Warta Kebun Raya 9(1), Mei 2009
KOLEKSI KAKTUS DAN TUMBUHAN SUKULEN
KEBUN RAYA “EKA KARYA” BALI:
SEBUAH TINJAUAN ANALISIS PENATAAN TAMAN
| Dewa Putu Darma* dan Siti Fatimah Hanum,
LUPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya”Eka Karya” Bal, LIP!
Ds, Candikuning, Kee. Baturiti, Kab. Tabanan, Ball 82191
“Penulis untuk Korespondenst: | Dewa Putu Darma (e-mail : idwp00t@kipi.go.id)
ABSTRACT
Cactus and succulent plants at Bali Botanical Garden fs arranged as a thematic garden displaying dry
land ecosystem. The arrangement is considering two important factors, i.e the function and the
aesthetic value of the garden. The function of the garden is optimized through space zone arrangement
which should be relevant with botanical garden’s vision and mission. The garden beauty is showed by
choosing appropriate element carefully that satisfy the design principle.
PENDAHULUAN
Tumbuhan sukulen sering digunakan sebagai
tanaman hias ruangan. Menurut Brickell (1996),
tumbuhan sukulen adalah tumbuhan yang
mampu beradaptasi terhadap kondisi yang
ekstrim, khususnya periode kekeringan. Salah
satu karakteristik yang dimiliki tumbuhan
sukulen adalah kemampuannya untuk
menyimpan air dalam organnya. Selain berfungst
sebagai tanaman hias, tumbuhan sukulen juga
digunakan dalam industri hortikultura sebagai
makanan, obat, serat, minyak dan kosmetik,
Salah satu diantara tumbuhan sukulen adalah
kaktus. Di alam, tumbuhan kaktus diperkirakan
berjumlah lebih dari 2000 jenis (Mc. Goughs et
al,, 2004). Kelompok tumbuhan ini memitiki
bentuk, tekstur dan ukuran yang khas dan
bervariasi sehingga memberikan — kesan
tersendiri
Penanaman_koleksi
sukulen
kekerabatan dengan memperhatikan habitus
dan habitatnya. Meskipun sebagian besar koleksi
kaktus dan tumbuhan sukulen di Kebun Raya
“Eka Karya” Bali berasal dari luar negeri, namun
tidak menghalangi niat Kebun Raya “Eka Karya””
Bali untuk menjadikannya koleksi sebagai
sumber informasi ekosistem daerah kering.
kaktus dan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkanWarta Kebun Raya 9(1), Mei 2009
SS
Penutisan makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi pengelotaan koleksi
kaktus dan tumbuhan sukulen dalam bentuk
taman di dalam rumah kaca yang secara
fungsional bermanfaat dan secara estetis
memiliki keindahan:
‘TUMBUHAN SUKULEN
Tumbuhan sukulen beradaptasi dengan
lingkungan yang ekstrim dengan cara
mengurangi ukuran daun dan membentuk
Jaringan berdaging pada daun, batang dan akar.
Tumbuhan sukulen dikelompokkan menjadi
empat kelompok, yaitu:
a) Sukulen batang yang memiliki batang
menggembung berisi air dan dapat
beradaptasi pada kondisi iklim kering.
Habitusnya dapat berupa tumbuhan liana
menggantung atau pohon seperti pada jenis-
Jenis kaktus (Cactaceae)
b). Sukulen daun yang umumnya memiliki daun
berdaging dan bentuknya sangat beragam,
memiliki tekstur yang ditutupi oleh rambut
halus dan tertutupi oleh tepung yang
berwarna keabu-abuan seperti pada jenis-
jenis Crassula spp., Echeveria spp.,
Gasteriaspp., dan Haworthia spp.
¢) Sukulen akar yang memiliki akar
menggembung dan tersembunyi di bawah
tanah seperti pada suku Liliaceae
4) Sukulen caudiciform yang memiliki batang
menggembung atau akar di atas tanah,
seperti pada Adenium spp., Dioscoreaspp.,
Euphorbiaspp., dan Pachypodium spp.
Tumbuhan sukulen yang termasuk dalam CITES
yaitu keluarga kaktus (Cactaceae), Euphorbia
sukulen (Euphorbiaceae), Aloe (Liliaceae) dan
Pachypodium (Apocynaceae). Sekitar 700
spesies Euphorbia masuk dalam CITES Appendix
Il, sekitar 22 spesies Aloe termasuk dalam CITES.
Appendix 1, 30 jenis Pachypodium termasuk
dalam CITES Appendix Il (Egeli et al. dalam
Mc.Gough et al., 2004). Kaktus merupakan
keluarga yang besar dan penting dalam
tumbuhan sukulen. Ukuran jenisnya bervariasi
mulai dari ukuran kecil yang tersembunyi i
dalam pasir dan kerikil padang pasir, hingga
kaktus Saguaro yang berukuran raksasa. Kaktus
endemik di Amerika hanya satu marga
(Rhipsalis) yang menyebar dari Amerika selatan,
hingga Afrika bagian selatan dan Srilanka.
Daerah panas yang mempunyai Keanekaragaman
Jenis kaktus adalah Mexico dan barat daya
‘Amerika yaitu 30% marga kektus endemik dan
hampir 600 jents adalah asli (native). Sedangkan
daerah yang merupakan pusat keanekaragaman
kaktus kedua adalah Brazil, Argentina bagian
utara, Bolivia, Peru dan Chile (Mc.Gough et al.,
2004)
KONDISI UMUM KEBUN RAYA “EKAKARYA”BALI
DAN PERSYARATAN TUMBUH KAKTUS DAN.
‘TUMBUHAN SUKULEN
Kebun Raya “Eka Karya” Bali terletak pada
ketinggian 1.250 m dpl dengan curah hujan
2,000 3.000 mm/tahun, kelembaban udara 78-
96%, suhu 14-22,5°, intensitas cahaya matahari
45-60%, kecepatan angin rata-rata 7,27
km/jam. Jenis tanah regosol kelabu dengan
Kemasaman 5-6,7 (Hartutiningsih, 2005)
Kondisi iktim ini tentu tidak memungkinkan bagi
kaktus untuk dapat hidup secara optimal.
Menurut Endah (2002), Kaktus dapat hidup
secara optimal pada kondisi suhu dara sekitar
16-34 C, kelembaban udara 30-90 %, curah
hujan rendah yaitu di bawah 60 mm per bulan,
intensitas penyinaran matahari antara 50-80%
dan sirkulasi udara lancar.
Media tanam tergantung jenis dan asal kaktus..
Menurut Endah (2002), syarat-syarat media
tanam adalah porous, sehingga air tidak
menggenang, dapat menyimpan air secukupnya
tidak mengandung garam-garam beracun dan
tidak bereaksi terlalu masam. Media tanam
terdiri dari 2 bagian pasir sungai yang bersih, 1
bagian humus yang benar-benar sudah tua, dan
% bagian pupuk kandang yang sudah matang.
Kaktus umumnya menyukai tanah berkapurseperti bubuk kasar batu kapur, puing-puing
tembok, keping-keping rumah keong, bubuk
kasar batu bata, pasir kasar dan bubuk arang
kayu sangat baik digunakan untuk media kaktus