TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN
Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) merupakan
satu diatara penyebab penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas
pada masalah kesehatan berupa kesakitan dan kematian, masalah sosial dan ekonomi
di banyak negara, termasuk Indonesia. Separuh dari kasus tersebut terjadi di Asia.
Bahkan, wilayah regional Asia Selatan – Tenggara ( termasuk Indonesia ) tercatat
sebagai wilayah terberat kedua yang menderita akibat beban penyakit tersebut.
Berdasarkan data WHO (tahun 2008) diperkirakan 499 juta kasus IMS yang dapat
disembuhkan diantaranya : GO, Klamidia, Sifillis dan Trikomoniasis.
Berkenaan dengan HIV AIDS sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan
tahun 2011, kasus HIV AIDS di Indonesia mengalami peningkatan, walaupun telah
dilakukan upaya pengendalian yang strategis dan progresif. Kasus tersebut tersebar di
345 (69,4%) dari 597 Kabupaten/kota di seluruh (33) provinsi di Indonesia.
Jumlah kumulatif kasus AIDS dari tahun 1987 samapai dengan Desember tahun
2012 adalah sebannyak 42.887 kasus. Diperlukan Pengendalian IMS dan HIV AIDS
yang komprehensif guna mencapai target “ 3 Zeros “ yaitu zero new infection
( menurunnya jumlah kasus baru HIV,serendah mungkin), zero AIDS related death
( menurunnya angka kematian AIDS, zero stigma and discrimination ( menurunnya
tungkat diskriminasi serendah mungkin), dan peningkatan kualitas hidup ODHA.
II. Latar Belakang
Infeksi Menular Seksual ( IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Infeksi Menular Seksual (IMS) akan lebih beresiko bila melakukan hubungan
seksual dengan bergonta-ganti pasangan, baik melalui vagina, oral, maupun anal.
Secara global, setiap hari terjadi sekitar satu juta kasus IMS/ISR yang dapat
diobati, namun masih banyak lagi kasus IMS yang tidak dapat diobati. IMS dapat
meningkatkan resiko terinfeksi HIV sebanyak tiga kali lipat atau lebih.
b. Tujuan Khusus
- Penemuan kasus HIV/AIDS secara cepat
- Mengurangi penularan HIV/AIDS
- Pencegahan terjangkitnya HIV/AIDS
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
b. Sasaran
Populasi kunci, ibu hamil yang mempunyai keluhan IMS
Kegiatan ini diselenggarakan di layanan atau Klinik IMS setiap hari rabu dan kamis
VIII. Pelaporan
a. Pencatatan
Lembar Skrining
Register
Siha Online
b. Pelaporan
Pelaporan akan di laporkan ke siha online pusat paling lambat pada tanggal 25 dan
hard copy ke Dinkes paling lambat pada tanggal 28