Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

MODUL 3
(KASUS SEDERHANA 1 : VARIASI NORMAL)

“SCALLOPE TONGUE”

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik pada Modul 3

Oleh:
ULFAH BALQIS DWI ZAIMURI
19100707360804036

Dosen Pembimbing
Dr. drg. Utmi Arma, MDSc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PA D A N G
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Report ”Scallope
Tongue”untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan
klinik modul 3 (Variasi Normal) dapat diselesaikan.
Dalam penulisan Laporan Kasus penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan Dr. Drg. Utmi Arma, MDSc . Selaku
dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak
lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.

Padang, Januari 2020

Penulis
MODUL 3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan Case Report “Scallope Tongue”guna melengkapi persyaratan


Kepaniteraan Klinik pada Modul 3.

Padang, Januari 2020

Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(Dr. drg.Utmi Arma, MDSc )


BAB I

PENDAHULUAN

Lidah merupakan organ yang paling mudah diakses dari rongga mulut.

Gangguan maupun lesi pada lidah mulai menjadi perhatian utama dalam

kesehatan umum pasien. Lidah adalah organ yang kompleks pada dasarnya otot

tertutup oleh epitel dan melakukan banyak fungsi seperti menelan, bicara dan

persepsi sensasi termasuk karakteristik rasa, perubahan termal, rangsang nyeri dan

sensasi umum dan membantu dalam perkembangan rahang. Fungsi tersebut dapat

dipengaruhi oleh perubahan lingkungan mulut dan perubahan ekstrim faktor

termal, mekanik maupun mikroba1 .

Banyak kondisi yang dijumpai pada lidah termasuk kedalam istilah

“anomali lidah”. Beberapa kelainan menunjukkan kondisi klinis yang nyata pada

lidah, pada beberapa kasus, dapat membantu untuk menentukan sejumlah kelainan

yang diturunkan, dan sekelompok kondisi lainnya yang membuktikan bahwa

kelainan lidah dapat disebabkan oleh kelainan perkembangan.1,2

Scalloped tongue adalah suatu keadaan yang ditandai oleh lekukan-

lekukan pada tepi lateral lidah. Tekanan abnormal dari gigi-gigi pada lidah

mencetak pola tertentu, yang tampak sebagai oval-oval cekung yang dibatasi tepi

seperti kerang yang putih dan menimbul. Keadaan tersebut biasanya bilateral,

tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat

dengan gigi-gigi. Penyebabnya meliputi keadaan-keadaan yang dapat

menyebabkan tekanan abnormal pada lidah seperti gesekan dari lidah terhadap

gigi dan diastema, kebiasaan menjulurkan lidah, mengisap lidah, clenching atau

lidah yang membesar.1


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Scallop tongue adalah kelainan yang sering ditemukan yang ditandai oleh

indentasi pada tepi lateral lidah. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan abnormal

(misalnya, dari penyedot) dalam mulut pasien yang mempunyai kebiasaan

menggerenyot atau bruksisme. Biasanya lesi bersifat bilateral,tetapi dapat juga

unilateral atau terisolasi pada region, yaitu lidah berkontak erat dengan gigi-geligi.

Tekanan abnormal pada lidah menimbulkan cetakan dengan pola yang khas yang

tampak berupa bentuk oval yang terdepresi, yang kadang-kadang dikelilingi oleh

tepi menonjol, berkelok-kelok dan berwarna putih 1 .

2.2 Etiologi

Scalloped tongue dapat terbentuk dikarenakan oleh satu atau lebih penyebab

sebagai berikut:

1. Makroglossia

Adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan lidah yang membesar secara

abnormal.Makroglossia dapat disebabkan oleh hipertrofi otot-otot lidah seperti pada

kasus sindrom Bechwit-Wiedemann, kista, dan tumor jinak pada lidah. 1,3 Scalloped

tongue dapat terjadi karena lidah yg mengalami makroglossia berdesakan dengan

gigi geligi di lateral maupun anteriornya. Tekanan lidah terhadap gigi dalam waktu

lama akan membuat teraan gigi pada lidah sebagaimana gambaran scalloped tongue.

2. Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah1


Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah akan membuat lidah

penderitanya sangat sering berkontak rapat dan saling menekan dengan gigi-geligi.

Dalam jangka waktu lama, tekanan tersebut data menyebabkan terbentuknya

lekukan-lekukan scalloped tongue.

3. Kelainan sistemik seperti akromegali

Akromegali adalah suatu kelainan pertumbuhan yang dikarenakan berlebihnya

produksi growth hormone, sehingga menyebabkan pertumbuhan tulang dan badan

menjadi lebih besar dari normal.4 Pasien dengan akromegali biasanya mengalami

pembesaran lidah sehingga menyebabkan lidah terus menerus berkontak dengan gigi.

Kondisi ini menjadi sebab terbentuknya scalloped tongue.

2.3 Perawatan

Scalloped tongue bukanlah suatu kelainan yang dianggap berbahaya dan

membutuhkan perawatan khusus. Bila scalloped tongue terjadi karena faktor

kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah, maka menghilangkan kebiasaan

tersebut dapat menjadi pilihan perawatan.1Lina alba yang mencolok pada mukosa

bukal, suatu temuan yang sering menyertai scallop tongue, disebabkan oleh

tekanan intraoral negative yang berhubungan dengan mengisap lidah pada orang

yang mempunyai kebiasaan clenching atau bruksisme.


BAB III

LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun datang ke bagian Oral


Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah dengan keluhan bagian kiri
dan kanan lidahnya berlekuk lekuk sehingga tidak nyaman dilihat. Pasien
menyadari hal ini sejak 2 bulan yang lalu, kondisi ini terlihat sekali pada bagian
samping lidah.

Gambar 1. Gambaran klinis Lidah Pasien tampak samping

A. Anamnesis

 Keluhan Utama

Pasien mengeluh terdapat lekukan-lekukan di sisi kanan dan kiri lidahnya.

 Keluhan Tambahan

Pasien menyadarinya sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu dan merasa tidak

nyaman melihatnya. Pasien tidak merasa lidahnya tersebut sakit.


 Riwayat perawatan gigi

Pasien pernah melakukan perawatan gigi yaitu pembersihaan karang

gigi. Pasien menggunakan orthodonti sudah hampir 4 tahun lebih karena

giginya crowded tetapi tidak diastema.

 Riwayat penyakit sistemik

Pasien menyangkal pernah mengidap penyakit sistemik dan belum

pernah dirawat sebelumnya.

 Riwayat penyakit dalam keluarga

Tidak ada

B. Pemeriksaan Ekstra Oral

Wajah : Simetri

Bibir : normal

Sirkum oral : normal

Mata : normal

Hidung : normal

KGB : Kanan tidak teraba, tidak sakit

Kiri tidak teraba, tidak sakit

TMJ : normal

C. Pemeriksaan Intra Oral

Mukosa labial : normal

Frenulum : normal

Mukosa bukal : normal

Gingiva : udem, memerah

Palatum : terdapat tonjolan


Lidah : Terdapat lekukan-lekukan di sepanjang lateral lidah

kanan dan kiri, lekukan tersebut berbentuk seperti kulit

kerang, lebarnya kurang lebih mengikuti lebar kontur gigi,

konsistensinya kenyal sama seperti konsistensi jaringan

lidah sekelilingnya. Warnanya sama dengan warna lidah di

sekelilingnya, pasien tidak merasakan sakit saat dipalpasi.

Dasar Mulut : normal

Uvula : normal

Tonsil : normal

Kebersihan mulut :b

Kelainan gigi geligi : Tidak ada

Lengkung Rahang : Kecil

D. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

E. Diagnosa Oral Medicine

Diagnosa : Scalloped Tongue / Crenated Tongue


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kasus ini, penegakan diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan

subjektif dan objektif. Pada pemeriksaan subjektif, pasien menyadari bahwa terdapat

lekukan-lekukan seperti bentuk kerang pada sisi kanan dan kiri lidahnya. Pasien

menyadarinya sejak 2 bulan yang lalu . Pasien sebelumnya pernah kedokter gigi.

Pada pemeriksaan objektif, ditemukan lekukan-lekukan di sepanjang lateral

lidah kanan dan kiri, lekukan tersebut berbentuk seperti kulit kerang, lebarnya

mengikuti kontur gigi, konsistensinya kenyal sama seperti konsistensi jaringan lidah

sekelilingnya. warnanya sama dengan warna lidah di sekelilingnya, pasien tidak

merasakan sakit saat dipalpasi.

Dari pemeriksaan subjektif dan objektif, dapat ditegakkan diagnosa kasus

ini adalah Crenated/Scalloped tongue . Scalloped tongue pada pasien disebabkan

oleh makroglossia, lengkung gigi juga terlihat kecil sehingga mengakibatkan tekanan

pada lidah, ditambah lagi dengan kebiasaan pasien menggerakkan lidah kekiri dan

kekanan dengan cukup tekanan.

Scallope tongue pada pasien jika akibat faktor kebiasaan menjulurkan atau

menghisap lidah, maka menghilangkan kebiasaan tersebut dapat menjadi pilihan

perawatan. Keadaan ini tiaklah berbahaya, tidak memerlukan perawatan khusus,

hanya dipastikan saat kontrol, apakah terdapat perubahan bentuk, ukuran, warna, dan

konsistensi dari lekukan-lekukan di sisi lidah tersebut ataukah tetap seperti semula.
 Rencana Perawatan

1. KIE

• K : menjelaskankan kepada pasien mengenai scalloped tongue

merupakan suatu kondisi yang tidak berbaya dan asimtomatik, yang

ditandai dengan lekukan-lekukan di sepanjang lateral lidah kanan

dan kiri, lekukan tersebut berbentuk seperti kulit kerang,

• I : Scalloped tongue itu sendiri dapat disebabkan karena lidah yg

mengalami makroglossia berdesakan dengan gigi geligi di lateral.

Tekanan lidah terhadap gigi dalam waktu lama akan membuat teraan

gigi pada lidah sebagaimana gambaran scalloped tongue.

• E : Serta menjelaskan kepada pasien bahwa kondisi yang dialami

pasien merupakan kondisi normal yang terjadi pada lidah. Serta

menyuruh pasien untuk tetap menjaga kebersihan rongga mulutnya.


BAB V

KESIMPULAN

Scalloped tongue adalah keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-

lekukan pada tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral tetapi dapat

unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-geligi.

Penampakan umum scalloped tongue adalah berupa lekukan pada lateral atau

anterior lidah yang bersesuaian dengan lekukan-lekukan gigi. Pada kasus ini,

diagnosa scalloped tongue diakibatkan karena makroglossia. Rencana perawatan

pasien ini meliputi KIE memberi penjelasan kepada pasien bahwa lekukan tersebut

bukan suatu kelainan sehingga pasien tidak perlu melakukan perawatan khusus.
REFERENSI

1. Langlais, Robert P., dkk, 2013. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut

yang Lazim. Jakarta: Hipokrates. Pages 44-45

2. Tyldesley WR, Field A, Longman L, 2003. Tyldesley's Oral medicine 5th

edition. Oxford: Oxford University Press.

3. Prada, Carlos E., dkk, 2012. Genetic Causes of Macroglossia: Diagnostic

Approach. Pediatrics Journal 2012;129;e431.

4. US Department of Health and Human Services, 2008. Acromegaly: National

Endocrine and Metabolic Disease Information Service. NIH Publication no. 08-

3924

Anda mungkin juga menyukai