Anda di halaman 1dari 15

Nama : Putri Siti Anisya

NPM : 8720519015
Prodi : PPKn
Tingkat/Semester : III/V
Mata Kuliah : Pengembangan Model Pembelajaran PPKn

MODEL of TEACHING
MODEL-MODEL PENGAJARAN EDISI KEDEAPAN

A. MENGAWALI PENELITIAN
Menciptakan Komunitas Para Pebeajar
Secara umum, siswa-siswa belajar disekolah atau di dalam kelas. Kedua tempat ini perlu
dikebangkan menjadi komunitas pembelajaran dan diatur sedemikian rupa, agar memiliki
model-mode pembelajaran yang dapat membentuk mereka menjadi pembelajar berbakat.
Kami mengkaji bagaimna membangun komunitas-komunitas pembelajaran seperti ini.
 Model-model Pembelajaran
Model-model pengajaran sebenarnya juga bisa dianggap sebagai model-model
pembelajaran. Saat kita membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, skil, nilai, cara
berfikir, dan tujuan mengekpresikan diri mereka sendri, kita sebenarnya tengah mengajari
mereka untuk belajar. Cara penerapan suatu pembelajaran akan berpengaruh besar
terhaap kemempuan siswa dalam mendidik diri mereka sendiri. Guru yang sukses bukan
sekedar penyaji yang kharismatik dan persuasif.
Perinsip yang sama juga berlaku pada sekolah. Sekolah-sekolah yang hebat akan
mengajari siswa untuk belajar. Selanjutnya, pengajaran menjadi lebih efektif
sebagaimana kemajuan siswanya di sekolah tersebut karena, dari tahun ke tahun, mereka
diajari untuk menjadi pembelajar handal. Kita mengukur pengaruh dari berbagai model-
model pengajar tidak hanya dari seberapa besar kita mampu mencapai mata pelajaran
tertentu yang kita tuju (sepaerti harga diri, keterampilan sosial, informasi, gagasan, dan
kreatifan), tetapi juga seberapa besar kita meningkatkan kemempuan siswa dalam belajar,
yang memang merupakan tujuan dasar mereka bersekolah.
Respon cepat terhadap Perubahanperubahan Intrusional
Sekelompok guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Israel, yang dipimpin
oleh Shlomo Sharan dan Hana Shachrar (1988), menunjukan percepatan luar biasa dalam
kapasitas pembelajaran saat mereka mengkaji dan untuk pertama kalinya menggunakan
model investigasi kelompok (group investigation model), sebuah bentuk pembelajaran
kooperatif yang rumit. Cara yang mereka gunakan adalah mengukur prestasi siswa dalam
pembelajaran akademik dan membandingkannya dengan pemikiran-pemikiran mereka.

Merancang Sekolah Tempat Semua Orang belajar

Bayangkan sebuah sekolah di mana berbagai model pengajaran tidak hanya


dirancang untuk mencapai ruang lingkup tujuan-tujuan kurikulum (belaja membaca,
menghitung, memahami sistem matematika, memahami dunia sastra, sains, dan sosial,
dan terebih dalam pertunjukan seni dan atletik), tetapi juga dirancang untuk membantu
para siswa meningkatkan kekuatan mereka sebagaipembelajar (to help student
increasetheir power as learning).

Di sekolah kami, para siswa dapat menjangkau strategi-strategi belajar karena


guru mereka menggunakan model-model pengajaran yang memang mengharuskan seperti
itu. Siswa kita juga tahu bagaimana mengambil manfaat dari latihan dan bagaimana
merekaeatihdiri merekasendiri pada keterampilan olahraga, pertunjukanseni, matematika
dan sosial. Mereka tahu bagaimana membuat tulisan dan memecahkan masalah mereka
dengan lebih jelas dan kreatif. Boleh jadi, yang paling penting ereka tahu bagaimana
mengambil inisiatif daa erencanakan kajian/belajar mandiri dan merekatahubagaiana
bekerjasama dengan oranglain untuk memprakarsai daneaksanakan program-program
penelitian kelompok.

