Data Primer Dan Data Sekunder
Data Primer Dan Data Sekunder
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan
pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.
Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat
menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran,
2011)
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi
perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan
seterusnya (Uma Sekaran, 2011).
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiono : 2008 : 402). Data sekunder ini merupakan data yang
sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank
BAB I
PENDAHULUAN
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan
mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti
mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus
sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan
strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian ini,
kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang
pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data primer.
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli
atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah
tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan,
biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah; maka data primer harus secara langsung kita
ambil dari sumber aslinya, melalui nara sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden
dalam penelitian kita.
1.2 Tujuan
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut kita tidak boleh
lakukan secara sembarangan. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan
penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:
a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan sebelumnya.
b. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada kualitas dan
kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam memilih dan
menggunakannya.
c. Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu kadang-
kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-satunya sumber
informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses
pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh
karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti
melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error.
Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa
yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan
kesimpulan yang salah.
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan
penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada
responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan
cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.Data primer
mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber pertama, yang
secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-data yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang
diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis
sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat
Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak belakang
secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara
mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan
data secara cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang
kelemahannya ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang
diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak
memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan
terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang
akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang
kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta
biaya.
a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk
memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian
dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif
lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam
perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan
menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia,
kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini
akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti,
khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang
mirip dengan persoalan yang akan diteliti
c. Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain.
Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung
dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita
dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan
dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan
jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual
atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus menentukan strategi
pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi internal dan / atau
lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita perlu menentukan tipe strategi
pencarian; kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang
cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan
penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data
sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses
penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan
kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik dan
jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah yang
akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab masalah
yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan,
maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika data tidak dapat
digunakan untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan
strategi yang sama.
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita
memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara a) manual, b)
online dan c) kombinasi manual dan online.
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base
lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian
secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena
banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya
data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari
sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang sudah
tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari
database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting
perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh
diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu
dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di
perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh
diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor /
perusaahaan atau disimpan dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh
dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai
perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini
tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan
universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk
standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku
indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual
berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan
jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis.
Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari
data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a)
hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer, b)
ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas
informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari
sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat, d)hemat biaya: dengan
menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak
menghemat biaya.
Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data dapat
kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah
kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian berhubungan dengan
kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.
Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat
mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya?
Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut?
Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya jauh
lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan
(2) metode observasi.
Wawancara (Interview)
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
Kelemahannya :
Kelemahannya :
Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.
Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk menjawab
pertanyaan.
Tidak semua responden mempunyai telepon
Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da secara
otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer. Computer-Asisted
Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban responden yang terstruktur
berdasarkan program tertentu.
Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab
pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung
disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di tempat-tempat
ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan
datanya. Jika dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan
cara pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan teknik dalam
mencari dan mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian data, sumber-sumber data
primer, validasi data, kendala dan solusi serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik
merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka, biayanya relatif
mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya terpencar.
Kusioner yang diajukan kepada responden dan jawabannya dikirim lewat pos.
Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar letak
geografisnya.
Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan melalu
telepon.
Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali kuesioner.
Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah dibandingkan
teknik pengumpulan data primer lainnya.
Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti.
Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang dikumpulkan umumnya
tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang
lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain:
perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-kejadian yang rutin
dan temporal.
Teknik observasi dalam penelitian bisnis dapat dilakukan dengan observasi langsung oleh
peneliti atau dengan bantuan peralatan mekanik. Tipe observasi yang diiakukan langsung oleh
peneliti dinamakan observasi langsung (direct observation), terutama untuk subyek atau obyek
penelitian yang sulit diprediksi. Teknik observasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan
mekanik, antara lain: kamera foto,video, mesin penghitung disebut observasi mekanik
(mechanical observation). Observasi mekanik umumnya diterapkan pada penelitian terhadap
perilaku atau kejadian yang bersifat rutin, berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya.
Teknik observasi langsung dan observasi mekanik dapat dilakukan tanpa sepengetahuan subyek
yang diteliti (hidden observation) atau dengan sepengetahuan responden (visible observation).
Observasi yang dilakukan tanpa sepengetahuan responden dimaksudkan agar perilaku atau
kejadian yang diamati dapat berlangsung wajar atau aiami dan untuk menghindari kemungkinan
perilaku reaktif dari subyek yang diteliti. Penggunaan teknik hidden observation (disebut juga
unobstrusive observation) diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya
respondent error. Meskipun sebagian besar teknik observasi diterapkan pada setting lingkungan
yang dialami, peneliti dapat juga melakukan observasi pada setting artifisial (contrived
observation). Observasi pada setting lingkungan buatan umumnya diterapkan pada penelitian
yang bertujuan menguji hipotesis.
Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data
mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha
untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga
mempunyai peran yang pasif. Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik observasi
langsung ini hasilnya lebih akurat dan memerlukan biaya yang relatif lebih ekonomis
dibandingkan dengan teknik wawancara atau pertanyaan yang digunakan dalam metode survei.
Data yang diperoleh melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.
Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan responder, tidak
bebeas dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini kadang
dipengaruhi oleh subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku atau kejadian
selama proses observasi. Metode observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih menekankan
pada respon subyek secara nonverbal dibandingkan dengan metode survei yang lebih
menekankan pada respon subyek secara verbal. Respon nonverbal atau perilaku ekspresi yang
umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara lain: mengangguk, tersenyum, mengernyitkan alis
mats, dan ekspresi wajah yang lain atau bahasa tubuh (isyarat). Observasi terhadap perilaku
ekspresi atau komunikasi nonverbal yang lain Bering menghasilkan interpretasi yang keliru.
Misal, pengamat kemungkinan menginterpretasikan bahwa tersenyum atau tertawa merupakan
ekspresi dari kegembiraan seseorang.
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian
dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada penelitian
terhadap lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2) nonpartisipant observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan
sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang
relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan
kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat
diketahui atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara
formal dan nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau menjadi
bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti dapat berada
di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang manajer
menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi
jika manajer yang diamati jumlahnya relatif banyak.
Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan
analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa : iklan, kontrak kerja,
laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristikl atau informasi
spesipik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan
sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi mekanik
dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian
tubuh manusia.
Ada empat macam peralatan mekanik yang digunakan, yaitu (1) pengukur pergerakan mata (eye-
tracking monitors), (2) pengukur pergerakan biji atau manik mata (pupilometers), (3) pengukur
reaksi kulit (psychogalvanometer), dan (4) pengukur perubahan suara (voice pitch analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan
penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada
responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan
cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.
Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber
pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-
data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer
yang diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor
geografis sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan.
Karena sifat Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak
belakang secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara
mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan
data secara cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang
kelemahannya ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang
diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak
memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas dan pena dalam proses pengambilan data sejak
tahun 1990-an bersamaan dengan berkembangnya teknologi World Wide Web yang mengubah
tampilan fisik Internet di layar monitor komputer. CADAC merupakan instilah umum yang
digunakan secara internasional dan mencakup beberapa model pengambilan data dengan alat
bantu komputer sbb:
CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing): Sesuai dengan namanya CAPI digunakan
untuk melakukan interview dengan cara pewawancara mengunjungi responden dengan
menggunakan komputer notebook untuk melakukan wawancara tatap muka dengan responden.
Setelah selesai wawancara, maka data yang meliputi hasil wawancara dan data profil reponden
dikirim ke komputer sentral melalui email.
Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana pewawancara memberikan komputer pada responden
sambil memandu jalannya wawancara. Model seperti ini disebut dengan CASI-IP, dimana IP
merupakan singkatan dari interviewer present.
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey): DBM merupakan bentuk program
survei dalam disket yang berisi program wawancara yang dikirimkan ke responden. Kemudian
responden menjalankan programnya ke komputernya sendiri kemudian mengembalikannya
kepada peneliti setelah semua pertanyaan dijawab. Pada EMS survei dikirim dengan
menggunakan email melalui jaringan komputer, system email tertentu, dan bulletin boards. Pada
umumnya responden diminta berpartisipasi dalam survei ini, jika yang bersangkutan bersedia
mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia melalui email.
CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries): Dalam model
ini, teleinterview merupakan wawancara dilakukan sendiri tanpa kehadiran pewawancara.
Sedang CAPAR responden diminta mengisi kuesioner elektronik. Peneliti mengirimkan
komputer kepada para responden kemudian komputer komputer tersebut dihubungkan ke
jaringan dengan menggunakan modem. Pada tele-interview populasi tidak terbatas pada
pengguna Internet; sedang pada CAPAR responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet
sehingga sedikit membatasi pemilihan responden.
TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition):
TDE, VR dan ASR merupakan bentuk aplikasi spesifik dari CASI. Pada TDE seorang responden
dipanggil oleh satu komputer, pertanyaan-pertanyaan dibacakan oleh suara komputer, kemudian
responden diminta menjawab dengan cara menekan tombol keyboard yang sesuai. Pada model
VC responden hanya diwajibkan menjawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ secara lisan. Pada ASR
jawaban lebih kompleks responden tidak hanya menjawab dengan menggunakan kata ‘ya’ atau
‘tidak’.
