Anda di halaman 1dari 3

TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY)

Acountability

The Nurse participates in making decisions and learns to live with these decisions(Barbara Kozier,
Fundamental of Nursing 1983:7, 25, ). Means being answerable Nurses have to be answerable for all
their professional activities. They must be able to explain their professionalaction and accept
responsibility for them. Three question naturally arise

1. To whom the nurse accountable?

2. For what the nurse accountable?

3. By what criteria is accountable measured ?

Akontabiliti dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu keputusandan
belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memilikitanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan beranimenghadapinya. Terutama yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harusmampu untuk menjelaskan kegiatan atau
tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskandengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :

1.Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan

2.Apa saja yang dikenakan tanggung gugat?

3.Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?

1. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukanSebagai tenaga perawat kesehatan prawat memiliki
tanggung gugat terhadap klien, sedangkansebagai pekerja atau karyawan perawat memilki
tanggung jawab terhadap direktur, sebagaiprofesional perawat memilki tanggung gugat
terhadap ikatan profesi dan sebagai anggotateam kesehatan perawat memiliki tanggung gugat
terhadap ketua tim biasanya dokter sebagaicontoh perawat memberikan injeksi terhadap klien.
Injeksi ditentukan berdasarkan advis dankolaborasi dengan dokter, perawat membuat daftar
biaya dari tindakan dan pengobatan yangdiberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit.
Dalam contoh tersebut perawatmemiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan
profesinya.
2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?Perawat memilki tanggung gugat dari
seluruh kegitan professional yang dilakukannya mulaidari mengganti laken, pemberian obat
sampai persiapan pulang. Hal ini bisa diobservasi ataudiukur kinerjanya.
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?Ikatan perawat, PPNI
atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusunstandar yang memiliki krirteria-
kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yangdikerjakan perawat dengan standar
yang tercantum.baik itu dalam input, proses atauoutputnya. Misalnya apakah perawat mencuci
tangan sesuai standar melalui 5 tahap yaitu.Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan,
pakai sabun di air mengalir selama 3 kali dsb.
Setiap upaya kesehatan tidak/belum tentu selalu dapat memberikan kepuasan kepada pasien baik
berupa bebas kecacatan atau bahkan kematian. Malpraktik seperti ini tidak mungkin dapat dihindari
sama sekali. Yang perlu dikaji apakah malapetaka tersebut merupakan akibat kesalahan Perawat atau
merupakan risiko tindakan, untuk selanjutnya siapa yang harus bertanggung gugat apabila kerugian
tersebut merupakan kelalaian tenaga keperawatan. Di dalam transaksi terapeutik ada beberapa macam
tanggung gugat antara lain:

1. Contractual liability

Tanggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban dari hubungan kontraktual yang
sudah disepakati. Di dalam pelaksanaannya pengobatan yang dilakukan adalah daya usaha/upaya yang
maksimal, bukan pencapaian keberhasilan karena Health care provider baik tenaga kesehatan maupun
rumah sakit hanya bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang tidak sesuai standar
profesi/standar pelayanan.

2. Vicarius liability

Vicarius liability atau respondeal superior ialah tanggung gugat yang timbul atas kesalahan yang dibuat
oleh tenaga kesehatan yang ada dalam tanggung jawabnya (sub ordinate, misalnya rumah sakit akan
bertanggung gugat atas kerugian pasien yang diakibatkan kelalaian Perawat sebagai karyawannya)

3. Liability in tort

Adalah tanggung gugat atas perbuatan melawan hokum (onrechtmatige daad). Perbuatan melawan
hokum tidak terbatas hanya perbuatan yang melawan hukum, kewajiban hukum baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap orang lain, akan tetapi termasuk juga yang berlawan dengan kesusilaan atau
berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain atau
benda orang lain.

Konsekuensi apabila seseorang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan tanggung
jawab tidak sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan. yaitu di UU
kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan bab V pasal 32 tentang penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.

1. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk mengembalikan status


kesehatan akibat penyakit. Mengembalikan fungsi badan akibat cacat atau menghilangkan cacat

2. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan berdasarkan pengobatan dan perawatan

3. Pengobatan dan perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan
yang dapat diperrtanggung jawabkan

4. Pelaksanaan pengobatan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
5. Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan
perawatan berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan

Anda mungkin juga menyukai