 Konsep-Konsep Pembelajaran yang Berlaku PadaSeluruh Model Pengajaran


Di sepanjang buku ini, kami membahas model-model tersebut satu persatu dalam
tataran bentuk model itu sendiri, meskipun kami juga mempelajari bagaimana
mengombinasikan model-model ini untuk menciptakan lingkungan dan kurikulum
pembelajaran.
Saat ini, pemikiran tentang siswa dan lingkungan pendidikan meliputi bebrapa
istilah penting, antaralain:
 Konstruktivisme
 Metakognitif
 Scaffolding (perancah)
 Perbandingan terbalik yang optimal dengan tugas-tugas yang diberikan pada
siswa
 Peran performa ahli
 Beberapa Petunjuk
Beberapa konsep-konsep pebelajaran yang telah kita bahas tadi setidaknya
menjadi petunjuk tambahan dalam model-odel pengajaran yang akan kita terapkan nanti.
Coba bayangkan, andai saja kita dapat meluapkan beragam informsi yang sangat banyak
kedalam satu perangkat praktik sederhana yang dapat kita gunakan untuk menerapkan
seluruh model pengajaran dalabuku ini.
B. DARI MANADATANGNYA MODEL-MODEL PENGAJARAN
Beragam Cara Dalam Mengontuksi Pengetahuan
Sejarah para guru peneliti kami temukan dalam bentuk model-model pengajaran
yang membantu kami dalam membangun lingkungan-lingkungan yang penting untuk
para siswa. Model-model tersebut kini telah hadir dari beragam usia dan dari para guru
peneliti yang telah menemukan cara-cara pengajaran baru. Model-model ini dituis
sebagai peneitian dan pengembangan, serta dikaji untuk mebantu para guru
menggunakannya. Beberapa mode tersebut di antaranya teah diasukan daa buku ini.
 Lingkungan Pembelajaran dan Model Pengajaran
Pengertian klasik tentang pengajaran adaah merancang dan menciptakan
lingkungan-lingkungan. Siswa beajar dengan cara berinteraksi dengan lingkungan
mereka dan mereka beajar bagaimana cara belajar (learen how to learen) dengan baik.
Berapa tahun lamanya, kami telah meakukan penelusuran tanpa henti dei
menemukan berbagai pendekatan daam pengajaran. Untuk buku ini, kami memilih
model-model yang dapat mebantu guru membentuk repotoar dasardalam
pendidikan/sekolah. Selain “divalidasi” oleh pengalaman-pengalaman, seluruh model
juga didukung oleh sejumlah penelitian formal yang telah menguji teori dan
kemampuannya dalam meberikan pengaruh pada proses pengajaran.
Kami telah mengeompokan mode-model pengajaran kedalam empat kelompok
pengajaran yang para “anggota”nya memiliki orientasi pada (sikap) manusia dan
bagaimana mereka beajar. Kelompok-kelompoh tersebut adaah:
 Kelompok model pengajaran meproses informasi (the inforation-
procesing family)
 Kelompok model pengajaran sosial (the sicial family)
 Kelompok model pengajaran personal (the personal family)
 Kelompok model pengajaran prilaku (the behavioral systems faily)
 Menggunakan Repertoar Pengajaran: Pegangan Yang Masih Blom Kokoh
Walaupun secara pribadi kami memperoleh kepuasan sebagai guru dengan
mengembangkan reportoar kita tentang materi pengajaran dan walaupun kami berhasil
membuat aktivitas mengajar lebih mudah dengan caraengarjakan strategi beajar pada
siswa, kami juga patut berteriakasih pada para pencetus model-model ini.
C. KAJIAN TENTANGLAMBATNYA PERTUBUHAN PENDIDIKAN BERBASIS
ILMU PENGETAHUAN
Panduan Dasar melalui Pengajaran Retorik
Kami menggambarkan beberapa kajian deskriftif, kajian-kajian eksperimental,
dan pengalaman untuk mengetahui apa yang pada akhirnya menjadi suatu kerja berbasis
penelitian. Di sini, kami menguji apa yang telah kami peajari tentang bagaimana
merancang sebuah instruksi yang baik dan kurikulum yang efektif. Selain itu, kita juga
akan belajar bagaimana menghindari tindakan-tindakan yang merugikan.