Email merupakan fasilitas yang paling banyak dipakai di Internet. Apa-apa yang dapat dikirim
melalui email selain teks diantaranya ialah file-file biner, seperti gambar, video, suara dan file-
file yang dapat dijalankan berupa aplikasi tertentu. Email dikirim melalui Internet sebagaimana
data dikirimkan, yaitu isi email dipecah-pecah dalam bentuk paket-paket yang lebih kecil oleh
protokol TCP, kemudian protokol IP mengirimkan semua paket ke lokasi tujuan. Ketika sampai
ke tujuan TCP menggabung lagi semua paket menjadi satu bagian seperti semula sehingga ketika
dibuka di komputer kita email sudah dapat dibaca secara utuh. Perjalanan email di Internet cukup
berliku-liku mulai dari komputer pengirim untuk sampai ke komputer tujuan. Email tersebut
harus melalui sederetan jaringan yang kadang masing-masing jaringan mempunyai format email
yang berbeda-beda. Agar email tidak menjadi rusak maka gateway bertugas untuk
menterjemahkan format –format email yang berbeda-beda dari satu jaringan ke jaringan lainnya
sehingga email dapat melewati berbagai jaringan dengan aman sampai ke komputer yang dituju.
Mencermati cara kerja email yang demikian itu, maka penelitian yang menggunakan email
sebaiknya mengikuti cara kerja tersebut. Sebaiknya jangan mengirimkan data yang besar. Data
yang besar lebih baik dipecah-pecah ke dalam sub-data yang lebih kecil. Data yang berlebihan
kemungkinan tidak akan dapat sampai ke tempat tujuan atau bahkan rusak.
World Wide Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang berkembang dengan
pesat dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para penggunjung dunia Internet dapat
melihat halaman-halaman yang berisi teks, grafik, suara dan video yang berisi gambar bergerak.
Untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya kita dapat menggunakan sarana
penghubung yang disebut hypertext links. Bahasa yang memungkinkan kita dapat menggunakan
sarana penghubung tersebut dan melihat-lihat halaman-halaman di Web ialah Hypertext Markup
Language atau yang popular disebut HTML.
Agar peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang bersangkutan harus
mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan alamat atau lokasi dimana
halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada. Nama lokasi Web tersebut disebut sebagai
URL atau Uniform Resource Locator. Sarana yang memungkinkan terjadi komunikasi antara
Web browser yang mengirimkan URL tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer
Protocol atau HTTP. Oleh karena itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai dengan
kata ‘http’. Ketika server menemukan halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang
dicari maka server yang bersangkutan kemudian mengirimkan kembali halaman utama suatu
situs, dokumen atau objek yang diminta tersebut ke browser klien dan memunculkan ke layar
monitor komputer peminta.
Jika kita menggunakan web site sebagai media penempatan kuesioner maka strateginya ialah:
1. Umumkan alamat web site dimana kita menempatkan kuesioner yang akan digunakan untuk
memperoleh data primer melalui web site atau portal yang sudah popular, misalnya
http://www.detik.com, http://www.kompas.com dan sejenisnya
2. Pengumuman dapat berupa banner atau teks yang berisi link ke alamat web site dimana studi
sedang dilaksanakan, sehingga pengunjung situs tersebut dapat secara langsung membuka
kuesioner dengan cara memilih link yang ada pada banner atau teks tersebut.
3. Pengumuman dapat juga dilakukan dengan cara memberikan undangan kepada responden
yang memenuhi criteria sebagaimana sudah ditetapkan melalui email. Dalam email tersebut
berisi undangan singkat yang menjelaskan tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner dan alamat
web site dimana penelitian sedang dilaksanakan dan jika diperlukan password untuk mengakses
kuesioner yang akan diisi oleh para responden.
Jika kita menggunakan email sebagai sarana penelitian yang sedang dilaksanakan, maka
strateginya ialah:
2. Lampirkan kuesioner pada email yang dapat berupa file dokumen atau pdf pada attachment
atau jika dalam format HTML dapat langsung sebagai isi email itu sendiri.
3. Dalam email tersebut sebaiknya ditulis tujuan penelitian, cara mengisi kuesioner dan cara
mengirimkan kembali kuesioner yang ada dalam email tersebut.
Dalam dunia Internet atau yang dikenal dengan istilah dunia maya (virtual world) terdapat aturan
yang disebut Netiquette yang berupa kebiasaan-kebiasaan, konvensi, praktik-praktik yang sama
dan harapan-harapan tertentu; oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam pencarian data
primer ini sebaiknya kita ikuti aturan-aturan yang berlaku di dunia maya. Pemahaman akan
aturan-aturan yang berlaku tersebut akan menolong mempercepat dalam pencarian data yang kita
butuhkan. Beberapa konvensi dalam dunia maya diantaranya ialah:
Jangan mengirim email sampah (bulk mail) karena itu akan mengganggu privasi orang
lain dan membuat si penerima mengeluarkan biaya untuk membuka email-email tersebut.
