DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

UPTD PUSKESMAS GUNTUR

Jl. Guntur NO. 234 Telp ( 0262 ) 232265
puskesmasguntur2014@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS
TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu dari negara di Asia yang memiliki kerentanan HIV
akibat dampak perubahan ekonomi dan perubahan kehidupan sosial. Saat ini
epidemi AIDS dunia sudah memasuki dekade ketiga, namun penyebaran infeksi
terus berlangsung yang menyebabkan negara kehilangan sumber daya dikarenakan
masalah tersebut.

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional dan demi

terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan maka perlu peningkatan upaya
penanggulangan HIV/AIDS yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional
melalui program yang terarah, terpadu, dan menyeluruh.

Program HIV/AIDS dikelola pemerintah dan masyarakat merupakan kebijakan

yang terpadu untuk mencegah penularan HIV dan memperbaiki kualitas hidup orang
dengan HIV. Berdasarkan Undanag-Undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setingginya-tingginya dilaksakan berdasarkan prinsip
non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Peraturan Presiden No.75 Tahun
2006 mengamantkan perlunya peningkatan upaya penanggulangan HIV dan AIDS
di seluruh Indonesia.

Infeksi Menular Seksual ( IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi Menular Seksual (IMS) akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan, baik melalui vagina, oral,
maupun anal.

II. LATAR BELAKANG

Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan gejala penyakit yang

di sebabkan oleh virus (HIV) yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut
merusak sistem kekebalan manusia, sehingga mudah terjangkit dan meninggal
karena penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang menjadi isu gobal, HIV/AIDS
menyerang seluruh lapisan masyarakat, baik tua, muda, bayi, kaya, miskin, laki-laki,
dan perempuan. IMS merupakan pintu masuk (point entry) penyakit HIV/AIDS
penemuan kasus IMS sedini mungkin sekaligus pengobatan yang tepat memutus
mata rantai timbulnya HIV/AIDS pada klien yang rentan akan penyakit tersebut.
Sampai saat ini HIV/AIDS belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhan nya, jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala
penyakit pada orang dewasa memakan waktu antara 4-10 tahun selama kurun
waktu tersebut, walaupun masih tampak sehat, baik secara sadar maupun tidak
yang bersangkutan dapat menularkan virus HIV kepada orang lain, virus itu di
tularkan kepada orang sehat terutama melalui hubungan seksual, disamping itu
juga bisa melalui darah/produk darah ( misalnya transfusi, suntikan, tindakan medis,
dan lain-lain ) dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin atau bayinya.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan Umun
Pengendalian dan penanggulangan HIV/AIDS secara terpadu dan
menyeluruh

b. Tujuan Khusus
1. Penyediaan penyebaran informasi HIV/AIDS
2. Penemuan kasus HIV/AIDS secara cepat
3. Mengurangi penularan HIV/AIDS
4. Pencegahan terjangkitnya HIV/AIDS
5. Pengobatan HIV/AIDS dengan ARV secara cepat
6. Pengembangan kemitraan
7. Peningkatan koordinasi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Memberikan penyuluhan tentang Mengadakan penyuluhan ke
HIV/AIDS posyandu-posyandu, kelas
kader, kelas ibu hamil,dan kelas
ibu balita di sesuaikan dengan
jadwal yang ada di desa
cakupan wilayah kerja
puskesmas.

2 Melakukan penjaringan dan Melakukan skrining dan

pemeriksaan test HIV-AIDS pemeriksaan test HIV/AIDS di
layanan sesuai jadwal pelayanan
yaitu setiap hari jumat dan sabtu,
 luar gedung seperti di posyandu,
kelas kader, kelas ibu hamil,
populasi kunci dan kelompok
masyarakat beresiko tinggi
sesuai dengan jadwal.

4 Pendistribusian kondom Pendistribusian kondom yg di

titipkan ke setiap ketua kader per
rw untuk di berikan kepada
populasi kunci, pasangan pus
dan wus, juga lansia yang
membutuhkan nya.

5 Quartly Meeting Mengikuti rapat Quartly meeting

setiap tiga bulan sekali di dinas
kesehatan.

6 Menjalin kerja sama dengan lintas Mengadakan kegiatan

program, lintas sektor, dan kader pertemuan kader seperti
dalam penjaringan dan rujukan ke refresing kader untuk menjalin
layaanan kerjasama dalam penjaringan
dan pendekatan kepada
masyarakat dan populasi kunci
tertentu agar mau di rujuk atau
memeriksakan diri ke layanan
kesehatan.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran

A. Cara Melaksanakan
1. Kegiatan penyuluhan di laksanakan di luar gedung dengan cara
pemberian materi,diskusi dan tanya jawab.
2. Pemeriksaan/test sukarela HIV/AIDS di lakukan dengan cara mengisi
daftar hadir, menandatangani inform consent dan mengisi formulir
skrining test terlebih dahulu kemudian dilakukan pemeriksaan yang
selanjutnya penerimaan hasil dan dilakukan konseling pra test.
3. Mendistribusikan kondom ke setiap ketua kader per rw untuk di berikan
kepada kelompok masyarakat beresiko tinggi, populasi kunci,pasangan
 risti,maupun pasangan pus dan wus yang membutuhkan,guna mencegah
penularan penyakit menular seperti IMS dan HIV/AIDS. Dikarnakan
kurangnya kesadaran dan pengetahuan pencegahan penularan penyakit
menular tersebut.
B. Sasaran
 Desa dan Kecamatan
 Posyandu
 Sekolah
 Pasien TB
 Ibu Hamil
 Pasangan ODHA
 Populasi kunci/kelompok masyarakat beresiko tinggi ( Penasun, LSL,
Waria, WPS, LBT )
VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan IMS dan HIV/AIDS dilaksanakan di 3 desa yaitu dua rw di desa
Ciwalen, dua rw desa Kota Wetan, dua rw desa Sukamentri, , kegiatan
dilaksanakan tjanuari 2016
Sedangkan pendistribusian pemakaian kondom dan VCT mobile
dilaksanakan di 3 desa tiap bulan.

VII. Evaluasi Kegiatan

Akan dilaksanakan segera setelah pelaksanaan setiap program HIV/AIDS.

VIII. Pencatatan dan Pelaporan

a. Pencatatan
 Lembar Skrining
 Register
 Siha Online

b. Pelaporan
Pelaporan akan di laporkan ke siha online pusat paling lambat pada tanggal
25 dan hard copy ke Dinkes paling lambat pada tanggal 28