Para profesional dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan selalu peduli pada
upaya pencarian pengetahuan yang handal untuk membimbing praktik pengajaran atsa
beragam bidang tersebut. Sepetri yang telah saya (Bruce) dan rekan-rekan sajikan,
hampir 40 tahun lalu, untuk menentukan model-model pengajaran yang tepat yang telah
dimodifikasi dan diujicoba, kami menetapkan bahwa ada banyak model pengajaran yang
seharusnya dirancang bagi para guru, baik yang berpengalaman atau yang masih baru.
 Penelitian Pendidikan
Pendidikan yang berorientasi pada penelitian saat ini masih berada dalam tahap-
tahap untuk menjadi suatu disiplin. Meski demikian, masih banyak model pengajaran
yang telah teruji dapat ditingkatkan kualitasnya melalui penelitian ini, seperti yang
akan kami tunjukan dalam Models of Teaching. Kami akan memasukan beberapa
kajian kami baru-baru ini, kami terus menerus melaksanakan penelitian tentang
berbagai model dan pengaruhnya terhadap perkembangan staf, khususnya bagaimana
guru mampu mengebangkan reportoar pengajaran mereka.
Pengaruh Pemerintah
Masih sedikit pegawai yang dapat mempengaruhi pemerintah federal untuk
mengumumkan bahwa “standar emas”, seperti yang mereka sebut merupakan
penelitian eksperimen di mana pelajar-pelajaran secara acak dibuat menjadi tugas
kelompok dan hasil-hasilnya disajikan dalam jurnal umum. Departemen Pendidikan
telah mengubah upaya dari memberikan subsidi pada negara menurut populasi siswa
menjadi semacam penekanan metode membaca yang telah mereka pilih dan setujui.
Peneitian yang Reevan
Pemerintah memiliki alasan yang baik untuk mencoba memperbaiki performa
sekolah dengan fokus pada aspek membaca, mengingat 30 tahun program-program
Bab I yang memberikan sumber potensi bagi siswa yang tidak mampu secara ekonomi
pada umumnya sama sekali tidak produktif negara dan daerah justru tidak bekerja
dengan baik.
Sayangnya, hanya ada sedikit penelitian program kurikulum dalam masalah baca
tulis. Begitu pula penelitian tentang pendidikan secara umum juga merupakan bentuk
komoditas yang jarang dilakukan. Sedikit sekali jurnal bergengsi dalam pendidikan
yang mempublikasikan penelitian tentang kurikulum dan pengajaran. Dari waktu ke
waktu melalui Models of Teaching kami akan memberikan saran-saran konstruktif di
mana anda bisa mencapai penelitian yang benar-benar relevan. Ada banyak kajian
bagus di luar sana. para guru baru terkadang diajarkan bahwa sedikit sekali penelitian
pendidikan yang menawarkan praktik dan memalukan.
Untungnya, ada banyak kajian yang dapat membantu kami dalam membimbing
latihan dan banyak model pengajaran yang didukung oleh penelitian yang telah
terencana. Kajian-kajian itu telah kami masukan dalam buku ini. Meskipun berbagai
organisasi nasional dan universitas yang berorientasi pada pengembangan telah
menghasilkan dan menyebarluaskan gagasan-gagasan tentang kurikulum dan
pengajaran, pemerintahan Federal ternyata menimbulkan tekanan krisis yang cukup
besar untuk menanggung beban negara dan wilayah.
Ada beberapa jenis penelitian dan pentingnya penelitian-penelitian tersebut
diterapkan dalam pendidikan secara khusus sebagai berikut:
 Penelitian deskriptif, secara jelas dan sederhana
 penelitian deskriptif dengan korelasi dan klasifikasi berganda
 penelitian intervensi di mana siswa mengontrol diri mereka sendiri dua jenis
rancangan pra-eksperimentasi
 intervensi yang dirancang untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan
eksperientasi.
D. TIGA SISI PENGAJARAN
Gaya Mode dan keragaman
Kita adalah manusia dan kepribadian-kepribadian kita sangat berpengaruh pada
pengalaman para siswa. Saat kita menggunakan model-model pengajaran, diri kita gaya
alami kita secara tidak langsung selalu berhasrat untuk mewujudkan Bagaimana model-
model ini bekerja pada ribuan ruang kelas dalam masyarakat kita. Selain itu, model dan
gaya pengajaran kita juga berpengaruh pada pencapaian dan prestasi masing-masing
siswa yang berbeda dalam kelas atau sekolah.
 Gaya-gaya Pengajaran yang Dipelajari
Gaya-gaya pengajaran merupakan pola-pola berpikir dan berinteraksi yang
dipelajari (termasuk diajarkan pada diri sendiri) dalam berbagai bidang, dalam hal ini
pendidikan. Model-model merupakan pola pengembangan yang diajukan untuk
penelitian dan pengembangan. Gaya-gaya tersebut merupakan berdasar teknik untuk
suatu pekerjaan. Setiap orang mengembangkan gaya yang berbeda pola-pola yang
umumnya tetap dan dapat diakui sebagai reportoar yang berhak dimiliki oleh
penggagasnya.
Gaya profesi: Gaya individu
Akulturasi dapat disebut sebagai pelantikan pada guru-guru baru dalam komunitas
pendidikan dan subkultur pekerjaan mereka. Melalui akulturasi para guru memperoleh
perilaku statistik yang mungkin tidak unik bagi mereka sebagai seorang individu tetapi
mereka harus tetap menjalaninya sebagai salah satu bagian dari kultur pendidik yang
memang mengharuskan seperti itu.
Dalam hal Bagaimana mengajar, Seluruh dimensi proses akulturasi menuntut guru
baru pada praktik yang didominasi oleh pola hafalan. Pada dasarnya, siswa diberi
tugas, yang pada umumnya merupakan "suatu yang harus dipelajari", dan ditanyakan
Apakah mereka sudah menguasai atau tidak. Melatih siswa untuk "sekedar menghafal"
dalam beberapa hal tertentu, seakan membentuk dan memberikan kesan bahwa
pendidikan adalah bidang yang sudah dewasa, Sebuah bidang dengan praktik yang
sudah memiliki dasar yang baik. Setiap individu membawa kepribadian mereka dalam
menghajar dan gaya-gaya pelajaran mereka berasal dari kepribadian ini.
E. BEAJAR BERFIKIR SECARA INDIVIDU
Membentuk Konsep dengan Mengumpulkan dan Mengolah Informasi
Manusia dilahirkan untuk membangun konsep masuknya informasi dalam jumlah
besar disaring dan dikeloka, serata berbagai susunan konseptual yang menuntun
kehidupan kita dikembangkan secara terus menerus. Model induktif ini berusaha untuk
membangun dan meningkatkan kapasitas siswa yang sudah ada sejak lahir tersebut.
F. PENCAPAIAN KONSEO-KONSEP
Mempertajam Keterapilan-Keterapilan Berpikir Dasar
Siswa dapat mengembangkan konsep. Mereka juga mereka juga bisa mempeajari
konsep-konsep yang dikembangkan oleh orang lain. Penemuan konsep mengajarkan pada
siswa bagaimana belajar dan menggunakan konsep-konsep tersebut serta
mengembangkan dan menguji hipotesis.
G. MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR
Mengembangkan Kemampuan Baca Tulis Lintas Kurikuum
Didasarkan pada pendekatan pengalaman berbahasa, model induktif kata bergabar
ini memungkinkan pembaca siswa mengebangkan kosa kata, belajar untuk meneiti
susunan kata dan kalimat, menuis kalimat dan paragraf sehinggal mereka pada akhirnya
akan menjadi pembelajar bahasa yang handal.
H. PENELITIAN ILIAH DAN LATIHAN PENELITIAN
Seni Membuat Kesimpulan
Sejak masa Aristoteles kita sudah meiliki lebih banyak pendidikan yang
mengajarkan pengetahuan tentang membuat kesimpulan ini daripada yang mengajarkan
tentang bagaimana fakta dan membuat menjadi yang terbaik. Kami memperkenalkan
pada anda sebuah model pengajaran yang merupakan pengetahuan yang belom dipotong
itu.
