Anda di halaman 1dari 5

GREEN AGRONOMI

EKONOMI HIJAU BERBASIS RUMAH TANGGA

Prolog
Bukan saja tanahnya yang lalu menjadi emas, tetapi tiap tegakannya melahirkan nilai nilai baru
yang harus bertumbuh dan terjaga dengan utuh, menjadi ladang ladang yang kan
meyumbangkan, tiap inchi nilai baru yang menumbuhkan keterjagaan ekonomi warga
indonesia, keterjagaan kesejahtreaan bagi warganya, secara utuh dan berdaulat atas apa yang
menjadi haknya sebagai rakyat.
Swasembada pangan telah lahir, dan menjadi icon negeri ini pada masa gemilangnya, hingga
perubahan dan pola pikir keterbangunan kita meredupkannya,
Banyak hal yang, lalu dapat kita lakukan, untuk membangun keterbaikan lingkungan secara
sadar dan tersystem, permasalahan lingkungan bukan saja, menjadi tanggung jawab, bidang
bidang yang telah dibuat oleh strktur negara ini, melainkan menjadi tanggung jawab lintas
sektoral, yang dimana nantinya, ada gerakan bersama yang saling mengait dan mengisi tiap
rongga ronga kosong menjadi celah keterbangunan dan keterbaikan lingkungan itu sendiri.
Degrdasi lingkungan , Penyempitan Hutan, tidak efektifnya lahan marjinal, bertambahnya lahan
kritis,hingga pada terbatasnya pemahaman masyarakat, menjadi soalan yang tidak habis dikaji
dan membuat upaya upaya baru, yang tersinergi dan bersifat strategis, sebagai upaya upaya
yang berkelanjutan, dan multi purpose.
Keterjagaan lingkungan hijau sebagai hal ikhwal , memantik pikiran kita, bekerja sacara utuh
dan dan terjaga, secara konstan, dengan laju kebutuhan yang terus meningkat dengan daya
dukung pasar gelobal yang bertumbuh.
Saatnya hal hal teknis tidak lagi menjadi alasan membangun kedaulatan pangan dengan
mempertimbangkan keterjagaan lingkungan dan keterjaga sumber daya yang melimpah dibumi
katulistiwa ini, melainkan membangun pola yang lebih konstruktif dengan menumbuhkan
kembali keterjagaan nilai nilai kearifan lokal ( kesadaran colectif ) sebagai khazanah pemikiran
keindonesian kita, untuk membangun nusantara yang lebih baik dimasa mendatang.

SETAKAT GREEN AGRONOMI


Green Agronomi, merupakan upaya kecil bersama membangun efektifitas hijau berbasis rumah
tangga dengan penguatan ekonomi berkelanjutan sebagai core programnya.
Pada mimpinya, green agronomi bukan saja menjadikan gerakan hijau dan pemafaatan ruang
kecil yang lebih strategis pada halaman warga secara berkelanjutan, pada hajatan akhirnya,
green agronomi sebuah pola atau jembatan membangun kesadaran colektif yang mandiri,
berdaulat baik secara social ekonomi, politik hingga spiritual dan Berbudaya.
Green Agronomi, upaya membangun sektor agro berbasis penujang ekonomi warga dengan
mengukur kebermamfataan halaman rumah warga, dengan memaksimal ruang halaman secara
strategis efektif tentunya berkelanjutan, dengan pola jangka pendek hingga jangka panjang
yang berjejaring sebagai support system baik UKM, Pariwisata berbasis kampung agro dan
ekonomi kreatif lainnya
Dampak secara tidak langsung Green Agronomi :
1. Penguatan Ekonomi Warga ( Pasif Income ) berkenjutan
2. Penguatan Jejaring Colectif
3. Kampung Wisata Terapan
4. Kampung Mandiri Multi Agro berbasis Rumah Tangga
5. PAD Berbasis Ruang Lingkup Dusun
6. Masyarakat Tangguh Pandemi
7. Ekonomi Kreatif Turunan
8. Ruang Gizi Warga
9. Swasembada Pangan Berbasis agroCulineri Tourism.

