Anda di halaman 1dari 130
ATLAS? STP d ECW O) Tae ONE = SS AeA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL SUMBERDAYA bs ALAM NASIONAL : DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN a Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun termasuk fotokopi tanpa seizin ppenerbit. Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 49 ayat (2) UU No.19 Tahun 2002 Sanksi Pelanggaran: Pasal 2 dan Pasal 49 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 4, Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) ddan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing rmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan /atau denda paling sedikit Rp 1.000.000 (satu uta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) dan/atau denda paling bbanyak Ro 5.000.000.000 (ima miliarrupiah). 2, Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling 5 (lima) tahun dan/atau denda paling baryak Rp 500,000,000, (Ima ratus jutarupiah). © Hak Cipta 2012, Penerbit Badan Informasi Geospasial (816) Hak eksklusif pencetakan dan ppendistrusian oleh 816 Cetakan Pertama 2012 4, Raya Jakarta-Bogor Km.46 Cibinong, Bogor, Jawa Barat - Indonesia ‘elepon: +62-21-875 2062, +62-21-876 4613 Faks: +62-21-876 4613, +62-21-875 3067 E-mail: nfo@bakosurtanal.go.id Website: http://www-bakosurtanal.go.id |SBN: 978-602-9439-17-5, KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL di ibuan pulau yang kita sebut Nusantara. Sumberdaya alam tersebut tentunya perlu kita syukuri dan kita manfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Undang-Undang Oasar 1945. Pemanfaatan ssumberdaya alam yang terdiri dari sumberdaya air, hutan, lahan, fenergi dan mineral, pesisir dan laut, dan sumberdaya lainnye untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak hanya untuk .generasi sekarang namun juga untuk generasi mendatang, Konsep atau ideologi pembangunan tersebut kita kenal sebagai perbangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. [ex kaya akan berbagai sumberdaya alam yang tersebar Pembangunan yang memanfaatkan sumberdaya alam tanpa memperhitungkan kerusakan lingkungan sebetulnya telah berlangsung lama dan terjai di hampir semua belahan buml. Pembangunan yang mengeksploitasi sumberdaya alam secara berlebinan pada akhirnya tidak hanya merusak lingkungan hidup, tetapi juga akan mengurangi kemampuan bumi beserta sumberdayanya yang digunakan untuk menopang kehicupan di planet bumi ini, Untuk mengatasi hal tersebut diperiukan informasi geospasialyang akurat dan mutakhir yang capat igunakan untuk pengeloleaan sumberdaya yang berkelanjutan, Informast tentang sumberdaya alam yang meliputi sebaran serta rilal penting sumberdaya alam perlu terus dikembangkan ddan diketahul oleh masyarakat luas agar degradasi sumberdaya alam dan lingkungan dapat diminimalisir. Pengesahan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial((G) menunjukkan peran penting informasi geospasial, baik dasar dan tematik dalam pembangunan nasional, Informasi Geospasial termasuk sumberdaya alam, menjad) bentuk aset tersendirl yang nilainya dapat sepadan dengan infrastruktur dan aset ekonomi ainnya. Instansi pemerintah maupun swasta yang bergerak pada penyediaan IG maupun yang memanfaatkan IG akan meningkatian perannya dalam mempercepat pemahaman mengenai wilayah dan sumberdaya alam Indonesia, Dalam rangka memenuhi kebutuhan publik, nformasi sumberdaya alam perlu disampaikan dalam bentuk media yang mudah dlipahami. Undang-undang Nomar 4 Tahun 2021 tentang Informasi Geospasial (|G) pasal 35 mengamanatkan bahwa salah satu media untuk menyajikan 1G adalah atlas. Untuk kepentingan penyajian sumberdaya alam ini, maka kami hadirkan {Atlas Sumberdaya Alam Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan, Kemi menyambut baik penerbitan Atlas Sumberdaya Alam Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan ini sebagai salah satu upaya Badan Informasi Geospasial untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pentingnya kesadaran pemanfeatan sumberdaya alam bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan, Semoga Atlas ini bermanfaat bagi bangs dan negara Indonesia Bogor, November 2012 Kepala Badan informasi Geospasial Dr. Asep Karsidi, M.Sc DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK jeransumberdaya alam bagi pembangunan indonesia sangat penting karena sumberdaya alam merupakan salah satu faktor produksi utama bagi pembangunan ekonomi Pemanfaatan sumberdaya alam untuk meningkatkan kesejah teraan rakyat harus diletakkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Pengertian dan kesadaran pemanfaatan sumberdaya alam dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan harus disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat Tugas menyebarivaskan pengertian tersebut menjadi tanggung Jawab kementerian/lembaga pemerintah terait. Badan Informasi Geospasial, sebagai bagian dari pemerintah, berkewajban unt sumberdaya alam dan kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, Salah satu bentuk visualisasiinformasi geospasial vyang mudah dipaham! oleh berbagal lapisan masyarakat adalah atlas, Atlas adalah visualisasi data dan peta berbagal tema yang dllengkapi dengan deskrips! atau penjelasan, gambar, grafik, foto yang terkalt. Atlas Sumberdaya Alam Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan yang dibuat