Jangan membanjiri alamat email orang lain dengan menggunakan teknik email spam
karena akan merusak server milik orang lain
Jangan menulis email dengan menggunakan huruf besar semua karena itu tidak sopan
Mintalah infromasi yang hanya sesuai dengan kelompok yang dituju, jika yang dituju
merupakan kelompok kepentingan (usenet interest groups)
Kirimlah informasi sesingkat mungkin antara satu atau dua halaman saja.
Informasikan mengenai penelitian yang sedang dilaksanakan kepada para pemberi
informasi yang kita butuhkan.
Dimana kita dapat mengirimkan email kepada calon responden yang akan kita mintai informasi?
Berikut ini adalah tempat-tempat para pengunjung Internet (netter) melakukan komunikasi atau
berkumpul secara maya.
1. Usenet News Groups: News Groups merupakan tempat dimana pesan-pesan atau berita
ditempatkan dan para netter mengunjungi alamat tersebut untuk membaca pesan atau berita yang
sudah dipasang dengan topik-topik tertentu.
2. Mailing Lists: mailing lists berfungsi mirip dengan news groups perbedaannya ialah jika pada
news groups pesan atau berita dibaca di alamat web tertentu, maka dalam mailing lists pesan atau
berita dengan topik tertentu dikirimkan melalui email.
3. Web Forums: merupakan tempat dimana para netter berkomunikasi berkaitan satu dengan lain
dan difasilitasi oleh situs-situs tertentu, misalnya yahoo
5. Pengunjung tetap situs-situs tertentu: ada orang-orang tertentu yang selalu secara tetap
mengunjungi situs-situs tertentu, misalnya situs berita http://www.detik.com;
http://www.kompas.com. Para pengunjung tetap ini biasanya akan menjadi member pada situs-
situs tersebut.
Dalam mencari alamat email tersebut tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, oleh karena
itu kita perlu menggunakan metode tertentu. Metode ini sama dengan metode pencarian data
sekunder di Internet sebagaimana tertulis di bagian ke lima buku ini. Metode dapat berupa
metode tradisional seperti penggunaan FTP, Gopher, Telnet, Wais atau menggunakan piranti
canggih seperti Search Tools dalam World Wide Web, misalnya pada http://www.google.com
yang merupakan search tool yang paling banyak informasinya sampai dengan artikel ini ditulis
terdapat 4,285,199,774 halaman situs di seluruh dunia.
Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses
pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh
karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti
melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error.
Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa
yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan
kesimpulan yang salah.
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain.
Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung
dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita
dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
Adapun perbedaan yang dapat saya simpulkan dari data primer dengan data sekunder adalah :
Data sekunder: Data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk perusahaan
Contoh: data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa
database dengan bayaran
secara ringkas, jenis dan sumber data disajikan pada bagan berikut
BAB I
PENDAHULUAN
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan
mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti
mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus
sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan
strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian ini,
kita akan membahas jenis data apa saja yang dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang
pertama ialah data sekunder dan yang kedua ialah data primer.
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli
atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah
tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan,
biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah; maka data primer harus secara langsung kita
ambil dari sumber aslinya, melalui nara sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden
dalam penelitian kita.
1.2 Tujuan
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut kita tidak boleh
lakukan secara sembarangan. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan
penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:
a. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan sebelumnya.
b. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada kualitas dan
kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam memilih dan
menggunakannya.
c. Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu kadang-
kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-satunya sumber
informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses
pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh
karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti
melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error.
Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa
yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan
kesimpulan yang salah.
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan
penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada
responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan
cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.Data primer
mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber pertama, yang
secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-data yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang
diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis
sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat
Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak belakang
secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara
mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan
data secara cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang
kelemahannya ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang
diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak
memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
2. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang diketahui. Dipandang dari cara menjawab kuesioner dapat dibedakan atas :
3. Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan langsung yang dapat
dilakukan dengan menggunakan seluruh alat indera.
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan
terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang
akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang
kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta
biaya.
a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk
memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian
dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif
lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam
perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan
menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia,
kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini
akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti,
khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang
mirip dengan persoalan yang akan diteliti
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain.
Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung
dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita
dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan
dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan
jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual
atau dilakukan secara online. Jika dilakukan secara manual, maka kita harus menentukan strategi
pencarian dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi internal dan / atau
lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita perlu menentukan tipe strategi
pencarian; kemudian kita memilih layanan-layanan penyedia informasi ataupun database yang
cocok dengan masalah yang akan kita teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan
penyaringan dan pengumpulan data. Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data
sekunder yang sesuai saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses
penyaringan selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan
kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik dan
jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah yang
akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab masalah
yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan,
maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika data tidak dapat
digunakan untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder harus dilakukan lagi dengan
strategi yang sama.
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita
memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara a) manual, b)
online dan c) kombinasi manual dan online.
