MODUL-3. Analisis Rasio Keuangan
MODUL-3. Analisis Rasio Keuangan
Manajemen
Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
3
Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen 190233001 Team Teaching
Abstract Kompetensi
Analisis yang dilakukan terhadap Mahasiswa mampu menganalisis kinerja
laporan keuangan perusahaan berupa keuangan melalui laporan keuangan
perusahaan menggunakan rasio-rasio
neraca dan laporan laba-rugi untuk keuangan
mengukur kinerja keuangan
perusahaan.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu cara analisis yang dilakukan terhadap
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud berupa neraca dan
laporan laba-rugi. Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada suatu
periode tertentu. Neraca berisi aset atau kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber
dana untuk membiayai aset tersebut. Sumber dana bisa berasal dari pihak di luar
perusahaan (disebut modal pinjaman/hutang) dan dari pemegang saham perusahaan
(disebut modal sendiri/equity). Neraca (balance sheet) menganut prinsip keseimbangan
(balance), artinya jumlah kekayaan (aset) harus sama dengan jumlah kewajiban (hutang +
modal sendiri). Laporan Laba-Rugi (Income Statement) merupakan laporan/ringkasan
kegiatan operasi perusahaan selama satu periode (satu tahun), pelaporannya dilakukan
pada akhir tahun kalender 31 Desember xxxx.
Berikut ini akan dijelaskan jenis rasio keuangan yang ke-5, yaitu market ratio.
Market Ratios
Market ratio mengukur kinerja keuangan perusahaan yang berkaitan dengan nilai sahamnya.
Earnings per share (EPS) mengukur jumlah laba bersih yang diperoleh per lembar saham
yang beredar. EPS ini merepresentasikan jumlah uang yang akan diterima oleh para
Pr icePerShare
( P / E )ratio
EarningsPe rShare
EarningsAf terTaxes
EarningsPe rShare
ShareOuts tan ding
P/E ratio perusahaan sebesar 9,8 kali, artinya harga saham saat ini sama dengan 9,8 kali
pendapatan bersih perusahaan selama satu tahun. Rasio industri sebesar 11,3 kali, hal ini
menunjukkan kinerja perusahaan rendah. P/E ratio tahun 2014 mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini menunjukkan perkembangan yang menurun.
Market Pr icePerShare
( M / B )ratio
BookValuePerShare
TotalCommo nEquity
BookValuePerShare
ShareOuts tan ding
Rasio M/B ini berarti bahwa investor saat ini membayar $ 1,2 untuk setiap $ 1 nilai buku
saham perusahaan, arti lain bahwa saham perusahaan diperdagangkan 1,2 kali dari nilai
bukunya. Hal ini menunjukkan bahwa investor menghargai perusahaan sebesar 1,2 kali dari
nilai perusahaan, sementara itu rasio industri sebesar 1,7 kali. Hal ini menunjukkan bahwa
investor memberikan harga yang lebih tinggi terhadap perusahaan lain. M/B ratio tahun
2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini menunjukkan
perkembangan yang menurun.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Allied Food Product rendah
(buruk), karena hampir semua rasio berada di bawah rasio rata-rata industri. Lakukan
perhitungan yang sama untuk tahun 2013, maka hasil perhitungan dapat dilihat pada
Gambar 3.1. Pada Gambar 3.1 juga dapat dilihat bahwa sebagian besar rasio keuangan
perusahanan tahun 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan rasio tahun 2013.
Sistem DuPont merupakan suatu pendekatan yang dikembangkan oleh DuPont Company
untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Sistem ini
memberikan gambaran faktor-faktor yang saling berhubungan dan berpengaruh pada tingkat
pengembalian atas investasi suatu perusahaan (ROA) dan tingkat pengembalian atas
ekuitas (ROE) yaitu marjin laba bersih, perputaran total aktiva dan tingkat hutang suatu
perusahaan. Dengan mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebut, dapat membantu
manajemen menentukan arah kebijakan perusahaan serta upaya mencapai tingkat
pengembalian yang tinggi atas investasi dan ekuitas.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
memutar modalnya. Analisis DuPont menggabungkan rasio aktivitas/perputaran aktiva
dengan rasio laba/profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya
berinteraksi dalam menentukan ROA (profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan).
