Anda di halaman 1dari 17

MONITORING DAN PENGAWASAN KEGIATAN LALU LINTAS, ANGKUTAN

LAUT DAN USAHA KEPELABUHAN (LALA PELABUHAN)


DIKESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II PONTIANAK

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Eng. Mochammad Meddy Danial , ST, MT, IPM


NIP. 197105012000121001

DISUSUN OLEH

Haris Priono
NIM. D1111191005

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KELAUTAN


PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kita nikmat berupa kesehatan dan keselamatan dalam menyelesaikan
laporan Kerja Praktek ini, yang berjudul “Monitoring dan Pengawasan Kegiatan Lalu
Lintas, Angkutan Laut Dan Usaha Kepelabuhan (LALA Pelabuhan)
DiKesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak” Laporan Kerja
Praktek ini adalah salah satu bukti kami dalam melaksanakan program Kerja Praktek
(KP), sebagai Mahasiswa kami sangat berterima kasih dan mendukung sekali Program
Kerja Praktek ini karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa di
Fakultas Teknik, Banyak sekali manfaat yang penulis dapat dari Program Kerja Praktek
ini yang mana hal tersebut belum Penulis dapatkan pada saat perkuliahan, dalam
penulisan laporan ini Penulis sangatberterima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu Penulis dalam, dan pada kesempatan kali ini Penulis ingin mengucapkan
Terima Kasih yang sebesar- besarnya Kepada :
1. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa kepada
penulis
2. Bapak Dr. Eng. Mochammad Meddy Danial , ST, MT, IPM., selaku Ketua
Program Studi S1 Teknik Kelautan dan pembimbing Kerja Praktek Universitas
Tanjungpura;
3. Bapak Capt. Mozes Imanuel Karaeng, selaku Kepala Kantor KSOP Kelas II
Pontianak
4. Bapak Kandeka, selaku Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Usaha
Kepelabuhan dan Mentor Kerja Praktek
5. Seluruh staf dan karyawan KSOP Kelas II Pontianak
6. Teman kelompok program Kerja Praktek yang membantu dalam pengumpulan
data.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dalam kata sempurna oleh
karena itu penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki penulisan Laporan Kerja Praktek ini, Akhir kata Penulis Berharap Laporan
ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan Pembaca.

Pontianak, November 2021Penulis

Haris Priono
NIM D111118101

i
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi Mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak. Setelah memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Adapun syarat dalam mengambil mata kuliah Kerja
Praktek antara lain mahasiswa yang telah menyelesaikan kredit komulatif
sedikitnya 110 sks, dan dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
sekurang-kurangnya 2,00 sesuai persyaratan akademik. Mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan tersebut diwajibkan untuk meninjau secara langsung ke
lapangan pada salah satu proyek maupun pekerjaan yang berkaitan dengan
keilmuan yang diampu saat berkuliah serta berkonsultasi kepada Dosen
Jurusan/Prodi dan memohon izin kepada Pelaksana proyek atau Instansi terkait,
Adapun proyek atau pekerjaan yang dapat diamati berupa proyek pembangunan
diwilayah lepas pantai maupun perairan dekat pantai seperti Bangunan Lepas
Pantai (offshore), Jembatan, Dermaga Pelabuhan, Pelindung Pantai
(Breakwater,Revetment,Groin dll), Turap pada sungai , penyesuaian elevasi
kedalaman sungai untuk pelayaran (pengerukan alur) dan lain-lain yang
berhubungan dengan prinsip ilmu Teknik Kelautan.
Pada dasarnya ilmu yang diperoleh pada saat perkuliahan merupakan dalam
bentuk teori dan praktikum baik yang disampaikan dosen secara langsung maupun
yang diajarkan oleh pengajar dilaboratorium, selain itu Mahasiswa Fakultas
Teknik Untan juga diwajibkan mempelajari bidang studi yang sedang diampu,
tentu hal itu belum cukup oleh sebab itu Fakultas Teknik Untan mewajibkan
Mahasiswanya untuk mempelajari secara langsung kegiatan dilapangan secara
realistis untuk melihat proses kegiatan atau pengerjaan serta mempelajari contoh
kasus yang terjadi dilapangan.