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base
lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian
secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena
banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya
data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka,
referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari
sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang sudah
tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari
database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting
perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh
diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu
dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di
perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh
diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor /
perusaahaan atau disimpan dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh
dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai
perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini
tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan
universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk
standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku
indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual
berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan
jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis.
Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari
data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a)
hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer, b)
ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas
informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari
sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat, d)hemat biaya: dengan
menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh informasi yang sesuai berarti kita banyak
menghemat biaya.
Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data dapat
kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah
kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian berhubungan dengan
kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.
Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat
mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya?
Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut?
Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya jauh
lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan
(2) metode observasi.
Wawancara (Interview)
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang
panjang.
Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan
menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
Kelemahannya :
Kelemahannya :
Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.
Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk menjawab
pertanyaan.
Tidak semua responden mempunyai telepon
Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da secara
otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer. Computer-Asisted
Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban responden yang terstruktur
berdasarkan program tertentu.
Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab
pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung
disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di tempat-tempat
ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan
datanya. Jika dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan
cara pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan teknik dalam
mencari dan mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian data, sumber-sumber data
primer, validasi data, kendala dan solusi serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Kuesioner secara Personal (Personally Administered Quistionnaires)
Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik
merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka, biayanya relatif
mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya terpencar.
Kusioner yang diajukan kepada responden dan jawabannya dikirim lewat pos.
Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar letak
geografisnya.
Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan melalu
telepon.
Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali kuesioner.
Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah dibandingkan
teknik pengumpulan data primer lainnya.
Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti.
Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang dikumpulkan umumnya
tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang
lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain:
perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-kejadian yang rutin
dan temporal.
Teknik observasi dalam penelitian bisnis dapat dilakukan dengan observasi langsung oleh
peneliti atau dengan bantuan peralatan mekanik. Tipe observasi yang diiakukan langsung oleh
peneliti dinamakan observasi langsung (direct observation), terutama untuk subyek atau obyek
penelitian yang sulit diprediksi. Teknik observasi yang dilakukan dengan bantuan peralatan
mekanik, antara lain: kamera foto,video, mesin penghitung disebut observasi mekanik
(mechanical observation). Observasi mekanik umumnya diterapkan pada penelitian terhadap
perilaku atau kejadian yang bersifat rutin, berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya.
Teknik observasi langsung dan observasi mekanik dapat dilakukan tanpa sepengetahuan subyek
yang diteliti (hidden observation) atau dengan sepengetahuan responden (visible observation).
Observasi yang dilakukan tanpa sepengetahuan responden dimaksudkan agar perilaku atau
kejadian yang diamati dapat berlangsung wajar atau aiami dan untuk menghindari kemungkinan
perilaku reaktif dari subyek yang diteliti. Penggunaan teknik hidden observation (disebut juga
unobstrusive observation) diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya
respondent error. Meskipun sebagian besar teknik observasi diterapkan pada setting lingkungan
yang dialami, peneliti dapat juga melakukan observasi pada setting artifisial (contrived
observation). Observasi pada setting lingkungan buatan umumnya diterapkan pada penelitian
yang bertujuan menguji hipotesis.
Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data
mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha
untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga
mempunyai peran yang pasif. Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik observasi
langsung ini hasilnya lebih akurat dan memerlukan biaya yang relatif lebih ekonomis
dibandingkan dengan teknik wawancara atau pertanyaan yang digunakan dalam metode survei.
Data yang diperoleh melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.
Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan responder, tidak
bebeas dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini kadang
dipengaruhi oleh subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku atau kejadian
selama proses observasi. Metode observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih menekankan
pada respon subyek secara nonverbal dibandingkan dengan metode survei yang lebih
menekankan pada respon subyek secara verbal. Respon nonverbal atau perilaku ekspresi yang
umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara lain: mengangguk, tersenyum, mengernyitkan alis
mats, dan ekspresi wajah yang lain atau bahasa tubuh (isyarat). Observasi terhadap perilaku
ekspresi atau komunikasi nonverbal yang lain Bering menghasilkan interpretasi yang keliru.
Misal, pengamat kemungkinan menginterpretasikan bahwa tersenyum atau tertawa merupakan
ekspresi dari kegembiraan seseorang.
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian
dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada penelitian
terhadap lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2) nonpartisipant observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan
sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang
relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan
kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat
diketahui atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara
formal dan nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau menjadi
bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti dapat berada
di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang manajer
menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi
jika manajer yang diamati jumlahnya relatif banyak.
Content Analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan
analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa : iklan, kontrak kerja,
laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristikl atau informasi
spesipik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan
sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi mekanik
dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian
tubuh manusia.
Ada empat macam peralatan mekanik yang digunakan, yaitu (1) pengukur pergerakan mata (eye-
tracking monitors), (2) pengukur pergerakan biji atau manik mata (pupilometers), (3) pengukur
reaksi kulit (psychogalvanometer), dan (4) pengukur perubahan suara (voice pitch analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan
penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada
responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau web site dan
cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna Internet.
Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber
pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-
data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer
yang diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor
geografis sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian lapangan.
Karena sifat Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak
belakang secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara
mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan
data secara cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang
kelemahannya ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang
diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang
sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak
memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.
CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas dan pena dalam proses pengambilan data sejak
tahun 1990-an bersamaan dengan berkembangnya teknologi World Wide Web yang mengubah
tampilan fisik Internet di layar monitor komputer. CADAC merupakan instilah umum yang
digunakan secara internasional dan mencakup beberapa model pengambilan data dengan alat
bantu komputer sbb:
CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing): Sesuai dengan namanya CAPI digunakan
untuk melakukan interview dengan cara pewawancara mengunjungi responden dengan
menggunakan komputer notebook untuk melakukan wawancara tatap muka dengan responden.
Setelah selesai wawancara, maka data yang meliputi hasil wawancara dan data profil reponden
dikirim ke komputer sentral melalui email.
Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana pewawancara memberikan komputer pada responden
sambil memandu jalannya wawancara. Model seperti ini disebut dengan CASI-IP, dimana IP
merupakan singkatan dari interviewer present.
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey): DBM merupakan bentuk program
survei dalam disket yang berisi program wawancara yang dikirimkan ke responden. Kemudian
responden menjalankan programnya ke komputernya sendiri kemudian mengembalikannya
kepada peneliti setelah semua pertanyaan dijawab. Pada EMS survei dikirim dengan
menggunakan email melalui jaringan komputer, system email tertentu, dan bulletin boards. Pada
umumnya responden diminta berpartisipasi dalam survei ini, jika yang bersangkutan bersedia
mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia melalui email.
CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries): Dalam model
ini, teleinterview merupakan wawancara dilakukan sendiri tanpa kehadiran pewawancara.
Sedang CAPAR responden diminta mengisi kuesioner elektronik. Peneliti mengirimkan
komputer kepada para responden kemudian komputer komputer tersebut dihubungkan ke
jaringan dengan menggunakan modem. Pada tele-interview populasi tidak terbatas pada
pengguna Internet; sedang pada CAPAR responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet
sehingga sedikit membatasi pemilihan responden.
TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition):
TDE, VR dan ASR merupakan bentuk aplikasi spesifik dari CASI. Pada TDE seorang responden
dipanggil oleh satu komputer, pertanyaan-pertanyaan dibacakan oleh suara komputer, kemudian
responden diminta menjawab dengan cara menekan tombol keyboard yang sesuai. Pada model
VC responden hanya diwajibkan menjawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ secara lisan. Pada ASR
jawaban lebih kompleks responden tidak hanya menjawab dengan menggunakan kata ‘ya’ atau
‘tidak’.
Email merupakan fasilitas yang paling banyak dipakai di Internet. Apa-apa yang dapat dikirim
melalui email selain teks diantaranya ialah file-file biner, seperti gambar, video, suara dan file-
file yang dapat dijalankan berupa aplikasi tertentu. Email dikirim melalui Internet sebagaimana
data dikirimkan, yaitu isi email dipecah-pecah dalam bentuk paket-paket yang lebih kecil oleh
protokol TCP, kemudian protokol IP mengirimkan semua paket ke lokasi tujuan. Ketika sampai
ke tujuan TCP menggabung lagi semua paket menjadi satu bagian seperti semula sehingga ketika
dibuka di komputer kita email sudah dapat dibaca secara utuh. Perjalanan email di Internet cukup
berliku-liku mulai dari komputer pengirim untuk sampai ke komputer tujuan. Email tersebut
harus melalui sederetan jaringan yang kadang masing-masing jaringan mempunyai format email
yang berbeda-beda. Agar email tidak menjadi rusak maka gateway bertugas untuk
menterjemahkan format –format email yang berbeda-beda dari satu jaringan ke jaringan lainnya
sehingga email dapat melewati berbagai jaringan dengan aman sampai ke komputer yang dituju.
Mencermati cara kerja email yang demikian itu, maka penelitian yang menggunakan email
sebaiknya mengikuti cara kerja tersebut. Sebaiknya jangan mengirimkan data yang besar. Data
yang besar lebih baik dipecah-pecah ke dalam sub-data yang lebih kecil. Data yang berlebihan
kemungkinan tidak akan dapat sampai ke tempat tujuan atau bahkan rusak.
World Wide Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang berkembang dengan
pesat dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para penggunjung dunia Internet dapat
melihat halaman-halaman yang berisi teks, grafik, suara dan video yang berisi gambar bergerak.
Untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya kita dapat menggunakan sarana
penghubung yang disebut hypertext links. Bahasa yang memungkinkan kita dapat menggunakan
sarana penghubung tersebut dan melihat-lihat halaman-halaman di Web ialah Hypertext Markup
Language atau yang popular disebut HTML.
Agar peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang bersangkutan harus
mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan alamat atau lokasi dimana
halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada. Nama lokasi Web tersebut disebut sebagai
URL atau Uniform Resource Locator. Sarana yang memungkinkan terjadi komunikasi antara
Web browser yang mengirimkan URL tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer
Protocol atau HTTP. Oleh karena itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai dengan
kata ‘http’. Ketika server menemukan halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang
dicari maka server yang bersangkutan kemudian mengirimkan kembali halaman utama suatu
situs, dokumen atau objek yang diminta tersebut ke browser klien dan memunculkan ke layar
monitor komputer peminta.
Jika kita menggunakan web site sebagai media penempatan kuesioner maka strateginya ialah:
1. Umumkan alamat web site dimana kita menempatkan kuesioner yang akan digunakan untuk
memperoleh data primer melalui web site atau portal yang sudah popular, misalnya
http://www.detik.com, http://www.kompas.com dan sejenisnya
2. Pengumuman dapat berupa banner atau teks yang berisi link ke alamat web site dimana studi
sedang dilaksanakan, sehingga pengunjung situs tersebut dapat secara langsung membuka
kuesioner dengan cara memilih link yang ada pada banner atau teks tersebut.
3. Pengumuman dapat juga dilakukan dengan cara memberikan undangan kepada responden
yang memenuhi criteria sebagaimana sudah ditetapkan melalui email. Dalam email tersebut
berisi undangan singkat yang menjelaskan tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner dan alamat
web site dimana penelitian sedang dilaksanakan dan jika diperlukan password untuk mengakses
kuesioner yang akan diisi oleh para responden.
Jika kita menggunakan email sebagai sarana penelitian yang sedang dilaksanakan, maka
strateginya ialah:
2. Lampirkan kuesioner pada email yang dapat berupa file dokumen atau pdf pada attachment
atau jika dalam format HTML dapat langsung sebagai isi email itu sendiri.
3. Dalam email tersebut sebaiknya ditulis tujuan penelitian, cara mengisi kuesioner dan cara
mengirimkan kembali kuesioner yang ada dalam email tersebut.
Netiquette dalam Dunia Maya
Dalam dunia Internet atau yang dikenal dengan istilah dunia maya (virtual world) terdapat aturan
yang disebut Netiquette yang berupa kebiasaan-kebiasaan, konvensi, praktik-praktik yang sama
dan harapan-harapan tertentu; oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam pencarian data
primer ini sebaiknya kita ikuti aturan-aturan yang berlaku di dunia maya. Pemahaman akan
aturan-aturan yang berlaku tersebut akan menolong mempercepat dalam pencarian data yang kita
butuhkan. Beberapa konvensi dalam dunia maya diantaranya ialah:
Jangan mengirim email sampah (bulk mail) karena itu akan mengganggu privasi orang
lain dan membuat si penerima mengeluarkan biaya untuk membuka email-email tersebut.
Jangan membanjiri alamat email orang lain dengan menggunakan teknik email spam
karena akan merusak server milik orang lain
Jangan menulis email dengan menggunakan huruf besar semua karena itu tidak sopan
Mintalah infromasi yang hanya sesuai dengan kelompok yang dituju, jika yang dituju
merupakan kelompok kepentingan (usenet interest groups)
Kirimlah informasi sesingkat mungkin antara satu atau dua halaman saja.
Informasikan mengenai penelitian yang sedang dilaksanakan kepada para pemberi
informasi yang kita butuhkan.
Dimana kita dapat mengirimkan email kepada calon responden yang akan kita mintai informasi?
Berikut ini adalah tempat-tempat para pengunjung Internet (netter) melakukan komunikasi atau
berkumpul secara maya.
1. Usenet News Groups: News Groups merupakan tempat dimana pesan-pesan atau berita
ditempatkan dan para netter mengunjungi alamat tersebut untuk membaca pesan atau berita yang
sudah dipasang dengan topik-topik tertentu.
2. Mailing Lists: mailing lists berfungsi mirip dengan news groups perbedaannya ialah jika pada
news groups pesan atau berita dibaca di alamat web tertentu, maka dalam mailing lists pesan atau
berita dengan topik tertentu dikirimkan melalui email.
3. Web Forums: merupakan tempat dimana para netter berkomunikasi berkaitan satu dengan lain
dan difasilitasi oleh situs-situs tertentu, misalnya yahoo
5. Pengunjung tetap situs-situs tertentu: ada orang-orang tertentu yang selalu secara tetap
mengunjungi situs-situs tertentu, misalnya situs berita http://www.detik.com;
http://www.kompas.com. Para pengunjung tetap ini biasanya akan menjadi member pada situs-
situs tersebut.