oleh Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas inl éiharapkan dapat memberikan pengertian tentang potensi, sebaran, dan tingkat pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di Indonesia, ik menyebarluaskan informas geospasial ‘Atlas Sumberdaya Alam Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan ini juga memuat beberapa kebijakan dan program yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya alam dan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan_lingkungan, Diharapkan atlas ini dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan yang berkelanjutan. Keberhasilan pembangunan nasional dalam pengeloaan sumberdaya dan terjaganya lingkungan, bergantung pada sinergi antara penyelenggara negara, pelaku usahs dan seluruh rakyat. Kami menyampaiken penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas dan seluruh anggota tim penyusun, yang telah berhasil menyusun Atlas Sumberdaya Alam Nasional dan Pembangunan Berkelanjutan ini. Kami yakin atlas ini akan memberikan sumbangan pengetahuan informasi geospasial tematik yang berguna bagi bangsa Indonesia. Bogor, November 2012 Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik KEPALA PUSAT PEMETAAN TATA RUANG DAN ATLAS tlas sebagai media untuk memmvisualsasikan informasi {geospasial, dalam perkembangannya dari waktu ke waktu telah dlikenal oleh masyarakat Iuas terutama bagi yang. mengenyam pendidikan. Atlas sudah dikenalkan ke siswa sejak tingkat sekolah dasar hingga tingkat lanjutan. Atlas menyayikan informasi mengenai wilayah dan lokasi suatu obyek. Informasi yang ditampilkan dalam atlas dapat dikategorikan kedalam 3 (tiga) tema besar yaitu tema: biotik, abiotik dan budaya (culture) Dalam perkembangan selanjutrya, atlas menjadi media yang strategis untuk menyaiikan informasi geospasial (IG). Pengeszhan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG), menjadikan peran atlas semakin ppenting dalam fungsinya sebagai salah satu media untuk menyajian IG. Secara kelembagaan tugas pembuatan atlas berada di Pusat Perietaan Tata Ruang dan Atlas Deputl Bidang Informas! Geospasial Tematik (IGT). Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas pada masa mendatang akan menghadapi banyak tantangan untuk menyajikan informasi geospasial tematik yang akurat, mutakhir dan mudah diakses. Hal tersebut sejalan dengan proses transformasi dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional ke Badan Informasi Geospasial. Media atlas dapat berbentuk cetakan, multimedia, maupun dalam desain webGIS. Atlas Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan pada edisi ini disusun dalam bentuk cetak, disajikan dalam bentuk peta, narasi, dan bbeberapa gambar visual yang mendukung isi peta, Peta-geta yang disajkan antara lain peta lahan gambut, cekungan air tanah, indikas' lahan basah, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, wilayah sungal, dan beberapa peta pendukung. Salian yang informatif paduan dari peta, foto, dan narasi diharapkan dapat memicu dan memacu keinginan pembaca ‘untuk mengeral informasi tentang sumberdaya alam. Harapan kami, atlas ini menjadi salah satu bagian dalam usaha pembinaan informasi geospasial tematik, sekaligus dapat rmeningkatkan pemahaman bagi publik terhadap sumberdaya alam Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih dan ppenghargean kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah menyelesaikan tugas pembuatan atlas inl Bogor, November 2012 Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Dra, Titlek Suparwati DAFTAR ISI Hak Cipta Sambutan Kepala Badan Informasi Geospasial Sambutan Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik COO acco ae acute CUP) TUS auc cy SOMES Okc ao a ease CaN 24 — Sumberdaya Alam Cekungan Air Tanah Ce ONE ER OCU oOo easy ce Cae EO OC CC EC CIC) ce LE caacc} PER SE CUR Cuc ue ec ces DT a un cou ae Cd terdapat berbagai macam sumberdaya. Proses alam yang terja PEO e ecu eu uae eat macam sumberdaya mineral. Gunung api sebagai sabuk alam bumi Indonesia telah menyuburkan tanaman Peet arc Eis Perairan disekeliling Nusantara sebagai ue eee ca ar Pre en cut Cun ariet ncn Pee Ln Di sisi lain, kearifan lokal Pore ECCS cE co) CUCL See ees DE Cap cei Dr Ro ee cy Ud Peco ‘Sumberdaya air berupa sungai bawah tanah di Bribin yang menghidupi Pee Coen (Coreen) LINTASAN SEJARAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ‘alam sejarah peradaban manusia, interaksi antara manusia dengan alam sekitaraya mengalami erubahan sesuai dengan perkembangan budaya manusia tersebut. Pada tingkat awal kebudayaan, manusia hidyp dan mempertahankan hidupnya melalui erburuan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada disekiternya, Semua kebutuhan hidupnya terpenuhi oleh alam sekitar tanpa merusak alam yang menopang kehidupannya Perkembangan budaya manusia yang bermuatan teknologi berkembang begitu pesat. Teknologi pertanian, pertambangan, perdagangen, perkotaan, industri, dan lainnya, merupakan buah perkembangan budaya manusia. Di satu sisi menghasilkan efisiensi, kenyamanan ddan peningkatan produktifitas, namun di sisi lain ternyata juga menyisakan berbagai macam buangan balk berwujud adat, cai, maupun gas yang mengotori lingkungan hidup. Penggunaan berbagai sumber daya alam seperti air, hutan, lahan, mineral, gas, minyak, ikan, dan lain-lain untuk pembangunan ekonomi semakin meningkat dan cenderung mengabaikan kelestariannya bagi generasi selanjutnya. Pemanfaatan yang berlebian berbagai sumber daya alam tersebut untuk mengejar peningkatan kesejahteraan ‘ekonomi yang tidak terbatas, jika dibiarkan justru akan menghancurkan bumi dengan segala mahkluk hidup yang. ‘ada di dalamnya. Pada titik tertentu, daya dukung lingkungan tidak mampu lagi mendukung kehidupan. Menurunnya xualitas lingkungan di berbagaibelahan bumi menjadi awal kesadaran masyarakat global akan perlunya keseimbangan antara pembangunan ekonomi ddan lingkungen hidup. Tahun 1972 menjadi tahun bersejarah bagi masyarakat global terkait dengan isu lingkungan_hidup. Pada tahun tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang lingkungan di Stockholm, Swedia. Dalam Konferensi tersebut diperkenalkan istilah Pembangunan Berkelanjut- an yang berarti pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan-kebutunan saat ini dengan tetap memperhati- kan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian setiap pembangunan harus berlandaskan pada efisiensi Penggunaan sumber daya yang ada den tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan demi keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang, Istilan Pemangunan Berkelanjutan pertama kal didefinisikan oleh Ketua Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan yaitu Gro Harlem Bruntland dalam Bruntland-Report tahun 1987. Bruntland saat itu menjabat perdana menteri Norwegia. Dalam aspek kelembagaan, pertemuan puncak Stockholm 1972 tersebut merekomendasikan terbentuknya organisasi seperti: UN Environment Programme (UNEP), the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), the Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES). Dua puluh tahun setelah Konferensi Stockholm, tepatnya tahun 1992, para kepala negara dan pemimpin yang terkait dengan lingkungan hidup bertemu kembali di Rio de Janeiro, Brazil dalam Konferensi Lingkungan dan Pembangunan (Conference on Environment and Development). Kanferensi ini disponsori oleh PBB. Pada onferensi Rio ini semakin disadari bahwa ancaman kerusakan lingkungan pada planet bumi semakin serius dan meluas, namun dilain pihak upaya-upaya global Untuk menghentikan Kerusakan tersebut belum tampak hasiinya. Untuk itu diperlukan agenda-agenda kongkrit Untuk mengatasi Kerusakan lingkungan tersebut. Dari aspek kelembagaan, Konferensi Rio 1992, merekomen- dasikan pembentukan UN Commission on Sustanable Development, the UN Framework Convention on Climate Change, the Convention on Biological Diversity, the Convention to Combat Desertification. KTT Rio juga menghasilkan agenda 21, yaitu agenda pembangunan berkelanjutan yang akan dilakukan pada Abad 21 Masing-masing negara peserta KIT Rio bersepakat menyusun agenda 21 bagi negara masing-masing. Untuk mengevaluasi hasilhasil Konferensi Rio, pada tahun 2002 di Johannesburg, Afrika Selatan, PBB menyeleng- garakan Pertemuan Tingkat Tinggi Pembangunan Ber- kelanjutan (World Summit on Sustainable Development) Untuk memperingati 20 tahun Konferensi PBB di Rio de Janeiro 1992, pada tanggal 20-22 Juni 2012 diadakan Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan. Konferensi yang dihadiri para kepala negara dan pimpinan di bidang lingkungan bertema * Masa Depan yang Kita Inginkan"( “The Future We Want) Konferensi ini dikenal dengan Rio+20. Ada 2 topik yang menjadi fokus pembicaraan yaitu ekonomi hijau (green economy) dalam konteks pembangunan berkelanjutan tuntuk penghapusan kemiskinan dan kerangka insttusi tuntuk pembangunan berkelanjutan. Ada 3 pilar sebagai kerangka konferensi yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan. Indonesia sebagai bagian masyarakat global secara ‘aktit _mengikuti kegiatan yang terkait dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan, Peran aktif tidak sekedar hanya ikut serta dalam berbagai konferensi internasional, tetapi juga berkomitmen terhradap berbagal program global yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Berbagal regulasi, kelembagaan, program, dan peningkatan kemampuan umber daya manusla telah dan akan dlilanjutkan di masa-masa mendatang, Dalam Jintasan sejarah yang terkait dengan pembangunan_berkelanjutan, setelah Konferensi ‘Stockholm 1972, Indonesia mulai memasukkan Program Lingkungan Hicup dalam Bab IV Repelita 1! dan Bab I GBHN 1973-1978, Tahun 1978 dalam Kabinet Pembangunan Il diangkat Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH). Pada tahun 1983 (Kabinet Pembangunan IV) nomenklatur menteri yang menangani lingkungan hidup berubah menjadi Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), Nomenklatur tersebut bertahan sampai Kebinet Pembangunan V. Pada Kabinet Perbangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998), nomenklatur berubah menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup. Sejak Kabinet Pembangunan VI sampai saat ini (Kabinet Indonesia Bersatu Il) nomenklatur menteri yang menangani bidang. lingkungan hidup tidak mengalamni perubahan yaitu Menteri Negara Lingkungan Hidup. Dari segi regulasi, khususnya berbentuk Undang- Undang (UU) yang mengatur tentang Lingkungan Hidup, sampai_ saat ini telah mengalami 3 kali perubahan, Pertama pada tahun 1982 ditetapkan UU No.4 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kedua tahun 1997 itetapkan UU No. 23 tentang Pengelolaan Lingkungan. Ketiga pada tahun 2009 ditetapkan UU No.32 tentang Perlindungan dan Pengelalaan Lingkungan Hidup. Disamping UU tersebut banyak regulasi berupa UU, PR Perpres, Kepmen yang mengatur pengelolaan sumber daya alam agar sesuai dengan paradigma pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, Pada tataran implementasi, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Il (RPJMN II), Lingkungan Hidup merupakan salah satu priortas dari 11 priortas pembangunan. Dalam berbagai kesempatan Presiden Republik Indonesia selalu menyampaikan bahwa ada 4 pilar dalam engimplementasikan pembangunan yaitu pro growth, _pro job, pro poor, dan pro environment. Beberapa program pembangunan yang seat ini dilakukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan antara lain komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi 26% jika dengan Usaha sendiri dan 41% jika dengan bantuan luar neger, diversifikasi BBM ke gas atau energi nan fosil, moratorium pemberian izin baru pemanfaatan hutan lahan gambut, emantaatan sumber daya laut yang ter-barukan sebagai sumber daya ekonomi (blue economy), petlindungan sumber daya pesisir dan sebagainya, Mengingat ada keterkaitan yang sangat erat antara pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam, make berbagai upaya penggunaan sumber daya alam secara efesien dan bijaksana perlu terus dilakukan, Ketersediaan informasi berbagai sumber daya alam di Indonesia yang mutakhir dan keterkaitannya dengan isu pembangunan berkelanjutan yang disajiken dalam bentuk atlas, merupakan salah satu upaya memberikan informasi makro namun komprehensif bagi para pengambil Keputusan. Untuk masyarakat luas, Atlas Sumber Daya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan ini diharapkan juga bermantaat untuk mendorong peran serta mereka dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA egara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) membentang dari Pulau Benggala di sebelah barat Aceh sampai dengan Papua di sebelah timur Dari arah utara ke selatan, wilayah NKRI membentang dari Pulau Miangas di sebelah utara dan Pulau Dana di sebelah selatan, Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) yang. berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara. Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Pilipina, Palau, Papua Nugini, Australia, dan Timor Leste. Wilayah NKRI berdasarkan tinjauan geologi adalah wilayah yang cilingkupi oleh lempeng tektonik Pasifik dan lempeng Eurasia. Hasil tumbukan secara keseluruhan membentuk cincin api (ring offre) yang membentang dari ‘Aceh sampai Papua. NKRI beribukota di Jakarta secara administrasi terdiri atas 33 Provinsi dan 497 Kabupaten/kota per tahun 2011, Dalam perkembangan- nya, wilayah administrasi terus mengalami pemekaran wilayah. Pemekaran terkini pada sampei tahun 2012 adalah terbentuknya wilayah administrasi provinsi baru yaitu Kalimantan Utara dan empat wilayah kabupater’ kota yaitu Kabupaten Pangandaran di Jawa Barat, Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak di Papua Barat, dan Pesisir Barat di Lampung. NKRI sebagai negara kepulauan juga dikenal sebagai benua maritim yang secara yurisdiksi dibatasi dengan aris bales antar negara. Garis teluar di wilayah NKRI adalah garis bates Zona Ekonomi Ekslusit (ZEE) yang merupakan garis terluar 200 mil dari garis batas landas ontinen, ZEE ini dalam status legislasinya terdiri atas 5 (batas) yang meliputi batas ZEE, batas ZEE Kesepakatan bolum diratifkasi, dan batas ZEE perlu kesepakatan, batas ZEE dan batas landas kontinen, dan batas ZEE dan batas landas kontinen belum ciratitikasi. Batas garis ZEE yang sudah defintif terdapat di wilayah laut sebelah barat pulau Sumatera, di sebelah selatan terletak di Samudera Hindia yakni di sebelah selatan Pulau Jawa (kecueli di sekitar Pulau Christmas) sampai dengan Nusa Tenggara Barat. Garis batas ZEE definitif mulai lagi di sebelah sselatan Papua dan berbatasan langsung dengan Benua ‘Australia. Sedangkan i wilayah utara batas garis ZEE Gefinitit terdapat d) Laut China Selatan yang berhadapan dengan Malaysia. Di Semudera Pasitik garis batas ZEE terdapat ai sekitar Palau dan juga di sebelah utara Papua Kondisi terkini, PBB telah mengesahkan landas ontinen di barat Sumatera, Dari pengesatan landas kontinen tersebut, Indonesia mendapatkan tambahan wilayah perairan di Samudera Hindia tepatnya di sebelah Barat Provinsi Aceh seluas 4.209 Km (lihat gambar) Hasil survei geografi dan toponimi menunjukan Indonesia mempunyai 13.466 pulau berdasarkan hasil survei dari tahun 2007 hingga 2010 oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR). Jumlah tersebut telah dilaporkan kepada United Nations Group of Expert on Geograpichal Names (UNGEGN). tana ‘ear tuo ard prab ‘mewn wilh ana tran ue ebb Somat, WeRLWNNS NINE vyMvr Lnv7 wmvr nvInd KALIMANTAN F a F u LAUT LATAN Salat 6.500000 cs oo MALAYSIA LAUT JAWA — Eg Ounuog ctinggin Tako Prvins 1A Ounang Tidak Beri O- 250 m fe Hpukota Kedupeten ise fo PULAU SULAWESI vu A» LAUT SULAWESI re ‘Skala 1 :4300.000, Lapangan Terbang 10-1000 m 1001 +1500 Pelabuban Laut 2000 m YAWOONAL WSAN NenvInd3y NYO M¥e NvAINe KEPULAUAN MALUKU S eae ak pe omen eal erate PMH tn Beas Tee dae Laut Arafura Inronm vaave Ca hic niet eat ees es a eee a ae ee ae st ee ee es ae ee nine i.e Me = Ce oe fet ee Sani aie ee, eee oe ee ee ede nT Bendungan liga Sapon, Kulonsrogo (Gi, 2012) Sungai Kahayen, Kalimantan Teng (Gehosuranal, 2011) Nata ied a (Bic, 2012), aden, Banyuras| Pemanfastan air tanah untuk tamtak garam ci eneponto (ic, 2012 CADANGAN AIR SECARA NASIONAL sebesar 3.221 milyar mi/tahun (Kemen- terian PU, 2012). Angka cadangan air tersebut menempati urutan terbesar kelima sedunia, Dari potensi cadangan air sebesar 3.221 milyar mijtahun tersebut, sebanyak 691,3 milyar m*/tahunnya dapat dimanfaat- kan, dimana 175,1 milyar m/tahun sudah dimanfaatkan, sedangkan 5162. milyar mefahun belum dimanfaatkan, Peranfaatan air sebanyak 175,1 milyar m°/tahun termanfaatkan untuk memenuhi keperluan domestik, perkotaan, industri, dan irigasi [a= memilki potensi cadangan air pertanian. Sekitar 80,5% atau 141 milyar re mara cert om en aT po nate Prana ee a Ive (Kementerian PU, 2011) kebutuhan rumah tangga dan air perkotaan, serta 27,7 milyar mftahun dimanfaatkan untuk kebutukan industri Total potensi cadangan air terbesar terdapat di Pulau Kalimantan sebesar 1.008 milyar m/tahun dengan jumlah ketersediaan air per kapita sebanyak 98,8 m/kapital tahun, disusul Sumatera sebesar 738 milyar mPahun, Sedangkan potensi air terendah terdapat di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 60 milyar m'/tshun, ketersedian air er kapita di pulau-pulau tersebut hanya sebesar 5,5 m*/kapitay tahun. -Cadangan air Indonesia __terbesar ke-5 di antara. { " negara-negara. . di dunia | é itanan) aa dan Ox Bs} Se) Nusatenggara @w © 85 Seer Nomor 4 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologs seperti proses pengimbuhan, oengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. Hal ini berarti setiap CAT memiliki cir-citi hidrogeologi tersendiri yang berbeda antara CAT satu dengan CAT lainnya, serta tidak ditentukan oleh batas administrasi tertentu. Suatu wilayah dapat ditetapkan sebagai CAT berdasarkan kcriteria sebagai berikut: 2, mempunyai batas hidrogeologis yang dikontrol oleh kondisi geologis dan/atau kondisi hidraulik air tanah; . mempunyai daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah dalam satu sistem pembentukan air tanah; cc, memiliki satu kesatuan sistem akuifer, De= Cekungan Air Tanah (CAT) menurut UU Wilayan Indonesia terdiri dari 421 CAT sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah. Dari jumlah tersebut sebanyak 4 CAT berada di lintas batas negara, 36 CAT berada di lintas batas provinsi, 176 berada di lintas batas kabupater/kota, dan 205 CAT berada dalam kabupaten/kota dengan luas total CAT mencapai 907.615 Km. Tidak semua wilayah di Indonesia terbagi dalam CAT, sebagian besar wilayah lain ‘merupakan wilayah non CAT seluas 1.014.985 Km’. Air hujan sebagai sumber utama keberadaan air di bumi, apabila jatuh dalam wilayah CAT akan menjadi air permukgan dan air tanah. Air di permukaan tersebut ‘akan tersimpan dalam sistem sungai, di waduk, danau, sedangkan sebagai air tanah akan tersimpan dalam akuifer bebas(unconfined) dan akuifer tertekan (confined) dalam satu daerah CAT. Bila air hujan jatuh ke dalam wilayah non CAT maka hanya akan menjadi air permukaan, tidak meresap terus ke bawah karena secara geologi wilayah non CAT umumaya berupa batuan kedap air dengan lapisan tana (humus) tipis diatasnya. Lapisan humus di wilayah non CAT sangat vital dalam mendukung pertumbuhan vegetasi sehingga apabila lapisan ini hilang maka akan terjadi kekeringan ddan vegetas| tidak akan tumbun subur. Daerah lepasaréairtanah Muka pisometrik L Pnampang eletag PEMANFAATAN AIR TANAH ir_merupakan kebutuhan pokok setiap orang. sehingga keberadaannya sangat vital untuk \eberlangsungan kehidupan. Kebutuhan air ci suplai dari air permukaan (sungai, danau, waduk, sungai, es mencair) dan air tanah. Air pada umumnya dimanfaatkan terutama untuk kebutuhan hidup sehari- hari, untuk lahan pertanian, dan kegiatan industri. Seiring dengan peningkatan. jumlah penduduk dan kemajuan dunia industri maka tingkat kebutuhan terhadap air ccenderung meningkat terutame di kawasan perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Makassar. Ketersediaan air permukaan yang tidak sepadan dengan tingkat kebutuhan penduduk menyebabkan air tanah menjadi pilihan utama dalam penyediaan air bersih, balk dari air tanah dangkal-maupun alr tanah dalam. Pemanfaatan air tanah sebagai sumber air baku untuk berbagai keperluan harus dilakukan dengan memperhatikan ketersedizannya. Dalam peranfaatannya, tentu harus disertai upaya konservasi air tanzh yang bertumpu pada aspek kuantitas dan kualitas (Murdohardono, 2011). Pengambilan air tanah di daersh lepasan air terutama di kawasan perkotaan terjaci sangat intensit dan dalam jumlah besa Dempaknya adalah ir tanah mengalami penurunan kuantitas, kualltas, dan. bahkan degradasi lingkungan air tanah di pusat-pusat pengambilan air tanah. Sering terdengar keluhan dari rmasyarakat karena sumur-sumur kering akibat air tanah yang terus menurun. Di beberapa tempat bahkan telah terjadi konflik antara.pihak industri dan masyarakat karena masalah air tanah, Di daerah imbuhan air, teradi penebangan hutan dan konversi lahan yang berdampak pada penurunan kemampuan air untuk meresap. Pembentukan air tanah terus berkurang akioat hal tersebut, berdampak setius berkurangnya cadangan air tanah di CAT. Kekeringan dan kekurangan air menjadi fenomena nyata saat_memasuki musim kemarau, masyarakatlah pada akhirnya yang menanggung resikonya Anahahmebava st ops ana na sk (a abn le are ap (Bains 209 esq a th wi rine cr etan re Tanga Pub abuse st aay (Gees 20) \ eer! e | a Pea ae sey pete wath .. cate i WESIVWINS N¥INd H¥NVL Yly NYONNYSO Wiad CEKUNGAN AIR TANAH DI PULAU SUMATERA ehungan a ‘andh a) Pau sumsiea pada scan See Jone neural fone som Barton cong bten longi C8, eval pate baseman tte OT ene somber pering ap iehitipan taut a aoa ea Lanpung on Petar. ute dseh lone ens barembargpsat Gan merod sera Kgaan Settarnyar Ato ade, soot Ini perertan fond lu Sateen scent mens rat ay, mening kttuhan ado purest es rata spol brs data pratense toto pettan Sure, mata meortl ft an satan at Haan Pern Cron pe apa opr a ee Sek Jone contre meter penny sum : ion 4 . aie Shs ee i, “ate aes Pan rh CA e-aabu sh kopata abs apng Bsestrt 21), ‘vaRVaEve Dia vyMvr Lnv7 YMvr WING HWNVL BIY NVONNDIIO WS CEKUNGAN AIR TANAH wilayah Pandeglang hingga Banyuwangi Karakteristik keberadaan CAT di Jawa pada umumnya berada di daerah dataran rendah, misalnya disepanjang dataran rendah utara Jawa, di kompleks jgunung api, dan beberapa tempat dataran tinggi seperti Bandung dan Dieng. Beberapa daeran yang bukan CAT di Jawa meliputi pegunungan bertipe struktural seperti di daerah Jawa Barat bagian selatan dan di pegunungan Kendeng. Air tanah telah dimanfaatkan bagi penduduk di Pulau Jawa terutama untuk keperluan. sehari-hari dan aktivitas pertanian. Di Kota-kota besar Jawa, air tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan rumeh tangga tetapi digunakan juga untuk mendukung kegiatan perkantoran Seve 79 CAT tersebar di Pulau Jawa mulai dari DI PULAU JAWA dan industri. Di sisi lain, kebutuhan air yang semakin rmeningkat tidak secara maksimal ciikuti dengan upaya Imenjaga kelestariannya.Petmasalahan air tanah di Jawa ‘cukup kompleks terutama di wilayah perkotaan, Berbagai permasalahan air tanah di Jawa yang terus berkembang menjadi pulau padat penduduk dapat lidenttikasi dari masalah ci daerah imbuhan dan di daerah lepasan. Di daerah imbuhan, secara terus menerus terjadi penurunan area resapan air yang berakibat pada turunnya cadangen air tanah dan peningkatan aliran permukaan. Keduanya dapat berdampak pada bencana kekeringan dan banjir, Di daerah lepasan, terjadi peningkatan pengambilan air tanah yang berakibat pada penurunan cadangan air tanah ‘dan penurunan muka air tanah. Sunbra a ph rok su dane ‘Pants (Beeston 2010) (ait) Poms aah dC ‘aga-Slerss eek pain nan bea a Paras Boca (Goes, 220 (tat ; i CEKUNGAN AIR TANAH DI JAKARTA fekungen air tanah Jakarta tergolong CAT lintas provinsi Karena berada di 3 wilayah yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Daerah imbuhan CAT Jakarta berade di sekitar Cibinong dan Depok, sedangkan daerah lepasan umumnya di wilayah Kota Jakarta. Kebutuhan penduduk Kota Jakarta terhadap air sangat besar. Sebagian kebuluhan air terlayani oleh Perusahaan air minum. Tingginya kebutuhan air bagi warga kota, keglatan industri dan jasa menyebabkan air tanah menjadi pilihan sehingga terjadi eksploitasi pengambian air tanah. Berdasarkan data Badan Geologi, neraca air lanah Jakarta berupa potensi air tanah (dalarn) sebesar 52 juta m’/thn, sedangkan pengambilan air tanaht (Galam) sebesar 21 juta m'/thn (40%). Pengambilan air tanah pada CAT Jakarta saat ini hampir melebihi setengah aliran air tanah yang masuk ke {dalam akuifer menengah dan dalam. Kondisi CAT Jakarta sudah memasuki zona keitis hinge rusak akibat ceksploitasi air tanah di atas ambang batas normal yang direkomendasikan. Eksploitasi air tanah sangat berlebinan hingga mencapai 40%, seharusnya rmaksimum hanya 20% agar tidak terjadi intrusi air laut ke daratan. Pengambilan air tanah yang terus terjaci tidak terlepas dari dampak perkembangan Kota Jekarta yang sangat pesat, Dari data penggunaan lahan tahun 1973 sampai 2002, terlihat perubahan penggunaan lahan terutama dari lahan hijau menjadi lehan terbangun, baik menjadi ermukiman, perkantoran dan jasa, dan kawasan industri laju perubahan terus terjadi hingga akhir tahun 2012 dan rang terbuka hijau yang masih tersisa hanya sebesar 9.8%. Kegiatan eksploilasi air tanah harus memperhatikan ketersediaannya dalam lapisan batuan dan cekungan air tanah (CAT). Pengambilan alr tanah tanpa_memper- hatikan kaidah-kaidah yang disarankan akan menimbul- kan perubahan pada cekungan air tanah dan menimbulkan Kerusakan lingkungan seperti amblesan tanah Vand subsidence) dan intrusi air laut. Beberapa penelitian menyebutkan beberapa titik di daerah Jakarta Utera terus_mengalami penurunan tanah dan terjadi intrusi laut. Di sist lain, air nah i Jakarta kurang layak Untuk konsumsi air minum. Hasil penelitian dari Bethy ©M (2010) menunjukkan bahwa tidak ada contoh air tanah yang memenuhi persyaratan kualitas ait minum, baik sumur gali, sumur pantek, sumur bor produksi, ‘maupun sumur bor pantau sebagai sumber air minum. COAT Jakarta dan sekitamya ie Tee ra 2002 uy 1983 é Keterangan Mil Penutinetangunan Ml Labonhiou HN Togdon MM Jebn MBL Rawo;peraan BE Auong terta Peterbanganptahn png er tara di masa ase PETA CEKUNGAN AIR TANAH KALIMANTAN E LAUT ATAN A ‘Skala 4: 6500.000 tis oes DARUSSSALAM MALAYSIA L. Pe = . a (LOI cevunan xv tenan cx TROVENOL RALIMANTAN BARAT 2 Ot Rept Basas Cokungan AirTanah Be: EAT Botany OF CAT PalanpearyeBasjemasin 18 CAT" a bases Dacrah mivchan dan “hate Rabu BAKOSUITTANAL, “Tahan 2009 T= « Daerah CAT