Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MUHKAM MUTASYABIH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah

Ulumul Quran

Dosen Pengampu:

H. Didih Ahmadiah, S.Q.,S.H.I.,M.Pd.I.

Di Susun Oleh :

Irfan Alif Wibisono 0101.2201.055

Via Indriyani 0101.2201.105

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI DR.KHEZ MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“ muhkam mutasyabih “
Shalawat serta salam tercurahkan kepada paduka alam Habibana Wanabiyana Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat serta umatnya dan senantiasa setia hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak
banyaknya kepada semua pihak yang sudah berusaha keras memberikan bimbingan dan
bantuan baik moral maupun materil serta do’a dalam penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bentuk penulisannya,
karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. dengan segala kerendahan hati makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Purwakarta , 19 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................................


i
Daftar Isi ...................................................................................................................................
ii
Bab I
Pendahuluan ...................................................................................................................1
Rumusan Masalah
…..................................................................................................................1
Tujuan ..................................................................................................................................1
Bab II
Pembahasan ..................................................................................................................2
Pengertian muhkam mutasyabih.................................................................................................
2
Sikap para ulama ........................................................................................................................
3
Hikmah muhkam mutasyabihat .................................................................................................
3
Bab III Penutup .......................................................................................................................9
Kesimpulan ...............................................................................................................................4
Saran ..........................................................................................................................................
5
Daftar Putsaka
...........................................................................................................................6
ii

BAB I PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan sumber utama ajaran Islam yang dianggap sebagai wahyu Allah kepada
Nabi Muhammad SAW. Al-Quran adalah kumpulan ayat-ayat yang mengandung petunjuk
hidup bagi umat manusia. Dalam mempelajari Al-Quran, terdapat istilah-istilah seperti
"muhkam" dan "mutasyabih" yang menjadi perhatian para ulama. Dalam makalah ini, kita
akan membahas pengertian, sikap para ulama terhadap muhkam dan mutasyabih, serta hikmah
yang terkandung di dalamnya.

Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan muhkam mutasyabih?
2. Bagaimana sikap para ulama?
3. Lalu bagaimana hikmahnya?

Tujuan
1. Mengetahui muhkam mutasyabih
2. mengetahui sikap dan hikmah dari muhkam mutasyabih
1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1. Muhkam: Muhkam adalah ayat-ayat dalam Al-Quran yang jelas dan tegas dalam
maknanya. Ayat-ayat muhkam dapat dipahami dengan mudah tanpa memerlukan
penjelasan tambahan. Muhkam adalah ayat yang menjadi landasan hukum dan
petunjuk langsung bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Mutasyabih: Mutasyabih adalah ayat-ayat dalam Al-Quran yang memiliki makna yang
lebih kompleks dan tersembunyi. Ayat-ayat mutasyabih memerlukan penafsiran dan
konteks yang lebih dalam untuk dapat dipahami dengan benar. Ayat-ayat mutasyabih
seringkali mengandung simbol, metafora, atau perumpamaan yang memerlukan
pemahaman mendalam.
Dalam arti lain
Muhkam artinya ayat ayat yang maknanya jelas tidak tersembunyi. Sedangkan
mutasyabih adalah ayat yang maknanya tidak jelas, hanya orang-orang yang kuat
keilmuannya yang memahaminya dengan pemahaman yang benar.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
‫ ال التباس فيها على أحد من الناس‬،‫ بينات واضحات الداللة‬:‫ أي‬،‫يخبر تعالى أن في القرآن آيات محكمات هن أم الكتاب‬
“Allah Ta’ala mengabarkan bahwa di dalam Al Qur’an terdapat ayat ayat alquran yang
merupakan induk Al Qur’an, yaitu ayat ayat yang jelas maknanya, tidak tersembunyi
pada semua orang” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/6).
Syaikh Ibnu Al Utsaimin rahimhullah berkata:
“Allah Tabaroka wata’ala membagi Al Qur’an menjadi dua
macam: muhkam dan mutasyabih. Yang dimaksud muhkam adalah yang jelas
maknanya dan tidak tersembunyi. Contohnya kata: langit, bumi, bintang, gunung,
pohon, dan sebagainya.
Adapun mutasyabih adalah ayat ayat yang samar maknanya dan tersembunyi dari
kebanyakan manusia. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang yang kokoh
keilmuannya. Contohnya adalah ayat ayat yang bersifat global dan tidak ada
perinciannya di dalam alquran, seperti firman Allah:
‫وأقيموا الصالة‬
“Dirikanlah sholat“.
Mendirikan sholat tidak dijelaskan tata caranya. Karena ayat ini hanya menyebutkan
kewajiban mendirikan sholat saja, tapi bagaimana tatacaranya? Ini diketahui dari dalil
lain.

2
B. SIKAP PARA ULAMA
Sikap Para ulama terhadap ayat-ayat mutasyabih terbagi dalam dua kelompok, yaitu:
1. Madzhab Salaf, yaitu para ulama yang mempercayai dan mengimani ayat-ayat
mutasyabih dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah sendiri. Mereka menyucikan
Allah dari pengertian-pengertian lahir yang mustahil bagi Allah dan mengimaninya
sebagaimana yang diterangkan Al- Qur’an. Di antara ulama yang masuk ke dalam
kelompok ini adalah Imam Malik yang berasal dari ulama mutaqaddimin.
2. Madzhab Khalaf, yaitu para ulama yang berpendapat perlunya menakwilkan ayat-
ayat mutasyabih yang menyangkut sifat Allah sehingga melahirkan arti yang sesuai
dengan keluhuran Allah. Mereka umumnya berasal dari kalangan ulama muta’akhirin.

