Anda di halaman 1dari 2

Superelevasi

Untuk mendapatkan nilai superelevasi, kecepatan yang digunakan adalah


kecepatan maksimum dari alat angkut saat melewati tikungan yaitu 40 km/jam
dengan nilai superelevasi maksimum yang telah ditetapkan sebesar 10%.
Sedangkan koefisien gesekan dapat menggunakan perhitungan berikut:
Apabila V < 80 km/jam, rumus yang digunakan adalah:
f = -0,00065 × V + 0,192
Apabila V antara 80 – 112 km/jam , rumus yang di gunakan adalah :
f = -0,00125 × V + 0,024
Karena kecepatan yang digunakan kurang dari 80 km/jam, maka
digunakan rumus yang pertama. Perhitungannya sebagai berikut:
f = -0,00065 × V + 0,192
= -0,00065 × 40 km/jam + 0,192
= 0,166
Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan konstruksi alat angkut
yang digunakan, khususnya jarak horizontal antara poros roda depan dan
belakang.
Rumus jari-jari tikungan (R) adalah sebagai berikut:
v2
Rmin =
127×( emax + f max )
4 02
=
127×( 0.1+ 0.166)
= 47.36 m = 47 m
Tabel Nilai Superelevasi yang Diizinkan(ft/ft)
Kecepatan Kendaraan (mph)
Radius Tikungan
10 15 20 25 30 >35
0.0
50 0.04
4
0.0
100 0.04 0.04
4
0.0
150 0.04 0.04 0.05
4
0.0
250 0.04 0.04 0.04 0.06
4
0.0
300 0.04 0.04 0.04 0.05 0.06
4
0.0
600 0.04 0.04 0.04 0.04 0.05
4
0.0
1000 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
4
Berdasarkan tabel di atas, dengan menggunakan kecepatan 40 km/jam
(24.855 mph) dan jari-jari tikungan sebesar 47 m (154.199 feet) maka angka
superelevasi yang disarankan sebesar 0.05 dan beda tinggi yang harus dibuat
yaitu:
tan α = e
tan α = 0,05
= 2.86o°

Beda tinggi = r × sin α


= 47 m × sin 2.86o
= 13.06 m
Berdasarkan perhitungan diatas, beda tinggi antara sisi dalam dan sisi luar
tikungan yang harus dibuat adalah 13.06 meter untuk jari-jari minimal pada jalan
tikungan sebesar 47 meter.

Anda mungkin juga menyukai