Kalimantan cenérung erada a dataran ronda nan CAT enderung di deta egunurgan. ota Paap macpsan aga i Pada Bsnsin, Base, 7 CEKUNGAN AIR TANAH DI KALIMANTAN milyar m kubik/tahun, terbesar di banding puleu- pulau lain di Indonesia, Keberadaan air tersebut ssecara alamiah berupa air permukaan yang umumnya berada di sungai-sungai, danau, dan rawa, serla berupa air tanah yang tersimpan dalam cekungan air tanah, Sungai-sungai di Kalimantan umumaya_berjenis permanen yaitu mengalir sepanjang tahun sehingga dapat rmenjaci sumber utama air bagi kehidupan penduduknya, Bahkan, keberadaannye menjadi bagian penting sebagai serana transportasi antar wilayah dan untuk mengangkut hasil sumberdaya alam. Luas areal terbesar CAT Kalimantan adalah CAT Palangkaraya-Banjarmasin yang merupakan CAT intas, provinsi. Sebaran CAT lainnya di Kalimantan berada di hampir semua pesisir dan dataran rendah pantal Kalimantan. Semua ibukota provinsi di Kalimantan sebagai tempat konsentrasi penduduk padat merupaken daerah CAT sehingga dari sisi suplai kebutuhan air dapat dipenuhi dari air tanah, cisamping disuplai dari sumer tutama ait. air petmukaan. Untuk daerah non CAT di Kalimantan berada pada kompleks pegunungan/dataran tingg, umumnya berupa batuan dengan lapisan tanah (humus) tipis pada bagian atas. Daerah non CAT di Kalimantan pada umumnya berupa hutan yang dapat mempertahankan lapisan humus secara lami. J= potensi air di Kalimantan sebesar 1.008 PETA CEKUNGAN AIR TANAH PULAU SULAWESI yore iTielene 83. CAT Tompte Skala 4: 4300,000 Ais Glan A Tana 2 ‘Comungan Al Tanah (C4) Betas Cekungan Ai Tanah 35 Ar Dope CEKUNGAN AIR TANAH DI SULAWESI kekomplekan bentang alam Sulawesi yang .didominasi oleh pegunungan struktural, Bagian bawah dari pegunungan merupakan batuan dengan lapisan tanah tipis pada bagian atasnya sehingga sebagian besar Pulau Sulawesi bukan daerah CAT, Lokasi CAT di Sulawesi cenderung terpisah-pisah, berada di PTPNV i Pekanbaru PTPN XIV i Makassar me 4 TPN Vi [Ake eta 7 i Bandung ey PreN PTPN XXII i Semarang i Surabaya, Sebaran Lokasi PTPN I-XIV (Kementerian BUMN, 2011) ¢ MRI FRGOLAHAN TEE OKNGDEMPO TPAD NISNTAR Prk ih ape en 207) Hobs bn PNY etn eh amps, alo Besson, 207 Bi ge soe 2012), Pane eb Pa Gs er 1, 2012) chaps nega beers teplan, Mak ta tuna suntedya mijn ss on ter Ines ant evhan wy pron ae thoun eon tny toeug sunberiy aun Jone tre aren ton lure etry au eset Pema! etlreaman hel ces Fag oma itang but Maia Ba a het, 208) Pam t eeat , 2012 PETA INDIKAS| SUMBERDAYA PESISIR INDONESIA y5U om, Coase ours hyd sin mavarsia j ea, AN Baa =? prow. SUMBERDAYA PESISIR DI PULAU SUMATERA somata Dl pant tim Suma les garb nb fae tp an eonazv. OV Paral Sterutonadauh turbulent mae at ease Pests fo gah Seb Sr wlye Baran tampaen Pas nina Monona Stra Seda pon ot marge us rmulel dari wilayah Dumai sampal dengan Muara Sabak. Selain itu, pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau dan Bangka Belitung mempunyai sumberdaya alam pesisir antara lain mangrove, terumbu karang, dan ganggang. Beberapa wilayah pulau menjadi tujuan wisata yang dapat meningkatkan perekonomian lokal Kavazr nen at Oath sips Puas Brae (a 12 SUMBERDAYA PESISIR DI PULAU JAWA mempunyai karakteristik yang berveda. Bagian selatan, berhadapan dengan samudera yang luas dengan ombak yang besar, jenis pantai beroaty dan berpasir, sedangkan bagian utara relat tidak sebesar ci bagian selatan, jenis pantai berlumpur dan berpasir ‘Sumberdaya pesisir Jawa berupa hutan mangrove dapat ditemukan di beberapa tik, antara lain di sekitar Muaraangke, pantai utara Tangerang, pantal utara Rembang-Tuban, sebagian kecil pantai utera Indramayu: Cirebon, sebagian kecil pantal di Madura, dan kawasan ‘Segara Anakan di Cilacap. Hutan mangrove di Jawa dan Madura cenderung mengalami degradasi yang disebabkan ‘leh konversi lahan mangrove, kurangnya kesadaran lingkungan terhadap pertumbuhan mangrove, enebangan dan pencurian kayu mangrove, dan abrasi di beberapa tempat. Kesadaran akan pentingnya hutan mangrove di Jawa sebagai pelindung pantai terus digalakkan antara lain dengan penanaman mangrove yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan penggiat lingkungan. Hal ini mengingat pantai di Jawa terutama pantai utara cukup rawan terhadap bahaya abrasi Kawasan pulau-pulau kecil di sebelah utara Jawa mempunyai sumberdaya alam yang cukup melimpah, seperti terumbu Karang di Kepulauan Seribu, Kepulauan Karimunjawa, dan di Kepulavan Kangean, Terumbu Pr Jawa dagian utara dan Jawa bagian selatan WEL id ‘aah satu gi glue Seba Sumber wane cant ca) karang di pulau-pulau Kecil tersebut menjadi tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat. Bahkan, esona terumbu karang di puleu-pulau kecil telah mendatangkan para wisatawan untuk mengunjungi pulau- pulau tersebut yang pada akhimya berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat sekita Hosanna organ estan sangah dag teas ska poturtuha angers (nostra 201) PETA INDIKASI LAHAN BASAH PULAU JAWA SUMBERDAYA PESISIR DI KALIMANTAN Kee mempunyai garis pantai yang cukup panjang mulai dari Kabupaten Sambas di Kalimantan Barat hinge oe) Kabupaten Nunukan ¢i Kalimantan Utara, citambah beberapa pulau-pulau kecil disekitarnya. Di sepanjang pantai dan wilayah ~ pesisirnya banyak ditemukan sumberdaya pesisir antara lain hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan ganggang. Hutan mangrove di Kalimantan terdapat di beberapa tempat yang berfungsi strategis, baik fungsi ekolog! maupun fungsi ekonomi. Pesisir Sambas, Ketapang, Sukamara, Pangkalanbun, Pelaihari hingga Batulicin, Tanahgrogot, Delta Mahakam, beberapa titk di J aia Bontang hingga Nunukan, merupakan tempat yang dapat diteriukan vegetasi mangrove. Disisi lain, kerusakan mangrove i Kalimantan tetus terjaci akibat penebangan dan konversi penggunaan lahan terutama di sekitar kawasan perkotaan. Untuk itu diperlukan sinergi dari berbagei pihak ager degradasi sumberdaya pesisir Kalimantan tetap lestar ‘Sumberdaya wilayah pesisr lain di Kalimantan yang tidak kalah memikat adalah terumbu karang yang terdapat di sekitar pulau-pulau kecil. Beberapa pulau tersebut menjadi tujuan wisatawan dan pecinta | 5 keindahan bawah laut antara lain di Puleu Laut di Kalimantan Selatan, Pulau Maratva dan sektarnya, Tian C08 Pas Moa an seem But star ls beupa mang alge estan ar PETA INDIKAS SUMBERDAYA PESISIR KALIMANTAN ys uNED DARUSSSALA\ y* yu y ‘Kus ary Vol 2 Cattrmia 1961, = fein Sumber Resutan, sala Te hin 2058 Paes C4 Mase (lesen Sunbreye alm 4 etig, al cone Stiyitiga Karang Qunia a af oy aos Seat arg nai Inds, Pl, Mls, Fa Nag, Tie Las rep Seon SEGITIGA KARANG (CORAL TRIANGLE) ‘awasan Segitiga Karang (coral trian 4 wilayan Indo-Pasifik dengan luas kurang. lebi 75.000 Km2, Kawasan ini memiliki sumberdaya alam yang melimpah berupa 500 spesies terumbu karang, ddan kurang lebih 3000 spesies ikan. Di sis lain, ancaman kelestarian terhadap segala bentuk keanekaragamman hayati yang berada di kawasan ini terus terjadi seperti penangkapan ikan berlebinan, pengedoman Ikan, enggunaan bahan kimia, perubahan iklim, dan polusi Untuk itu, Presiden Republik Indonesia. mengeluarkan pesan resmi pentingnya menjage Segitiga Karang Dunia pada pertemuan ke-8 Konferensi Keanekaragamian Hayati di Brazil tahun 2006. Dalam pertemuan ut, Presiden RI berkeinginan untuk mempercepat pengembangan jaringan dengan negara-negara di ngte yaitu Indonesia Pilipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon, kawasan c Pada pertemuan APEC di Australia tahun 2007, kawasan Segitige Karang telah mendapat perhatian dari negara-negara yang hadir dalam pertemuan_tersebut hingga terbentuklah Coral ve (CTD. CT dimaksudkan_untuk penentuan bentang laut prioritas untuk percontohan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan di setiap negara meliputi pengembangan Jejaring kawasan konservasi laut, pengelolaan perikanan berbasis ekosistem dan pariwisata alam, serta pengembangan pendanaan yang berkelanjutan pembangunan kapasitas, dan pellbatan sektor swasta Pertemwuan CTI berikutnya di Manado pada tahun 2009 semakin mengukuhkan bahwa kawasan karang dunia ini merupakan kawasan vital yang kaya akan sumberdaya pesisir dan laut, dimana jutaan rmenggantungkan hidup dan kehidupan di kawasan in ATLAS SUMBERDAYA ALAM NASIONAL DAM PEMBANGUNAN BERREIANITI © PETA INDIKASI SUMBERDAYA PESISIR PULAU SULAWESI Pak SUMBERDAYA PESISIR DI SULAWESI ulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil disekeliingnya mempunyai sumberdaya alam pesisir dan laut yang melimpah, Sebagian wilayah ini termasuk dalam bagian Sulu Sulawesi Marine Ecoregion (SSME) yaitu suatu kawasan cekoregion laut yang terletak di Laut Sulu dan Sulawesi, berada di tiga negara yaitu Indonesia, Pilipina, dan Malaysia. Kawasan emai Ktulanan cekoregion ini merupakan pusat dari segitiga terumbu karang dengan tingkat keaneka- ragaman hayati laut tertinggi di dunia, Sebagal contoh kawasan Bunaken yang eksotis karena terdapat terumbu karang dan. ikan-ikan beraneka jenis. Cee ee es Aen eee) Kurang lebih 500 jenis terumbu karang, 16 spesies padang lamun, 1.200 jenis ikan, 400 spesies alga laut, 22 jenis mamalia laut, 6 dari 7 spesies penyu, terdapat di kawasan ekoregion Laut Sulu dan Sulawesi Kemelimpahan sumberdaya pesisir lain juga terdapat di Sulawesi terutama di lengan Sulawesi bagian timur dan selatan. Pesisir Sulawesi Selatan bagian selatan merupakan daerah penghasil rumput laut, pulau-pulau di Wakatobi yang mengundang decak kagum ancong karena Keindahan bawah lautnya, serta Kepulavan Togean dan Sangeai yang kaya akan terumbu karang dan menjadi arena tujuan para penyelam. sept genta (8 012 Bes. e VEVOONEL VSNN NVNWINESY NYG MVE NvInd YISISSd VAVGNSEWNS ISYHIGN! Vad PETA INDIKASI SUMBERDAYA PESISIR KEPULAUAN MALUKU u ‘Skala 4: 7.000.000 1 tbukota Provinet Ponts Mangrove Pea Rabu BAKOSURTANAL + Bulow Kabupaten ‘Sungai IEE) angen Badan Fenian dan Fengembanan fas Kot Donat MM Terombe Karang Tops fata fag aOh Betas Adminietrast HE Patera toon Aine Subs Ketan kala Tan 2005 Gam eye Meine Bours Wide HISIS3d VAVCXSENNS ISVHIONI Vise SUMBERDAYA MINYAK BUMI Produksi Minyak Bum 35394 ani203 301.653 300872 sana Yatmatan 0.88 a Ba, Tew 30779. sa Bc 340 ' asi eran energi fosil terutama minyak bumi, gas bumi ddan batubara dalam mendukung berbagai kegiatan ‘ekonomi saat ini belum tergantikan, Ketersediaan eadangan bahan bakar fosil masih menjadi tolok ukur bagi ketahanan energi sualu negara. Indonesia termasuk negara penghasil energi, namun juga merupakan salah satu negara konsumen energi yang cukup besat Dengan pertumbuhan ekonomi 6,3-6,8% per tahun, kebutuhan ‘energi diproyeksikan tumbuh sekitar 6% per tahun sampai dengan 2014. Saat ini, kebutuhan energi nasional

Anda mungkin juga menyukai