Laporan Kerja Praktek Haris Priono
Laporan Kerja Praktek Haris Priono
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Haris Priono
NIM. D1111191005
Haris Priono
NIM D111118101
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Batasan Masalah
Mengingat lokasi kerja adalah Kementrian Perhubungan (MENHUB) tepatnya di
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, maka jam Kerja Praktik
mengikuti sistem jam kerja kepegawaian di instansi tersebut yaitu pada hari senin-
jumat dengan jam masuk kerja dipukul 08.00-17.00. Oleh karena itu pengamatan
pekerjaan hanya dilakukan pada jam kerja Pegawai di KSOP saja. Tim Kerja Praktek
ditempatkan pada bagian Lalu Lintas Pelabuhan (LALA PELABUHAN).
Adapun yang dibahas dalam penulisan Laporan Kerja Praktek berdasarkan pada
judul Kerja Praktek adalah informasi data dan dokumen terkait kegiatan yang ada
pada pada Lala Pelabuhan seperti Bongkar Muat dan Keluar Masuk Kapal.
Masalah manajemen Kegiatan pada lalu lintas pelabuhan meliputi Pengendalian
posisi kapal didermaga atau terminal pada saat sandar, Penerapan standart K3 dalam
pekerjaan, batas waktu pekerjaan Bongkar, Biaya sewa peralatan bongkar muat dan
upah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Alur yang dijadikan Landasan dapatnya
Kapal beroperasi keluar dan masuk, Perizinan keluar masuk Kapal, Serta perizinan
Pembangunan Dermaga baru.
I.3 Maksud Dan Tujuan Praktek
Kerja praktek mempunyai manfaat dalam memahami alur proses kegiatan Lalu Lintas
Pelabuhan secara sistematis adapun tujuan dalam pelaksanaan Kerja Praktek di KSOP
antara lain :
1) Mahasiswa dapat secara langsung mengetahui alur proses pengoperasian
pelabuhan dan terminal pelabuhan serta mendapat gambaran, apabila dikemudian
hari akan merencanakan suatu fasilitas dipelabuhan.
2) Mahasiswa dapat menggali ilmu tentang perencana anggaran disuatu pekerjaan
dan kegiatan dan menghitung margin keuntungan dalam setiap pekerjaan yang
dilakukan suatu usaha pelabuhan.
3) Mahasiswa dapat mengetahui peraturan kegiatan disuatu pelabuhan sesuai
dengan Peratuan Dirktorat Jendral Pehubungan Laut dan mentri perhubungan.
2
4. Peratura dalam Kepmenperhub dan Direjen Perhubungan Laut.
3
BAB II
PROFIL UNIT KERJA
b. Misi :
1. Meningkatkan Pengawasan Keamanan dan Keselamatan Kapal;
2. Menegakkan Hukum Dibidang Pelayaran Secara Konsisten;
3. Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan, Pencemaran serta
Gangguan Pengrusakan Lingkungan Perairan;
4. Meningkatkan Pengawasan Kegiatan dan Lalu Lintas Kapal Asing Di
Perairan Indonesia;
5. Mewujudkan Kelembagaan dan Pemberdayaan SDM yang Berkualitas
serta Profesionalisme; dan
6. Mewujudkan Tersedianya Sarana dan Prasaranan.
4
2.3 Struktur Organisasi
b. Fungsi:
5
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Pengisian Bahan Bakar,
Ketertiban Embarkasi dan Debarkasi Penumpang, Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan, Pengerukan dan Reklamasi, Laik Layar dan Kepelautan, Tertib
Lalu Lintas Kapal Di Perairan Pelabuhan dan Alur Pelayaran, Pemanduan
dan penundaan Kapal, serta Penerbitan Surat Persetujuan berlayar;
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, Pencegahan dan Pemadaman
Kebakaran Di Perairan Pelabuhan, Penanganan Musibah Di Laut,
Pelaksanaan Perlindungan Lingkungan Maritim dan Penegakan Hukum Di
Bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran;
5. Pelaksanaan Koordinasi Kegiatan Pemerintahan Di Pelabuhan yang Terkait
Dengan Pelaksanaan Pengawasan dan Penegakan Hukum Di Bidang
Keselamatan dan Keamanan Pelayaran;
6. Pelaksanaan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta Pengawasan
Penggunaannya, Pengusulan Tarif untuk Ditetapkan Menetri;
7. Pelaksanaan Penyediaan, Pengaturan dan Pengawasan Penggunaan Lahan
Daratan dan Perairan Pelabuhan, Pemeliharaan Penahan Gelombang, Kolam
Pelabuhan, Alur Pelayaran dan Jaringan Jalan serta Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran;
8. Pelaksanaan Penjaminan dan Pemeliharaan Kelestarian Lingkungan Di
Pelabuhan, Keamanan dan Ketertiban,Kelancaran Arus Barang Di
Pelabuhan;
9. Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas kapal Ke Luar masuk Pelabuhan
Melalui Pemanduan Kapal, Penyediaan dan atau Pelayanan Jasa
Kepelabuhanan serta Pemberian Konsesi atau Bentuk Lainnya Kepada
Badan Usaha Pelabuhan;
10. Penyiapan bahan Penetapan dan Evaluasi Standar Kinerja Operasional
Pelayanan Jasa Kepelabuhanan; dan
11. Pelaksanaan Urusan Keuangan, Kepegawaian dan Umum, Hukum dan
Hubungan Masyarakat serta Pelaporan.
