Anda di halaman 1dari 16

ALTERNATIF STRATEGI GLOBAL

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI


Dosen Pengampu : RD. Jatmiko, Dr., M.M

Disusun Oleh :

Diana Afianti (202010160311454)

Dinna Maudie (202010160311495)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
A. Perkenalan

Manajemen strategis Global adalah proses perencanaan manajemen yang


komprehensif dan terus berlangsung yang bertujuan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing secara efektif
di dunia internasional. Menurut Griffin dan Pustay (2010:29), manajemen strategik
global adalah transaksi bisnis antara berbagai pihak yang berasal lebih dari satu.
Proses pengembangan strategi internasional dinamakan strategic planning.
Strategic planning biasanya merupakan tanggung jawab eksekutif level atas pada kantor
pusat perusahaan dan manajer senior pada anak perusahaan domestik dan luar negeri.
Secara konseptual, ada banyak kesamaan antara mengembangkan strategi kompetisi di
suatu negara dan mengembangkan strategi untuk bersaing dibanyak negara, dimana para
perancang strategi perusahaan harusmen jawab pertanyaan fundamental yang sama :
1. Produk jasa apa yang akan dijual perusahaan?
2. Dimana dan bagaimana perusahaan akan membuat produk atau jasa tersebut ?
3. Dimana dan bagaimana perusahaan akan menjual produk dan jasa tersebut?
4. Dimana dan bagaimana perusahaan akan memperoleh sumber daya yangdiperlukan?
5. Bagaimana perusahaan akan mampu mengalahkan para pesaingnya?

Namun, mengembangkan strategi internasional jauh lebih rumit dibandingkan


dengan mengembangkan strategi domestik. Manajer yang mengembangkan sebuah
strategi untuk perusahaan domestik harus berhadapan dengan sebuah pemerintah
nasional, satu mata uang, satu sistem akuntansi, satu sistem politik dan hukum, dan,
biasanya, satu bahasa dan budaya yang sejenis. Namun manajer yang bertanggung jawab
dalam mengembangakan sebuah strategi untuk perusahaan internasional harus mengerti
dan menghadapi beberapa pemerintah, beberapa mata uang, beberapa sistem akuntansi,
beberapa sistem politik, beberapa sistem hukum, dan bahasa dan budaya yang bervariasi.
Lebih lagi, manajer dalam bisnis internasional harus mengkoordinasikan pelaksanaan
strategi perusahaan mereka diantara unit-unit bisnis yang berlokasi di berbagai belahan
dunia dengan zona waktu yang berbeda, konteks budaya yang berbeda, kondisi ekonomi
yang berbeda, serta dalam hal pemantauan dan pengendalian kinerja mereka.
B. Mengapa perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk
memperluas lintas batas negara ?
Mengembangkan strategi internasional bukan merupakan proses satu
dimensi. Perusahaan biasanya menghasilakn manajemen strategi internasional dalam
dua proses, formulasi strategi dan implementasi strategi. Secara sederhana, dapat
diartikan formulasi strategi untuk memutuskan apa yang dilakukan dan implementasi
strategi yang melakukannya. Dalam formulasi strategi, perusahaan menetapkan tujuan
dan rencana strategis yang akan memimpin kepada pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Dalam formulasi strategi internasional, manajer mengembangkan, memperhalus, dan
menyetujui dimana pasar yang akan mereka masuki atau keluar dan bagaimana cara
yang balik baik untuk berkompetisi di masing-masing pasar tersebut. Dalam
implementasi strategi, perusahaan mengembangkan taktik untuk mencapai strategi
internasional yang telah dirumuskan. Dalam situasi dan kondisi yang terus
berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk mengembangkan
bisnis ke dunia internasional. Ada berbagai alasan kuat yang mendasari perusahaan
menjadi global, diantaranya adalah sebagia berikut :
1. Mendapatkan Skala Ekonomi Dengan adanya standarisasi maka perusahaan akan
memperoleh “Scale of Economic yang tinggi” karena produk saat ini tidak tergantung
hanya pada pasar domestik, tetapi lebih tergantung pada volume produk yang dapat
dijual keseluruh dunia. Coca Cola merupakan perusahaan yang menstandarisasi merk,
resep dan iklan produknya diseluruh dunia.
2. Menciptakan Persepsi Global Persepsi konsumen yang sama diseluruh dunia akibat
standarisasi akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Misalnya : Honda, Yamaha,
Sony dan Canon yang beroperasi pada pasar dimana teknologi kualitas merupakan hal
penting, maka konsumen dimanapun berada akan mempunyai persepsi yang serupa
terhadap produk-produk tersebut.
3. Memperoleh Intensif Yang Dikeluarkan Suatu Negara Perusahaan dapat mengambil
kesempatan yang muncul di suatu negara karena adanya insentif khusus, misalnya : -
Pengurusan Ijin Usaha - Tempat / Lokasi Usaha - Pengenaan Pajak yang relatif
rendah
4. Subsidi Silang Dengan menjadi global, akan memungkinkan perusahaan melakukan
Subsidi silang, yaitu mengalokasikan sumbersumber daya yang diperoleh dari suatu
negara ke negara lain dengan tujuan untuk memperkuat kekuatan bersaingnya.
5. Mendapatkan Akses Tenaga Kerja Dan Bahan Baku Yang Murah
6. Mendapatkan Akses Teknologi Dan Informasi
7. Mendapatkan Akses Pasar.

C. Faktor lingkungan utama yang mendorong perlunya ekspansi ke

pasar luar negeri.

Faktor faktor yang mendorong perlunya ekspansi ke pasar luar negeri diantara
lain yaitu :

1. Faktor produksi adalah input yang diperukan untuk bersaing di setiap


industri seperti tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, modal, dan
infrastruktur lainnya (misal, jalan tol, sistem pos, dan komunikasi)
2. Faktor dasar (misal, sumberdaya alam dan tenaga kerja) dan
3. Faktor Maju (misal, sistem komunikasi digital dan tenaga kerja
berpendidikan tinggi).
4. Faktor umum (sistem jalan tol, dan pemasokan modal utang)
5. Faktor khusus (tenaga kerja yang ahli dalam menangani bahan kimia
dalam jumlah banyak).

Jika suatu negara memiliki faktor-faktor produksi maju dan khusus sekaligus,
maka negara tersebut dapat melayani dengan baik para pesaing dalam negeri,
sekaligus pesaing global. Akan tetapi yang terjadi adalah negara-negara yang
mengembangkan faktor-faktor yang sudah maju dan khusus karena mereka
kekurangan sumber daya alam. Dimensi kedua, yaitu kondisi-kondisi permintaan,
ditandai oleh sifat dan ukuran dari kebutuhan para pembeli di pasar tuan rumah untuk
barang- barang dan jasa industri. Kecilnya ukuran segmen pasar dapat menghasilkan
permintaan yang diperlukan untuk menciptakan dengan skala efisien. Efisiensi ini
dapat menghasilkan dominasi terhadap industri di negara-negara lain. Permintaan
khusus juga dapat menciptakan peluang-peluang di luar jangkauan batas-batas
nasional.

D. Tiga strategi dasar yang digunakan untuk berekspansi ke luar

negeri: multidomestik, global dan transnasional.


Strategi tingkat perusahaan internasional memusatkan perhatian pada
ruang lingkup kegiatan operasi, baik untuk diversifikasi produk maupun
diversifikasi geografis. Strategi tingkat perusahaan internasional diperlukan
ketika perusahaan beroperasi dalam industri majemuk dan dalam bebagai
wilayah atau negara. Strategi ini diarahkan oleh unit kantor pusat, dan bukan
oleh para manajer bisnis atau negara. Tiga strategi negara tersebut adalah
strategi domestik majemuk, global, dan transnasional.
1. Strategi Multidomestik atau Domestik Majemuk
Adalah sebuah strategi yang keputusan-keputusan strategis dan
operasinya didesentralisasikan ke unit-unit bisnis strategis di setiap negara
untuk menyesuaikan produk-produk ke pasar lokal. Sebuah strategi
domestik majemuk fokus pada persaingan yang terjadi dalam setiap
negara. Strategi ini mengasumsikan bahwa pasar-pasar tersebut berbeda
dan oleh karenanya disegmentsikan menurut batas-batas negara.
Kebutuhan dan keinginan, kondisi industri (misal, jumlah dan tipe
pesaing), struktur hukum dan politik, dan norma- norma sosial bervariasi
di setiap negara.
Strategi ini memberikan peluang untuk memproduksi produk
berdasarkan pesanan untuk memenuhi kebutuhan dan pilihan spesifik dari
pelanggan lokal. Oleh karena itu, mereka harus mampu memaksimalkan
daya tanggap kompetitif perusahaan terhadap kebutuhan khas di setiap
pasar. Penggunaan strategi ini dapat memperluas pangsa pasar lokal
perusahaan karena perhatian yang diperhatikan kepada klien-klien lokal.
Namun demikian strategi ini juga banyak memberikan ketidakpastian bagi
perusahaan secara keseluruhan. Karena perbedaan- perbedaan lintas pasar
dan karenanya diterapkan strategi yang berbeda untuk setiap unit negara
lokal. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan- perusahaan
multinasional Eropa karena beragamnya pasar dan budaya yang terdapat di
Eropa.
Unilever adalah perusahaan produk konsumen besar Eropa yang
menjual produk di lebih dari 180 negara. Perusahaan ini memiliki lebih
dari 400 merek global yang dikelompokkan menjadi tiga unit bisnis-
makanan, perawatan rumah, dan perawatan pribadi. Secara historis,
Unilever telah menggunakan pendekatan yang sangat terdesentralisasi
untuk tujuan mengelola merek globalnya. Pendekatan ini memungkinkan
otonomi manajer regional yang cukup besar untuk mengadaptasi
karakteristik produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan unik pelanggan
di pasar yang berbeda. Namun baru-baru ini, Unilever berusaha untuk
meningkatkan koordinasi antara anak perusahaan independennya untuk
membangun kehadiran merek global yang lebih kuat. Salah satu cara untuk
mencapai koordinasi adalah dengan meminta presiden masing-masing dari
lima wilayah global menjadi anggota tim manajemen puncak. Dengan
demikian, Unilever mungkin sedang bertransisi dari strategi multidomestik
ke strategi transnasional.
2. Strategi Global
Strategi global adalah produk-produk yang lebih distandarisasi dan
kontrol oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi
dan dikontrol oleh kantor pusat. Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi
di setiap negara diasumsikan saling tergantung (interdependent), dan
kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang tersebar di
negara-negara tersebut. Oleh karena itu, strategi ini menawarkan produk-
produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang berbeda dan
strategi kompetitif ini ditentukan oleh pusat. Jadi strategi global
menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang
untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat
perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya. Strategi
global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-
peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu
tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu
mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal.
Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit
dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut
dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian
kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan penekanan
diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara
tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
Jepang.
3. Strategi Transnasional
Strategi ini berusaha mencapai efisiensi global sekaligus daya tanggap
lokal. Mewujudkan kedua tujuan ini tidak mudah. Tujuan yang satu
menuntut ditutupnya koordinasi global, sementara yang lain memerlukan
fleksibilitas lokal. Oleh karenanya diperlukan koordinasi fleksibel‖ yang
diyakini dan disepakati bersama. Segi positif dari penerapan strategi ini
adalah seringkali menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada strategi
multidomestik dan strategi global. Walaupun sulit diterapkan, penekanan
pada kebutuhan efisiensi global semakin meningkat ketika semakin banyak
industri yang mengalami persaingan global. Selain itu, persyaratan lokal
juga meningkat: barang-barang dan jasa global seringkali memerlukan
standar tertentu untuk memenuhi peraturan pemerintah di negara tertentu
atau untuk memenuhi cita rasa dan pilihan pelanggan. Juga sebagian besar
perusahaan multinasional yang ingin mencapai koordinasi tertentu dan
berbagi pemakaian sumber daya lintas pasar negara, menjaga supaya biaya
biaya mereka tetap rendah.
E. Pilihan Strategi Masuk Internasional
Dalam membentuk strategi perusahaan yang beroperasi secara internasional,
terdapat 3 level strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan.
1. Strategi korporat perusahaan
Sebuah strategy yang lingkupnya adalah perusahaan secara keseluruhan dan
arah perusahaan dan cara operasi bisnis berbagai perusahaan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Corporate strategy sendiri dibagi lagi menjadi 3 macam
yaitu :
 Strategi bisnis tunggal
Perusahaan bergantung pada satu jenis produk atau jasa saja.
Contohperusahaan yang menerapkan ini adalah Dell yang hanya
memproduksi laptop dalam operasi bisnisnya. Kelemahan dari strategi ini
adalah perusahaan menjadi rentan rentan akan tekanan kompetisi. Karena
perusahaan hanya bergantung pada satu lini bisnis. Namun dengan hanya
terdapat satu lini bisnis, perusahaan dapat lebih fokus dan mengerahkan
seluruh sumber dayanya pada lini bisnis tersebut.

 Diversivikasi yang berhubungan


Perusahaan beroperasi dalam beberapa bisnis yang berbeda namun tiap lini
bisnisnya saling terkait. Contoh perusahaan yang menerapkan ini adalah
Disney. Seperti yang kita ketahui Disney memproduksi film-film kartun,
namun disamping itu dia juga menjalankan bisnis taman bermain dengan
berbagai macam karakter kartun produksinya di tampilkan pada wahana-
wahana yang ada. Selain itu, terdapat juga merchandise-merchandise tokoh
kartun produksinya. Kelebihan dari strategi ini, perusahaan akan lebih tahan
dari kompetisi dibandingkan dengan single business strategy. Namun,
jatuhnya salah satu bisnis dapat berdampak pada lini bisnis lainnya.

 Unrelated Diversification
Perusahaan beroperasi di beberapa bisnis yang tidak terkait satu sama lain.
Contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah GE. Keuntungan
yang bisa didapat dengan menggunakan strategi ini adalah perusahaan jadi
menjadi jauh lebih kuat dari tekanan kompetisi yang ada. Selain itu, apabila
terdapat lini bisnis yang dirasa kurang menguntungkan, mudah bagi
perusahaan untuk menyingkirkan lini bisnis tersebut. Namun, kekurangan
dari strategi ini adalah sulit untuk mengkoordinasikan perusahaan karena
lini-lini bisnis yang ada tidak saling terkait.
2. Strategi Bisnis
Strategi bisnis berfokus pada bisnis khusus, anakperusahaan, atau unit
operasi khusus dalam perusahaan. Bentuk strategi bisnis :
 Diferensiasi
Perusahaan memutuskan untuk meyakinkan konsumen melalui imagenya
bahwa produk yang mereka produksi unik dibandingkan dengan produk
dari perusahaan lain.
 Overall cost leadership
Perusahaan memfokuskan pada efisiensi operasi dengan tingkat yang tinggi
sehingga perusahaan dapat menekan biaya dan menjual produknya dengan
harga yang paling murah dibandingkan dengan produk perusahaan lain.
 Fokus
Perusahaan membuat target atas tipe produk tertentu untuk kelompok
pelanggan atau wilayah tertentu.
3. Strategi Fungsional
Bentuk-bentuk dari strategi fungsional :
 Keuangan
 Pemasaran
 Operasi
 Manajemen Sumber Daya Manusia
 R&D
F. Risiko dalam berivestasi di pasar global :
Jenis Investasi pasti ada risiko yang mengikuti, baik itu resiko yang rendah
atau tinggi. Begitu juga jika melakukan investasi di Pasar Global, terdapat beberapa
risiko jika berinvestasi di pasar global. Berikut beberapa risiko dalam berinvestasi di
Pasar Global:
1. Risiko politik
Risiko politik menunjukkan kemungkinan gangguan operasi
perusahaan multinasional oleh kekuatan politik atau peristiwa apakah
itu terjadi di negara tuan rumah, negara asal, atau hasil dari perubahan
dalam lingkungan internasional. Gangguan tersebut mungkin terjadi
pada operasi perusahaan, ketika perusahaan berusaha menerapkan
strategi internasionalnya yang menimbulkan banyak masalah, termasuk
ketidakpastian yang diciptakan oleh peraturan pemerintah; keberadaan
banyak otoritas hukum atau korupsi yang mungkin saling
bertentangan; dan potensi nasionalisasi aset swasta. risiko politik di
satu negara sering menyebar ke negara lain, misalnya dalam suatu
revolusi Musim Semi Arab di antara banyak negara timur tengah.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus melakukan analisis
risiko politik di negara atau wilayah yang mereka mungkin masuk
menggunakan salah satu dari lima mode masuk Melalui analisis risiko
politik, perusahaan memeriksa potensi sumber dan faktor gangguan
nonkomersial dari investasi asing mereka dan operasi yang mengalir
dari mereka Namun, kadang-kadang perusahaan mungkin
menggunakan kelemahan politik (kelembagaan) sebagai peluang untuk
mentransfer aktivitas atau praktik yang dianggap tidak diinginkan oleh
pemangku kepentingan untuk operasi mereka di negara asal ke pasar
baru sehingga mereka dapat terus mendapatkan keuntungan dari
praktik yang dipertanyakan. (Sumber: Hitt, Michael A. R Duane
Ireland., and Robert E. Hoskisson. 2016. Strategic Management
Competitiveness & Globalization. Canada.)

2. Risiko Ekonomi
Risiko Ekonomi termasuk kelemahan mendasar dalam ekonomi
suatu negara atau wilayah dengan potensi untuk menyebabkan efek
buruk pada upaya perusahaan untuk berhasil menerapkan strategi
internasional mereka. Seperti yang diilustrasikan dalam contoh
ketidakstabilan kelembagaan Rusia dan hak milik, risiko politik dan
risiko ekonomi saling bergantung. Jika perusahaan tidak dapat
melindungi kekayaan intelektualnya, kemungkinan besar mereka tidak
akan menggunakan cara memasuki pasar luar negeri yang melibatkan
investasi langsung dan signifikan. Oleh karena itu, negara-negara perlu
menciptakan, mempertahankan, dan menegakkan hak kekayaan
intelektual yang kuat untuk menarik investasi asing langsung.
Di negara berkembang, salah satu risiko ekonomi yang
signifikan adalah ketersediaan infrastruktur penting untuk
memungkinkan pemain industri besar, seperti penambang, memiliki
daya li vstrik yang cukup di jaringan nasional untuk memenuhi
kebutuhan penggunaan daya mereka. Seringkali, produsen tenaga
listrik milik negara yang tidak efisien terpaksa melakukan pemadaman
listrik secara berkala, yang merusak proses manufaktur dan pemurnian
yang berkelanjutan. Resiko ekonomi lainya yaitu terdapat pada resiko
keamanan yang dirasakan dari perusahaan asing yang mengakuisisi
perusahaan yang memiliki sumber daya alam utama atau perusahaan
yang dianggap strategis dalam hal kekayaan intelektual. Misalnya,
banyak perusahaan China telah membeli perusahaan sumber daya alam
di Australia dan Amerika Latin, serta aset manufaktur di Amerika
Serikat telah membuat pemerintah dari perusahaan sumber daya utama
gelisah tentang strategi semacam itu aset jatuh di bawah kendali
perusahaan Cina milik negara Terorisme juga telah memprihatinkan.
(Sumber: Hitt, Michael A. R Duane Ireland., and Robert E.
Hoskisson. 2016. Strategic Management Competitiveness &
Globalization. Canada.)

G. Keunggulan Komparatif Nasional dan Keunggulan Kompetitif


Nasional.
 Keunggulan Komperatif
Keunggulan komperatif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi
untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Konsep daya saing berpijak
dari konsep keunggulan komparatif yang pertama kali dikenal dengan model
Ricardian. Hukum keunggulan komparatif (The Low of Comparative Advantage) dari
Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara tidak memiliki keunggulan
absolut dalam memproduksi dua jenis komoditas jika dibandingkan negara lain,
namun perdagangan yang saling menguntungkan masih bisa berlangsung, selama
rasio harga antar negara masih berbeda jika dibandingkan tidak ada perdagangan.
Keunggulan Komperatif menurut David Ricardo merupakan perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya. Dalam teori keunggulan komparatif yang dikemukan oleh David
Ricardo, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika
negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tinggi. Salah satu kelemahan teori Ricardo adalah kenapa
tenaga kerja adalah satu-satunya faktor produksi, kenapa output persatuan input
tenaga kerja dianggap konstan, dan tenaga kerja hanya dipandang sebagai faktor
produksi.Teori keunggulan komparatif David Ricardo berdasarkan atas beberapa
asumsi, antara lain sebagai berikut:
1. Perdagangan internasional hanya terjadi antardua negara.
2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).
3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.
4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.
5. Tenaga kerja bergerak bebas di dalam negeri, tetapi tidak bebas dalam
hubungan antarnegara.
6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.
7. Kualitas barang adalah sama.
8. Biaya transportasi tidak ada (nol).
9. Teknologi tidak berubah.
Teori keunggulan komparatif Ricardo disempurnakan oleh G. Haberler yang
menafsirkan bahwa labor of value hanya digunakan untuk barang antara, sehingga
menurut G.Haberler teori biaya imbangan (theory opportunity cost) dipandang lebih
relevan. Argumentasi dasarnya adalah bahwa harga relatif dari komoditas yang
berbeda ditentukan oleh perbedaan biaya.
 Keunggulan Kompetitif / Bersaing Nasional
Keunggulan Kompetitif atau Keunggulan Bersaing Nasional adalah
kemampuan strategis perusahaan dalam persaingan bisnis. Keunggulan kompetitif
adalah kelayakan finansial dari suatu aktivitas. Menurut Kadariah dkk (1978),
Kelayakan finansial melihat manfaat proyek atau aktivitas ekonomi dari sudut
lembaga atau individu yang terlibat dalam aktivitas tersebut, sedangkan analisa
ekonomi menilai suatu aktivitas atas manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Michael Porter, ahli strategi bisnis asal Amerika Serikat, keunggulan
kompetitif harus mampu menjelaskan dan menanamkan nilai bisnis kepada konsumen
sehingga mampu membentuk persepsi tersendiri di mata konsumen. Artinya pebisnis
harus meyakinkan konsumen untuk bersedia mengeluarkan waktu dan uangnya untuk
mendapatkan manfaat dan nilai sepadan.

H. Menyeimbangkan manfaat dan biaya ekspansi ke luar negeri


Ekspansi adalah suatu kegiatan dalam memperluas jaringan usaha perusahaan.
Menurut
I. Bagaimana perusahaan dapat terus berkembang dengan menjadi
pemain global
Langkah untuk mengembangkan bisnis menjadi salah satu tahapan yang perlu
dilakukan oleh setiap pengusaha. Selain berfungsi untuk menjaga keberlangsungan
usaha yang dijalankan, langkah ini juga diperlukan untuk memperluas pasar yang
pada akhirnya juga mengembangkan bisnis itu sendiri. Ini bisa dilakukan dengan
mencari peluang pasar yang baru. Selain memperluas ekspansi di dalam negeri,
membuka jalan untuk menjadi bisnis internasional dengan memasarkan barang ke luar
negeri juga jadi pilihan menarik. Sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
menjadi pemain global jika ada perpindahan pelanggan dari satu negara ke negara
lain. Namun, menjadi pemain global memiliki konsekuensi yang menakutkan jika
perusahaan mengabaikan budaya, persyaratan peraturan, lingkungan politik, kebijakan
valuta asing dan persaingan di pasar internasional yang teridentifikasi. Langkah go
international bisa dipilih ketika ingin mencoba pasar dengan karakteristik yang
berbeda dengan tantangan-tantangan baru yang melekat di dalamnya. Memperluas
pasar ke luar negeri bisa mendongkrak reputasi bisnis yang sedang dijalankan karena
dapat membuktikan bahwa produk yang ditawarkan memang sudah diakui di pasar
yang lebih luas dengan tuntutan yang lebih beragam. berikut cara perusahaan agar
tetap berkembang ke mancanegara:

1. Perkuat mutu produk yang ditawarkan


Untuk terjun ke dalam bisnis internasional, unsur kualitas atau mutu produk
yang ditawarkan oleh suatu perusahaan menjadi hal yang cukup sensitif. Pasar
mancanegara yang akan diincar cenderung memiliki karakter yang sebagian
diantaranya lebih selektif dalam memilih produk. Sebagai pengusaha, perlu
dipikirkan bagaimana memperkuat mutu produk yang ditawarkan agar mampu
memenuhi ekspektasi pasar yang diincar

2. Pelajari selera pasar


Sebelum memulai berekspansi untuk menawarkan produk ke luar negeri,
Pengusaha perlu mempelajari kebutuhan dan karakteristik pasar di luar negeri.
Produk yang akan ditawarkan perlu dicocokkan dengan kebutuhan akan
komoditi tersebut di suatu negara. Kemudian, bisa menentukan negara mana
yang kemungkinan akan jadi pasar yang baru bagi bisnis yang sedang dijalankan.
Selain itu pelajari kompetitor dan mekanisme pasar yang berlaku di negara
tersebut.

3. Sesuaikan produk dengan karakter konsumen


Setelah mendapat gambaran pasar yang akan dituju, jika memang diperlukan,
bisa juga dilakukan penyesuaian dari produk yang ingin ditawarkan. Ini
bertujuan untuk mencocokkan produk yang ingin ditawarkan ke karakter pasar
yang ingin dituju. Dengan begitu, peluang bahwa produk menjadi lebih diterima
bisa semakin besar.

4. Pastikan produk dapat disuplai secara konsisten


Konsistensi produksi juga menjadi penting ketika bisnis sudah mulai berjalan
dan diterima di pasar internasional. Maka dari itu, perlu dipetakan juga
kemampuan produksi usaha dalam memenuhi kebutuhan pasar. Apabila dirasa
kurang, penambahan kapasitas mungkin bisa dilakukan. Tapi sekali lagi, jangan
sampai penambahan kuantitas menurunkan mutu produk yang ditawarkan.

5. Rencanakan strategi pemasaran yang tepat


Hal yang cukup menjadi tantangan bagi pengusaha yang ingin mencoba bisnis
internasional adalah membuka peluang pasar. Untuk itu, urusan strategi
pemasaran di negara tujuan juga perlu direncanakan secara matang, termasuk
juga menggandeng pihak yang tepat untuk dijadikan mitra.

6. Pahami regulasi ekspor di dalam negeri


Ketika mulai mengirim komoditi ke mancanegara, akan langsung berhubungan
dengan stakeholder yang mengurusi hal ini. Maka dari itu, perlu mempelajari
regulasi ekspor dari produk yang akan dikirim. Lengkapi persyaratan yang
diperlukan. Bila perlu, cari referensi ke pihak yang lebih berpengalaman soal ini.

7. Pelajari regulasi impor di negara tujuan


Memahami regulasi impor di negara tempat produk akan dikirim juga sangat
perlu. Sebagian negara memiliki aturan yang berbeda-beda, termasuk juga untuk
komoditi yang spesifik. Untuk itu, juga perlu mempelajarinya dan menggandeng
mitra yang terpercaya untuk membantu jalannya usaha.