I. PENGHAFALAN (MEMORIZATION)
Meluruskan Fakta
Aktifis menghafal seperti, nama yang buruk” bagi sebagian besar orang karena untuk
melakukannya, kita harus melakukan latihan yang berulang-ulang. Peneitian kontemporer
dan guru-guru kreatif telah menciptakan beberapa metode yang tidak hanya mampu
memperbaiki efisiensi kita dalam menghafal, tetapi juga membuat proses menghafal lebih
menyenangkan.
J. SINEATIK
Seni-seni Meningkatkan Keterapilan Pemikiran Kreatif
Berfikirankreatif seringkali dianggap sebagai suatu pola pikir danbakat khusus sesuatu
yang sepertinya sangat sulit kita capai. Padahal tidak juga sinektik akan mebawa seluruh
siswa pada usaha pengebangan pola fikir metaforis sebuah pondasi berfikir kreatif. Model
ini terusengalami perkebangan.
K. BELAJAR DARI PRESENTASI
Advance Organizer
Belajar dari presentasi tidak lebih baik dari belajar menghafal. Ausubel
mengebangkan sebuah sistem yang dapat mebuat kita dalam menciptakan ceramah-
ceramah dan presentasi-presentasi lain yang mampu meningkatkan aktifitas belajar para
pebelajar.
Kelompok Model Pengajaran Sosial
Bekerjasama mungkin hanya akan meningkatkan jumlah atau kuantitas kita.
Namun model kali ini akan mengebangkan apa yangdapat kita lakukan bersama-sama
dan menciptakan suasana deokratis dalam masyarakat kita. Ditambah lagi, model-model
ini juga membantu kita dalam membentuk komunitas pembelajaran yang nantinya dapat
meningkatkan pola belajar siswa secara drastis.
L. MITRA-MITRA DALAM PEMBEAJARAN
Dari Berpasangan menuju Investigasi Kelompok
Mampukah dua siswa yang berpasangan daam belajar meningkatkan pembeajaran
mereka? Mampukah para siswa mengelola sebuah komunitas pebelajaran demokratis dan
belajar menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan dalam setiap aktivitas belajar
mereka? Saya yakin, mereka mampu melakukannya. Investigasi kelompok dapat
diterapkan untuk merancang kembali sekolah-sekolah dan meningkatkan pembelajaran
pribadi, sosial, dan akademik di antara para siswa. Ini benar-benar akan menjadi
pengajaran yang menyenangkan. Praktikkan tingkah laku yang lebih produktif.
M. PENGAJARAN TIDAK TERARAH
Pembelajaran Sebagai Pusat
Pengajaran tidak terarah merupakan suatu model pembelajaran dimana dipercaya
dengan hubungan yang positif antar sesame manusia dapat memudahkan mereka untuk
tumbuh. Dengan menggunakan model ini diharapkan dapat member nuansa lain dalam
pengajaran, yakni untuk menjaga dan mempertahankan kerangka berpikir siswa, menjaga
pusat perkembangan diri mereka, serta membantu mereka mengatasi masalah-masalah
pembelajaran. Dari sikap yang tidak terarah (nondirective stance), peran guru adalah
sebagai fasilitator yang menjalankan relasi konseling (bimbingan) pada peran siswa serta
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dalam peran ini, guru membantu
siswa mengeksplorasi gagasan baru terkait dengan kehidupan, tugas akademik, dan
hubungan siswa dengan orang lain. Model tidak terarah lebih focus pada pengasuhan dan
bimbingan pada siswa dibanding mengontrol urutan proses pembelajaran. Model ini
menekankan pada pengembangan gaya pembelajaran yang efektif dalam gaya
pembelajaran jangka panjang serta pengembangan karakter pribadi yang kuat dan bias
diarahkan.
N. MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI YANG POSITIF
Kepribadian Laki-laki dan Perempuan, Remaja dan Dewasa
Mengenai peerkembangan manusia dibidang pendidikan ada 3 hal yang harus
diperhatikan dalam proses pembelajaran. Pertama, model pembelajaran yang
dikembangkan akan berpengaruh terhadap bagaimana siswa merespon lingkungan
pembelajarannya yang berbeda-beda sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan
akademiknya. Kedua, skill dan keterampilan yang dikembangkan siswa khususnya
keterampilan bagaimana siswa mengembangkan strategi pembelajarannya. Ketiga, iklim
sosial yaitu berkaitan dengan bagaimana siswa menghargai dirinya sendiri, berinteraksi
dengan orang lain, dan bagaimana cara siswa belajar. Dalam perkembangan manusia di
bidang pendidikan tidak hanya mengenai konten akademik saja, melainkan konten sosial
juga sangat berpengaruh didalam perkembangan manusia di bidang pendidikan. Jadi, bab
ini membahas elemen dasar terpenting dalam pendidikan secara konseptual. Kondisi-
kondisi pertumbuhan yang berasal dari proses pendidikan.
O. BELAJAR CARA BELAJAR DARI PEMBEAJARAN MENGUASAI
Pembelajaran menguasai masalah kerangka berpikir dalam merencanakan rangkaian
instruksional, yang dirumuskan oleh John B. Carrol (1971) dan Benjamin Bloom (1971).
1. Konsep tentang Bakat
Umumnya, bakat dianggap sebagai karakteristik yang berhubungan erat dengan
prestasi siswa. Namun, Carrol memandang bakat sebagai jumlah waktu yang dihabiskan
seseorang untuk mempelajari materi dan bukan merupakan kapasitas seseorang dalam
menguasai materi tersebut. Siswa yang punya bakat rendah akan membutuhkan waktu
yang lebih lama untuk bias menguasai materi tertentu disbanding siswa yang memiliki
bakat lebih tinggi. Bakat juga mengisyaratkan metode-metode dalam memberikan
instruksi. Menurut Carrol, tingkat pembelajaran yang dicapai seorang siswa akan sesuai
dengan waktu yang dihabiskan, ketekunan siswa, kualitas instruksional, kemampuan
dalam memahami instruksi, dan bakat siswa sendiri. Bloom mentransformasi pandangan
Carrol kedalam suatusi system dengan karakteristik-karakteristik berikut ini:
1. Penguasaan terhadap suatu materi pembelajaran.
2. Materi yang lebih luas kemudian dibagi ke dalam seperangkat unit pembelajaran
yang relative kecil.
3. Pembelajaran materi-materi kemudian diidentifikasi dan strategi instruksional
dipilih.
4. Setiap unit dibarengi dengan tes diagnostik yang mengukur kemajuan
perkembangan siswa dan mengidentifikasi masalah yang sedang dialami siswa.
5. Data yang diperoleh dari pengolahan tes-tes tersebut digunakan untuk menyiapkan
intstruksi tambahan pada siswa untuk mengatasi masalah.
Bloom percaya, bahwa waktu pembelajaran dapat disesuaikan dengan bakat yang
dimiliki siswa, kemajuan dari seluruh aktivitas yang mereka lakukan dapat dipantau oleh
guru melalui bantuan tes yang diberikan.
2. Pengajaran yang Diberikan Secara Individual
Instruksi individual ini bias diterapkan oleh guru dengan mengubah prosedur instruksi
kelompok yang tradisional untuk menerima instruksi pribadi yang sesuai dengan hasil
evaluasi formatif mereka. (Carrol, 1971, hlm. 37-41). Namun begitu, teknologi instruksi
modern, khususnya perkembangan unit multimedia dan aplikasi prosedur pembelajaran
terprogram, telah mendorong para pengembangan kurikulum untuk menemukan system
kurikulum yang komperhensif.
Salah satu contoh yang penting dan utama dari aplikasi system perencanaan bagi
sekolah dasar maupun sekolah lanjutan adalah IPI. Dalam IPI, siswa biasanya bekerja
secara mandiri pada materi yang diberikan tiap hari pada mereka, berdasarkan tingkat
kompetensi yang ditunjukkan, gaya pembelajaran, dan kebutuhan khusus dalam
pembelajaran.
3. Langkah-Langkah dalam Program
IPI menggambarkan satuan kurikulum yang dikembangkan dengan cara menerapkan
prosedur system analisis menjadi perkembangan materi kurikulum. Masing-masing
langkah tersebut merefleksikan cara kerja dalam model ini. Sistem tersebut dirancang
untuk:
1. Memudahkan setiap siswa untuk bekerja sesuai dengan rating mereka melalui unit-
unit pelajaran yang ada dalam rangkaian pembelajaran.