1
I.2 Batasan Masalah
Mengingat lokasi kerja adalah Kementrian Perhubungan (MENHUB) tepatnya di
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, maka jam Kerja Praktik
mengikuti sistem jam kerja kepegawaian di instansi tersebut yaitu pada hari senin-
jumat dengan jam masuk kerja dipukul 08.00-17.00. Oleh karena itu pengamatan
pekerjaan hanya dilakukan pada jam kerja Pegawai di KSOP saja. Tim Kerja Praktek
ditempatkan pada bagian Lalu Lintas Pelabuhan (LALA PELABUHAN).
Adapun yang dibahas dalam penulisan Laporan Kerja Praktek berdasarkan pada
judul Kerja Praktek adalah informasi data dan dokumen terkait kegiatan yang ada
pada pada Lala Pelabuhan seperti Bongkar Muat dan Keluar Masuk Kapal.
Masalah manajemen Kegiatan pada lalu lintas pelabuhan meliputi Pengendalian
posisi kapal didermaga atau terminal pada saat sandar, Penerapan standart K3 dalam
pekerjaan, batas waktu pekerjaan Bongkar, Biaya sewa peralatan bongkar muat dan
upah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Alur yang dijadikan Landasan dapatnya
Kapal beroperasi keluar dan masuk, Perizinan keluar masuk Kapal, Serta perizinan
Pembangunan Dermaga baru.
I.3 Maksud Dan Tujuan Praktek
Kerja praktek mempunyai manfaat dalam memahami alur proses kegiatan Lalu Lintas
Pelabuhan secara sistematis adapun tujuan dalam pelaksanaan Kerja Praktek di KSOP
antara lain :
1) Mahasiswa dapat secara langsung mengetahui alur proses pengoperasian
pelabuhan dan terminal pelabuhan serta mendapat gambaran, apabila dikemudian
hari akan merencanakan suatu fasilitas dipelabuhan.
2) Mahasiswa dapat menggali ilmu tentang perencana anggaran disuatu pekerjaan
dan kegiatan dan menghitung margin keuntungan dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan suatu usaha pelabuhan.
3) Mahasiswa dapat mengetahui peraturan kegiatan disuatu pelabuhan sesuai
dengan Peratuan Dirktorat Jendral Pehubungan Laut dan mentri perhubungan.

I.4 Sumber Pengumpulan Data


1. Hasil Pengamatan Langsung dilapangan pada saat melakukan kegiatan
2. Pencatatan informasi yang diberikan oleh pembimbing dilapangan danmentor
ditempat kerja praktek.
3. Dokumen LALA Pelabuhan

2
4. Peratura dalam Kepmenperhub dan Direjen Perhubungan Laut.

I.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Kerja praktek ini merupakan pengenalan mahasiswa terhadap kegiatan maritim
diwilayah pelabuhan yaitu aktivitas operasi pelabuhan yang meliputi kegiatanLalu
Lintas Pelabuhan, yang mana didalamnya mengandung ruang lingkup yang bisa dipilih
sesuai dengan pilihan yang sudah ada. Sebagaimana yang telah disarankan oleh pihak
program studi jurusan Teknik Kelautan bahwa ruang lingkup Kerja Praktik adalah :
1. Aktivitas dalam bidang organisasi atau manajemen, yakni mempelajari dan
mengenal sistem organisasi perusahaan dimana mahasiswa melaksanakan kerja
praktek.
2. Aktivitas dalam bidang Lalu Lintas Pelabuhan yang mana didalamnya ada kegiatan
seperti Bongkar Muat, Pengoperasian Kedatangan dan Keberangkatan Kapal.

3
BAB II
PROFIL UNIT KERJA

2.1 Instansi KSOP Kelas II Pontianak


Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan( KSOP ) Kelas II Pontinak
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jendral Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan yang berada dan bertanggung jawab kepada
Direktur Jendral Perhubungan Laut. KSOP memiliki tugas melaksanakan
pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan
pelayaran, Melakukan koordinasi kegiatan di pelabuhan, dan melakukan
pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhan pada
pelabuhan yang dusahakan secara komersial.