6. Server-server lokal dimana alamat situs dan email disimpan
Dalam mencari alamat email tersebut tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, oleh karena
itu kita perlu menggunakan metode tertentu. Metode ini sama dengan metode pencarian data
sekunder di Internet sebagaimana tertulis di bagian ke lima buku ini. Metode dapat berupa
metode tradisional seperti penggunaan FTP, Gopher, Telnet, Wais atau menggunakan piranti
canggih seperti Search Tools dalam World Wide Web, misalnya pada http://www.google.com
yang merupakan search tool yang paling banyak informasinya sampai dengan artikel ini ditulis
terdapat 4,285,199,774 halaman situs di seluruh dunia.
Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu melakukan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner. Secara teori proses
pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh
karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti
melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error.
Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa
yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan
kesimpulan yang salah.
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain.
Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung
dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita
dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
Adapun perbedaan yang dapat saya simpulkan dari data primer dengan data sekunder adalah :
Data sekunder: Data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk perusahaan
Contoh: data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa
database dengan bayaran
secara ringkas, jenis dan sumber data disajikan pada bagan berikut
Penelitian dilakukan karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang terbatas
akan suatu hal serta besarnya rasa ingin tahu manusia yang menyebabkan timbulnya pertanyaan-
pertanyaan dan ketidak puasan akan apa yang telah dimiliki dan diketahui oleh manusia. Oleh
sebab itu, muncullah penelitian-penelitian terbaru akan suatu hal disetiap tahun, bulan atau
bahkan tiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu dan ketidak puasan
manusia.
Dalam menyusun sebuah laporan penelitian, seorang peneliti membutuhkan alat bantu yang
digunakan sebagai alat atau instrumen penelitiannya. Serta membutuhkan data-data yang valid
guna mendukung hasil dari penelitian peneliti tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti harus
mengetahui dan memahami apa itu pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik-teknik
pengumpulan data.
Menyusun instrumen pengumpulan data dan penelitian dilakukan setelah peneliti memahami apa
yang menjadi variabel penelitiannya. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai pengumpulan
data, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data (kualitatif dan kuantitatif). Karena
tujuan akhir dari suatu ilmu atau pengetahuan adalah pengembangan dan pengujian teori.
Sehingga apa yang diteliti oleh peneliti akan bermanfaat dan mampu mengembangkan serta
menguatkan teori-teori yang telah ada sebelumnya.
Dan pada makalah ini saya akan mencoba untuk memaparkan pengertian dari pengumpulan data,
instrumen penelitian dan teknik-teknik pengumpulan data.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses, cara,
perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan instrumen adalah alat yg dipakai
untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran,
optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:265), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.
Sementara itu, Sumadi Suryabrata (2008:52) menyatakan bahwa instrument penelitian adalah
alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas
atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan
menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut
kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,
perangsangnya adalah pernyataan. Sumber: (http://yusrizalfirzal.wordpress.com/tag/pengertian-
instrumen-penelitian/).
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian
memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari pengertian masing-masing kata tersebut di
atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan
menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut
instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Sumber: (http://yupyonline.blogspot.com/2012/03/pengertian-instrumen-penelitian.html).
Maka dari pengertian dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data dan
instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data
dan disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
Sugiyono (2012:7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistik.
Menurut Sugiyono (2012:137) berdasarkan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat
dilakukan dengan cara:
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul
datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung
(melalui media seperti telepon).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan jika
jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas.
c) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai cirri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Karena observasi tidak
selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi, dalam
Sugiyono (2012:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Dari segi proses pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu observasi berperan
serta (participant observation) dan observasi non partisipan (non participant observation).
Sugiyono (2012:7) metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru. Karena
popularitasnya belum lama, danamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian
lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil
penelitiannya lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna pada generalisasi.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang
alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
1. a. Observasi
Nasution, dalam Sugiyono (2012:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan
berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron)
maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.
1. b. Wawancara/interview
1. c. Dokumen
1. d. Triangulasi
Sugiyono (2012:241), Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila
peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda
untuk mendapat data dari sumber yang sama. peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Triangulasi sumbe berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang bebeda-beda dengan teknik
yang sama. Dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah ini:
Sebagai tambahan, secara umum perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
KESIMPULAN
Dari pemaparan materi diatas dapat saya simpulkan bahwa, pengumpulan data dan instrumen
pengumpulan data merupakan hal penting dalam penelitian. Pengumpulan data dan instrumen
penelitian adalah merupakan alat yang digunakan untuk meneliti dan mengumpulkan data dan
disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kuantitatif ada beberapa cara
diantaranya, angket (kuesioner), wawancara, dan observasi. Sedangkan pada penelitian kualitatif
dapat menggunakan cara wawancara, dokumentasi, observasi dan triangulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Nana S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-4. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17. Bandung:
Alfabeta.
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/tag/pengertian-instrumen-penelitian/ (Kamis, 28 Maret 2013,
pukul 19.16)