J. Rangkuman
Pengertian strategi secara umum dapat diartikan sebagai usaha individu atau
tim untuk membuat rencana guna mencapai tujuan yang diinginkan. Global strategic
management adalah proses perencanaan manajemen yang komprehensif dan
berkelanjutan untuk merumuskan dan menerapkan strategi yang memungkinkan
perusahaan untuk bersaing secara efektif dan secara internasional maupun mendunia.
Proses pengembangan strategi internasional dinamakan strategic planning. Strategic
planning biasanya merupakan tanggung jawab eksekutif level atas pada kantor pusat
perusahaan dan manajer senior pada anak perusahaan domestik dan luar negeri.
Dalam formulasi strategi internasional, manajer mengembangkan,
memperhalus, dan menyetujui dimana pasar yang akan mereka masuki atau keluar
dan bagaimana cara yang balik baik untuk berkompetisi di masing-masing pasar
tersebut. Dalam implementasi strategi, perusahaan mengembangkan taktik untuk
mencapai strategi internasional yang telah dirumuskan. Implementasi strategi
biasanya dicapai melalui desain organisasi, pekerjaan karyawan, dan sistem
pengendalian dan prosesnya. Jika suatu negara memiliki faktor-faktor produksi maju
dan khusus sekaligus, maka negara tersebut dapat melayani dengan baik para pesaing
dalam negeri, sekaligus pesaing global. Akan tetapi yang terjadi adalah negara-negara
yang mengembangkan faktor-faktor yang sudah maju dan khusus karena mereka
kekurangan sumber daya alam.
Strategi tingkat perusahaan internasional memusatkan perhatian pada
ruang lingkup kegiatan operasi, baik untuk diversifikasi produk maupun
diversifikasi geografis. Strategi tingkat perusahaan internasional diperlukan
ketika perusahaan beroperasi dalam industri majemuk dan dalam bebagai
wilayah atau negara. Strategi ini diarahkan oleh unit kantor pusat, dan bukan
oleh para manajer bisnis atau negara. Tiga strategi negara tersebut adalah
strategi domestik majemuk, global, dan transnasional.
Terdapat banyak cara untuk memasuki sebuah pasar baru. Berikut ulasan
mengenaicara-cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk memasuki pasar baru yaitu
Exporting, Direct Exporting, Intracorporate Transfers, Internasional Licensing,
Internasional Franchising dan patungan. Dalam setiap jenis Investasi, sudah pasti ada
risiko yang mengikuti, baik itu rendah atau tinggi. Begitu juga jika berinvestasi di
Pasar Global, ada beberapa risiko jika berinvestasi di pasar global. beberapa risiko
dalam berinvestasi di Pasar Global diantaranya yaitu resiko politik dan resiko
ekonomi.
Keunggulan komperatif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi
untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif atau
Keunggulan Bersaing Nasional adalah kemampuan strategis perusahaan dalam
persaingan bisnis. memperluas pasar ke luar negeri bisa mendongkrak reputasi bisnis
yang sedang dijalankan karena dapat membuktikan bahwa produk yang ditawarkan
memang sudah diakui di pasar yang lebih luas dengan tuntutan yang lebih beragam.
berikut perlu dipersiapkan sebelum memulai ekspansi ke mancanegara : Perkuat mutu
produk yang ditawarkan, Pelajari selera pasar, Pastikan produk dapat disuplai secara
konsisten, Rencanakan strategi pemasaran yang tepat, Pahami regulasi ekspor di
dalam negeri, Pelajari regulasi impor di negara tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Budhi, Natasia. Alasan Mengapa Kita Perlu Mencoba Berinvestasi Di Pasar Global.

https://www.poems.co.id/htm/Freeducation/LPNewsletter/v47/news04_vol47_GlobalMarket.
html . Diakses pada 16 Maret 2023

Hitt, Michael A. R Duane Ireland., and Robert E. Hoskisson. 2016. Strategic Management
Competitiveness & Globalization. Canada.

Kuncoro, Mudrajad. 2008. Manajemen Strategi. Jakarta: Erlanga.

Anda mungkin juga menyukai