2.2 Visi dan Misi


a. Visi
Terwujudnya Transportasi Laut yang Handal Berdaya Saing dan Memberikan
Nilai Tambah dalam mendukung perwujudan Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur

b. Misi :
1. Meningkatkan Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kapal;
2. Menegakkan Hukum Dibidang Pelayaran Secara Konsisten;
3. Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan, Pencemaran serta
Gangguan Pengrusakan Lingkungan Perairan;
4. Meningkatkan Pengawasan Kegiatan dan Lalu Lintas Kapal Asing Di
Perairan Indonesia;
5. Mewujudkan Kelembagaan dan Pemberdayaan SDM yang Berkualitas
serta Profesionalisme; dan
6. Mewujudkan Tersedianya Sarana dan Prasaranan.

4
2.3 Struktur Organisasi

2.4 Tugas dan fungsi unit kerja


a. Tugas :

1. Melaksanakan Pengawasan dan Penegakan Hukum Di Bidang Keselamatan


dan Keamanan Pelayaran;
2. Melakukan Koordinasi Kegiatan Di Pelabuhan;
3. Melakukan Pengaturan, Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan
Kepelabuhanan Pada Pelabuhan yang Diusahakan Secara Komersial.

b. Fungsi:

1. Pelaksanaan Pengawasan dan Pemenuhan Kelaiklautan Kapal, Sertifikasi


Keselamatan Kapal, Pencegahan Pencemaran dari Kapal dan Penetapan
Status Hukum Kapal;
2. Pelaksanaan Pemeriksaan Manajemen Keselamatan Kapal;
3. Pelaksanaan Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Terkait
Dengan Kegiatan Bongkar Muat Barang Berbahaya, Barang Khusus,

5
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pengisian Bahan Bakar,
Ketertiban Embarkasi dan Debarkasi Penumpang, Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan, Pengerukan dan Reklamasi, Laik Layar dan Kepelautan, Tertib
Lalu Lintas Kapal Di Perairan Pelabuhan dan Alur Pelayaran, Pemanduan
dan penundaan Kapal, serta Penerbitan Surat Persetujuan berlayar;
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, Pencegahan dan Pemadaman
Kebakaran Di Perairan Pelabuhan, Penanganan Musibah Di Laut,
Pelaksanaan Perlindungan Lingkungan Maritim dan Penegakan Hukum Di
Bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran;
5. Pelaksanaan Koordinasi Kegiatan Pemerintahan Di Pelabuhan yang Terkait
Dengan Pelaksanaan Pengawasan dan Penegakan Hukum Di Bidang
Keselamatan dan Keamanan Pelayaran;
6. Pelaksanaan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta Pengawasan
Penggunaannya, Pengusulan Tarif untuk Ditetapkan Menetri;
7. Pelaksanaan Penyediaan, Pengaturan dan Pengawasan Penggunaan Lahan
Daratan dan Perairan Pelabuhan, Pemeliharaan Penahan Gelombang, Kolam
Pelabuhan, Alur Pelayaran dan Jaringan Jalan serta Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran;
8. Pelaksanaan Penjaminan dan Pemeliharaan Kelestarian Lingkungan Di
Pelabuhan, Keamanan dan Ketertiban,Kelancaran Arus Barang Di
Pelabuhan;
9. Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas kapal Ke Luar masuk Pelabuhan
Melalui Pemanduan Kapal, Penyediaan dan atau Pelayanan Jasa
Kepelabuhanan serta Pemberian Konsesi atau Bentuk Lainnya Kepada
Badan Usaha Pelabuhan;
10. Penyiapan bahan Penetapan dan Evaluasi Standar Kinerja Operasional
Pelayanan Jasa Kepelabuhanan; dan
11. Pelaksanaan Urusan Keuangan, Kepegawaian dan Umum, Hukum dan
Hubungan Masyarakat serta Pelaporan.

Organisasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan


Kelas II, terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha
mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, kepegawaian dan umum,
hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan kantor Kesyahbandaran dan

6
Otoritas Pelabuhan.
b. Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengukuran, pendaftaran, balik nama, hipotek dan surat tanda
kebangsaan tanda selar dan melakukan pemeriksaan penilikan rancang bangun
kapal, pengawasan pembangunan, perombakan dan docking kapal, pemeriksaan dan
pengujian nautis, teknis, radio,elektroika kapal, perhitungan dan pengujian stabilitas
kapal, percobaan berlayar, pengujian peralatan, verifikasi dan penyiapan bahan
penerbitan sertifikat keselamatan kapal, sertifikat manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal, pembersihan tangki serta perlindungan ganti
rugi pencemaran.
c. Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli; dan
Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli mempunyai tugas
melakukan penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal, penyiapan bahan
penerbitan dokumen kepelautan, perjanjian kerja laut dan penyijilan awak kapal
serta perlindungan awak kapal, pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan
kapal (shifting), pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan dan tertib
berlayar, lalu lintas keluar masuk kapal, kapal asing (port state control, flag state
control dan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan penerbitan Surat
Persetujuan Berlayar, penjagaan, pengamanan dan penertiban embarkasi dan
debarkasi penumpang di pelabuhan, pengawasan kegiatan bongkar muat barang
khusus, barang berbahaya, pengisian bahan bakar serta limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3), pembangunan fasillitas pelabuhan serta pengerukan dan reklamasi,
patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan pengamanan terhadap keselamatan
kapal yang masuk keluar pelabuhan, kapal sandar dan berlabuh, penyiapan bahan
koordinasi dan pemberian bantuan pencarian dan penyelamatan (Search And
Rescue SAR), penanggulangan pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan, pengawasan kegiatan alih muat di perairan
pelabuhan, salvage dan pekerjaan bawah air, pelaksanaan pemeriksaan dan

7
verifikasi pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi sistem keamanan kapal dan
fasilitas pelabuhan ( International ship and port facility security code/ ISPS-Code ),
penyiapan bahan pemeriksaan pendahuluan pada kecelakaan kapal, serta
pelaksanaan penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, dan Usaha Kepelabuhanan.
Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, dan Usaha Kepelabuhanan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian dan pengawasan
kegiatan lalu lintas dan angkutan laut, tenaga kerja bongkar muat, pengawasan
kegiatan keagenan dan perwakilan perusahaan angkutan kapal asing, penjaminan
kelancaran arus barang, keamanan dan ketertiban dipelabuhan,pengaturan dan
penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan
kapal, pengawasan dan evaluasi penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan
bongkar muat serta Tenaga Kerja Bongkar Muat(TKBM), penyusunan Rencana
Induk Pelabuhan, rencana dan program pembangunan dan pemeliharaan sarana
prasarana pelabuhan, penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di
pelabuhan, program pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan
serta penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas
penunjang kepelabuhanan, pelaksanaan pengaturan, pengendalian dan pengawasan
penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan Daerah Lingkungan Kerja dan
Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan, fasilitas dana operasional pelabuhan,
penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa, penyiapan bahan
pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan terminal untuk
kepentingan sendiri seta peningkatan kemampuan terminal dan operasional
pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam, penyusunan pemberian konsesi, atau bentuk
lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan. serta penyediaan dan/ atau pelayanan
kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan, penyusunan
dan pengusulan tarif penggunaan daratan dan/atau perairan, fasilitas pelabuhan serta

8
jasa kepelabuhanan, analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang, alur
pelayaran, jaringan jalan, dan sarana bantu navigasi pelayaran serta sarana dan
prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang
belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan dan penyusunan sistem dan
prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan
dan angkutan di perairan serta penyediaan dan pengelolaan sistem informasi
angkutan di perairan dan sistem informasi pelabuhan.