2. Mengembangkan level penguasaan yang dimiliki masing-masing siswa.
3. Mengembangkan inisiatif diri dan arah diri dalam pembelajaran.
4. Melatih proses-proses dalam menangani masalah-masalah.
5. Mendorong evaluasi diri dan motivasi untuk belajar. (LindvalldanBolvin, 1966)
Asumsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran
yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Satuhal yang membedakan antara satu orang dengan orang lain adalah jumlah
waktu dan praktek.
2. Satu aspek penting dalam menghadapi perbedaan-perbedaan individu adalah
menyusun dan menciptakan kondisi sekondusif mungkin.
3. Jika sekolah memiliki jenis materi pelajaran sebelumnya, bias belajar dengan
jumlah unit yang minimum dari instruksi langsung yang diberikan guru.
4. Saat bekerja melalui unit-unit instruksional, siswa tidak boleh memulai kerjanya
pada sebuah unit yang baru.
5. Jika siswa diizinkan dan didorong untuk menjalani proses dalam rating individu,
maka hal yang harus diperhatikan bagi siswa maupun guru adalah program yang
memberikan evaluasi periodic terhadap perkembangan dan kemajuan siswa.
6. Guru yang professional dan terlatih menampakkan performa yang lebih produktif
saat mengajar, saat mendiagnosis kebutuhan siswa, dan merencanakan program
instruksional.
7. Setiap siswa dapat membuat dugaan yang lebih bertanggungjawab dalam
merencanakan dan menjalankan program belajarnya.
8. Proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
Kemudian, model pelaksanaan dianalisis ke dalam sasaran perilaku yang teratur dan
berturut-turut. IPI percaya bahwa pendaftaran yang demikian adalah sangat penting bagi
aspek lain dalam sebuah program dan harus memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Masing-masing sasaran memaparkan apa yang harus dikuasai siswa dari beberapa
materi dan skill tertentu.
b. Sasaran harus dikelompokkan dalam sebuah aliran materi yang bernilai.
c. Dalam setiap bidang.
d. Dalam urutan sasarana di setiap bidang.

3. Catatan Mengenai Instruksi Terprogram


Ada banyak program pembelajaran penguasaan yang menggunakan instruksi
terprogram. Instruksi ini merupakan salah satu aplikasi yang dilakukan secara langsung
dan diilhami dari tulisan Skinner. Konsep yang digagas Skinner ini mengalami beberapa
kali perubahan, namun ada tiga gagasan yang masih dipertahankan dan digunakan secara
luas: (1) rangkaian objek-objek yang berurutan; (2) respons siswa; (3) pembekalan untuk
mengonfirmasi renspon langsung.
Penelitian mutakhir mengenai instruksi yang terprogram menunjukkan bahwa
penyimpangan cukup berpengaruh dari esensi instruksi. Kendati begitu, program
instruksi diri yang diarahkan pada siswa yang menerima materi serupa tidaklah
dipandang cukup oleh beberapa pendidik. Didasari cirri khas siswa yang begitu berbeda
dalam menyerap informasi, ketidakpuasan ini kemudian menuntun munculnya program
“pencabangan”. Gagasan program ini adalah bahwa siswa yang lambat menyerap
informasi dan tidak bias memberikan respons yang tepat mungkin membutuhkan
informasi tambahan atau review. Siswa yang telah mahir dan mudah menerima informasi
bias lebih mudah memanfaatkan materi tambahan dan materi yang lebih sulit. Program
pencabangan ini dapat mengarahkan siswa pada materi yang sesuai dengan jawaban yang
diberikan siswa terhadap pertanyaan yang diajukan padanya. Dengan demikian, program
ini secara otomatis akan mengarahkan siswa pada bagian yang sesuai dengan pilihan
respons dan kemampuannya.
Instruksi yang terprogram telah berhasil diterapkan dalam beragam materi pelajaran,
teknik ini senyatanya juga bias diaplikasikan dalam beberapa aspek penting. Beberapa
program tertentu telah berhasil menuntun siswa untuk menemukan konsep baru dan
menggunakan format reminisensi berpikir induktif. Yang membedakan antara instruksi
yang terprogram dengan buku-buku tradisional yang digunakan guru yaitu hal yang
ditekankan adalah praktek bukan aspek perilaku melalui rangkaian materi yang disusun
secara seksama.
