Anda di halaman 1dari 6

MODUL AJAR 1

Satuan pendidikan : SMA 55 maluku tengah


Mata pelajaran : PAI
Kelas/semester : XI fase F / 1
Materi : Bukti beriman : Memenuhi janji,mensyukuri nikmat, Memelihara
lisan,menutupi aib orang lain
Alokasi waktu : 3JP

 Pertemuan 1
1. Menjelaskan cabang iman
2. Menjelaskan penerapan nilai nilai cabang iman dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan pembelajaran
1 Peserta didik diharapkan mampu menganalisis cabang iman :memenuhi
Pjanji,mensyukuri nikmat,memelihara lisan menutupi aib orang lain
2 Peserta didik diharapkan mampu mempresentasikan tentang memenuhi
janji,mensyukuri nikmat,memelihara lisan menutupi aib orang lain
3 Peserta didik diharapkan mampu membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi
janji,mensyukuri nikmat,memelihara lisan menutupi aib orang lain

B. Metode pembelajaran: ceramah,diskusi,observasi

C. Model pembelajara: Diskoperi Lerning

D. Langkah-langkah Pembelajaran

KEGIATAN PENDAHULUAN waktu

 Peserta didik memberi salam


 Perta didik dan Guru berdoa bersama 15 menit
 Guru mengcek kehadiran peserta didik
 Guru menkondisikan kelas untuk PBM
 Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi yang akan
dicapai
 Guru menyampaikan pertanyaan
pemantik

SINTAK KEGIATAN INTI


PEMBELAJARAN
KOMPIRATIF
 Guru membagikan peserta didik dalam 100 menit
beberapa kelompok
 Guru memberikan penjelasan/gambaran terkait
dengan materi yang akan disajikan
 Guru meminta siswa mendiskusikan beberapa
hal yang terkait Pada materi bukti beriman
pada masing-masing kelompok
 Guru mentayankan sebuah filem tentang bukti
beriman melalui power point
 Peserta didik menyimak filem tersebut dan
menidentifikasikan cabang-cabang iman Guru
memberikan tugas mengamati terkait dengan
materi yang diajarkan untuk dikerjakan dalam
kelompok

BEKERJA DALAM Antara lain:


KELOMPOK  Guru menyuruh peserta didik membaca
tadarus ,kemudian menganalisis isi
terjemahan Al-quran tersebut.
 Guru memberikan penjelasan atau gambaran
terkait dengan materi yang akan di sajikan.
 Menganalisis cabang iman memenuhi janji,
mensyukurinikmat,memelihara
lisan,menutup aib orang lain
PRESENTASI HASIL  Sebelum peserta didik memfresentasi hasil
KELOMPOK kerja kelompok terlebih dulu masing-masing
kelompok Menyampaikan
 Setiap kelompok mempersentasi hasil kerja
kelompok kepada kelompok yang lain
 Kelompok lain mendengarkan dan
memberikan tangapan,mengkritisi,pertanyaan
kepada kelompok yang dipresentasikan.

MENERIMA UMPAN  Guru memberikan apersiasi / penghargaan


BALIK kepada setiap kelompok
 Guru mengklarifikasi hasil kerja kelompok
masing-masing dan sekaligus memberikan
pendalaman materi bagi yang belum di
temukan
 Guru bersama peserta didik membuat
rangkuman materi

KEGIATAN PENUTUP Kegiatan Penutup 20 menit


 memberikan tugas kepada peserta didik
dengan membuat kliping tentang bertumbu
dalam keenam aspek.
 Guru menyampaikan materi kepada
peserta didik yang akan dipelajari pada
pertemuan berikut
 Guru dan peserta didik mengakhiri PB
dengan berdoa bersama yang dipimpin
oleh salah satu siswa
 Guru memberikan salam
Asesmen: Formatif
Bubuhkan tanda (√ ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No Nama Peserta Didik Aspek Penilaian Keterangan

Sangat Cukup Belum


Menguasai Menguasai Menguasai
Materi Materi Materi
5 4 3
1
2
3
4
5

Keterangan : nilai = skor yang diperoleh 5x100

Waraka 01 Agustus 2022

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 55 Maluku Tengah Guru Mata pelajaran

S. K ukurule S.Pd. M.Si H. Noluwala. S.Pd


. Nip:197610242006041010
MATERI AJAR:

Bukti Beriman: Memenuhi Janji, Mensyukuri Nikmat, Memelihara


Lisan, Menutupi Aib Orang LaiN

1. Dinul Islam terdiri dari 3 pokok/rukun.


- Pertama: Akidah, yaitu pokok-pokok ajaran tentang keimanan yang dikenal
dengan sebutan 6 Rukun Iman.
- Kedua: Syariah, yakni pokok-pokok ajaran tentang hukum Islam yang
dikenal dengan istilah 5 Rukun Islam.
- Ketiga: Akhlak, yaitu tata, etika atau moralitas hidup manusia yang
bersumber dari wahyu Allah Swt.

2. Iman itu memiliki 63 cabang atau bagian. Di antara cabang iman yang
dibahas, sesuai materi ajar ada 4 cabang iman, yakni: (1) Memenuhi Janji,
(2) Mensyukuri Nikmat, (3) Memelihara Lisan, dan (4) Menutupi Aib Orang
Lain.

3.Memenuhi janji merupakan kewajiban dan menjadi tanda orang itu beriman
atau tidak. Janji itu harus ditepati dan dipenuhi, dan setiap janji akan diminta
pertanggung jawaban. Memenuhi janji menjadi faktor penting keberhasilan
dan kesuksesan seseorang.

4. Syukur merupakan bentuk keridhaan atau pengakuan terhadap rahmat


Allah Swt. dengan setulus hati. Bentuk syukur bisa berupa pujian atau
pengakuan terhadap segala nikmat Allah Swt. yang dibuktikan dengan
kerendahan hati dan ketulusan menerimanya yang diwujudkan melalui
ucapan, sikap, dan perilaku.
5. Lidah atau lisan menjadi bagian tubuh yang sangat berharga. Melalui lisan
yang tidak tertata, muncul pertengkaran dan perselisihan. Lisan juga, bisa
membuat malapetaka yang besar, bahkan pembunuhan yang tidak terkira
akibatnya.

6. Sebaliknya, melalui lisan juga, muncul pelbagai macam kedamaian,


kesejukan, cinta dan harapan yang tersemai di lubuk jiwa untuk satuan,
puluhan, ribuan, jutaan bahkan milyaran umat manusia. Saat ini, masih
banyak manusia yang tetap memelihara harapan, meski kondisinya
memprihatinkan dan mengenaskan, karena masih percaya kepada janji-janji
yang disampaikan.
7. Lidah dan lisan kita harus dijaga betul. Tipis sekali perbedaan antara
bahagia dan celaka serta senang susah, hanya dari penggunaan lidah. Apalagi
jika dikaitkan dengan ajaran Islam yang sudah memberi rambu-rambu dalam
penggunaan lidah.
8. Aib adalah cela, noda, dan perilaku hina. Jika aib itu terbuka, maka sama
saja dengan menaruh arang di muka. Jadi, yang bersangkutan sudah dibuka
aibnya, sehingga akan merasa sangat malu, hancur lebur martabat dan nama
baiknya, seakan-akan sudah runtuh hidupnya.

9. Begitu beratnya aib yang dibuka, maka siapa pun kita, jika mengetahui aib,
maka hendaklah kita menutupi dan menyimpan rapat-rapat aib tersebut,
jangan sampai malah disebar ke khalayak ramai. Seperti diri kita sendiri yang
tidak ingin aibnya diketahui pihak lain.

8. Aib adalah cela, noda, dan perilaku hina. Jika aib itu terbuka, maka sama
saja dengan menaruh arang di muka. Jadi, yang bersangkutan sudah dibuka
aibnya, sehingga akan merasa sangat malu, hancur lebur martabat dan nama
baiknya, seakan-akan sudah runtuh hidupnya.
9. Begitu beratnya aib yang dibuka, maka siapa pun kita, jika mengetahui aib,
maka hendaklah kita menutupi dan menyimpan rapat-rapat aib tersebut,
jangan sampai malah disebar ke khalayak ramai. Seperti diri kita sendiri yang
tidak ingin aibnya diketahui pihak lain
.
10. Di antara penyalahgunaan teknologi, orang begitu mudah membuka aib orang
lain. Boleh jadi dilatarbelakangi rivalitas (persaingan), persinggungan kepentingan,
bahkan sifat iri dengki. Saat ini, orang begitu mudah tumbang nama baik dan
martabatnya dari penyalahgunaan media sosial (medsos) dan platform-platform
video di internet, baik dari WhatsApp, Twitter, Instagram maupun Facebook,
Blog/Website, Telegram, YouTube, Tiktok, dan yang lainnya.

Aktivitas Peserta Didik: Saatnya, kita tadarus Q.S. al-Māidah/5: 1, Q.S al-Hujurāt/49: 12 berikut ini, lalu
salah satu peserta didik membacakan terjemahnya! َ
1 :5/‫ل ا امال ) ئدة‬
‫ي ْ ن ا ٰ م ن ُ و ا اْ و ْ ف ُ و ب ا ْ ِ ال ْ ع ُ ق ُ و ْ ِد ۗ ا ُ حلِ ل ْ ت ك ُ م ْ ب ه ِ ي ْ م ة ال ُ ْ ا ن ْ ع ا امِ ل ِ م ا‬
ِ ‫ُ ﴾ ي ﴿ ٰ ا ي ه ال ا ذ‬
‫ل ّ الص ى ِ ي ْ و ِد ا ن ْ ت ُ م ْ ح ُ ر ُ م ٌ ۗ ا ن ِ الل ي ح ْ ك ُ م ُ م ي ا ُ ر ِ ي ْ د‬ ِ ‫ُتْلٰعى ل يْكُمغْ يْرم ُح‬
‫ي ْ ر م ا ً ّ ن ِ الظ ن ّ ِ ا ۖ ن ِ ب ع الظ ض ْ ن ّ ِ ا ث ِ ْ م ٌ و‬ ِ ‫بُوكاْ ث‬ ِ ‫ي ْ ن ا ٰ م ن اج و ُا ْ ت ن‬ ِ ‫ه ي ﴿ ٰ ا ي ه ال ا ذ‬ ِ ْ‫خ‬ِ ‫ا‬
‫ض ي ُ حِ ا ب ح د ُ ك ُ م ا ْ ن ْ ي أ ْ ك ُ ل ل ح ْ م‬ ً ‫ب ع ْ ض ُ ك ُ م ْ ب ع ْ ا ۗا‬ ْ ‫سوواْ ل يا غْت ب‬ ُ ‫خْمٌ﴾ت ج س‬ ِ ٌ
‫) م ي ْ ت ف ًا ك ر ِ ه ْ ت ُ م ُ و ْ ه ُ ۗ و ات ق الل وا ُ ۗا ن ِ الل ت اب‬
ٰ
12 :49/‫احلجر ) ت‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara
kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang (Q.S. al-Hujurāt/49: 12)
Melalui ayat ini, Allah Swt. melarang orang beriman melakukan prasangka buruk, mencari-cari kesalahan
pihak lain, dan melarang bergunjing. Bahkan, bagi yang gemar bergunjing diumpamakan seperti orang
yang memakan daging saudaranya yang sudah meninggal. Sungguh perilaku yang bukan saja
menimbulkan dosa, tetapi juga amat menjijikkan.

Anda mungkin juga menyukai