C. HIKMAH AYAT MUHKAM DAN MUTASYABIHAT


1. Adanya ayat-ayat Muhkamat dalam Al-Quran, jelas akan memberikan hikmah
bagi manusia, hikmah tersebut diantaranya ialah:
a) Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang kemampuan bahasa Arabnya
lemah. Dengan adanya ayat-ayat muhkam yang sudah jelas arti maksudnya, sangat
besar arti dan faedahnya bagi mereka.
b) Memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan
bagi mereka dalam menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan
pelaksanaan ajaran-ajarannya.
c) Mendorong umat untuk giat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi
kandungan AlQuran, karena lafal ayat-ayatnya telah mudah diketahui, gampang
dipahami, dan jelas pula untuk diamalkan.
d) Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi
ajarannya, karena lafal ayat-ayat dengan sendirinya sudah dapat enjelaskan arti
maksudnya, tidak harus menuggu penafsiran atau penjelasan dari lafal ayat atau
surah yang lain.

2. hikmah keberadaan ayat-ayat mutasyabihat di dalam Al-Quran dan


ketidakmampuan akal untuk mengetahuinya adalah sebagai berikut:
a) Memperlihatkan kelemahan akal manusia. Akal sedang dicoba untuk meyakini
keberadaan ayat-ayat mutasyabih sebagaimana Allah memberi cobaan pada badan
untuk beribadah. Seandainya akal yang merupakan anggota badan paling mulia itu
tidak diuji, tentunya seseorang yang berpengetahuan tinggi akan menyombongkan
keilmuannya sehingga enggan tunduk kepada naluri kehambaannya. Ayat-ayat
mutasyabih merupakan sarana bagi penundukan akal terhadap Allah karena
kesadaraannya akan ketidakmampuan akalnya untuk mengungkap ayat- ayat
mutasyabih itu.
b) Memperlihatkan kemukjizatan Al-Quran, ketinggian mutu sastra dan
balaghahnya, agar manusia menyadari sepenuhnya bahwa kitab itu bukanlah buatan
manusia biasa, melainkan wahyu ciptaan Allah SWT.
c) Mendorong kegiatan mempelajari disiplin ilmu pengetahuan yang bermacam-
macam.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa muhkam dan mutasyabih adalah dua
konsep penting dalam memahami Al-Quran. Muhkam adalah ayat-ayat yang jelas dan
tegas dalam maknanya, sedangkan mutasyabih adalah ayat-ayat yang memiliki makna
yang lebih kompleks dan tersembunyi. Para ulama sepakat bahwa ayat-ayat muhkam
harus dijadikan sebagai acuan utama dalam menetapkan hukum-hukum Islam, sementara
ayat-ayat mutasyabih memerlukan penafsiran yang cermat.
Hikmah yang terkandung dalam muhkam dan mutasyabih meliputi menguji kesungguhan
iman, memupuk kehati-hatian dalam penafsiran, mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam, menyadarkan tentang keterbatasan manusia, dan mengajarkan kesabaran dan
ketekunan. Melalui proses pemahaman yang mendalam terhadap muhkam dan
mutasyabih, umat Muslim dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang pesan-
pesan Allah dalam Al-Quran.
Dalam menghadapi ayat-ayat mutasyabih, penting untuk menggunakan metodologi ilmiah
dan pengetahuan kontekstual yang tepat. Sikap yang hati-hati, rendah hati, dan tekun
dalam mencari pemahaman yang benar dapat membantu umat Muslim memperoleh
kebijaksanaan dan pengertian yang lebih baik tentang ajaran Islam.
Dengan menghargai dan memahami perbedaan antara muhkam dan mutasyabih, umat
Muslim dapat memperkaya pemahaman agama mereka dan mempraktikkan ajaran Islam
dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
SARAN
Berdasarkan pembahasan mengenai muhkam dan mutasyabih dalam Al-Quran, berikut
adalah beberapa saran yang dapat diberikan:
1. Studi yang Mendalam: Untuk memahami muhkam dan mutasyabih, disarankan bagi
umat Muslim untuk melakukan studi yang mendalam tentang Al-Quran. Mereka dapat
mengikuti kelas tafsir Al-Quran, menghadiri ceramah atau seminar, dan membaca literatur
yang berkaitan dengan pemahaman Al-Quran. Studi yang terus-menerus akan membantu
meningkatkan pemahaman tentang ayat-ayat muhkam dan mutasyabih.
2. Konsultasi dengan Ahli: Jika ada ayat-ayat mutasyabih yang sulit dipahami, disarankan
untuk berkonsultasi dengan ahli tafsir atau ulama yang memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang Al-Quran. Ahli tersebut dapat memberikan penjelasan dan penafsiran
yang benar berdasarkan metode ilmiah dan kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, M. T. (2017). The Quranic Phenomenon: A New Interpretation. International


Journal of Social Science and Economic Research, 2(4), 2567-2577.
2. El-Sharkawy, A. I. (2018). Quranic Hermeneutics: An Analytical Study of Muhkam and
Mutashabih Verses. Asian Journal of Interdisciplinary Research, 1(4), 135-142.
3. Hassan, R., & Hussin, N. (2016). The Interpretation of Mutashabihat Verses in Tafsir
Literature: A Comparative Analysis. Jurnal Hadhari: An International Journal, 8(2), 329-342.
4. Sabir, S. (2019). The Concept of Muhkam and Mutashabih in the Quran: An Analytical
Study. Al-Burhan: Journal of Quran and Sunnah Studies, 3(1), 1-18.
5. Taufiq, M. I. (2017). Muhkam and Mutashabih in the Quran: A Comparative Study of
Classical and Modern Tafsir. Journal of Arabic Language Teaching, Linguistics, and
Literature, 1(1), 1-18.

Anda mungkin juga menyukai