6
Otoritas Pelabuhan.
b. Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengukuran, pendaftaran, balik nama, hipotek dan surat tanda
kebangsaan tanda selar dan melakukan pemeriksaan penilikan rancang bangun
kapal, pengawasan pembangunan, perombakan dan docking kapal, pemeriksaan dan
pengujian nautis, teknis, radio,elektroika kapal, perhitungan dan pengujian stabilitas
kapal, percobaan berlayar, pengujian peralatan, verifikasi dan penyiapan bahan
penerbitan sertifikat keselamatan kapal, sertifikat manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal, pembersihan tangki serta perlindungan ganti
rugi pencemaran.
c. Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli; dan
Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli mempunyai tugas
melakukan penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal, penyiapan bahan
penerbitan dokumen kepelautan, perjanjian kerja laut dan penyijilan awak kapal
serta perlindungan awak kapal, pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan
kapal (shifting), pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan dan tertib
berlayar, lalu lintas keluar masuk kapal, kapal asing (port state control, flag state
control dan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan penerbitan Surat
Persetujuan Berlayar, penjagaan, pengamanan dan penertiban embarkasi dan
debarkasi penumpang di pelabuhan, pengawasan kegiatan bongkar muat barang
khusus, barang berbahaya, pengisian bahan bakar serta limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3), pembangunan fasillitas pelabuhan serta pengerukan dan reklamasi,
patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan pengamanan terhadap keselamatan
kapal yang masuk keluar pelabuhan, kapal sandar dan berlabuh, penyiapan bahan
koordinasi dan pemberian bantuan pencarian dan penyelamatan (Search And
Rescue SAR), penanggulangan pencemaran laut serta pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan, pengawasan kegiatan alih muat di perairan
pelabuhan, salvage dan pekerjaan bawah air, pelaksanaan pemeriksaan dan
7
verifikasi pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi sistem keamanan kapal dan
fasilitas pelabuhan ( International ship and port facility security code/ ISPS-Code ),
penyiapan bahan pemeriksaan pendahuluan pada kecelakaan kapal, serta
pelaksanaan penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, dan Usaha Kepelabuhanan.
Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut, dan Usaha Kepelabuhanan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pengaturan, pengendalian dan pengawasan
kegiatan lalu lintas dan angkutan laut, tenaga kerja bongkar muat, pengawasan
kegiatan keagenan dan perwakilan perusahaan angkutan kapal asing, penjaminan
kelancaran arus barang, keamanan dan ketertiban dipelabuhan,pengaturan dan
penyelenggaraan lalu lintas kapal keluar/masuk pelabuhan melalui pemanduan
kapal, pengawasan dan evaluasi penerapan standar penggunaan peralatan kegiatan
bongkar muat serta Tenaga Kerja Bongkar Muat(TKBM), penyusunan Rencana
Induk Pelabuhan, rencana dan program pembangunan dan pemeliharaan sarana
prasarana pelabuhan, penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di
pelabuhan, program pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan
serta penyusunan desain konstruksi fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas
penunjang kepelabuhanan, pelaksanaan pengaturan, pengendalian dan pengawasan
penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan Daerah Lingkungan Kerja dan
Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan, fasilitas dana operasional pelabuhan,
penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa, penyiapan bahan
pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan terminal untuk
kepentingan sendiri seta peningkatan kemampuan terminal dan operasional
pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam, penyusunan pemberian konsesi, atau bentuk
lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan. serta penyediaan dan/ atau pelayanan
kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan, penyusunan
dan pengusulan tarif penggunaan daratan dan/atau perairan, fasilitas pelabuhan serta
8
jasa kepelabuhanan, analisa dan evaluasi pembangunan penahan gelombang, alur
pelayaran, jaringan jalan, dan sarana bantu navigasi pelayaran serta sarana dan
prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang
belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan dan penyusunan sistem dan
prosedur pelayanan jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan
dan angkutan di perairan serta penyediaan dan pengelolaan sistem informasi
angkutan di perairan dan sistem informasi pelabuhan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan kegiatan di LALA Pelabuhan yang telah saya awasi pekerjaannya
mencakup beberapa kegiatan yaitu bongkar muat barang, perizinan pembukaan
dermaga baru, perizinan keluar masuk kapal.
a. Stevedoring
Adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/ tongkang/truck
atau membuat barang dari dermaga/tongkang/truck kedalam kapal sampai dengan
tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan crane kapal atau crane darat
10
b. Cardoring
Adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali atau jala-jala di dermaga dan
mengangkut dari dermaga ke gudang atau lapangan penumpukan barang atau
sebaliknya
c. Receiving/Delivery
Pekerjaan memindahkan barang dari timbunan tempat penumpukan di gudang
atau lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan
dipintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.
3.2.2 Adapun alat-alat untuk melakukan kegiatan bongkar muat sebagai berikut :
11
b. Reach Stacker
Peralatan bongkar muat peti kemas yang digunakan untuk membongkar atau
memuat peti kemas dengan ketinggian 5 tiers.
c. Forklift
Peralatan penunjang pada terminal peti kemas untuk melakukan bongkar
muat dalam tonase yang kecil. Forklift digunakan untuk Handling barang
loose cargo atau peti kemas kosong.
12
d. Container crane
Sebagai sarana untuk melakukan kegiatan membongkar dana atau
memuat petikemas dari atas kapal dan sebaliknya
Untuk mengangkat peti kemas ukuran 20 feet maupun 40 feet. Alat ini dapat
juga dilepas maupun dikaitkan dengan headstruck
13
3.2.3 Kegiatan dilakukan di PT. ICON (INDO CONTAINER)
Pengawasan kegiatan bongkar muat dilakukan di PT. ICON yang
diawasi oleh petugas kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) di
dermaga ICON SARANA. Adapun pelaksana kegiatan adalah komoditi barang
yang diangkut menggunakan petikemas.
Adapun pekerja antara lain adalah :
14
3.3 Perizinan Pembukaan Dermaga Baru
15