Dasar Berpikir Green Agronomi :

Membangun kesadaran yang terpola hingga hal hal yang akan memantik keikut
sertaan masyarakat bertanggung jawab terhadap pembanguan daerah dimasa
mendatang secara tidak langsung dari lapisan rural hiungga urban.

1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG


HORTIKULTURA
2. RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
3. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT HORTIKULTURAS 2015 – 2019
4. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI
5. UU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
6. Dan beberapa Rencana Strategis Pemerintah Pusat maupun daerah untuk daya
dukung KEK Mandalika
7. Topografi Wilayah
MAKSUD DAN TUJUAN
o Menciptakan Unit Kegiatan Warga Berbasis Ekonomi Mikro
o sebagai wahana penguatan ekonomi colectif berbasis lingkungan .
o Menciptakan warga tangguh pandemi
o Ruang Ekonomi Kreatif
o Pariwisata Terapan Berbasis Kampung Multi Agro

TIMBULAN PROGRAM
Sebagai penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dusun, secara umum desa.

 Ruang Edukasi Pasif Income Warga dan Generasi muda

 Ruang Kreatif Pemamfaatan Lahan Terbatas

 Menguatkan Gerakan Colectif Sebagai Modal Dasar Pembanguanan Daerah

 Memupuk Kesadaran Peluang Ekonomi Kreatif Berkelanjutan

BENTUK KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang diusulkan adalah pengadaan bibit dan prasana penunjang

SIMULASI GREEN AGRONOMI

Pembagian Bibit Secara Kolektif Pada Warga yang akan ditanam pada halaman yang
sudah disiapkan oleh penerima mamfaat. Dengan skala sekurang kurangya 4m X 4m,
dengan intesitas matahari 80%, Jarak Tanam Sekurang Kurangnya 1,5 m, lubang galian
40cm dengan kedalaman lubang sekurang kurangnya 40 cm.

Dengan asumsi Bibit Jambu Kristal Merah Jumbo, yang masa pembungaan minimal 6
bulan sejak masa tanam, dengan itensitas penyiraman, pemupukan terukur. Jambu Kristal
Merah Jumbo, memilik daya tahan yang baik, dengan ketinggian tanam pada area 20mdpl
hingga 900mdpl, dengan masa berbuah sepanjang tahun, sejak tegakan mulai berbunga,
jambu Kristal merah sangat mudah dibuahkan dengan pola pemangkasan setelah panen.
Asumi pasar hari ini di pulau jawa, harga perKg jambu Kristal merah Jumbo, di harga 25
ribu rupiah per kilo gram. Sejak Masa pembungaan dengan tingkat kematangan 80%
jambu Kristal merah jumbo sudah dapat dipanen, jika dengan perlakukan yang baik satu
pohon menghasilkan 8 hingga 20 buah perpohon dengan berat rata rata 500gram, maka
asumsi hasil panen rata rata perbulan 4kg perpohon ( dengan Asumi 8 Buah Perpohon ) X
5 pohon Perumah Tangga X Rp. 25.000-, Perkilogram, maka tiap rumah tangga akan
menerima hasil penjualan rata rata Rp. 500.000-, Perbulan.

Saat ini untuk budidaya jambu Kristal merah jumbo, masih dibudidayakan hanya di pulau
jawa, sementara kertergantungan stock buah NTB masih bergantung pada luar daerah.

Pada tangkapan Pasar, per Bulan Juli Tahun 2022, Para pedagang Buah di provinsi NTB
Masih Medatangkan Jambu Kristal Sejumlah 100 ton Perbulan dari Daerah Jember dan
Banyuwangi, beberapa kebun didaerah NTB masih dalam hitungan jari.

Pada Kesimpulannya prospek green ekonominya masih terbuka luas, ditambah dengan
program wisata kampong multi agro, yang pada waktunya akan mendatangkan dampak
multi side dikemudian hari.

PENUTUP.

Keragu raguan, hal yang dasar secara lahir bagian dari takdir manusia, tidak dengan mimpi
yang mestinya harus dimanifestasikan meski dengan merangkak sekalipun, guna
membangun hal yang monumental dan berkanjutan, memberikan multi mamfaat yang
tak berbatas.

Anda mungkin juga menyukai