Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Peran guru penggerak ada lima yakni: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas
praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan
kepemimpinan murid. Guru penggerak berfokus pada peran kepemimpinan pembelajaran agar mampu
mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan
pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; serta
menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Dalam memerankan perannya tetap berpijak pada 5 (lima) nilai guru penggerak yakni berpihak pada
murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif.

Guru penggerak harus mandiri artinya mampu memunculkan motivasi dalam dirinya untuk membuat
perubahan baik untuk perubahan lingkungan sekitar ataupun pada dirinya sendiri. Reflektif artinya
seorang guru penggerak mau melakukan evaluasi terhadap apa saja yang sudah baik serta apa saja yang
perlu dikembangkan. Guru penggerak yang kolaboratif maknanya senantiasa mampu membangun
hubungan kerja yang positif dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun untuk kemajuan pendidikan
terutama kemajuan sekolahnya. Inovatif artinya seorang guru penggerak mampu memunculkan ide-ide
baru dan tepat guna sesuai perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan terutama pada dunia
pendidikan. Berpihak pada murid artinya seorang guru penggerak harus mampu memberikan
pembelajaran yang mengutamakan kepentingan perkembangan murid.

Peran dan nilai guru penggerak sangat sesuai dengan pemikiran pendidikan KI Hajar Dewantara (KHD),
pahlawan nasional di bidang pendidikan. Salah satunya adalah semboyan Ing ngarsa sung tuladha yang
artinya di depan memberi teladan. Guru diharapkan sebelum menanamkan karakter Profil Pelajar
Pancasila, maka guru harus memberi teladan terlebih dahulu. Nilai berpihak pada anak juga sangat sesuai
dengan filosofi KHD yang diharapkan guru menuntun bukan menuntut, melayani tanpa meminta pamrih.

Untuk menanamkan karakter/ budi pekerti yang baik pada siswa, guru dapat mengajarkan cara berpikir
lambat dan cepat agar anak dapat memaknai pengetahuan ini menuju level aplikatif sesuai dengan disain
yang dibuat, khususnya dalam membuat keputusan dengan lebih bijak. Jangan sampai karena berpikir
cepat yang terkesan buru-buru akan ada efek negatif karena kurang perhitungan (Udi Samanhudi dalam
Diskusi Elaborasi Pemahaman).

Saya adalah seorang guru kelas 2 yang mengajar pelajaran tematik kelas 2 dan Bahasa Jawa di SD
Muhammadiyah Pakem sebagai salah satu calon guru penggerak angkatan 3 kabupaten Sleman merasa
tergerak untuk menerapkan peran dan nilai guru penggerak. Salah satu pengalaman saya adalah
menerapkan peran sebagai pemimpin pembelajaran dalam materi mendongeng Bahasa Jawa. Awalnya
saya merasa prihatin dengan kemampuan berbahasa jawa anak-anak, lalu saya yang pernah
berpengalaman mengikuti workshop dan lomba ingin mendongeng di depan murid saya.

Saya merencanakan strategi penguatan untuk menerapkan aksi nyata dalam berperan sebagai pemimpin
pembelajaran. Masa pandemi tidak menyurutkan semangat untuk berkarya dalam membuat pembelajaran
yang menarik. Saya buat video dongeng dengan ilustrasi gambar yang menarik, lalu diunggah di media
sosial. Strategi penguatannya adalah berkolaborasi bersama murid dan orang tua agar anak mau
mempelajari Bahasa Jawa. Saya memberikan penugasan kepada anak untuk mendongeng sederhana.
Anak diberi berbagai pilihan untuk mengirim hasil tugas mendongeng, boleh dalam tulisan, infografis,
format video, rekaman suara, aplikasi lainnya. Di sinilah letak berpihak pada murid, membuat wujud
tugas berbeda, agar lebih menghargai perbedaan minat mereka. Selanjutnya, umpan balik hasil refleksi,
dari hasil tugas yang dikirimkan.

Saya akan terus mengembangkan diri meningkatkan kualitas peran saya sebagai coach untuk guru lain,
karena ilmu yang luar biasa akan lebih bermanfaat jika saya menyebarkan kepada lingkungan sekitar.
Saya mencoba melakukan pengimbasan materi Pemikiran KHD kepada rekan sejawat di SD
Muhammadiyah Pakem, instansi tempat saya bekerja dengan izin Ibu Kepala Sekolah dan Tim Wakil
Kepala Sekolah. Sebelum saya sampaikan dalam forum tatap muka, saya sampaikan materi ke dalam
grup percakapan teamwork sekolah terlebih dahulu, agar tidak menghabiskan banyak waktu selama rapat
sekolah.

Saya menyadari penyelesaian modul di pendidikan guru penggerak ini sangat bergantung pada
bagaimana saya menyelesaikan fase aksi nyata. Setelah mempelajari modul ini saya merasa tergerak
hingga kemudian mengambil keputusan untuk bergerak hingga akhirnya memberanikan diri untuk
menggerakkan lebih banyak pihak di lingkungan kerja demi meningkatkan kualitas layanan dan
lingkungan belajar bagi murid-murid.Langkah berikutnya adalah saya akan mencoba untuk
menggerakkan komunitas praktisi di bidang yang pernah saya pelajari dalam berbagai workshop ke grup
Kelompok Kerja Guru (KKG) guru kelas 2 kapanewon (istilah kecamatan khusus untuk DIY) Pakem.
Untuk mewujudkan hal ini saya memerlukan banyak tanggapan dan dukungan dari rekan sejawat baik di
sekolah saya sendiri maupun sekolah di sekitar Pakem.

Berdasarkan pengalaman Anda, Apa saja hal yang pernah Anda lakukan sehubungan dengan 
peran dan nilai guru Penggerak?
Peran Guru penggerak:
1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran
 Guru memfasilitasi dan membimbing murid dalam kegiatan belajar mengajar (mengarahkan
murid saat pelaksanaan diskusi)
 Merancang pembelajaran yang berpusat pada murid dengan lebih banyak diskusi dalam
kelompok dan guru sebagai fasilitator
 melakukan aktivitas pembelajaran yang kontekstual memanfaatkan lingkungan sosial,
budaya sekitar lingkungan sekolah.
2. Mewujudkan Kepentingan Murid
 Melaksanakan pembelajaran yang dapat menciptakan keaktifan dan kreativitas siswa
 Sebelum pembelajaran di mulai mengadakan kesepakan pembelajaran dengan siswa
 Dalam kegiatan Pembelajarn saya berusaha melakukan variasi dalam model
pembelajaran,menyesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan
3. Mendorong Kolaborasi antar guru 

Nilai Guru Penggerak Yang Pernah Saya Lakukan


1. Mandiri
2. Reflektif
3. Kolaboratif

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang Guru Penggerak untuk menguatkan peran serta nilai
tersebut?

1. Melakukan pengembangan diri (mengikuti seminar, pelatihan, dll) supaya kita dapat membuat
pembelajaran semakin inovatif, mandiri dan berpihak pada murid
2. Melakukan refleksi di setiap kegiatan untuk melihat kelebihan dan kekurangan yang sudah di lakukan
sebagai perbaikan untuk ke depannya
3. Selalu bekerja sama dan Menjalin hubungan baik dengan segenap warga sekolah untuk keberhasilan
tujuan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai