Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRAKTIKUM MANAJEMEN DATA TANGGAP BENCANA

JENIS-JENIS SERANGAN SIBER

Dosen Pengampu :
Bakhtiyar Hadi Prakoso, S.Kom., M.Kom

Disusun Oleh :
Dalili Shofia Nabila
G41201575

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
A. Resume
Sql injection merupakan salah satu kerentanan aplikasi web yang paling sering
ditemukan. Berdasarkan laporan dari CERACODE sebesar 32% aplikasi web memiliki satu
kerentanan sql injection dan laporan dari Badan Siber Dan Sandi Negara RI mengungkap
bahwa 73% laporan adalah kerentanan sql injection serta menurut data dari OWASP sql
injection adalah ancaman terbanyak nomor 3 terhadap aplikasi web.
Sql injection adalah sebuah teknik serangan yang menyalahgunakan celah keamanan
yang terjadi dalam lapisan basis data pada sebuah aplikasi, dengan cara memodifikasi
perintah sql sebelum dikirim ke database. Sql injection dapat terjadi karena ada data yang
diinputkan oleh pengguna yang tidak dilakukan validasi oleh aplikasi dan langsung dimuat di
dalam baris perintah query sql, sehingga inputan pengguna tersebut diperlakukan sebagai
bagian dari kode sql.
Tipe sql injection ada tiga, yaitu In-band Injection, Inferential SQL Injection dan Out-
of-band SQL Injection. Pada tipe yang pertama In-band-Injection terbagi menjadi dua yaitu
Error-based-Injection dan Union-based SQL Injection. Tipe sql injection ini adalah tipe
serangan yang paling umum dan mudah untuk dieksploitasi. In-band Injection terjadi ketika
penyarang dapat menggunakan kanal komunikasi yang sama untuk melancarkan serangkan
maupun memperoleh hasil dari serangan.
Tipe sql ijection yang kedua yaitu Inferential SQL Injection, terbagi menjadi dua
Nlind-boolean-based SQL Injection dan Blind-time-based SQL Injection. Tipe ini
membutuhkan waktu yang lebih lama karena ketika kita eksploitasi tidak bisa menampilkan
pesan error biasanya inferential injection bisa disebut juga blind SQL Injection. Tipe sql
injection yang terakhir adalah Out-of-band SQL Injection, tipe ini termasuk jarang ditemukan
karena bergantung pada fitur yang diaktifkan oleh server database yang digunakan oleh
aplikasi web.
Berdasarkan informasi dari Badan Siber dan Sandi Negara, bahaya dari sql injection
yaitu :
1. Masuk ke dalam aplikasi tanpa username dan password yang valid
2. Memodifikasi data
3. Menghapus seluruh data yang tersedia
4. Mencari informasi yang sensitif
5. Melakukan perintah jarak jauh (remote)
6. Menyamar dengan memanfaatkan akun pengguna resmi
Serangan sql injection dapat dicegah dengan tiga cara yaitu yang pertama Parameterized
SQL Query. Parameterized SQL Query adalah suatu teknik dalam pemrograman yang
ditujukan agar database dapat membedakan mana yang merupakan sql statement dan mana
yang merupakan data yang diinputkan oleh pengguna. Teknik pencegahan kedua adalah
Validasi Input Data, teknik ini memilik 2 jenis yaitu Whitelist, jenis ini hanya menerima
input data yang memang benar-benar diketahui baik. Jenis kedua adalah Blacklist, jenis ini
hanyak menolak input data yang diketahui tidak baik. Teknik pencegahan yang ketiga adalah
Uji Aplikasi Secara Berkala. Teknik pencegahan dilakukan langkah preventif ataupun
perbaikan terhadap celah keamanan tersebut dapat segera dilakukan dan pastikan juga bahwa
aplikasi web yang dibangun telah lulus sql injection vulnerability test.
Enkripsi adalah proses mengubah teks biasa menjadi teks sandi dalam contoh pesan
teks dienkripsi dengan menambah satu digit. Hanya penerima yang mengetahui kuncilah
yang dapat mendskripsi pesan dan seorang penyusup tidak dapat melakukannya. Jika
penerima menggunakan kunci yang sama untuk membukan disebut enkripsi simetri. Jika
kunci pembuka berbeda dengan penutup metode ekripsi disebut asimetris. Masalah utama
pada metode enkripsi asimetris adalah metode ini sangat intensif secara komputasi. Solusi
dari masalah ini adalah sistem enkripsi simetris seperti Advance Incription Standard aes yang
banyak digunakan saat ini sistem yang menggunakan kriptografi kunci publik atau kunci
pribadi.
B. Tanggapan Studi Kasus
Protokol keamanan di aplikasi e-HAC Kemenkes yang lemah yang menyebabkan
aplikasi ini rentan dibobol. Pengembang aplikasi tersebut menggunakan database
Elasticsearch yang diklaim kurang aman untuk menyimpan data. Server yang digunakan pada
aplikasi e-HAC versi lama belum berada di Pusat Data Nasional. Kebocoran data ini adalah
dari masalah keamanan siber Indonesia. Kalau keamanan siber tidak menjadi prioritas,
tentunya keamanan data juga tidak menjadi prioritas. Pengolahan data secara optimal dengan
fitur-fitur keamanan negara harus berani investasi dengan pengadaan yang tentunya tidak
murah. Serta Sumber Daya Manusia dalam pengolahan dan penanganan siber ini harus
profesional dan berkualitas baik.

Anda mungkin juga menyukai