.

c. Mengorganisasikan pesan berupa verbal dan nonverbal dalam komunikasi

kesehatan.

d. Memilih media yang tepat dan sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.

e. Menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks komunikasi

kesehatan.

f. Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dengan

kehendak komunikator dan komunikan.

g. Mengelola hambatan-hambatan yang ada dalam kegiatan komunikasi kesehatan.

2. Menambah kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif.

3. Membentuk sikap serta perilaku berkomunikasi yang menyenangkan dan

meningkatkan empati dalam bebrbicara dengan orang lain, tidak hanya itu tetapi juga

meningkatkan kepercayaan publik.

11
2.1.2 Manfaat Komunikasi Kesehatan
Berikut manfaat komunikasi kesehatan menurut Alo, Lilwer (2008: 56-69)

1. Mampu memahami interaksi antara bidang kesehatan dengan perilaku individu

atau kelompok.

2. Mampu menambah kesadaran individu terhadap isu kesehatan.

3. Mampu melakukan strategi intervensi pada tingkat komunitas.

4. Mampu menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antar etnik atau ras dalam

suatu kelompok masyrakat.

5. Mampu menampilkan gambaran mengenai keterampilan dalam upaya

pemeliharaan kesehatan, sebagai bentuk dari advokasi dan pencegahan penyakit yang

dilakukan oleh sistem layanan kesehatan masyarakat.

6. Mampu mengetahui analisis kebutuhan.

7. Mampu memberikan perkembangan yang baik dalam bidang kesehatan untuk

jangka waktu yang akan datang.

2.1.3 Komponen Komunikasi Kesehatan

Komponen dari struktur komunikasi kesehatan tidak berbeda dengan komponen

komunikasi pada umumnya, dimana komunikasi tidak sebatas pengorganisasian

pesan saja, namun adanya feedback atau respon dari individu 18 yang menerima

pesan saja. Komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yang saling berkaitan

satu sama lain diantara komponennya. Menurut Harold Lasswel, komponen

komunikasi yaitu :

12
a. Komunikator

Dalam komunikasi kesehatan, komunikator merupakan individu atau seseorang

dari lembaga kesehatan yang menyampaikan pesan berupa isuisu kesehatan. Dalam

hal ini komunikator yang dimaksud biasa seorang dokter, ataupun praktisi kesehatan

lainnya yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai isu-isu

kesehatan.

b. Komunikan

Dalam komunikasi kesehatan istilah komunikan dikatakan sebagai orang yang

menerima pesan tentang isu-isu kesehatan. Komunikan bisa berupa masyarakat yang

diberikan penyuluhan dari pihak lembaga kesehatan.

c. Pesan

Dalam komunikasi kesehatan, pesan sebagai informasi yang terdiri dari simbol

atau lambang yang memiliki arti sebagai upaya edukasi dalam mendorong

pemahaman ataupun hanya sebagai informasi bagi masyarakat. Contohnya berupa

slogan tentang pencegahan virus corona dan pentingnya vaksinisasi.

d. Media

Media dalam komunikasi kesehatan sebagai sarana atau instrumen yang

mendukung proses penyampaian informasi atau pesan. Media dalam 19 komunikasi

kesehatan terdiri dari dua yaitu media interpersonal dan kelompok. Media bisa berupa

cetak maupun elektronik yang biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.

13
e. Efek

Efek pada komunikasi kesehatan yakni dampak atau pengaruh yang ditimbulkan

oleh informasi yang didapat. Efek atau pengaruh ialah sebuah pencapaian tujuan dari

proses pengelolaan pesan tersebut yang bertujuan untuk mempersuasi masyarakat.

2.1.4 Strategi Promosi Kesehatan

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/MENKES/SK/ VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber

daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang

berwawasan kesehatan. Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu

dilaksanakan strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari (1)

pemberdayaan, yang didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi

oleh semangat (4) kemitraan.

2.2 Teknologi Komunikasi

Kata teknologi berasal dari bahasa yunani, techne yang berarti “keahlian” dan

logia yang berarti “pengetahuan”. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu

pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti

mesin, perkakas, atau perangkat keras. Dalam pengertian secara luas, teknologi dapat

meliputi : Pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan

perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas,

14
penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat

memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah

sesuatu yang ada di sekitarnya.

Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan

prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan

menggunakan data secara bermakna. Secara terpisah pengertian teknologi informasi

dan teknologi komunikasi dapat dibedakan menjadi teknlogi informasi dan teknologi

komunikasi. Teknologi informasi digunakan untuk mengolah informasi. Contoh

teknologi informasi adalah komputer. Teknologi komunikasi digunakan untuk

memindahkan informasi dari sumber ke penerima. Contoh teknologi komunikasi

adalah telepon dan televisi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan

dengan proses manipulasi data dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi

meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penyampaian atau pengiriman

informasi dari pengirim ke penerima. Dari pengertian teknologi informasi dan

teknologi komunikasi, kedua teknologi tersebut merupakan teknologi padanan tak

terpisahkan, artinya kedua teknologi itu saling berkaitan erat satu sama lain.

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan segala bentuk kegiatan yang terkait

dengan proses manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi dari pengirim ke

penerima.

15
2.2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi

Ada berapa tonggkat perkembangan teknologi yang secara nyata memberi

sumbangan terhadap perkembangan teknologi komunikasi hingga saat ini. Pertama

temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian

menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan

Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik.

Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur pasif pertama yang dibangun manusia

untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910 – 1920,

terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio yang pertama.

Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti

pula oleh transmisi audi-visual tanpa kabel, yang terwujud siaran televisi pada tahun

1940. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh

tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistao pada tahun

1947 dan rangka terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal teknologi

komunikasi saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin.

Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika Serikat) dan Blok timur (Uni Soviet)

justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi

rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin

perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu,

pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi otak

perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat

16
telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan

menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menanpakkan batas-

batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi

kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan

perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang

saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler.

Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan (content)

berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi

telekomunikasi komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,

sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri

menjadi mesin-mesin sebagai pengganti otot manusia, maka revolusi digital (karena

konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi

teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya

meningkatkan kemampuan otak manusia).

2.2.2 Teknologi Komunikasi Handphone

Teknologi komunikasi handphone Teknologi Komunikasi adalah peralatan

perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial,

yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar

menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Teknologi Komunikasi juga

berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu memperoses dan

mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya antara satu

dengan yang lainnya, baik dari segi informasi dan menginformasikan sesama manusia

17
yang saling berhubungan. Handphone adalah prangkat telekomunikasi elektronik

yang mempunyai mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon

konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana (portable, mobile)

dan tidak perlu di sambungkan dengan jaringan telepon mengunkan kabel karna

handphone saat ini sudah memiliki jaringan sendiri melalui satelit. Diera globalisasi

teknologi semakin canggih yang membuat handphone menjadi canggih selain pesan

singgkat (SMS) pesan suara (telpon). Handphone di lengkapi dengan fitur-fitur

seperti kamera, game, pemutar lagu (mp3) dan video, layanan internet

( GPRS,EDGE, 3G,4G).

2.2.3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Saat Ini

Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun

telekomuniasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah ke bawah dan golongan

menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk

mempercepat perkembangan atau 5 meningkatkan pembangunan baik pembangunan

individu maupun kelompok. Perkembanan tekonologi yang saat ini cepat adalah

teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan

kecanggihannya. Saat ini terjadi persaingan yang ketat antara dua teknologi yaitu

seluler dan FWA (fixed Wireles Acces). Adapun perkembangan teknologi seluler

sudah dimulai sejak pertengahan tahun 90 an dengan munculnya teknologi IG

(Generasi Pertama) dengan menggunakan teknologi AMPS (Advance Mobile Phone

System). Dimana teknologi AMPS ini pertama kali dipergunakan oleh pihak militer di

Amerika Serikat. Salah satu hal yang sedang menjadi trend saat ini ialah kegiatan

18
yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya ialah e-learning,

ebanking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis

elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di

atas, dimensi ruang dan waktu tidaklah menjadi hambatan. Proses pengolahan data

pun semakin cepat dan efisien.

Berbagai barang elektronik mulai dari TV,handphone,PDA,laptop hingga iPad

sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan

TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih.

Susanto “Teknologi informasi dan komunikasi ialah sebuah media atau alat bantu

yang di gunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data atau

informasi kepada orang lain serta dapat di gunakan untuk alat berkomunikasi baik

satu arah ataupun dua arah”. Penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah sangat berkembang

sehingga memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita

butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan

perkembangan tekologi informasi dan komunikasi banyak hal yang dirasa berbeda

dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya.

19
2.2.4 Dampak Positif dan Negatif dari Perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Menurut Patricia & John Naisbitt dalam dampak positif penggunaan teknologi

informasi antara lain:

a).Internet sebagai media informasi, merupakan alat yang paling banyak digunakan

dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari

seluruh dunia.

b). Media pertukaran data yang dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan

sangat mudah.

c). Media untuk mencari informasi atau data, seperti perkembangan internet yang

pesat, menjadikan sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. d).

Kemudahan memperoleh informasi sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi saat

itu.

e).Digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, sosial

dan lainnya. Sedangkan dampak negatif penggunaan teknologi informasi antara lain:

a) Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat

internet dari pada bertemu secara langsung (face to face) bertatap muka.

b) Sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam

berinteraksi antara masyarakat.

c) Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga

ikut berkembang).

20
d) Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan

dapat menghabiskan uang hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

2.2.5 Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran

Tahapan pembelajaran merupakan salah satu bentuk tahapan komunikasi yang

melibatkan guru dan peserta didik masing-masing dalam keposisi baik sebagai

pemegang rencana komunikasi (Komunikator) maupun sebagai teman didalam

tahapan komunikasi (Komunikan). Dalam tahapan komunikasi, yang sudah pasti

membutuhkan saluran penyampaian pesan menurut adanya medium. Karena itu

medium serta media mempunyai posisi dan fungsi yang penting dalam terciptanya

tahapan komunikasi serta tahapan belajar mengajar. Teknologi informasi dan

komunikasi memilliki tiga fungsi utama yang digunakan didalam aktifitas

pembelajaran, yaitu :

a) Teknologi berfungsi sebagai alat (tools). Maka dalam hal ini, teknologi komunikasi

digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau peserta didik untuk

membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah angka, mengolah data, membuat

desaingrafis, membuat data base, membuat program administratif untuk peserta didik,

staf dan guru, data kepegawaian, data keungan dan sebagainya.

b) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi

sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam

meningkatkan kompetensinya.

c) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).

Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat

21
bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer dengan tetap

menjadikan guru sebagai fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator dalam

prinsip pembelajaran tuntas. Secara umum, penerapan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pendidikan, berada pada kegiatan pembelajaran dan penerapan

pada kegiatan administratif institusi. Peranan teknologi informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran ditandai dengan hadirnya e-learning dengan semua variasi

tingkatannya telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan

melalui semua media elektronik termasuk seperti: audio/video, TV interaktif, radio,

internet dan internet. Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran

dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni: Komplementer, mengandaikan bahwa cara

pembelajaran dengan pertemuan tatap muka masih berjalan tetapi ditambah dengan

model interaksi berbantuan teknologi informasi; Substitusi, sebagian besar proses

pembelajaran dilakukan berbantuan teknologi informasi. Dalam kegiatan

pembelajaran, penerapan teknologi komunikasi dapat terlihat dari bagaimana cara

pendidik memberikan sebuah materi yang disampaikan kepada peserta didik.

Peran sekolah sebagai institusi yang memfasilitasi sarana (Teknologi Informasi

dan Komunikasi)) dalam menunjang kegiatan pembelajaran, seperti komputer atau

laptop, internet atau jaringan wifi, LCD proyektor, Internet, Gadget, Microsoft Office,

media Audio, media Visual, dan media Audio Visual. Dari fasilitas-fasilitas yang ada

tersebut dapat dimanfaatkan pendidik untuk mengakomodasi teknik pembelajaran

yang akan digunakan. 11 Paradigma dari perkembangan teknologi komunikasi yang

ada mengakibatkan model belajar konvensinal sedikit demi sedikit berubah. Untuk itu

22
tuntutan bagi pendidik agar bisa mengikuti perkembangan teknologi komunikasi yang

ada. Sehingga diharapkan kegiatan belajar berjalan efektif karena ditunjang dengan

kemapuan dari pendidik dalam memanfaatkan teknologi yang ada.

2.2.6 Macam-macam Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Teknologi Informasi

a) Internet .

Secara harfiah, internet (kependekan dari kata “internetwork”) ialah sistem global

dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet

Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Rangkaian internet yang tersebar ini dinamakan Internet Working guna dari internet

yaitu bisa mencari semua informasi, hiburan, maupun berita aktual dan lainya,

b) Televisi .

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran gambar. Kata televisi berasal dari kata

“tele” dan “vision” yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak

(vision). Jadi, televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan

televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah

peradaban dunia.

c) Radio .

Radio adalah alat penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang

elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300GHZ (panjang

gelombang lebih besar dari 1 mm).

23
 Teknologi komunikasi

1) Handphone (Telepon Genggam)

Telepon genggam, biasanya disebut juga dengan cellular. Merupakan pengembangan

teknologi telepon, dimana 13 perangkatnya dapat digunakan sebagai perangkat untuk

mobile atau berpindah-pindah.

2) Telepon

Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicara melalui

sinyal listrik. Umumnya penemu telepom adalah Alexander Graham Bell, dengan

telepon pertama dibuat di Boston, Messachusets, pada tahun 1876. Tetapi, penemu

Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada

september 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh

kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.

2.3 Peduli Lindungi


Peduli Lindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi

pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran

Coronavirus Disease (COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat

untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat

kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan. Pengguna aplikasi ini juga akan

mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah, yaitu

area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi COVID-19

positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.Selanjutnya, jika Anda tetap berada di

24
zona merah tersebut selama 30 menit, PeduliLindungi juga akan memberikan

pengingat.

Gambar 2.1 Logo Aplikasi PeduliLindungi

PeduliLindungi menggunakan data yang diproduksi oleh gadget dengan

bluetooth aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Ketika ada gadget lain

dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi

pertukaran id anonim yang akan direkam oleh gadget masing-masing. PeduliLindungi

selanjutnya akan mengidentifikasi orang- orang yang pernah berada dalam jarak

dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau Pasien Dalam

Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hal ini akan sangat

membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan

dengan siapa saja dia melakukan kontak.

PeduliLindungi sangat memperhatikan kerahasiaan pribadi pengguna. Data

disimpan aman dalam format terenkripsi dan tidak akan dibagikan kepada orang lain.

Data hanya akan diakses bila dalam risiko tertular COVID-19 dan perlu segera

dihubungi oleh petugas kesehatan. Jika pernah berada di tempat yang dekat dengan

kasus COVID-19 positif, baik tahu ataupun tidak tahu orangnya, PeduliLindungi

25
membantu petugas resmi pelacakan kontak untuk menghubungi lebih cepat. dengan

begitu, lebih cepat juga menghentikan penularan COVID-19.

Dengan kondisi bluetooth aktif maka secara berkala aplikasi akan melakukan

identifikasi ponsel pengguna PeduliLindungi lainnya, yang berada di radius

bluetooth, dengan menggunakan scanning bluetooth untuk merekam lokasi dan waktu

kontaknya. Ponsel-ponsel yang berdekatan kemudian akan saling merekam ID

anonim masing-masing. Data ID anonim tersebut akan disimpan dalam rentang waktu

14 hari. Sehingga, apabila ada seseorang yang dinyatakan sakit oleh petugas

kesehatan (bukan oleh aplikasi) dan diinputkan ke sistem database, maka sistem akan

memfilter ID-ID anonim lain yang terekam pernah melakukan kontak dalam waktu

14 hari terakhir.

Kemudian, petugas kesehatan dapat menghubungi pengguna ponsel lain yang ada

dalam riwayat kontak tersebut untuk mengingatkan resiko kontak yang pernah terjadi.

Informasi riwayat kontak ini yang akan dipakai untuk melakukan tracking saat salah

satu dari pengguna dinyatakan positif Covid-19. Hasil tracking ini akan memudahkan

pemerintah untuk mengidentifikasikan siapa saja yang perlu mendapat penanganan

lebih lanjut agar penghentian penyebaran Covid-19 dapat dilakukan. Sehingga

semakin banyak partisipan masyarakat yang menggunakan aplikasi ini, akan semakin

besar pula partisipasi PeduliLindungi membantu pemerintah dalam melakukan

tracking.

Keberadaan media baru (New media) ini membuka kesempatan untuk kegiatan

promosi kesehatan yang lebih bersifat viral dimana keterlibatan pengguna intenet bisa

26
menjadi kunci sukses kegiatan promosi kesehatan. Keterlibatan pengguna untuk

mengaktifkan bluetooth membuat aplikasi ini dapat berjalan maksimal dan membantu

dalam mencegah penyebaran Covid-19. Teori second media age berpandangan bahwa

internet telah memberi ruang (cyberspace) jaringan yang memiliki kemampuan tak

tertandingi dalam hal interaktivitas dibanding dengan media sebelumnya. Jika

sebelumnya media komunikasi kesehatan melalui media massa hanya menggunakan

media konvensional seperti televisi dan radio.

Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet

telah membuat informasi kesehatan secara massal dapat diterima masyarakat dengan

tepat. Aplikasi yang terdapat pada jaringan internet dapat membuat perubahan

melalui gerakan sosial. PeduliLindungi merupakan upaya gerakan sosial dalam

bentuk komunikasi kesehatan. Menurut Vegh, gerakan sosial yang dilakukan di

Internet dikategorikan sebagai berikut. Pertama, membangun kesadaran dan advokasi

penggunaan Internet sebagai sumber berita sebagai kontrol informasi. Aplikasi

PeduliLindungi membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi bertambahnya

penyebaran Covid-19.

Sumber informasi dan imbauan yang terdapat di aplikasi PeduliLindungi berasal

dari Kementrian Kesehatan, Kementrian Kominfom, Situs Resmi Covid-19 Indonesia

dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga informasi yang diberikan valid

dan menghindar dari berita-berita hoax yang beredar di masyarakat. Kedua,

pengorganisasian dan mobilisasi yaitu Internet digunakan sebagai koordinasi tindakan

atau aksi nyata. Aksi nyata pengguna disini adalah saat mendownload dan

27
mengaktifkan blueetooth aplikasi tersebut turut melacak penyebaran virus Covid-19.

Dan mematuhi informasi protokoler kesehatan menghadapi penyebaran virus. (Urip,

2015).

Aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah di download oleh 1.000.000+ pengguna.

Semakin banyak pengguna aplikasi ini akan memudahkan dalam pelacakan zona-

zona yang terkena dampak Covid -19. Informasi yang disampaikan pada aplikasi ini

menjadi bentuk komunikasi kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam mencegah

penyebaran virus Covid 19.

Aplikasi ini merupakan media komunikasi kesehatan yang dikeluarkan oleh

pemerintah dalam hal ini KEMINFO, Kementrian BUMN dan didukung oleh

operator Telkom. Aplikasi pelacak Covid19 ini menjadi media komunikasi kesehatan

dalam bentuk media sensori yang bisa dilihat dalam bentuk teks dan gambar dan

berupa mechanical media dalam bentuk aplikasi yang terhubung dengan jaringan

internet. Tujuan dari komunikasi kesehatan untuk menyampaikan informasi mengenai

kesehatan.

Terlihat dalam fitur- fitur yang disajikan dalam aplikasi tersebut. Tidak hanya

mendeteksi keberadaaan daerah dengan positif Covid tetapi juga menghadirkan fitur

sosialisasai dan protokoler kesehatan dalam menghadapi pandemi ini. Berdasarkan

data yang didapatkan pada riset oleh .Dea (2020) sebagian besar masyarakat telah

menerapkan beberapa protokol kesehatan seperti; menggunakan masker, penerapan

social distancing atau physical distancing dan penerapan etika batuk dan bersin

dengan baik. Namun penerapan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan

28
tangan belum dilakukan dengan benar. Sebanyak 52,3% dan 56,9% peserta tidak

mencuci tangan sebelum makan dan tidak membawa hand sanitizer saat bepergian

sebagai bentuk self protection.(Dea & Pinasti, 2020) .

Berikut adalah tutorial singkat cara penggunaan aplikasi ini :

1. Download aplikasi peduli lindungi melalui play store

2. Jalankan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah terpasang. Untuk memukai

pendaftaran, kamu tinggal ketuk tombol Jadi Partisipan.

3. Daftarkan nama lengkap dan nomor telepon yang bisa dihubungi pada

kolom yang tersedia. Jika sudah dilanjutkan dengan ketuk tombol Kirim

OTP

4. Tunggu beberapa saat hingga kode OTP dikirimkan. Jika sudah

dimasukkan kemudian ketuk Verifikasi untuk beralih ke proses berikutnya

5. Nah, data nama lengkap dan nomor telepon tadi digunakan untuk Peduli

Lindungi segera menghubungi kamu jika berisiko mengalami kontak

dengan orang terinfeksi Corona. Jika sudah yakin, kamu tinggal ketuk Saya

Setuju.

6. Aktifkan Bluetooth, pada HP anda karena Peduli Lindungi menggunakan

koneksi Bluetooth untuk melakukan pertukaran data terenkripsi

antarpengguna jika dalam jarak tertentu

7. Aktifkan Akses Lokasi, tujuannya adalah agar aplikasi Peduli Lindungi

bisa melakukan tracing alias mengetahui lokasi ke mana saja kamu

berpergian. Cukup ketuk Izinkan hanya saat aplikasi digunakan.

29
Aplikasi PeduliLindungi terbilang baru karena diresmikan pada tahun 2020 yang

lalu. Aplikasi ini merupakan gagasan dari Kominfo, Gugus Tugas Covid-19 yang

mengkoordinasikan Kementerian BUMN, BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, dan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkorasi yang dalam

hal ini didasari oleh Keputusan Menteri Kominfo Nomor 171 Tahun 2020 dimana

memuat tentang Penetapan Aplikasi Pedulilindungi Dalam Rangka Pelaksanaan

Surveilans Kesehatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Aplikasi PeduliLindungi pada awalnya digunakan agar dapat membantu

pemerintah dalam melaksanakan tracing dan tracking guna mengidentifikasi siapa

saja orang yang memerlukan penanganan akibat Coronavirus. Dalam Aplikasi ini,

setelah diunduh selanjutkan akan muncul permintaan persetujuan pengguna untuk

melakukann pengaktifan lokasi dan akan memberikan sebuah informasi atau

peringatan mengenai zonasi (zona merah, zona kuning, zona hijau), keramaian dan

area isolasi mandiri.

Selama 14 hari terakhir, aplikasi ini akan merekam data pergerakan pasien yang

terhubung melalui telepon seluler dan akan memberikan informasi melalui ponsel

orangorang yang berada dalam satu lingkungan dengan pasien terdeksi agar

menjalakan protokol ODP atau Orang Dalam Pemantauan. Kemudian, aplikasi ini

dikembangkan serta ditambahkan fitur baru yaitu e-passport untuk syarat dokumen

melakukan perjalanan yang berbentuk data pengguna dari aplikasi yang telah

dinyatakan negatif Covid-19. Aplikasi PeduliLindungi ini masih terus dikembangkan

30
dan ditingkatkan sehingga memerlukan enforcement dari pemerintah, antara lain yaitu

1. Masyarakat, Pegawai Negeri atau yang disebut Aparatur Sipil Negara atau

ASN, serta pegawai BUMN diwajibkan menggunakan aplikasi ini untuk izin

perjalanan.

2. Terdapat verifikasi izin perjalanan digital pada aplikasi PeduliLindungi yang

dibantu oleh aparat di lapangan.

3. Permohonan izin perjalanan akan diverifikasi oleh personil verifikator yang

telah dibentuk.

4. Aplikasi ini digunakan sebagai pengecekan pengguna untuk izin memasuki

gedung-gedung perkantoran.

5. Aplikasi ini juga digunakan sebagai pengecekan pada pengunjung untuk

diizinkan ataupun tidak saat memasuki area publik.

Meskipun, beberapakali terjadi pembatasan hingga pelonggaran kembali

disejumlah wilayah di Indonesia akan tetapi pemerintah mewajibkan masyarakatnya

yang beraktivitas di tempat publik untuk menunjukkan penggunaan aplikasi

PeduliLindungi sebab hal tercantum dalam Inmendgari (Instruksi Menteri Dalam

Negeri) Nomor 38 Tahun 2021 yang disesuaikan dalam kebijakan di daerah yang

masih memberlakukan PPKM terutama pada level 4. Hal tersebut bertujuan untuk

mewajibkan pelaksana kegiatan sektor industri ekspor barang, pekerja sektor kritikal

guna melakukan pengecekan pegawai dan pengunjung yang akan memasuki gedung.

Baru-baru ini juga digunakan untuk pengecekan semua pengunjung dan pegawai

31
pusat perbelanjaan atau mal, tempat wisata umum, hotel, transportasi, kantor, pabrik,

tempat ibadah, gedung pendidikan, sarana olahraga, dan area publik lainnya.

Adapun peran aplikasi PeduliLindungi salah satunya yaitu berperan

mempermudah akses masyarakat untuk memasuki fasilitas umum. Dalam aplikasi

PeduliLindungi terdapat fitur scan QR Code yang digunakan sebagai akses untuk

memasuki fasilitas umum. Hal ini tentu memudahkan masyarakat tanpa perlu

mengeluarkan sertifikat vaksin sebab hanya dengan scan QR Code melalui aplikasi

pedulilindungi sudah dapat memasuki fasilitas umum. Namun, dalam pelaksanaanya

masih ditemukan beberapa masalah dan juga kecurangan. Salah satunya adalah

penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang seharusnya setiap satu akun hanya dapat

digunakan oleh satu orang akan tetapi ditemukan beberapa penyalahgunaan, dimana

orang lain dapat juga menggunakan aplikasi tersebut yang bukan sesuai identitasnya

atau akun orang lain.

Bahkan oknum tersebut dapat memasuki fasilitas umum dengan menggunakan

identitas orang lain tanpa diketahui oleh petugas berwenang. Hal ini terjadi karena

kurangnya ketelitian dalam pemeriksaan dari pihakpihak berwenang saat pendataan

dan pengecekan proses memasuki fasilitas publik. Dibeberapa tempat, sekuriti yang

bertugas hanya mengarahkan pengunjung untuk melakukan scan QR Code yang

tertera bersamaan dengan pengecekan suhu tubuh hingga mengarahkan cuci tangan

dan sejenisnya tetapi tidak melakukan pengecekan data antara aplikasi dengan

pengguna. Hal tersebut yang membuat aplikasi PeduliLindungi dapat disalahgunakan

32
oleh orang lain untuk memasuki fasilitas umum padahal tidak sesuai dengan identitas

aslinya.

Seiring berjalannya waktu dan penerapan New Normal yang semakin banyak

fasilitas umum yang sudah dibuka aplikasi PeduliLindungi mulai berkembang sebagai

salah satu syarat untuk memasuki fasilitas publik. Aplikasi PeduliLindungi digunakan

untuk scan barcode yang akan mendeteksi apakah pengguna sudah mencapatkan

vaksin atau belum. Aplikasi PeduliLindungi ini juga menyediakan sertifikat vaksin

secara online yang dapat dibawa kemana-mana oleh masyarakat. Serta memudahkan

memasuki fasilitas publik.

Saat ini dengan adanya aturan baru yang mewajibkan adanya sertifikat vaksin

atau aplikasi PeduliLindungi untuk memasuki fasilitas umum diharapkan dapat

membantu pemerintah dalam memenuhi target jumlah masyarakat yang telah di

vaksin di Indonesia. Namun, dalam pelaksanaanya aplikasi PeduliLindungi juga tidak

selamanya berjalan lancar. Terdapat beberapa kecurangan yang terjadi dalam

implementasinya. Seperti mudahnya akun PeduliLindungi untuk digunakan oleh

pihak lain tanpa diketahui oleh pihak yang berwajib.

Didasarkan kepada sistem kerja aplikasi PeduliLindungi, maka setidaknya ada 3

(tiga) tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan aplikasi PeduliLindungi ini,

yaitu:

33
1. Integrasi data paparan Covid-19 yang ada di berbagai daerah secara

terpadu dan terkini yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan status

penanggulangan Covid-19 di suatu daerah tertentu.

2. Menjaring masyarakat ketika berada dalam fasilitas publik, dalam artian

warga masyarakat yang tidak sedang terinfeksi Covid-19 yang berhak

mengakses fasilitas publik.

3. Instrument pemetaan kondisi suatu daerah dalam upaya penanggulangan

Covid-19 yang mana tiap daerah akan dikategorikan berdasarkan kasus

paparan Covid-19.

Uraian mengenai ketiga tujuan penerapan aplikasi PeduliLindungi tersebut,

maka tiga elemen penting yang ada yaitu masyarakat, kepemilikan gawai

elektronik dan fasilitas publik, ketiga elemen tersebut tidak bisa dipisahkan dari

keberhasilan penerapan aplikasi PeduliLindungi.

2.3.1 Data Vaksin di Kota Palu

Dinas Kesehatan melihat masalah yang utama dalam menyukseskan

program vaksin covid-19 yaitu kepercayaan masyarakat terhadap vaksin

covid-19. Berita-berita hoax yang beredar di masyarakat bahwa vaksin covid-

19 dapat menyebabkan kematian, lumpuh pada tubuh, dan vaksin covid-19

tidak halal, sehingga menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat. Hal ini

membuat Dinas Kesehatan Kota Palu.

34
Tabel 2.1 Laporan Capaian Vaksin Covid Kota Palu tahun 2021

Capaian
Kelompok
Dosis Capaian Dosis Capaian Dosis Capaian
No Sasaran Sasaran
1 % 2 % 3 %

1 Nakes 5595 6410 114,57 6035 107,86 2819 50,38

2 Pelayan Publik 29893 78947 264,10 52176 174,54

3 Lansia 21459 7866 36,66 6134 28,58

Masyakat

Umum dan
4 172233 107965 62,69 69178 40,17
Masyarakat

Rentan

5 Remaja 36282 23758 65,48 15119 41,67

#DIV/0! 0 #DIV/0!

Total Sasaran 265462 224946 84,74 148642 55,99

Sumber :Dinas Kesehatan Kota Palu

35
Selain upaya di atas, untuk menepis berita Hoax terkait vaksin tidak halal,

Dinas Kesehatan berkerjasama dengan tokoh agama di Kota Palu menyampaikan

kepada masyarakat bahwa vaksin ini sudah teruji dan Majelis Ulama Indonesia

sudah menyetujui melalui Fatwa MUI yang disampaikan secara resmi.

Menganalisis Khalayak dan Merumuskan Tujuan Pada perencanaan komunikasi

khalayak atau sasaran tujuan program vaksin, Dinas Kesehatan menargetkan

semua kalangan masyarakat Kota Palu akan divaksin tetapi tetap memperhatikan

skala prioritas bagi target sasaran khalayak.

Dosis 3 di Kota Palu Sudah 14, 72% (Selasa, 26 April 2022) Jumlah

Penduduk yang Sudah Divaksin Dosis 1 di Sulawesi Tenggara Sebanyak 1,76

juta Jiwa) Pemerintah mulai mendorong vaksinasi dosis 3 di seluruh wilayah

mulai Januari 2022. Perkembangan terkini tingkat vaksinasi dosis 3 di Sulawesi

Tengah tertinggi adalah di kota Palu yang kini telah mencapai 14,72 persen data

per Selasa, 26 April 2022.Adapun sebelumnya untuk capaian dosis 1 di kota ini

telah mencapai 101,14 persen dan dosis 2 di angka 76,05 persen. Di wilayah ini,

total peserta yang sudah divaksin tercatat 509,46 ribu dosis dari target 265,46

ribu peserta vaksin. Menyusul di urutan berikutnya adalah Kabupaten Morowali

Utara. Untuk realisasi dosis 1 telah mencapai 101,14 persen dan dosis 2 tercapai

76,05 persen. Adapun total peserta yang sudah divaksin di kabupaten ini tercatat

509,46 ribu dosis dari target 265,46 ribu peserta vaksin. Menyusul di urutan

selanjutnya, capaian vaksinasi di Kabupaten Poso sudah di angka 6,34 persen,

capaian vaksinasi di Kabupaten Toli Toli sudah di angka 6,15 persen dan

36
Kabupaten Buol dengan capaian vaksinasi 5,79 persen. 10 Kabupaten/Kota

dengan Rerata Vaksinasi Tertinggi di Indonesia (Senin, 25 April 2022) Di tingkat

nasional, vaksinasi di Indonesia untuk dosis 3 kini terpantau di angka 16,93

persen. Capaian vaksinasi ini selisih 0 dibandingkan hari sebelumnya.Dari target

208,27 juta sasaran peserta vaksinasi, menurut data dashboard Kementerian

Kesehatan terkini, angka vaksinasi nasional untuk dosis 1 telah mencapai 95,54

persen dan dosis 2 di angka 78,78 persen ( Dinkes 2022 ).

Penentuan khalayak lebih difokuskan kepada tujuan program. Tujuan dari

program vaksin ini adalah mencapai pelayanan vaksinasi sampai 80% kekebalan

kelompok, meningkatkan herd immunity, dan mengurangi penularan covid19.

Maka oleh sebab itu, yang menjadi khalayak utama dalam program ini adalah

khalayak sasaran yang dibagi dalam tiga tahap : Tahap I Nakes (Tenaga

Kesehatan); Tahap II ASN (Aparatur Sipil Negara) Pejabat pemerintah, TNI, dan

Polres; dan Tahap III Masyarakat Umum. Sasaran khalayak Dinas Kesehatan

diperuntukkan untuk seluruh masyrakat di Kota Palu, akan tetapi pada awal

penyuntikan pertama vaksinasi dilakukan secara berkelompok tergantung jenis

pekerjaannya seperti tenaga kesehatan, TNI/Polres, dan Aparatur Sipil Negara

(ASN) kemudian lansia dan untuk saat ini perencanaan khalayak sasaran

program vaksin telah diprioritaskan juga untuk anak-anak berusia 12 tahun

keatas seperti yang diutarakan oleh Hadra selaku Kepala Bidang Kesehatan

Masyarakat.

37
Segmentasi khalayak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan terjadi perubahan

pada awal bulan Juni, sebelumnya pada awal tahun 2021 kebijakan penerima

vaksin dari umur 17 tahun keatas, tetapi pada awal bulan Juni telah diubah

menjadi masyarakat yang berumur 12 tahun keatas. Hal ini disebabkan karena

peraturan dari pemerintah untuk memasuki sekolah, siswa wajib divaksin. Untuk

mempercepat target vaksinasi bagi anak sekolah usia 12 tahun maka Dinas

Kesehatan yang dibantu oleh UPTD Puskesmas melakukan sosialisasi vaksinasi

covid-19 ke sekolahsekolah. pada tanggal 22 dan 23 September 2021. Kelompok

sasaran lain dari perencanaan khalayak adalah lansia, dan penyandang disabilitas.

2.3.2 Keberhasilan Pencepatan Vaksin

Vaksinasi kini telah dilaksanakan diberbagai negara, termasuk

Indonesia yang diawali oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada Januari

tahun 2021. Vaksinasi COVID-19 memiliki tujuan yaitu guna mengurangi

penularan atau penyebaran COVID-19 sehingga dapat mengurangi angka

positif serta angka kematian yang disebabkan virus COVID-19. Vaksinasi ini

diharapkan dapat mencapai kekebalan masyarakat atau herd immunity agar

dapat melindungi masyarakat supaya dapat terus produktif secara sosial dan

juga ekonomi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan data

vaksinasi di Indonesia per tanggal 26 Oktober 2021 diketahui bahwa total

yang telah divaksin untuk dosis pertama yaitu sekitar 55.14% atau

114.843.810 orang, selanjutnya total yang telah divaksin sampai dosis kedua

38
yaitu sekitar 33.35% atau 69.456.890 orang, dan yang telah mendapat vaksin

dosis ketiga yaitu sekitar 75.71% atau 1.111.930 orang dari jumlah total

sasaran 208.25.720 orang. Setelah seseorang mendapatkan vaksin baik dosis

pertama maupun kedua bahkan ketiga, orang tersebut akan mendapatkan

sertifikat vaksin sebagai tanda warga negara tersebut telah melaksanakan

vaksinasi COVID-19.

Pemberian sertifikat ini diberikan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan

yang saat ini dapat diakses secara digital melalui aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan agar dapat memdukung pemerintah

dalam melaksanakan tracing dan tracking untuk mengurangi penyebaran

COVID19. Selain itu, aplikasi tersebut juga dapat membantu pengecekan dan

pendataan vaksinasi COVID-19 yang sudah terintegrasi dan berisi data

vaksinasi berupa jadwal vaksinasi, status vaksinasi, hasil sertifikat vaksinasi,

dan dapat digunakan sebagai media pendaftaran vaksinasi.

Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam aplikasi PeduliLindungi

ini memiliki peranan penting untuk mempermudah proses tracing dan tracking

serta antisipasi penularan virus COVID-19 serta untuk mengetahui status

vaksinasi. Aplikasi PeduliLindungi ini akan terus dikembangkan dan saat ini

di dalam aplikasi tersebut memuat informasi seperti tahap-tahap pendaftaran

vaksinasi serta proses screening Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan

tidak dipungut biaya serta masyarakat Indonesia dapat mengunduhnya melalui

Google Playstore maupun App Store tanpa dipungut biaya. Menteri

39
Kesahatan RI, Budi Gunandi Sadikin menyampaikan bahwa peluncuran fitur

QR Code pada aplikasi PeduliLindungi ini dinilai dapat membantu pemerintah

serta masyarakat untuk mengurangi risiko penularan virus COVID-19. Fitur

QR Code yang tersedia di setiap pintu masuk lokasi atau tempat tertentu ini

membuat pengelola tempat atau ruang publik tersebut dapat mengatur dan

memantau kepadatan pengunjung.

Selain itu, dalam melakukan perjalanan perlu dilakukan pemeriksaan

kelengkapan dokumen perjalanan dengan aplikasi PeduliLindungi. Kemudian,

melalui aplikasi ini kita dapat mengetahui data vaksinasi nasional serta data

hasil tes pemeriksaan COVID-19 arena sudah terintegrasi dalam aplikasi

tersebut. Oleh karena hal tersebut, aplikasi ini dapat membuat penggunanya

merasa aman karena sudah memiliki sertifikat hasil vaksin sehingga dapat

mengakses tempat-tempat publik dengan tetap menjalankan protokol

kesehatan dengan baik. Penggunaan aplikasi ini dapat mendorong

penggunanya agar segera melakukan vaksinasi. Aplikasi PeduliLindungi

merupakan suatu aplikasi yang salah satu manfaatnya yaitu sebagai penyedia

sertifikat vaksin bagi masyarakat yang telah mendapatkan vaksin. Pemberian

sertifikat vaksin ini oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bukti bahwa

seseorang telah mendapatkan vaksin dibagi menjadi dua yaitu, secara digital

dan manual.

Secara digital, sertifikat vaksin akan dikirimkan memalui pesan

singkat kepada nomor telepon seluler penerima vaksin, kemudian saat ini

40
sertifikat vaksin telah dapat diunduh melalui aplikasi PeduliLindungi yang

lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses sertifikat vaksinnya

kapanpun dan dimanapun. Secara manual sertifikat vaksin akan dicetak dalam

selembar kertas ukuran A4 atau F4 yang akan menerangkan nama, NIK,

tanggal lahir, QR Barcode, dan tanggal vaksinasi. Aplikasi PeduliLindungi

yang masih terbilang baru ini memberikan kemudahan kepada masyarakat

dalam penyedian sertifikat vaksin. Dengan adanya aplikasi PeduliLindungi

masyarakat tidak perlu mencetak sertifikat vaksinnya secara pribadi, namun

mereka dapat mengaksesnya kapanpun dari aplikasi PeduliLindungi. Selain

itu aplikasi PeduliLindungi juga menjadi usaha pemerintah dalam

mengatisipasi kebocoran data masyarakat.

Dengan aplikasi PeduliLindungi, maka tidak akan ada pihak

percetakan yang akan mencetak sertifikat vaksin secara bebas, yang nantinya

dapat disalah gunakan. Selain itu juga saat ini aplikasi PeduliLindungi saat ini

digunakan sebagai akses masyarakat untuk mendapatkan dan memasuki

fasilitas publik seperti pusat perbelajaan, taman hiburan, kantor pelayanan

publik pusat mapun daerah, dan perjalanan luar kota. Maka dari itu,

pemerintah mewajibkan semua warga negara untuk melakukan vaksin.

2.4 Teori New Media

Menurut McQuail (2011:43) ciri utama dari media baru adalah adanya saling

keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun

pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang

41
terbuka, dan sifatnya yang ada dimana-mana. Media baru atau media online jelas

memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, cepat, dan

murah untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru. Media baru dikategorikan dalam

komunikasi massa karena pesan yang disampaikan kepada khalayak luas melalui

media online atau media baru. Sebagai media komunikasi media baru mempunyai

peranan penting sebagai alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari

komunikator atau penyalur pesan (source) kepada komunikan atau penerima pesan

(receiver). Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah tranksional, yang

artinya terdapat interaksi antar individu antar individu secara intensif (terus-menerus)

dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut.

Internet memiliki beberapa karakteristik yaitu sifat komunikasinya yang dua arah

(interaktif), komunikatornya bisa lembaga dan personal, isi pesannya lebih personal

atau 13 individu, informasi diterima publiknya tidak serentak, tetapi sesuai dengan

kebutuhan komunikannya, serta publiknya yang homogen. Seperti yang diketahui

umum, komunikasi massa adalah proses berbagi pesan ke sejumlah besar khalayak melalui

beberapa bentuk teknologi pada satu waktu. Sehingga beberapa bentuk teknologi yang

digunakan untuk menyebarkan pesan adalah media. Berikut fungsi new media dalam

penerapannya :

A. Informasi

Mengirim dan berbagi informasi adalah fungsi utama media. Karena informasi

adalah pengetahuan dan pengetahuan adalah kekuatan, media menawarkan fakta

42
dan opini yang otentik dan tepat waktu tentang berbagai peristiwa dan situasi

kepada khalayak massa sebagai item informatif. Informasi yang diberikan oleh

media massa dapat bersifat beropini, obyektif, subyektif, primer dan sekunder.

Fungsi media yang informatif juga memungkinkan audiens mengetahui apa yang

terjadi di sekitar mereka dan menemukan kebenaran. Media menyebarkan

informasi sebagian besar melalui siaran berita di radio, TV, serta kolom surat

kabar atau majalah.

B. Pendidikan

Media memberikan pendidikan dan informasi yang berbeda untuk orang-orang

di semua tingkatan. Mereka mencoba mendidik orang secara langsung atau tidak

langsung menggunakan berbagai bentuk konten. Misalnya, program pendidikan

jarak jauh adalah pendekatan langsung. Drama, dokumenter, wawancara, cerita

utama, dan banyak program lainnya disiapkan untuk mendidik masyarakat secara

tidak langsung. Apalagi di negara berkembang, media massa digunakan sebagai

alat yang efektif untuk penyadaran massa.

C. Hiburan

Fungsi penting lainnya dari media adalah sebagai hiburan yang juga dipandang

sebagai fungsi media yang paling jelas dan sering digunakan. Sebenarnya hiburan

adalah salah satu bentuk pertunjukan yang memberikan kesenangan kepada orang

43
lain. Media memenuhi fungsi ini dengan memberikan hiburan kepada orang-orang

dengan koran dan majalah, radio, televisi, dan media online menawarkan cerita, film,

serial, dan komik untuk menghibur audiensnya. Olahraga, berita, review film, seni

dan fashion adalah contoh lainnya yang membuat waktu rekreasi dan waktu luang

penonton lebih menyenangkan dan menyenangkan.

D. Persuasi

Ini adalah fungsi lain dari media massa karena persuasi melibatkan membuat

pengaruh pada pikiran orang lain. Media massa mempengaruhi audiens dengan

berbagai cara mengingat konten media membangun opini dan menetapkan agenda di

benak publik. Itu mempengaruhi suara, mengubah sikap dan perilaku moderat.

Menggunakan tajuk rencana, artikel, komentar, dan lain-lain, media massa dapat

meyakinkan audiens meski tidak semua audiens tahu tentang itu. Banyak dari mereka

menjadi terpengaruh atau termotivasi tanpa disadari begitu melihat iklan sebagai

contoh yang dirancang untuk membujuk para penonton.

E. Pengawasan

Pengawasan atau surveillance menunjukkan observasi yang berarti mengamati

masyarakat dari dekat. Fungsi media massa adalah untuk mengamati masyarakat

secara dekat dan terus menerus serta memberikan peringatan tentang tindakan-

tindakan yang mengancam khalayak massa yang kemungkinan besar akan terjadi di

44
masa mendatang guna mengurangi kemungkinan kerugian tersebut. Demikian pula

media massa juga menginformasikan tentang perbuatan tercela yang terjadi di

masyarakat kepada pihak yang berwenang dan mencegah terjadinya malpraktek di

kalangan khalayak massa di masyarakat.ini juga termasuk menginformasikan tentang

ancaman dari angin topan, gunung berapi yang meletus, kondisi ekonomi yang lesu,

peningkatan inflasi atau serangan militer.

F. Sosialisasi

Sosialisasi adalah transmisi budaya dan media adalah reflektor masyarakat yang

mensosialisasikan orang, terutama anak-anak dan pendatang baru. Sosialisasi adalah

proses di mana orang dibuat untuk berperilaku dengan cara yang dapat diterima

dalam budaya atau masyarakat mereka. Melalui proses ini, masyarakat belajar

bagaimana menjadi anggota masyarakat atau masyarakat manusia dalam arti yang

lebih besar. Padahal proses sosialisasi media membantu membentuk perilaku,

perilaku, sikap dan keyakinan masyarakat yang mana proses sosialisasi

mendekatkan orang dan mengikat mereka menjadi satu kesatuan.

McQuail menjelaskan bahwa “Media Baru atau New Media adalah berbagai

perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana selain baru

dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediaannya yang luas untuk penggunaan

pribadi sebagai alat komunikasi”. Menurut Denis McQuail ciri utama media baru

adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai

45
penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai

karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. Klaim status paling

utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah internet.

Meskipun demikian, ciri-ciri massal bukanlah karasteristik utamanya. Castells

berpendapat bahwa pada awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi

nonkomersial dan pertukaran data antara profesioanal, tetapi perkembangan

selanjutnya adalah internet sebagai penyedia barang dan jasa, dan sebagai alat

komunikasi pribadi dan antarpribadi. Media Baru tidak hanya menjadi objek, akan

tetapi sebuah era atau zaman. Seperti yang diketahui umum, komunikasi massa

adalah proses berbagi pesan ke sejumlah besar khalayak melalui beberapa bentuk

teknologi pada satu waktu.

2.5 Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti sudah merujuk pada konsep yang telah ditentukan

yang berkaitan dengan penelitian yang berfokus pada anjuran Pemerintah RI yang

menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang mana aplikasi ini dapat melacak

masyarakat yang telah mendapatkan vaksin.

Program vaksin merupakan wadah baru dalam mengatasi penyebaran covid-19,

dalam program ini Dinas Kesehatan Kota Palu bertanggung jawab dalam

menyalurkan Vaksin Sinovac kepada masyarakat Kota Palu.

Berikut bagan alur penelitian yang dibuat dengan peta konsep seccara sederahana

adalah sebagai berikut :

46
APLIKASI
PEDULILINDUNGI

 Informasi
 Pendidikan
 Hiburan
 Persuasi
 Pengawasan
 sosialisasi

MASYARAKAT KOTA PALU

Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian

47
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian Dan Dasar Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dimana

penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang menggambarkan dan

menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk kalimat dan bukan dalam

bentuk angka-angka..

Jenis penelitian ini adalah Studi kasus, karena penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil penelitian ini

bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang

diamati terutama terkait dengan dampak Penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi

Terhadap Kesadaran Vaksin Covid-19 di Kota Palu 2021.

3.2 Dasar Penelitian


Dasar penelitian ini mengacu pada metode studi kasus, studi kasus adalah uraian

dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek individu, suatu kelompok,

organisasi atau komunitas, suatu program atau situasi sosial. Penelitian studi kasus

berupayah menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti

(Mulyana, 2010: 201)

3.3 Definisi Konseptual Penelitian

Definisi operasional konsep adalah suatu pemaknaan terhadap indikator-

indikator dari sebuah tori yang kemudian dimaknai oleh penulis dan diberi

batasan tertentu hingga fokus dari apa yang akan dibahas bisa terlihat dengan

48
jelas.

1. Informasi adalah sebuah kabar atau pemberitahuan yang disampaikan

baik secara langsung maupun tidak langsung biasanya informasi di

dapatkan dari khalayak dan media massa .

2. Persuasi adalah suatu ajakan kepada seseorang dan memberikan alasan

prospek baik yang meyakinkannya dengan cara membujuk halus.

3. Sosialisasi adalah suatu proses membagikan ide dari masyarakat ke

individu yang lain, dengan hal itu dapat membuat masyarakat lebih baik.

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat seluruh aktivitas yang berkaitan dengan

penclitian dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Dinas

Kesehatan Kota Palu Jl. Balaikota Utara No.04 dan masyarakat Kota Palu.

3.5 Subjek dan objek penelitian

3.5.1 Subyek Penelitian

Dalam pendekatan kualitatif, ada beberapa istilah yang digunakan untuk

menunjuk subyek penelitian. Ada yang mengistilahkan informan.

mendefinisikan bahwa informan penelitian adalah orang yang dapat

memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang

diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama proses penelitian.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah purposive sampling.

49
Sampel dipilih bergantung pada tujuan penelitian tanpa memperhatikan

kemampuan generasinya. Menurut Patton dalam (Afifuddin dkk, 2012)

teknik sampling purposive adalah teknik yang mencakup orang-orang yang

diseleksi atas dasar kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan

peneliti. Teknik sampling purposive dipilih untuk penelitian yang lebih

mengutamakan kedalam data . Berikut kriteria dalam pemilihan informan

yang diketahui peneliti yaitu :

1. Bersedia menjadi informan

2. Telah bekerja di Dinkes minimal 2 tahun

3. Masyarakat yang sudah vaksin dan telah menggunakan

PeduliLindungi.

4. Masyarakat yang belum vaksin

Berdasarkan kriteria yang disebutkan diatas maka informan pada penelitian ini :

Tabel. 3.5.1 Tabel Data Informan

No. Nama Umur Jabatan/pekerjaan Keterangan

1 dr. Rochmat Jasin M 59 Kepala P2PKL Sudah vaksin

2 Nurul Kartika 28 Tenaga Kontrak Belum vaksin

3 Miftahul Jannah 22 Mahasiswa Sudah vaksin

3.5.2 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono obyek penelitian adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas Obyek/Subyek yang mempunyai dan karakteristik tertentu yang

50
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Artinya suatu kumpulan yang mempunyai syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah peneliti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Partisipan

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-

fenomena yang diselidiki. Metode observasi menurut Mardalis adalah hasil

perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu

rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan

sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan

jalan mengamati dan mecatat.

Peneliti melakukan observasi sebagai langkah awal untuk menemukan suatu

permasalahan yang berhubungan dengan judul yang digunakan oleh peneliti,

yaitu tentang Perspektif Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Pada

Masyarakat Kota Palu Peneliti melakukan kegiatan observasi ini pada kegiatan

penggunaan aplikasi peduli lindungi, mengamati bagaimana cara masyarakat

kota palu dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

2. Wawancara Mendalam

Metode wawancara atau interview adalah suatu metode yang dilakukan

dengan jalan mengadakan jalan komunikasi dengan sumber data melalui dialog

(tanya-jawab) secara lisan baik langsung maupun tidak langsung. Peneliti

melakukan wawancara kurang lebih selama dua pecan mengingat adanya

51
tuntutan pekerjaan pada masing-masing informan sehingga sulit menentukan

waktu yang tepat. Wawancara untuk informan dari Dinkes dilaksanakan di

Kantor Dinas Kesehatan yang terletak di Jl. Balaikota Utara No.64 Kota Palu

dan memakan waktu selama 30 menit. Informan selanjutnya yaitu salah satu

tenaga kontrak FISIP UNTAD yang dilakukan di dalam kampus. Informan

berikutnya adalah salah satu mahasiswa ekonomi yang sudah melakukan vaksin

juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis sehingga metode dokumentasi adalah metode yang digunakan dengan

cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen, majalah,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Berkaitan

dengan penelitian ini yang akan diketahui terkait perspektif penggunaan

aplikasi PeduliLindungi, maka peneliti banyak melihat data-data yang disajikan

melalui wawancara bersama informan, kepala P2PKL, tenaga kontrak,

mahasiswa, struktur organisasi, data vaksin serta media online yang berkaitan

dengan aplikasi PeduliLindungi.

3.7 Jenis Data

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu

hal yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang

digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Sumber data merupakan

52
subjek data penelitian dapat diperoleh, berupa situasi yang nyata, tanpa adanya

rekayasa, yang dibuktikan dengan adanya foto, catatan lapangan, dan hasil

wawancara. Sumber data terdiri atas dua macam, yaitu:

1. Data primer

Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data tentang

dampak penggunaan aplikasi peduli lindungi terhadap kesadaran

vaksin Covid-19 di Kota Palu data tersebut diperoleh melalui

wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini data

primer yang diperoleh dari hasil wawancara dari pihak Dinkes yang

menjadi wadah dalam mensosialisasikan aplikasi PeduliLindungi.

2. Data sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder dapat diperoleh dari buku teknologi

komunikasi, buku komunikasi kesehatan, artikel tentang vaksin dan

aplikasi PeduliLindungi serta jurnal yang berkaitan dengan aplikasi

PeduliLindungi dan vaksinasi.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu

mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen, dan

sebagaimana. Kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan

terhadap kenyataan atau realitas.

53
Analisis data versi Miles dan Huberman, bahwa ada tiga alur kegiatan, yaitu

reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi.

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari

catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan

membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis memo, dan lain

sebagainya. Dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak

relevan, kemudian data tersebut diverifikasi. Seluruh data yang didapatkan

melalui tahap wawancara dan observasi akan dikelompokkan dan disesuaikan

dengan permasalahan yang sedang diteliti yaitu bagaimana perspektif

penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif, dengan

tujuan dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk

yang padu dan mudah dipahami. Pada penelitian ini peneliti memaparkan hasil

wawancara bersama informan kemudian dilakukan analisis berupa paragraf

penjelas terkait hasil wawancara sehingga pesan yang disampaikan informan

dapat di pahami.

54
3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan

Kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir penelitian kualitatif.

Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi

makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh tempat peneliti dari

data harus diuji kebenaran, kecocokan, dan kekokohannya. Maka pada tahap ini

data-data yang telah diperoleh akan dianalisis kembali berdasarkan bukti-bukti

data yang diperoleh di lapangan.

55
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Singkat

4.1.1 . Profile Dinas Kesehatan (Dinkes)

Nama Organisasi : Dinas Kesehatan Kota Palu

Alamat : Jl. Balai Kota Utara No.2, Tanamodindi, Kec. Palu Sel., Kota Palu, Sulawesi

Tengah 94111

Tujuan : Meningkatkan kualitas dan ketangguhan sumber daya manusia serta

pemberdayaan masyarakat

Kontak : 0451425140 Email : diskeskotapalu@gmail.com

4.1.2 Sejarah Singkat Dinas Kesehatan (Dinkes)

Daerah wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah merupakan instansi yang

bertanggungjawab mengenai kesehatan. Dinkes Kota Palu memiliki tugas untuk merumusan

kebijakan bidang kesehatan, melaksanaan kebijakan bidang kesehatan, melaksanaan

evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan, melaksanaan administrasi Dinas Kesehatan, dan

melaksanaan fungsi lain yang terkait dengan urusan kesehatan. Selain fungsi-fungsi

tersebut, melalui kantor dinas kesehatan ini juga pemerintah bertanggung jawab untuk

melakukan penyuluhan kesehatan, penyuluhan hidup sehat dengan olahraga dan kesehatan

jiwa bagi masyarakat serta keluarga.

Dinas kesehatan ini juga bertugas sebagai penjamin dan pengawas fasilitas kesehatan

di wilayah kerjanya, baik rumah sakit, alat kesehatan, obatobatan, dokter, klinik, apotek dan

sebagainya. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

56
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pada periode 2020 – 2025 Kebijakan pembangunan

kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang

berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan

dan peningkatan pembiayaan kesehatan.

4.1.3 Visi – Misi

Pada periode 2020 – 2025 Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada

penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama

melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan

peningkatan pembiayaan kesehatan. 53 Program Kerja Walikota yang terkait dengan

Kesehatan yaitu : Palu Kota Sehat, Transformasi Puskesmas menjadi Klinik Modern,

BPJS gratis warga tidak mampu dan satu ambulance satu kelurahan

A. Visi :

Visi Dinas Kesehatan Kota Palu : “Membangun Kota Palu yang mandiri, aman dan

nyaman , tangguh, serta professional dalam konteks pembangunan berkelanjutan berbasisi

kearifan lokal dan keagamaan.”

B. Misi :

1. Membangun Perekonomian yang mandiri dan siap berdaya saing dalam

perkembangan ekonomi Regional dan Global.

2. Membangun kembali lingkungan yang aman dan nyaman dengandukungan

Infrastruktur yang berketahanan terhadap bencana.

57
3. Mengembangkan sumber daya Manusia yang tangguh menghadapi perkembangan

Global dan Mampu beradaptasi terhadap bencana dan Covid19.

4. Menciptakan Pemerintahan yang Profesional dan hadir melayani.

4.1.4 Struktur Organisasi

Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan

dilakukan oleh pemimpin agar aktivitas stekholder tidak tumpang tindih. Pembuatan

struktur organisasi diharapkan tercapainya suatu koordinasi yang efektif di antara

unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi sehingga tujuan yang ditetapkan

dapat tercapai secara efektif dan efisien. Adapun struktur organisasi Dinkes adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.1.4 Struktur dan logo organisasi dinas kesehatan kota Palu
(Sumber : websitedinaskesehatankotapalu)

58
4.2 Hasil Penelitian

Upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 salah satunya

dilakukan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi yang mana aplikasi ini

pada dasarnya ditujukan untuk menelusuri aktivitas masyarakat yang tengah

berada di fasilitas publik. Aplikasi PeduliLindungi memberikan batasan kepada

masyarakat yang mana di zona atau wilayah tertentu hanya masyarakat

yang sudah melaksanakan vaksinasi tahap pertama atau tahap kedua yang

diperbolehkan untuk masuk kedalam fasilitas publik.

Berdasarkan aplikasi yang telah dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam

memahami pencegahan dan penangan Covid- 19 untuk melindungi diri sendiri dan

keluarga dari penyakit Covid-19 in yang jumlah kasusnya masih tinggi di Indonesia.

Akibat adanya wabah Covid-19 yang meresahkan seluruh dunia termasuk

Indonesia hingga menetapkan pembatasan aktivitas diluar rumah untuk mengurangi

penularan Covid-19.

gambar di bawah adalah akun social media instragram, facebook, website yang mana

digunakan dinkes dalam mensosialisasikan dan memberikan informasi terkait

vaksinasi covid-19, agar masyarakat mau melakukan vaksin dan otomatis

menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

59
Gambar 4.2 Sosial Media Dinkes Dan Website

4.2.1 Pendapat Masyarakat Kota Palu tentang Aplikasi PeduliLindungi

Dalam penggunaanya, banyak masyarakat yang mengetahui bahwa aplikasi

PeduliLindungi merupakan sebuah aplikasi yang hanya dapat digunakan sebagai

platform untuk mengunduh sertifikat vaksin Covid-19. Padahal, jika dilihat secara

keseluruhan, aplikasi PeduliLindungi merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan

untuk membantu pemerintah melakukan pelacakan digital guna menghentikan

penyebaran Covid-19. Masyarakat kota Palu sudah banyak mengetahui aplikasi

PeduliLindungi dan menggunakannya sebagai syarat masuk di sebuah pusat

keramaian Warga masyarakat apabila akan mengakses fasilitas publik, maka

diwajibkan untuk melakukan pemindaian terhadap Barcode/QR Code yang telah

tersedia di pintu gerbang sebelum masuk kedalam fasilitas public tersebut, hasil dari

pemindaian Barcode/OR Code kemudian akan menentukan mengenai kelayakan

60
warga masyarakat tersebut apakan dinyatakan dapat mengakses layanan fasilitas

publik atau ditolak, semisal dikarenakan warga masyarakat tersebut dalam keadaan

sedang isolasi mandiri Covid-19 yang mengharuskan untuk tetap berada di tempat

isolasi mandiri.

Fasilitas publik yang akan melakukan proses pemindaian sebagai proses

penyaringan terhadap warga masyarakat melalui aplikasi PeduliLindungi harus

merupakan fasilitas publik perundangan,seperti operasional pusat perbelanjaan/mall

yang berada di zona 2 bahwa :

“dari aplikasi ini juga saya merasakan angka covid-19 dan penyebaran rada
berkurang, melalui dari aplikasi ini sebagai syarat masuk Mall itu cara yang
baik agar orang positif dan dengan negative tidak saling
terkontaminasi”( Mifta, 20/11/2022)
Berdasarkan wawancara di atas bahwa vaksin dan penggunaan aplikasi

PeduliLindungi dapat mengurangi angka penyebaran covid-19 di Kota Palu. Tetapi

berbeda dengan apa yang di sampaikan oleh salah satu informan yaitu Nurul dalam

wawancaranya mengatakan bahwa :

“saya yang belum vaksin saja Alhamdulillah masih sehat jadi vaksin bagi
saya tidak terlalu berguna dalam kehidupan saya sehari-hari, aplikasi
peduliLindungi saya tidak menggunakannya otomatis saya tidak tau apakah
dengan hadirnya itu dapat mengurangi angka penyebaran covid-19” (Nurul,
21/11/2022)

Dua wawancara di atas bisa kita ketahui bahwa vaksinasi sangat penting bagi

khalayak yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang mana itu di butuhkan saat

bepergian ke luar kota dan pergi pusat keramaian, bagi yang belum vaksin mungkin

tidak merasakan dampak apapun dari aplikasi PeduliLindungi, padahal Dinkes sudah

61
menyampaikan atau mensosialisasikan pada masyarakat kota Palu bahwa vaksin dan

penggunaan aplikasi PeduliLindungi dapat meminimalisir penyebaran covid-19, yang

mana dalam wawancara pada ketua P2PKL dalam wawancara nya sebagai berikut :

“dari aplikasi PeduliLindungi kita dapat mengidentifikasi masyarakat


yang sudah vaksin dan positive covid-19 karena semua data telah terinput
oleh all new record dan otomatis langsung masuk ke PeduliLindungi, dan
orang sudah vaksin harus wajib menggunakannya karena data dan
sertifikat sudah masuk kedalam nya” (Rochmat, 22/112022)
Berdasarkan wawancara di atas peneliti melihat bahwa masyarakat banyak

melakukan aplikasi PeduliLindungi sebagai sarana atau pusat keramaian yang

penggunakan PeduliLindungi dengan melakukan scan QR code. Cara dinkes

menyebarkan informasi tentang vaksin yaitu melalui media online seperti instagram,

facebook, dan website resmi mereka. Akan tetapi berbeda lagi dari pendapat

masyarakat yang tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi dari segi

penggunaannya dan informasi yang ada di aplikasi tersebut, di karenakan mereka

belum vaksin sama sekali. Pihak Dinkes juga perpendapat dengan aplikasi ini

Penyebaran Covid-19 mulai sedikit karena batasan antara orang yang menggunakan

aplikasi di bedakan karena telah vaksin dan belum vaksin.

4.2.2 Perspektif Masyarakat Terhadap Fitur Aplikasi Pedulilindungi

Aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang ditujukan untuk masyarakat luas

agar menambah informasi seputar pencegahan dan penanganan covid-19, aplikasi

PeduliLindungi memberikan beberapa kelebihan-kelebihan untuk penggunanya agar

tertarik menggunakan aplikasi ini dan dapat mengambil manfaat dan informasi yang

62
disediakan oleh aplikasi PeduliLindungi. Beberapa subjek saat diminta untuk

memberikan pendapat dan pengalamannya saat Beberapa subjek mengatakan bahwa

mendapatkan informasi saat berada di keramaian, aplikasi Peduli Lindungi mudah

untuk digunakan. Aplikasi ini lebih efektif untuk mendeteksi penyebaran covid-19.

banyak informasi yang didapatkan mengenai covid dan juga terkait vaksin. Dapat

mengetahui daerah mana yang memiliki resiko tinggi kasus covid-19. Mudah

digunakan, aplikasi sangat mudah digunakan, karena hanya menggunakan beberapa

minggu kurang mengetahui apa kelebihan aplikasinya namun menganggap jika

aplikasinya mudah di unduh, dan semenjak menggunakan aplikasi ini semakin mudah

dan aplikasinya sangat mudah mengunduhnya. Subjek yang telah menggunakan

aplikasi PeduliLindungi berpendapat jika aplikasi mudah digunakan dan mudah saat

proses mengunduh aplikasi ke telepon genggam.

“aplikasi ini sangat mudah digunakan, saat saya melakukan semua vaksin
sertivikat saya langsung muncul di aplikasi nya, dari situ saya mulai terbiasa
dalam mengaksesnya seperti scan QR code saat ke Mall” (Mifta, 20/11/2022)

Dari wawancara di atas peneliti melihat bahwa Aplikasi PeduliLindungi memang

penggunaannya sangat mudah dengan proses pengunduhan cepat dan mudah. Selain

itu aplikasi PeduliLindungi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 ini

mempunyai beberapa kelebihan sehingga memudahkan masyarakat yang

menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa aplikasi PeduliLindungi hanya

bermanfaat dalam hal yang berkaitan dengan sertifikat vaksinasi. Tetapi, fungsi dan

63
manfaat dari Aplikasi PeduliLindungi sebenarnya lebih jauh daripada sekedar tentang

sertifikat vaksin, inilah beberapa fitur pada aplikasi PeduliLindungi yang sering di

gunakan pada masyarakat :

1. Scan QR Code

Dari fitur yang ada di aplikasi PeduliLindungi fitur scan QR code yang paling sering

digunakan karena ini jadi salah satu fitur yang di gunakan saat masuk pusat

keramaian, Mall, Bandara, Restoran. Aplikasi Peduli Lindungi ini memang dibuat

untuk mempermudah dam membantu masyarakat untuk memperoleh dan informasi

terkini tentang pencegahan dan penanganan tentang covid-19.

Untuk meningkatkan sistem informasi sebuah aplikasi memerlukan pembaruan

sistem yang membuat sistem semakin baik mengikuti perkembangan sehingga

pengguna aplikasi dapat secara nyaman menggunakan aplikasi. Oleh karena itu

seluruh subjek memberikan pendapatnya serta harapannya untuk fitur-fitur yang

harus tersedia dalam aplikasi pencegahan dan penanganan covid-19 agar semakin

ramah pada penggunanya. Berdasarkan penjelasan fitur di atas berikut wawancara

bersama salah satu informan yaitu ;

“setiap saya berkunjung ke Mall saya selalu akses barcode melalui fitur scan
barcode yang ada di PeduliLindungi fitur ini gampang digunakan” (Mifta
20/11/2022)
Berdasarkan wawancara diatas Mifta sering menggunakan fitur scan barcode untuk

akses mengunjungi Mall.

64
Gambar 1 4.2.2 Scan QR Barcode

Berdasarkan gambar di atas yaitu salah satu dokumentasi ketika kita menggunakan

fitur scan barcode yang ada di aplikasi PeduliLindungi.

2. Sertifikat vaksin

Fitur ini dapat menyimpan dan mengelola sertivikat vaksin dan hasil tes Covid-19,

Sertifikat yang muncul di aplikasi PeduliLindungi hanya milik pengguna yang log in

(masuk) di aplikasi tersebut. Ketuk nama yang tercantum pada tab sertifikat di fitur

Paspor Digital untuk melihat sertifikat digital vaksin Covid-19. Hasil tes COVID-19

juga bisa dilihat melalui fitur ini. Hasil tes yang masuk ke aplikasi PeduliLindungi

berasal dari rumah sakit atau klinik yang sudah menjadi mitra.

Gambar 2 4.2.2 Sertifikat vaksin

65
Berdasarkan gambar di atas yaitu adalah contoh sertivikat vaksin yang dapat di akses

langsung di aplikasi PeduliLindungi.

3. Teledokter

Fitur ini akan menghubungkan pengguna ke layanan telemedis dari platform lain.

Fitur tersebut saat ini menghadirkan dua layanan yaitu periksa kesehatan mandiri

dengan Grab Health yang didukung Good Doctor, dan Prixa. Sementara itu, fitur

kedua berupa konsultasi dokter melalui platform Halodoc, ProSehat, TelkoMedika

dan Grab Health yang didukung Good Doctor. Tarif konsultasi kesehatan bisa

berbeda-beda antaraplikasi.

4. Aturan perjalanan

Fitur ini berisi riwayat perjalanan pengguna selama dua minggu belakangan.

PeduliLindungi hanya merekam perjalanan yang berhubungan dengan sistem mereka,

misalnya jika pengguna check-in dengan fitur Scan QR COde. Selebihnya, jika

bepergian dan tidak check-in Scan QR Code, aktivitas tersebut tidak tercatat di

PeduliLindungi. pengguna bisa mengetuk riwayat tempat yang mereka kunjungi

untuk melihat detail tiket perjalanan, seperti waktu check-in dan check-out dan

kepadatan lokasi saat waktu berkunjung.

5. LayananE-Hac

E-Hac merupakan fitur layanan yang terintegrasi untuk keperluan perjalanan. Karena

itu, PeduliLindungi sebenarnya dapat menjadi diary perjalanan karena aplikasi ini

66
memungkinkan untuk menyimpan dan menampilkan histori perjalanan pengguna

sebagai upaya program contact tracing.

6. Statistik Covid-19

Fitur PeduliLindungi ini akan memberitahu pengguna tentang data kasus Covid-19

terbaru di sekitar kita.

7. Pendaftaran vaksin

Melalui fitur pendaftaran vaksin, pengguna dapat melakukan pendaftaran vaksinasi.

4.2.3 Kekurangan dan kelebihan pada Penggunaan Aplikasi Pedulilindungi

Aplikasi Peduli Lindungi yang digunakan masyarakat untuk mengetahui

informasi tentang pencegahan dan penanganan covid-19 juga memiliki kekurangan-

kekurangan yang memerlukan perbaikan pada masa mendatang Kekurangan-

kekurangan yang terdapat pada aplikasi diungkapkan oleh subjek yang menggunakan

aplikasi tersebut,

“ sejauh ini saya menggunakan aplikasi ini saya hanya paham dalam
menggunakan fitur scan QR code karena hamper tiap hari saya gunakan, kalau
fitur lain jarang karena kurang paham.” (Mifta 20/11,2022)

Dari hasil wawancara di atas bahwa sahnya aplikasi ini masih kurang informatif

dan rata-rata pengggunanya menggunakannya hanya untuk keperluan khalayak umum

seperti fitur QR Scan Code, masih banyaknya masyarakat yang belum menggunakan

aplikasi ini untuk mendapatkan informasi tentang penanganan covid-19. Beberapa

subjek yang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi ini banyak yang mengungkapkan

67
bahwa masih kurang lengkapnya fitur yang tersedia dari aplikasi Peduli Lindungi,

karena masih banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait pencegahan dan

penanganan covid-19. Selain dari fiturnya beberapa juga mengeluhkan terkait

penggunaan aplikasi yang terkadang berjalan tidak terlalu lancer. Dari aplikasi Peduli

Lindungi ini dalam memberikan informasi dan tracking pada masa pandemi covid-19

memiliki kekurangan yaitu kesulitan saat pengguna ingin memulihkan dari kesalahan

sistem dan dokumentasi sistem. Dari segi kelebihan aplikasi ini menunjang kehidupan

sehari-hari bagi penggunannya yang mana banyak fitur yang bermanfaat yang tidak

diketahui oleh banyak orang , seperti fitur Teledokter fitur mengenai konsultasi

kesehatan yang terhubung dengan platform lain, di aplikasi ini pasien bisa konsultasi

mengenai kesehatan dan di kenakan tarif pertiap konsultasi,

Gambar 4.2.3.1 Logo Teledokter Dan Platform Lain

68
Fitur yang bermanfaat lainnya yang belum di ketahui khalayak yaitu pelayanan

kesehatan yang mana fitur tersebut menghadir kan tentang daftar lab yang memeriksa

terkait PCR, dan juga aplikasi ini bisa melihat daftar lab pemeriksaan antigen, dan

yang terakhir dari fitur pelayanan kesehatan terdapat daftar fasilitas kesehatan yang

ada di kota kita yang mana itu adalah puskesmas yang tersedia di setiap kecamatan,

ini menggunakan GPS yang terhubung dengan internet sehingga bisa mengakses dan

melihat di mana lokasi puskesmas terdekat anda

Gambar 4.2.3.1 Logo Pelayanan Kesehatan Dan Fiturnya

Fitur yang bermanfat selanjutnya yaitu pengingat minum obat fitur ini dapat

memberitahukan atau memberi notifikasi kapan saat kita minum obat, fitur ini kurang

lebih seperti fitur pengingat yang ada di alarm, kita bisa atur kapan kita mau minum

obat, fitur ini mungkin bermafaat bagi orang kesehariannya harus mengkonsumsi obat

69
buat kesehatan, fitur lain yang tidak kalah penting yaitu fitur Cek Ketersediaan

Kamar yang mana fitur ini dapat melacak info kamar yang ada di rumah sakit fitur ini

Gambar 4.2.3.3 Logo Pengingat Minum Obat dan Fiturnya

terhubung dengan website Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (kemenkes)

kamar yang di sediakan juga beragam mulai dari pasien Covid-19 dan non Covid-19

dan juga tersedia di seluruh provinsi di Indonesia.

4.2.4 Kondisi Aplikasi PeduliLindungi Setelah Masa PPKM

Presiden Joko Widodo telah menghentikan kebijakan Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 30 Desember 2022. Meski

demikian pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk menerapkan protokol

kesehatan meski sifatnya anjuran, tidak lagi wajib . Masyarakat didorong untuk tetap

menggunakan masker di kerumunan, di ruangan tertutup, dan di transportasi publik.

70
Lalu, masyarakat bergejala dan yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi. Selain

itu, penggunaan hand sanitizer sampai aplikasi PeduliLindungi untuk masuk fasilitas

publik juga bersifat anjuran. Mendorong implementasi penggunaan aplikasi

PeduliLindungi untuk memasuki/menggunakan fasilitas publik, termasuk bagi pelaku

perjalanan dalam negeri yang akan menggunakan transportasi publik. Kebijakan lain

dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yaitu masyarakat dapat mengakses QR scan

barcode bisa dari aplikasi yang di sediakan seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka,

Tiket.com, Dana, Livin by mandiri, Cinema XXI, Link Aja, GOERS, Jaki, BNI

Mobile, Mcash, Shopee, Loket.com (keminfo RI).

Berjalannya waktu fitur PeduliLindungi yang ada di platform lain hilang

dikarenakan penggunaanya sudah tidak digunakan lagi di beberapa kota, jadi

PeduliLindungi hanya berfokus ke aplikasinya sendiri. Dalam penerapan aplikasi

PeduliLindungi memiliki peran penting, hal ini dikarenakan sasaran objek dari

kebijakan penerapan aplikasi PeduliLindungi adalah masyarakat, sehingga peran aktif

masyarakat menjadi kunci keberhasilan penerapan aplikasi PeduliLindungi,

begitupun sebaliknya ketika masyarakat bersifat pasif dan tidak memiliki keinginan

untuk berpartisipasi,maka penerapan PeduliLindungi memiliki kecenderungan untuk

gagal. Didasarkan kepada rekomendasi tersebut, diharapkan aplikasi PeduliLindungi

akan mampu meniadi instrumen kebijakan penanggulangan Covid-19 yang secara

efektif mampu menurunkan penyebaran Covid-19, khususnya dalam aspek interaksi

71
sosial di ruang publik yang mana warga masyarakat berinteraksi satu dengan yang

lainnya.

Aplikasi PeduliLindungi di Kota Palu sekarang sudah terbilang jarang di gunakan

lagi bahkan di Mall yang ada di Palu yakni Palu Grand Mall sudah tidak ada,

masyarakat hanya di wajibkan menggunakan masker dan patuh prokes tetapi lain lagi

di bandara Mutiara Sis Aldjufri yang masih wajib menggunakan PeduliLindungi, dan

prokes dikarenakan kedatangan domestik yang dari luar kota Palu sehingga

penggunaannya masih di wajibkan dan juga sudah melakukan vaksin 1-3.

4.3 Pembahasan

Aplikasi pedulilindungi digunakan masyarakat kota Palu untuk menanggulangi

penyebaran covid-19 tetapi masyarakat sebelumnya harus melakukan vaksin terlebih

dahulu, dalam melakukan vaksin pihak dinkes menyebarkan informasi melalui akun

social media dan website dan puskesmas sebagai sarana menyebarkan informasi

untuk mnegajak masyarakat melakukan vaksin dan menggunakan aplikasi

PeduliLindungi, apliksi PeduliLindungi ini adalah media baru menggunakan

teknologi informasi ninternet.

Mc Quail menjekaskan teori media ada 6 yaitu informasi, pendidikan, hiburan,

persuasif, pengawasan , sosialisasi. Dari hasil penelitian bahwa peneliti menggunakan

indikator teori media new media yaitu informasi dinkes Mengirim dan berbagi

informasi melalui media yaitu instagram dan juga facebook tentang informasi

72
mengenai vaksin dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi informasi yang di berikan

berupa foto dan video dapat mengetahui peristiwa dan situasi yang ada. Selain Dinkes

juga mengajak masyarakat kota Palu untuk melakukan vaksin dan bukan hanya

melalui media social, mereka juga bekerja sama degan puskesmas untuk

mensosialisasikan pentingnya vaksin dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Dinkes berusaha menganggulangi covid-19 dengan cara mengajak seluruh

masyarakat kota Palu agar pencepatan vaksin dalam hal tersebut peneliti melihat

pendapat masyarakat dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi dari hasil penelitian

menjelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi dan vaksin covid-19 penting dilakukan.

Dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi masyarakat harus mempunyai

handphone sebagai alat untuk mengakses fitur aplikasi PeduliLindungi seperti scan

barcode untuk masuk pusat keramaian, penggunaan aplikasi tersebut membutuhakan

adanya internet, untuk mengetahui semua informasi hiburan, maupun berita aktual

dan lainnya. Dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi tersebut dapat membantu

masyarakat untuk mencari informasi terkait vaksin, sertifikat vaksin, teledoktor dan

fitur lainnya.

Aplikasi ini merupakan media komunikasi kesehatan yang dikeluarkan oleh

pemerintah dalam hal ini KEMINFO, Kementrian BUMN dan didukung oleh

operator Telkom. Aplikasi pelacak Covid19 ini menjadi media komunikasi kesehatan

dalam bentuk media sensori yang bisa dilihat dalam bentuk teks dan gambar dan

berupa mechanical media dalam bentuk aplikasi yang terhubung dengan jaringan

internet tujuan dari komunikasi kesehatan untuk menyampaikan informasi mengenai

73
kesehatan. dari hasil penelitian peneliti mendapatkan 3 informan yang terlibat

langsung dalam penelitian aplikasi peduliLindungi terkait pendapat mengenai aplikasi

tersebut bahwa aplikasi peduliLindungi ini sangat penting untuk di instal seluruh

kalangan masyarakat untuk mempermudah akses dalam masuk pusat keramaian dan

menanggulani penyebaran covid-19, dan aplikasi ini otomatis teridentifikasi jika

pengguna lagi terkena covid-19.

Selain itu penggunaan aplikasi PeduliLindungi sangat mudah di gunakan kapan

dan di mana saja ketuka di butuhkan. Berbeda dengan pendapat salah satu informan

yang tidak melakukan vaksin dan otomatis juga tidak menggunakan aplikasi

PeduliLindungi bahwa tidak melakukan vaksin dan melakukan vaksin dia merasa

baik-baik saja dan pendapat informan tersebut aplikasi PeduliLindungi terbilang

sangat sulit di akses karena harus menggunakan handphone dan terhubung langsung

sama internet.

Scan QR Code dari fitur yang ada di aplikasi PeduliLindungi fitur scan QR code

yang paling sering digunakan karena ini jadi salah satu fitur yang di gunakan saat

masuk pusat keramaian, Mall, Bandara, Restoran. Aplikasi Peduli Lindungi ini

memang dibuat untuk mempermudah dam membantu masyarakat untuk memperoleh

dan informasi terkini tentang pencegahan dan penanganan tentang covid-19. Untuk

meningkatkan sistem informasi sebuah aplikasi memerlukan pembaruan sistem yang

membuat sistem semakin baik mengikuti perkembangan sehingga pengguna aplikasi

dapat secara nyaman menggunakan aplikasi.

74
Beberapa subjek yang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi ini banyak yang

mengungkapkan bahwa masih kurang lengkapnya fitur yang tersedia dari aplikasi

Peduli Lindungi, karena masih banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait

pencegahan dan penanganan covid-19. Selain dari fiturnya beberapa juga

mengeluhkan terkait penggunaan aplikasi yang terkadang berjalan tidak terlalu

lancar. Teknologi yang di gunakan adalah internet karena tv dan radio tidak dapat

mengaksesnya.

Definisi media baru sudah tercerminkan 3 dari 6 indikator yang di jelaskan yaitu

informasi, persuasi, dan sosialisasi. Media ini di kategorikan sebagai media massa

yang mana menginformasikan tentang vaksinasi, sebagai media komunikasi baru

menyampaikan informasi terkait vaksin melalui komunikator yaitu dinkes,

puskesmas, OPD yang bekerja sama dengan dinkes menyampaikan informasi kepada

masyarakat kota Palu sehingga hal tersebut dapat feedback untuk menggunakan

aplikasi PeduliLIndungi dan melakukan vaksin covid-19.

Dilihat sekarang di masa pandemi covid-19 sudah mulai hilang aplikasi ini

sudah jarang di gunakan setelah keputusan presiden RI Jokowi Dodo yang mencabut

masa PPKM yang mana seluruh masyarakat hanya wajib menggunakan masker tetapi

di kota besar seperti pulau Jawa masih tetap menggunakan aplikasi ini saat memasuki

Mall, dan kebutuhan saat bepergian seperti bandara, kalau di kota lain sudah tidak

digunakan lagi tetapi masih beroperasi seperti di bandara juga, aplikasi ini juga bisa

kita akses melalui aplikasi lain seperti contohnya fitur scan barcode yang ada di

aplikasi Gojek, Shopee, Link Aja, dan lain-lain, jadi tidak adalagi alasan masyarakat

75
tidak menggunakan aplikasi tersebut. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi di kota

Palu sudah tiada lagi di karenakan angka covid yang menurun dan berhubung juga

status PPKM sudah di cabut oleh Presiden Jokowi Dodo, penggunannya di kota Palu

hanya di gunakan di bandara saja di karenakan aplikasi ini masih di gunakan di

beberapa kota di Indonesia.

76
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil

penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penggunaan aplikasi

PeduliLindungi banyak masyarakat berperspektif aplikasi ini dapat

memberikan efek bagi pemakainya mulai dari kesehatan, kebutuhan sehari-

hari, hingga kebutuhan hiburan, meskipun ada sedikit perbedaan pendapat

dari masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut, aplikasi ini juga di

rancang pemerintah untuk meminimalisir penyebaran covid-19, pihak dinkes

menyebarkan informasi mengenai vaksin dan wajib penggunaan aplikasi

PeduliLindungi melalui media online dinkes itu sendiri dan bekerja sama

dengan puskesmas-puskesmas yang ada di kota Palu.

Aplikasi ini merupakan media baru yang mana teori new media memiliki

konektifitas dengan penelitian ini, karena ini media jadi akses aplikasi ini

harus menggunakan perangkat handphone yang menggunakan internet, fitur

yang sering dingunakan masyarakat adalah fitur scan QR barcode yang mana

fitur tersebut digunakan saat masuk pusat keramaian, Aplikasi Peduli

Lindungi ini memang dibuat untuk mempermudah dam membantu

masyarakat untuk memperoleh dan informasi terkini tentang pencegahan dan

penanganan tentang covid-19. Melihat keputusan presiden Jokowi Dodo

yang telah mencabut masa PPKM yang dimana semua masyarakat sudah

77
bebas akses kemanapun tanpa swab dan tes kesehatan lainnya, dan juga

penggunaan aplikasi PeduliLindungi hanya berlaku ketika bepergian jauh

seperti mengakses bandara, masyarakat juga di mudahkan dengan kebijakan

kemenkes yang menambah fitur scan barcode di beberapa aplikasi yang ada

di handphone kita.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, sebagai penutup dalam

skripsi ini diajukan saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang

berkaitan dalam penelitian ini, yakni kepada perangkat Dinkes sebaiknya

lebih memperhatikan masyarakat yang belum vaksin dan juga menggunakan

aplikasi PeduliLindungi yang mana harus mengedukasi masyarakat bahwa

efek dari vaksinasi itu berbeda setiap orang yang merasakannya, dari aplikasi

ini juga fitur yang di munculkan kurang infotmatif karena masyarakat pada

dasarnya hanya sering menggunakan fitur scan QR barcode, selebih nya

mereka kurang paham sama fitur lain, semoga dengan hadirnya aplikasi ini

dapat membantu pemerintah dalam hal meminimalisir angka penyebaran

covid-19, dan masyarakat juga harus mematuhi aturan pemerintah.

Masyarakat juga harus sadar dengan adanya kebijakan i pemerintah atas di

cabutnya PPKM harus mematuhi prokes yang ditetapkan pemerintah dan

yang belum vaksin diharapkan segera melakukan vaksin.

78
79
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Teks

Abrar, Ana Nadhya. 2003. Teknologi Komunikasi; Perspektif Ilmu Komunikasi. `


Yogyakarta:
Abdul Kadir, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakarta: Andi, 2003), h. 7.
B Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Jakarta: PT. Buku Kita, 2008
(diakses 26 juli 2022 21:26 WITA ).
Creeber G. dan Martin R. 2009. Digital Cultures. New York: Open University
Makmun, A., & Hazhiyah, S. (2020). Tinjauan Terkait Pengembangan Vaksin
Covid 19. Molucca Medica, 13(1), 52-59.

Morrisan. (2011). Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.
Yuhefizar . (2012). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan
CMS Joomla Edisi Revisi. PT. Elex Media Kamputindo, Jakarta
Morrisan. 2011. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., & Nelwan, E. J.
(2020).
Warsita, Bambang. (2008) Teknologi Pembelajaran: Landasan &Aplikasinya,
Jakarta: Rineka.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. (Jakarta: Salemba Humanika. 2011). h. 43
Webster Frank. 1995 Theories Of The Informationsocicty.
New York: Routledge
Liliweri, Alo. 2008. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
B. Buku metodelogi
Afifuddin. (2012). Metodologi penelitian kualitatif / penulis, Afifuddin, Beni

Ahmad Saebani. Jakarta: Pustaka Setia, 2012.

80
Deddy, Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D. Bandung Alfabeta.

C. Artikel, Jurnal dan Sumber Lain

Apriliyanti, A. A., Setiawan, I., & Ferdiyansyah, A. (2021). Sosialisasi Tentang


Vaksinasi Covid-19 Di Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten
Bone. GEMAKES Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 60–64.
https://doi.org/10.36082/gemakes.v1i2.405
Aburden, Patricia. Dampak Positif Penggunaan Teknologi Informasi, 7/12/2009.
www.Dampak_Posotif_Teknologi_Informasi.com
Dea, F., & Pinasti, A. (2020). Wellness And Healthy Magazine Analisis Dampak
Pandemi Corona Virus Terhadap Tingkat Kesadaran Masyarakat dalam
Penerapan Protokol Kesehatan. Wellness And Healthy Magazine, 2(2), 237.
Frindo, muhamad meky, Oktavia, P., Arafat, M. Y., Nugroho, F. A., & Agustian, B.
(2020). Peran masyarakat dalam menghadapi new normal, sosialisasi aplikasi
(peduli lindungi) dan produkti di masa pandemik covid-19. KOMMAS: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pamulang, 2(1), 31-40.
Iskak, Rusydi, Hutauruk, Chakim, & Ahmad. (2021). Meningkatkan Kesadaran
Masyarakat Tentang Pentingnya Vaksinasi Di Masjid Al–Ikhlas, Jakarta Barat.
Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat. Jurnal PADMA: Pengabdian
Dharma Masyarakat, 1(3), 222-226.
Kemkominfo RI, “Ini Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak
Diketahui,”covid19.go.id,2021 https://covid19.go.id/p/berita/ini-
manfaataplikasi-pedulilindungi-yang-belumbanyak-diketahui. [Accessed: 26
July 2022 .21: 17 WITA].
Mondy R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga

Mulyadi, M. (2020). Partisipasi Masyarakat Dalam Penanganan Penyebaran Covid-


19. Info Singkat, 12(8), 13–18.
R. Leski, “Aplikasi PeduliLindungi Dibuat Telkom Terinspirasi dari Aplikasi
TraceTogether,” aptika.kominfo.go.id, 2021. [Online]. Available:
https://aptika.kominfo.go.id/2021/09/aplik asi-pedulilindungi-dibuat-

81
telkomterinspirasi-dari-aplikasi-tracetogether/. [Accessed: 26 July 2022 21:20
WITA]. Lindungi, P. 2021 https://www.pedulilindungi.id/
Rosadi, S. D. (2018). Perlindungan Pivasi dan Data Pribadi Dalam Era Ekonomi
Digital Di Indonesia. Yustisia, 4(1).
http://journal.unpar.ac.id/index.php/veritas/arti cle/download/2916/2507
Sefrika. (2021). Implementasi Metode TAM Untuk Menganalisa Penerimaan
Teknologi Aplikasi Peduli Lindungi. Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-
SAKTI), 5(2), 1060-1065
Urip, M. (2015). Gerakan Sosial di Media Sosial (Analisis Wacana Kritis Gerakan
Sosial Melalui Hashtag “ShameOnYouSBY” di Twitter). Tesis. Program
Magister Ilmu Komunikasi. Universitas Diponegoro.
world Health Organization (WHO) (2021) WHO COVID-19 Dashboard. Geneva:
World Health Organization, 2020. Available at: https://covid19.who.int/
(Accessed: 10 Agustus 2022)
PhRMA (2021) Vaccine Fact Book 2012. Available at:
http://www.phrma-jp.org/wordpress/wpcontent/uploads/old/library/vaccine-
factbook_e/vaccine_factbook_2012_en.pdf.
West, R & Tuner, Lynn (2010), Introduction Communication Theory; Analysis
and Aplication, McGraw-Hill Companies Inc
Littlejohn & Foss, (2009) Enclyclopedia of Communicaton Theory, SAGE
Publications, Inc.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., & Nelwan, E. J.
(2020). Coronavirus disease 2019: Tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia, 7(1), 45–67. http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415.

Suroso, R. R. P., & Hasyim, H. H. (2020). Peranan teknologi informasi dalam upaya
pencegahan virus Covid-19. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, 4(2), 124–129. http://dx.doi.org/10.22373/crc.v4i2.7061.

Dinas Kesehatan https://dinkes.palukota.go.id ( Dinkes 2022 ) di akses pada


tanggal28,juli202214;15

82
Kaddi, S. M.. (2014). Strategi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dalam
Menanggulangi Bahaya Narkoba di Kabupaten Bone. Jurnal Academica Fisip
Untad. Vol.06. No.01. Februari 2014. ISSN: 1411-3341. hlm 53
Lusie Astri, ”Skripsi Pengaruh pengunaan produk teknologi komunikasi dan
informasi terhadap sikap moral siswa kelas VIII di Smp Erlangga Kecamatan
kotaagung timur kabupaten tanggamus” (Disertai Program studi pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan Universitas Lampung, 2016), hlm 15.
Zambrana, “Pengertian Handphone” (On-line), tersedia di :
www.Mokletrpl2.Blogsopt.com
Miarso, Yusufhadi.1984. Teknologi Komunikasi Pendidaikan. CV. Raja Wali.
Jakarta.
Haryanto, Edy. 2008. Teknologi Informai dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai
Media Pembelajaran.
Kompas.com (2021a) 8 Vaksin Covid-19 di Dunia dan Efikasinya Melindungi Dari
Virus Corona. Available
at:https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/21/190200023/8-vaksin-covid-
19-didunia-dan-efikasinya-melindungi-dari-virus.
R. Aditya, “PeduliLindungi, Situs Downl
oad Sertifikat Vaksin Covid-19,” suara.com
,2021. [Online]. Available:https://www.suara.com/news/2021/07/16/
202143/pedulilindungi-situs-download-sertifikat-vaksi-covid-19?page=all.
[Accessed: 23-Sep-2021].

https://www.kominfo.go.id/content/detail/37163/fitur-pedulilindungi-bisa-diakses-di-

aplikasi-lain-mulai-oktober-2021/0/berita

83
L
A
M
P
I
R
A
N

84
LAMPIRAN 1
BIODATA INFORMAN
1. Nama : dr. Rachmat Yasin
TTL : Malang, 03 Januari 1969
Umur : 53
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Jabatan : Kepala Bidang P2PKL
2. Nama : Nurul Kartika
TTL : Palu, 15 Agustus 1994
Umur : 28
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Tenaga Kontrak
3. Nama : Mifta Abdan
TTL : Palu, 09 September 2000
Umur : 22
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Mahasiswa

85
LAMPIRAN 2

SURAT IZIN PENELITIAN

86
LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA
( Dinas Kesehatan Kota Palu)

I. Identitas Informan

Nama :

Tempat, tgl lahir :

Umur :

Jenis Kelamin :

Jabatan :

II. Pertanyaan Umum :

1. Sudah berapa lama anda menjadi bagian dari dinas kesehatan kota Palu
?

2. Bagaimana peran dinas kesehatan Kota Palu dalam menangani vaksin


covid 19 ?

3. Bagaimana cara dinas kesehatan kota palu dalam mengsosialisasikan

vaksin covid 19 ?

4. Apa saja bidang-bidang yang menangani vaksin di Dinskes ? (Jika

ada) bagaimana pembagian tupoksi tersebut ?

5. Bagaimana pihak dinkes mengenai aplikasi peduli lindungi

sebagai aplikasi pelacakan untuk menghentikan penyebaran covid 19

III. Pertanyaan Khusus :

87
1. Sejak kapan Dinkes mensosialisasikan aplikasi PeduliLindungi ?

2. Apa manfaat dan tujuan Dinkes dalam mensosialisasikan vaksin

melalui Aplikasi PeduliLindungi ?

3. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam penanganan vaksin ?


4. Siapa saja yang terlibat dalam penanganan vaksin ?

5. Apa saja yang dilakukan dalam mensosialisasikan vaksin di Kota Palu ?

6. Bagaimana tahapan dalam mensosialisasikan kegiatan ?

7. Apakah ada kendala atau hambatan dalam kegiatan tersebut ?

8. Bagaimana pandangan dinskes dengan adanya Aplikasi PeduliLindungi


?

9. Bagaimana dinkes menginformasikan kepada masyarakat tentang

pentingnya vaksin dan pengunaan Aplikasi PeduliLindungi ?

10. Apakah aplikasi PeduliLindungi berdampak pada masyrakat

untuk melakukan vaksin ?

11. Bagaimana respon masyrakat dengan adanya Aplikasi


PeduliLindungi ?

12. Apakah kehadiran Aplikasi PeduliLindungi dapat mengajak

masyarakat untuk melakukan vaksin ?

13. Apakah kehadiran aplikasi PeduliLindungi dapat

meminimalisir penyebaran Covid19?

88
LAMPIRAN 4
TRANSKIP WAWANCARA
Dr. Rochmat Yasin (Kepala Bidang P2PKL)
I. Identitas Informan
Nama : dr. rochmat yasin
Tempat, tgl lahir : Malang, 3 ,12 1969
Umur : 53
Jenis Kelamin : laki-laki
jabatan : kepala bidang p2pkl
II. Pertanyaan Umum :
1. Sudah berapa lama anda menjadi bagian dari dinas kesehatan kota

Palu ?

8 tahun dari tahun 2015 saya sudah menjadi bagian dari Dinas

Kesehatan

2. Bagaimana peran dinas kesehatan Kota Palu dalam menangani vaksin

covid 19 ?

Dinas kesehatan sudah menjadi topoksi nya menangani vaksin, dan

mengikuti instruksi dari pemerintah pusat

3. Bagaimana cara dinas kesehatan kota palu dalam mengsosialisasikan

vaksin covid 19 ?

Dinkes juga bekerja sama dengan dinas kominfo dan media online

dan juga puskesmas puskesmas yang ada di kota Palu yang membantu

proses sosialisasi mengenai vaksin

89
4. Apa saja bidang-bidang yang menangani vaksin di Dinskes ? (Jika

ada) bagaimana pembagian tupoksi tersebut ?

Bidang saya lah yang menangani vaksin yaitu bidang surveilens

5. Bagaimana pihak dinkes mengenai aplikasi peduli lindungi sebagai

aplikasi pelacakan untuk menghentikan penyebaran covid 19

dari aplikasi PeduliLindungi kita dapat mengidentifikasi masyarakat

yang sudah vaksin dan positive covid-19 karena semua data telah

terinput oleh all new record dan otomatis langsung masuk ke

PeduliLindungi, dan orang sudah vaksin harus wajib

menggunakannya karena data dan sertifikat sudah masuk kedalam nya

III. Pertanyaan Khusus :

1. Sejak kapan Dinkes mensosialisasikan aplikasi PeduliLindungi ?

Dari awal vaksinasi di keluarkan sejak tahun 2020-2021

2. Apa manfaat dan tujuan Dinkes dalam mensosialisasikan vaksin

melalui Aplikasi PeduliLindungi ?

Masyarakat lebih mengetahui informasi yang ada di aplikasi

PeduliLidungi mengenai info covid-19 dan vaksinasi.

3. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam penanganan vaksin ?

Semua pemerintah bertanggung jawab atas penanganan nya mulai dari

TNI Polri dinkes dan pemerimntah pusat, di karenakan vaksin adalah

program nasional

90
4. Apa saja yang dilakukan dalam mensosialisasikan vaksin di Kota Palu

Memperkenalkan jenis vaksin dan mengedukasi vaksin kalau itu

penting bagi kesehatan dan meminimalisir angka penyebaran covid-

19

5. Bagaimana tahapan dalam mensosialisasikan kegiatan ?

Tahapan yang dilakukan dinkes yaitu melalukan sosialisasi ke

keluraham-kelurahan yang ada di kota Palu dan puskesmas yang

menyalurkan vaksin nya kepada masyarakat

6. Apakah ada kendala atau hambatan dalam kegiatan tersebut ?

Hambatan itu sendiri dari masyarakat itu sendiri yang mana mereka

masih ada yang takut akan vaksin dari mulai efeksamping yang di

berikan oleh vaksin

7. .Bagaimana pandangan dinskes dengan adanya Aplikasi

PeduliLindungi ?

Adanya aplikasi ini memudahkan pemerintah mengetahui jumlah

masyarakat yang terkena covid-19 dan mengetahui juga jumlah

masyarakat yang telah vaksin, di aplikasi ini juga di gunakan saat

memasuki pusat keramaian seperti mall, bandara¸ restoran dll yang mana

fitur digunakan yaitu scan QR code.

91
8. Bagaimana respon masyrakat dengan adanya Aplikasi PeduliLindungi

Masyarakat merespon aplikasi ini dengan beberapa respon yang baik

dan juga tidak, yang mana masyarakat merasa terbantu dengan adanya

beberapa fitur yang ada di PeduliLindungi seperti sertifikat vaksin,

scan barcode, teledokter itu fitur yang sering mereka gunakan, kalau

dari respon masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan aplikasi ini

yaitu dari kalangan orang tua yang kurang mengerti penggunaan

handphone dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

12. Apakah kehadiran Aplikasi PeduliLindungi dapat mengajak

masyarakat untuk melakukan vaksin ?

Tentu saja mengajak terlebih lagi aplikasi ini sebagai syarat masuk pusat

keramaian yang mana masyarakat pasti mengajak masyarakat lain untuk

vaksin dan otomatis menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

13. Apakah kehadiran aplikasi PeduliLindungi dapat meminimalisir

penyebaran Covid19?

Kalau di bilang menurun yah menurun karena tiap tahun kita proscek

angka penyebaran covid-19 yang mana semakin hari semakin turun, di

karenakan banyak nya masyarakat yang sudah melakukan vaksin.

92
LAMPIRAN 5
TRANSKIP WAWANCARA
( Masyarakat Kota Palu)
I. Identitas Informan

Nama : Nurul Kartika

Tempat, tgl lahir : Palu, 15 Agustus 1994

Umur : 28

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Tenaga Ahli

II. Pertanyaan Umum :

1. Sejak kapan anda melakukan vaksin ?

Saya belum vaksin sama sekali

2. Apa yang menjadi alasan anda melakukan atau belum vaksin ?

Karena saya dan keluarga memilih untuk tidak vaksin saya yang

belum vaksin saja Alhamdulillah masih sehat jadi vaksin bagi saya

tidak terlalu berguna dalam kehidupan saya sehari-hari

3. Dimana anda melakukan vaksin ?

Belum vaksin

4. Sudah berapa kali anda melakukan vaksin ?

Belum pernah sama sekali

93
5. Dimana anda mendapatkan informasi tentang vaksin ?

Saya mendapatkan informasi vaksinasi dari sosial media instagram

6. Tujuan anda melakukan vaksin ?

Belum vaksin

III. Pertanyaan Khusus :

1. Apakah anda tau dan paham penggunaan aplikasi PeduliLindungi ?

Saya tidak tahu aplikasi tersebut dan tidak paham cara penggunaan

nya

2. Bagaimana pendapat anda mengenai aplikasi PeduliLindungi ?

Aplikasi ini menurut saya agak ribet karena kita harus scan terlebih

dahulu saat masuk kedalam pusat keramaian, aplikasi peduliLindungi

saya tidak menggunakannya otomatis saya tidak tau apakah dengan

hadirnya itu dapat mengurangi angka penyebaran covid-19

3. Apa dampak yang anda rasakan sejak menggunakan aplikasi

PeduliLindungi ?

Tidak ada dampak nya sama saya

4. Apa yang menjadi tujuan anda menggunakan aplikasi

PeduliLindungi ?

Tidak ada tujuannya karena saya tidak vaksin jadi tidak

menggunakannya

5. Sudah berapa lama anda menggunakan aplikasi PeduliLindungi ?

Belum pernah saya menggunakannya

94
6. Dari mana anda mengetahui aplikasi PeduliLindungi ?

Saya mengetahu aplikasi ini dari kerabat saya yang sudah vaksin

7. Bagaimana pandangan anda dalam menggunakan aplikasi sebagai

salah satu syarat masuk ke pusat keramaian ?

Sangat ribet apalagi masuk pusat keramaian harus scan barcode

terlebih dahulu

8. Apakah anda pernah mengajak teman / kerabat anda untuk melakukan

vaksin dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi ?

Tidak pernah karena saya belum vaksin

9. Bagaimana respon mereka tentang vaksin dan aplikasi PeduliLindungi

bagi yang sudah atau belum melakukan vaksin dan menggunakan

aplikasi PeduliLindungi ?

Saya tidak mengetahui lebih tentang vaksin dan aplikasi

PeduliLindungi

10. Apakah mudah dalam mengakses aplikasi PeduliLindungi ?

Tidak menggunakan aplikasi itu

95
LAMPIRAN 6
TRANSKIP WAWANCARA
( Masyarakat Kota Palu)
I. Identitas Informan

Nama : Miftahul Jannah Abdan

Tempat, tgl lahir : Palu, 9 September 2004

Umur : 22

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Mahasiswa

II. Pertanyaan Umum :

1. Sejak kapan anda melakukan vaksin ?

Saya vaksin pertama bulan oktober 2021, dan vaksin 2 di bulan juli

2022

2. Apa yang menjadi alasan anda melakukan atau belum vaksin ?

Saya ada perjalanan keluar kota jadi harus wajib vaksin

3. Dimana anda melakukan vaksin ?

Vaksin 1 di RS Anutapura dan vaksin 2 di Polda Sulteng

4. Sudah berapa kali anda melakukan vaksin ?

Sudah dua kali saya melakukan vaksin

96
5. Dimana anda mendapatkan informasi tentang vaksin ?

Dari sosial media khusus nya istirahat

III. Pertanyaan Khusus :

1. Apakah anda tau dan paham penggunaan aplikasi PeduliLindungi ?

Paham karena sangat mudah digunakan

2. Bagaimana pendapat anda mengenai aplikasi PeduliLindungi ?

Menurut saya aplikasi ini wajib digunakan dalam rangka membantu

pemerintah dalam melacak masyarakat yang sudah vaksin dan juga

meminimalisir covid-19

3. Apa dampak yang anda rasakan sejak menggunakan aplikasi

PeduliLindungi ?

Dampak yang saya rasakan kemana-mana jadi lebih mudah aksesnya

karena sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dari aplikasi ini

juga saya merasakan angka covid-19 dan penyebaran rada berkurang,

melalui dari aplikasi ini sebagai syarat masuk Mall itu cara yang baik

agar orang positif dan dengan negative tidak saling terkontaminasi

4. Apa yang menjadi tujuan anda menggunakan aplikasi

PeduliLindungi ?

Pertama saya melakukan vaksin dan memakai aplikasi PeduliLindungi

semata-mata hanya untuk bepergian keluar kota, ternyata dalam

keseharian saya ini sangat berguna dan sering saya gunakan.

5. Sudah berapa lama anda menggunakan aplikasi PeduliLindungi ?

97
Sudah hampir 2 tahun lebih saya menggunakannya

6. Dari mana anda mengetahui aplikasi PeduliLindungi ?

Saya mengetahu aplikasi ini pertama kali dari teman saya yang mana

dia merekomendasikan aplikasi PeduliLindungi

7. Bagaimana pandangan anda dalam menggunakan aplikasi sebagai

salah satu syarat masuk ke pusat keramaian ?

Pandangan saya terhadap kebijakan tersebut bagus agar tempat yang

di kunjungi bisa bebas dari orang terkena covid -19 yang mana yang

sudah vakin akan terdeteksi melalui sertifikat yang ada di

PeduliLindungi setiap saya berkunjung ke Mall saya selalu akses

barcode melalui fitur scan barcode yang ada di PeduliLindungi fitur

ini gampang digunakan

8. Apakah anda pernah mengajak teman / kerabat anda untuk melakukan

vaksin dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi ?

Pernah yaitu keluarga saya sendiri mulai dari mama papa sampai adik

saya

9. kekurangan apa yang anda rasakan dalam aplikasi ini ?

sejauh ini saya menggunakan aplikasi ini saya hanya paham dalam

menggunakan fitur scan QR code karena hamper tiap hari saya

gunakan, kalau fitur lain jarang karena kurang paham

10. Apakah mudah dalam mengakses aplikasi PeduliLindungi ?

98
aplikasi ini sangat mudah digunakan, saat saya melakukan semua vaksin

sertivikat saya langsung muncul di aplikasi nya, dari situ saya mulai

terbiasa dalam mengaksesnya seperti scan QR code saat ke Mall

99
DOKUMENTASI

Wawancara bersama dr. Rochmat Yasin

Wawancara bersama Nurul Kartika

Wawancara bersama Mifta Abdan

100

Anda mungkin juga menyukai