Rasio laba atas penjualan (profit margin) dipengaruhi oleh tingkat penjualan dan laba bersih
yang dihasilkan. Profit margin dalam hal ini mencakup seluruh biaya yang digunakan dalam
operasional perusahaan. Sedangkan rasio aktivitas dipengaruhi oleh penjualan dan total
aktiva. Oleh karena itu, analisis ini tidak hanya memfokuskan pada laba yang dicapai, tetapi
juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Semakin besar ROA
semakin baik pula perkembangan perusahaan tersebut dalam mengelola aset yang
dimilikinya untuk menghasilkan laba.
Analisis keuangan sistem DuPont digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan
dengan cara memecah atau menjabarkan rasio ROA dan ROE menjadi beberapa komponen.
Penjabaran rasio ROA menjadi beberapa komponen dimaksudkan agar perusahaan dapat
mengetahui dan menganalisis komponen-komponen penting dalam kinerja keuangan
perusahaan secara lebih luas. Sedangkan ROE digunakan dalam analisis DuPont karena
ROE dapat menggambarkan besarnya pengembalian yang didapatkan pemegang saham,
sehingga dengan menjabarkan komponen perhitungan ROE akan diketahui kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan memberikan imbal hasil bagi para
pemegang saham. Analisis keuangan sistem DuPont dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut
ini.
Berikut ini adalah penjelasan hasil perhitungan keuangan DuPont menggunakan Bartlett
Company Income Statement (Gambar 3.3) dan Bartlett Company Balance Sheet (Gambar
3.4) yang dianalisis menggunakan skema analisis keuangan sistem DuPont. Data keuangan
yang digunakan adalah data Bartlett Company tahun 2003. Hasil perhitungan dapat dilihat
pada Gambar 3.5.
Menghitung Return On Asset dan Return on Equity menggunakan rasio adalah sebagai
berikut:
EarningAft erTax
Re turnOnAsse ts %
TotalAsset s
$221
Re turnOnAsse ts 6 .1 %
$3,597
EarningAft erTax
Re turnOnEqui ty %
Equity
$221
Re turnOnEqui ty 12.6%
$1,754
Equity yang diperhitungkan disini tanpa menjumlahkan dengan preferred stock ($1,954 -
$200 = $1,754).
Neraca Proforma
Pemahaman terhadap analisis rasio dan hasil perhitungan rasio keuangan dapat digunakan
untuk membuat gambaran neraca proforma dan proyeksi laba-rugi. Tabel 3.1 merupakan
Berikut disajikan cara perjitungan untuk melengkapi neraca dan informasi penjualan dalam
tabel di atas menggunakan data keuangan sebagai berikut:
Debt
DebtRatio
TotalAsset
AccountsPayable $90,000
Total liabilities and equity = Account payable + Long term debt + Common stock + Retained
earning
$300,000 = $90,000 + $60,000 + Common stock + $97,500
Common stock = $52,500
CurrentAss et Inventory
QuickRatio
CurrentLia bilities
CurrentAss et Inventory
0.80
$90,000
Sales
TotalAsset Turnover
TotalAsset
Sales
1 .5
$300,000
Sales $450,000
Account Re ceivable
DaysSalesOuts tan ding
Sales / 360
Account Re veivable
36.5
$450,000 / 360
Langkah 7: mengoperasionalkan data gross profit margin on sales untuk menghitung cost
of good sold
CostOfGood Sold
InventoryTurnover
Inventory
$337,500
5 .0
Inventory
Inventory $67,500
Maka diketahui besarnya current assets $139,500. Angka ini akan digunakan untuk
mengetahui besarnya cash pada langkah berikut ini.
Langkah 10: menghitung besarnya cash dengan menggunakan angka current assets (dari
langkah 9)
Semua angka hasil perhitungan sudah lengkap masuk ke dalam tabel, sehingga gambaran
neraca proforma dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Perhatikan laporan keuangan berikut ini, kemudian buat analisis rasio dibandingkan dengan
industri.