Analisis Isu Dan Gagasan Kreatif Terkait Dengan Kedudukan Dan Peran Asn Dalam Upaya Mewujudkan Smart Governance
Analisis Isu Dan Gagasan Kreatif Terkait Dengan Kedudukan Dan Peran Asn Dalam Upaya Mewujudkan Smart Governance
Angkatan/Kelompok : V/2
Nama : Sriayu Handayani, AMK
NDH :7
Jabatan : Perawat Terampil
Instansi : RSUD Kab. Aceh Tamiang
A. Identifikasi ISU
Manajemn ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN ynag profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari iintervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme. Pada manajemen ASN berisi konsep dan kebijakan manajemeen ASN, dan
bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan di instansi pemerintah, dan termasuk di
dalamnya adalah hal-hal apa yang harus diperhatikan agar manajemen ASN dapat mencapai
tujuannya yaitu untuk menciptakan profesionalisme ASN.
Berdasarkan pengamatan, ada 3 (tiga) isu terkait manajemen ASN di instansi RSUD Kab. Aceh Tamiang,
antara lain:
1. Kurangnya tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
2. Kurangnya kedisiplinan pada saat jam datang dan pulang kerja
3. Kurangnya kebiasaan cuci tangan oleh petugas medis dalam memberikan pelayanan
B. Deskripsi ISU
1. Kurangnya Tenaga Kesehatan yang Bertugas di RSUD Kab. Aceh Tamiang Dalam memperbaiki
pelayanan kesehatan yang berfokus pada kepuasan pasien selama penanganan, dibutuhkan tenaga
kesehatan yang berkemampuan tinggi yang dapat saling bekoordinasi, dukungan pegawai rumah
sakit, serta dukungan infrastruktur. Manusia menjadi salah satu sumber daya yang penting di RS
yang mampu mengaplikasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengendalian terhadap berbagai tugas manajemen sumber daya manusia (SDM).
2. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam perundang-undangan atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.Pegawai ASN yaitu
ASN yang memiliki integritas,professional,hospitality,networking,enterprenership,berwawasan
global,penguasaan IT,dan Bahasa Asing.Pegawai ASN adalah pegawai yang penuh kesetiaan
kepada kesetiaan pada Pancasila,UUD tahun 1945.Sebagaimana bunyi pasal 16 PP Nomor 94
Tahun 2021 pejabat yang berwenang menghukum PNS yang melanggar meliputi Presiden,pejabat
Pembina kepegawaian,kepala perwakilan RI,pejabat tinggi madya,pejabat pemimpin tinggi
pratama,pejabat administrator,dan pejabat pegawas atau pejabat lain yang setara.
3. Hand hygiene adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan air
mengalir dengan sabun antiseptik (hand wash) jika tangan terlihat kotor (lamanya 40-60 detik)
dan menggunakan handdrub berbasis alkohol dengan klorheksidin jika tangan terlihat kotor
(lamnayan 20-30 detik). Tujuannya yaitu: menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan
mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Kebiasaan mencuci tangan pada kalangan medis
sangat penting untuk mencegah health careassociated infection (HAI). WHO mendefinisikan
HAIs sebagai infeksi yang diperoleh pasien yang dirawat atas indikasi penyakit noninfeksi yang
terjadi 48 jam setelah pasien masuk ke rumah sakit, 3 hari setelah pasien pulang dari rumah sakit,
atau 30 hari pasca menjalani operasi. Faktor utama terjadinya HAI adalah kontak langsung
petugas kesehatan yang terpapar kuman dengan pasien. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa
angka kepatuhan cuci tangan di kalangan tenaga medis sangat rendah, yakni hanya mencapai
39%. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai data mengenai angka kepatuhan cuci tangan yang
rendah pada tenaga medis, khususnya dokter dan perawat yang kontak langsung dengan pasien di
lima momen penting saat mencuci tangan.
No ISU AKTUAL DATA & FAKTA DAMPAK JIKA ISU PIHAK YANG
TIDAK DI SELESAIKAN TERDAMPAK
1 Kurangnya tenaga Jumlah tenaga − Tidak maksimalnya PNS dan
kesehatan yang perawat yang dinas mutu pelayanan yang Masyarakat
bertugas di RSUD tiap shift hanya 3 diberikan, terjadi
Kabupaten Aceh orang dengan jumlah antrian panjang
Tamiang bed pasien 30 diseiap bagian
− Banyak keluhan yang
muncul akibat
pelayanan yang tidak
sesuai harapan
masyarakat.
− Menurunnya
akreditasi RS
2 Kurangnya Temuan pada data − Kinerja menurun PNS dan
kedisiplinan pada finger print pegawai − Sasaran kerja tidak Masyarakat
saat jam datang banyak yang kosong tercapai
dan pulang kerja
Penetapan isu terpilih menggunakan metode analisis yaitu metode USG (Urgency, Seriousness,
dan growth). Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas. Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Keterangan :
U (Urgency) : Seberapa mendesak isu perlu dibahas dikaitkan dengan waktu
S (Seriousness) : Seberapa besar isu perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkannya
G (Growth) : Seberapa besar isu akan berkembang jika dibiarkan Skala USG : 1-5 (skala Likert)
5 = Sangat Besar
4 = Besar
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat Kecil
Jadi dari analisis USG diatas dapat dilihat bahwa isu yang menjadi prioritas adalah “Kurangnya
kedisiplinan pada saat jam datang dan pulang kerja”.
D. Analisis Faktor Penyebab Menggunakan Metode Fishbone
SARANA LINGKUNGAN