4. Simpulan
Pembelajaran menguasai adalah metode yang lurus, optimistik, dan jelas. Merancang
system pembelajaran menguasai ini membutuhkan pengembangan yang hati-hati, tetapi
tetap dalam iklim positif, system ini secara langsung mendekati beberapa masalah
pembelajaran yang mengganggu atau mengusik instruksi yang dijalankan guru. Sistem ini
juga menempatkan guru dalam sebuah peran yang mendorong dan membantu siswa serta
memiliki pengaruh positif terhadap pengahargaan diri siswa itu sendiri.
P. INTRUKSI LANGSUNG
Mengapa harus bersusah payah sementara anda bisa menyelesaikan segalanya
secara langsung. Mari kita lakukan, bagaimanapun, kecerdikan tetap dibutuhkan, dan
inilah bab yang akan membahas semua hal ini.
Q. BEAJAR DARI SIMULASI
Latihan dan Melatih diri Sendiri
Seberapa besar kita belajar dari quasi relitas (simulasi) jawaban dari pertanyaan
ini akan menjadi keputusan yang paling tepat. Simulasi memungkinkan kita untuk belajar
dari kenyataan virtual, di mana kita dapat mengetahui secara langsung lingkungan dan
masalah-masalah yang melampaui pengalaman yang kita lihat selama ini. Saat ini,
simulasi-simulasi tersebut telah menjangkau cara-cara dalam penerbangan luar angkasa,
berterimakasih pada NASA dan pihak-pihak yang terkait.
 PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDU, KERAGAMAN, DAN
KURIKULUM
Masyarakat pedesaan yang kaya raya saat ini telah membuat populasi siswa di
sekolah-sekolah kita meningkat. Bukti ini menunjukkan bahwa keragaman akan
meningkatkan kekuatan sekolah dan kelas-kelas di dalamnya. Namun beberapa
bentuk pengajaran akan sulit diterapkan untuk mengebangkan individu-individu yang
berbeda. Kami menekankan kurikulum-kurikulum dan model-model pengajaran yang
memungkinkan masing-masing individu tumbuh dan berkembang.
R. GAYA-GAYA PEMBELAJARAN DAN MODEL-MODEL PENGAJARAN
Membuat Ketidaknyamanan Menjadi Produktif
Artinya, belajar butuh proses, mulai dari mengenali, berfikir, dan menerapkan
segala hal yang tidak bisa kita lakukan sebelumnya. Kurikulum dan pengajaran perlu
diwujudkan untuk mengidentifikasi apa saja yang tidak kita ketahui. Trik nya adalah
dengan mengembangkan optimal mismatch dalam setiap pengajaran yang kita lakukan.
S. KESETARAAN
Gendre, Etnis, dan Latar Belakang Sosial-Ekonomi
Di sini, tugas anda adalah membuat perbedaan-perbedaan menjadi suatu keuntungan.
Kurikulum-kurikulum dan model-model pengajaran terbaik akan membantu anda
melakukan hal tersebut. Dengan kata lain, jika perbedaan tenyata tidak memberikan
keuntungan, ini berarti karena ada kesalahan dalam pengajaran anda.
T. MEMBUAT KURIKULUM
Suasana-Suasana Pembelajaran
Kerangka kerja Robert Gagne dalam merancang kurikulum dibahas dan dideskrifsikan
secara jelas. Pembahasan kali ini memang tidak sederhana, tetapi luar biasa.
U. SEDIKIT HAL MENGENAI MASA DEPAN
Pendidikan Jarak Jauh dan Menjemput Siswa-Siswa yang Tertinggal
Bidang pendidikan seharusnya memiliki masa depan yang cerah dan menarik.
Sekolah harus berkembang dengan cepat ungtuk bisa tubuh. Kami melihat ada banyak
cara untuk mencapai kesuksesan. Namun kami hanya akan membahas dua cara tersebut
dengan singkat.

Anda mungkin juga menyukai