2.5 Kondisi Tempat Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktek ini dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran Dan
Otoritas Pelabuhan ( KSOP ) Kelas II Pontianak. KSOP adalah Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jendral Perhubungan Laut.
Di Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP ) Kelas II Pontianak
dalam bidang seksi lalu lintas dan angkatan laut, dan usaha kepelabuhan yang
mempunyai tugas salah satunya adalah melakukan pengendalian dan pengawasan
kegiatan tenaga kerja bongkar muat, pengawasan dan evaluasi penerapan standar
penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat serta tenaga kerja bongkar muat (TKBM)

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Umum

Sesuai dengan kegiatan di LALA Pelabuhan yang telah saya awasi pekerjaannya
mencakup beberapa kegiatan yaitu bongkar muat barang, perizinan pembukaan
dermaga baru, perizinan keluar masuk kapal.

3.2 Bongkar Muat

Kegiatan bongkar muat adalah kegiatan membongkar barang;barang dari atas


kapal dengan menggunakan crane dan sling kapal ke daratan terdekat tepi kapal, yang
lazim disebut dermaga, kemudian dari dermaga dengan menggunakan lori,
forklift,dimasukkan dan ditata ke dalam gudang terdekat yang ditunjuk oleh syahbandar
pelabuhan. Menurut Rasyid et all (2016) penyelenggara Bongkar muat sebagaimana
yang telah diatur dalam pasal 2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.60 tahun
2014 adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari dan
ke kapal di pelabuhan lembar yang meliputi kegiatan stevedoring,cargodoring dan
deceiving/delivery dan dilaksanakan oleh badan usaha yang memiliki izin usaha dan
didirikan khusus untuk bongkar muat. Penyelenggaraan bongkar muat di pelabuhan
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan bongkar muat yang telah memiliki layak
operasi, menjamin keselamatan kerja, dan dilaksanakan oleh tenaga kerja yang wajib
memiliki sertifikat kompetensi.

3.2.1 Bongkar muat mempunyai 3 kegiatan pokok yaitu :

a. Stevedoring
Adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/ tongkang/truck
atau membuat barang dari dermaga/tongkang/truck kedalam kapal sampai dengan
tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan crane kapal atau crane darat

10
b. Cardoring
Adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali atau jala-jala di dermaga dan
mengangkut dari dermaga ke gudang atau lapangan penumpukan barang atau
sebaliknya

c. Receiving/Delivery
Pekerjaan memindahkan barang dari timbunan tempat penumpukan di gudang
atau lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan
dipintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.

3.2.2 Adapun alat-alat untuk melakukan kegiatan bongkar muat sebagai berikut :

a. Rubber Tyred Gantry


Peralatan ini digunakan dilapangan penumpukan untuk kegiatan stacking
container yaitu menurunkan peti kemas dari atas chasis / trailer kemudian
menempatkan petikemas tersebut sesuai yang telah direncanakan atau sebaliknya.

11
b. Reach Stacker
Peralatan bongkar muat peti kemas yang digunakan untuk membongkar atau
memuat peti kemas dengan ketinggian 5 tiers.

c. Forklift
Peralatan penunjang pada terminal peti kemas untuk melakukan bongkar
muat dalam tonase yang kecil. Forklift digunakan untuk Handling barang
loose cargo atau peti kemas kosong.

12
d. Container crane
Sebagai sarana untuk melakukan kegiatan membongkar dana atau
memuat petikemas dari atas kapal dan sebaliknya

e. Hardtruck and cassis trailer


Untuk kegiatan pemindahan petikemas didal satu terminal petikemas harus
tersedia alat angkut yang dilengkapi dengan kereta gandeng atau chasis dimana dibuat
khusus untuk memindahkan petikemas atau disebut haulage

Untuk mengangkat peti kemas ukuran 20 feet maupun 40 feet. Alat ini dapat
juga dilepas maupun dikaitkan dengan headstruck

13
3.2.3 Kegiatan dilakukan di PT. ICON (INDO CONTAINER)
Pengawasan kegiatan bongkar muat dilakukan di PT. ICON yang
diawasi oleh petugas kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) di
dermaga ICON SARANA. Adapun pelaksana kegiatan adalah komoditi barang
yang diangkut menggunakan petikemas.
Adapun pekerja antara lain adalah :

a. Operator Gantry Jib Crane ( Petugas Shift )


b. Foreman
c. Tally man
d. TKBM

14
3.3 Perizinan Pembukaan Dermaga Baru

15

Anda mungkin juga menyukai