Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA EKSPLORASI MATERI

Nama : Ahmad Rizqi Habib Hambali


Lembaga Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Kelompok : SMA A

1. Aktivitas 1 :
Tuliskan Implikasi Implementasi Kurilukum Merdeka bagi Guru Pendidikan Agama.
Jawab : Pembelajaran PAI dan budi pekerti dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk
memberikan bimbingan kepada peserta didik, agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu
menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya membentuk peserta
didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, akidah yang benar, syariat.
Adanya Kurikulum Merdeka memberikan harapan besar bagi lembaga pendidikan untuk
mengembangkan mutu pendidikan di lembaganya. PAI sebagai rangkaian mata pelajaran Islam
disampaikan baik secara formal di sekolah ataupun informal dan formal di rumah dan
masyarakat. Dengan materi yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan
tinggi harus merespons kebijakan Kurikulum Merdeka. Dengan ini, melatih peserta didik dibawa
pengawasan guru PAI untuk senantiasa berpikir kritis hingga diharapkan peserta didik bisa
memiliki pemikiran yang lebih matang, lebih bijak, lebih cermat, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam itu sendiri.

Tuliskan Implikasi Program PKB bagi Guru Pendidikan Agama


Jawab : PKB memungkinkan kita untuk meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan
pembelajaran di abad 21. Selain itu, kegiatannya juga membantu kita untuk menguasai
pengetahuan dan teknologi agar mampu mengikuti perkembangan kebutuhan pendidikan.
Dengan adanya PKB, guru di harapkanbisa mengupgrade keilmuannya, tidak berhenti hanya
sampai apa yang sedang dirasa.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang di adakan oleh pemerintah,
semata-mata merupakan emas yang disediakan untuk guru-guru agar bisa diambil sebijak
mungkin dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengajaran.
2.Aktivitas 2 :
Tuliskan 5 nilai moderasi beragama yang bapak/ibu ketahui
Jawab :
1. Toleransi, sikap yang perlu di tanamkan ummat beragama, karena toleransi merupakan
hal fundamental dari sikap nasionalisme dan kesatuan dari Pancasila
2. Anti kekerasan, di setiap agama tidak ada yang mengajarkan untuk merusak, apalagi
menjadi provakator dalam kekerasan.
3. Adil, merupakan salah satu Asma’ul Husna Allah yakni Al-Adlu, sudah tentu jika
menerapkan konsep adil dengan yang lain, kita sudah mengimplementasikan wujud ke
Esa-an Allah
4. Komitmen kebangsaan, Indonesia berdiri dengan azaz UUD serta Pancasila, sudah
sepatutnya di iyakan dan di patuhi dengan baik.
5. Menjunjung nilai tinggi luhur dan keagamaan, Agama dan Budaya di Indonesia sudah
ada sejak dahulu dan selalu beriringan, sebagai umat beragama jika tidak sepakat denga
napa yang di lakukan budayawan, hargailah mereka dengan kita tidak merusak dan
mengusik.

Tuliskan strategi implementasi nilai-nilai moderasi beragama


Jawab : Nilai-nilai moderasi bisa di terapkan dalam lingkungan sekolah, diantaranya
1. Tahap observasi : sebelum menerapkan nilai moderasi, alangkah lebih baiknya kita
menelaah siapa, kapan dan dimana bisa menanamkan nilai-nilai tersebut, baik kepada
siswa, guru, atau karyawan
2. Tahap Aplikasi : setelah mengetahui siapa, kapan dan dimana, barulah seorang guru
Agama bisa hadir, contohnya Ketika sedang mengajar, di kelas terdapat salah satu siswa
yang berbeda agama, tentu sebagai guru Agama, kita memeberikan pemahaman agar
siswa tidak bertindak diluar batas wajar dalam menyikapi suatu perbedaan.
3. Tahap evaluasi dan Follow Up : apa-apa yang telah di tanamkan, ditinjau Kembali apakah
nilai-nilai yang diberikan sudah diterima dengan baik atau belum.

3. Aktivitas 3 :
Tuliskan minimial 5 Permasalahan Pembelajaran Pendidikan Agama yang pernah Bapak
ibu temui dan paling berkesan
Jawab :
1. Kurangnya Etika terhadap guru, permasalahan yang kerap terjadi, di zaman sekarang
anak-anak sedikit sekali rasa hormat dan segan terhadap gurunya. Bisa dikatakan
mungkin anak-anak zaman sekarang sudah terbiasa belajar dengan internet dan
menyamakan bahwa guru seperti itu, sehingga keberkahan tidak didapat, Solusi yang
diberikan memang haru dengan pendekatan emosional dan mengajarkan mereka dengan
face to face.
2. Kurangnya semangat belajar, solusi yang dibuat lagi-lagi guru yang harus memberikan
stimulasi yang berbeda di setiap anak, karena setiap anak memiliki penanganan yang
berbeda.
3. Kurangnya semangat beribadah, anak-anak zaman sekarang lebih takut terhadap nilai
ketimbang tuhannya.
4. Kabur untuk melakukan pelanggaran
5. Nongkrong Ketika pulang sekolah, solusi yang dibuat, guru-guru sweeping dan
melakukan penekanan, karena ditakutkan dengan nongkrong akan timbul hal-hal negative
di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai