No ionising radiation Simple multiplanar visualisation Visualisasi posterior fossa baik terhindar dr artefak MS plaque mudah teridentifikasi Daerah anatomi patologi yang kecil mudah dikenali Dapat pemeriksaan vaskuler tanpa kontras media Dapat acquisisi 3D Chrakterisasi tissue lebih baik / dpt juga dengan MRS Meningkatnya kemampuan dalam kegiatan bedah Patologi Brain dengan MRI Cerebral tumor Stroke Akustik neuroma dan tumor saraf kranial Lesi pituitary Gangguan penglihatan MS Dementia/pikun Haemorhage Malformasi vaskuler Trauma Infeksi Epilepsi Trauma dan tumor wajah-maksila Follow up bedah Screening aneurisme kongenital Aids/ toxoplasmosis Gejala/gangguan syaraf yang tidak jelas Peralatan Yang Dipergunakan Quadrature coil/head coil Alat immobilisasi Alat penutup telinga Emergenzy buzzer Monitoring dan gating devices /jika perlu Quadrature Coil/Head Coil Persiapan Pasien Pasien ganti baju dan melengkapi check list yg disediakan Pasien supine pada meja pemeriksaan dan meletakkan kepala didalam coil Emergenzy buzzer diberikan kepada pasien dan dijelaskan kapan harus digunakan. Pasien dipasang alat penutup telinga Cek head alignment dan posisi kepala didalam coil Pasien dimasukkan ke dalam bore magnet dengan daerah kepala berada pd isosenter Pastikan pasien merasa nyaman dan aman Pintu ditutup rapat agar tidak ada interferensi RF Screening Pasien Tips Pada Pemeriksaan Brain MRI Pilih sequence yang paling penting dulu FOV disesuaikan daerah pemeriksaan agar tidak terjadi aliasing Upayakan menggunakan bidang scan MRI sama dengan CT Scan karena pemeriksaan MRI tidak terlepas dr pemeriksaan lainnya Gunakan GMN ketika melihat daerah posterior fossa, khususnya bila menggunakan media kontras. Dengan GMN akan menghilangkan artifak karena pergerakan CSF Cek semua pre sat pada localiser sebelum mulai scan Berbicara pada pasien diantara jeda scanning Diberikan label bila menggunakan media kontras Wrapping / Aliasing