BJU Espa4229 RISKI
BJU Espa4229 RISKI
TUGAS 1
Kemiskinan mempunyai pengertian yang luas dan memang tidak mudah untuk mengukurnya.
Namun demikian, ada 2 macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan yaitu kemiskinan absolut
dan kemiskinan relative yaitu :
1. Kemiskinan Absolut Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat
pendapatan dan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan hanya di batasi pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang untuk dapat hidup secara baik.
Berdasarkan kebutuhan pokok minimum seperti : pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan
pendidikan yang diperlukan . Menurut Todaro, konsep ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan
perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup.
2. Kemiskinan Relatif Orang yang sudah mempunyai tingkat pendapatan bisa dikatakan dapat
memenuhi kebutuhan dasar minimum tidak selalu berarti tidak miskin. Ada ahli yang berpendapat
bahwa walupun pendapatan sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum tetapi masih jauh
lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat disekitarnya, maka orang tersebut masih
berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak ditentukan oleh keadaan
sekitarnya, daripada lingkungan orang yang bersangkutan. Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan
akan mengalami perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah. Hal ini jelas merupakan perbaikan
dari konsep kemiskinan absolut. Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis, sehingga kemiskinan
akan selalu ada.
JAWABAN NO 2 :
JAWABAN NO 3 :
Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara
keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan
yang sempurna).
Pada gambar diatas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Sedangkan Koefisien Gini atau Gini Ratio adalah rasio (perbandingan) antara luas bidang A yang
diarsir tersebut dengan luas segitiga BCD.
Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa bila pendapatan didistribusikan secara merata
dengan sempurna, maka semua titik akan terletak pada garis diagonal. Artinya, daerah yang diarsir
akan bernilai nol karena daerah tersebut sama dengan garis diagonalnya. Dengan demikian angka
koefisiennya sama dengan nol. Sebaliknya, bila hanya satu pihak saja yang menerima seluruh
pendapatan, maka luas daerah yang diarsir akan sama dengan luas segitiga, sehingga Koefisien Gini
bernilai satu.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa suatu distribusi pendapatan dikatakan makin merata
bila nilai Koefisien Gini mendekati nol (0), sedangkan makin tidak merata suatu distribusi pendapatan
maka nilai Koefisien Gini-nya makin mendekati satu.
JAWABAN NO 4 :