KELOMPOK 2 - Kewarganegaraan
KELOMPOK 2 - Kewarganegaraan
Oleh kelompok 2
1. Devi Amelia 2720220179
2. Dewi Prihartini 2720220003
3. Fannia Putri Agustin 2720220111
4. Fitria Nur Karimah 2720220181
5. Julisa Madiyani 2720220221
6. Rahman Raehan 2720220051
7. Siti Bina Listiyani P. 2720220130
8. Tarsinah 2720220087
9. Unaisah Supriyanto 2720220180
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................3
1. Latar Belakang......................................................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah................................................................................................................................................3
3. Tujuan Penelitian..................................................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Negara..............................................................................................................................................4
2. 1.1 Unsur - unsur terbentuknya negara..........................................................................................................4
2.1.2 Sifat Negara..................................................................................................................................................5
2.1.3 Fungsi Negara...............................................................................................................................................6
2.1.4 Prinsip-prinsip Negara Indonesia..............................................................................................................6
2.2 Pengertian Konstitusi.........................................................................................................................................6
2.2.1 Kedudukan Konstitusi.................................................................................................................................7
2.2.2 Tujuan Konstitusi........................................................................................................................................7
2.2.3 Fungsi Konstitusi.........................................................................................................................................8
2.2.4 Hubungan Negara dan Konstitusi..............................................................................................................8
2.2.5 Lahirnya konstitusi di Indonesia................................................................................................................8
2.2.7 Konstitusi di Indonesia................................................................................................................................8
2.2.8 Nilai Konstitusi.............................................................................................................................................9
2.2.9 Konstitusi yang pernah berlakudi Indonesia............................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri
Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang
Dasar. Dengan adanya kenyataan tersebut maka konsekuensinya tentu saja konstitusi memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam suatu sistem ketatanegaraan suatu negara. Menurut A.
Hamid S. Attamimi suatu konstitusi merupakan sebuah pemberi pegangan dan pemberi batas,
sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa konstitusi memiliki kedudukan yang tertinggi dalam sebuah negara, sebuah konstitusi
merupakan dasar pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara suatu bangsa.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki konstitusi tertulis, yaitu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disingkat UUD NRI Tahun
1945). Sejak Negara Republik Indonesia menetapkan UUD NRI Tahun 1945 sebagai
Konstitusinya, maka terbentuk pula sistem norma hukum negara Republik Indonesia.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini telah
mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu pada hakekatnya
merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,
atau dengan kata lain sebagai upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan
negara menuju apa yang dicita citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar
(konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan sistem dan kondisi
negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis dengan relasi lembaga negara
yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa
diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi jalannya demokratisasi
suatu bangsa. Realitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya
komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen UUD 1945.
2. Rumusan Masalah
1. Penjelasan pengertian Negara
2. Unsur-unsur apa saja yang dibutuhkan untuk membangun suatu Negara
3. Penjelasan tentang konstitusi
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Negara
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang dibutuhkan untuk membuat Negara
3. Untuk mengetahui tentang pengertian konstitusi
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
oleh manusia, mustahil untuk membentuk suatu negara, Wilayah memiliki batas wilayah
tempat kekuasaan negara itu berlaku, Wilayah suatu negara sebagai berikut. Wilayah
daratan, meliputi seluruh wilayah daratan dengan batas-batas tertentu dengan negara lain.
Wilayah lautan, meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-batas yang
ditentukan menurut hukum internasional. Wilayah udara atau dirgantara, meliputi
wilayah di atas daratan dan lautan negara yang bersangkutan.
3. Pemerintahan yang Berdaulat
Kedaulatan sangat diperlukan bagi sebuah negara. Tanpa kedaulatan, sebuah
negara tidak akan berdiri tegak. Negara tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur
rakyatnya sendiri, terlebih mempertahankan diri dari negara lain. Oleh karena itu,
kedaulatan merupakan unsur penting berdirinya negara. Jadi, pemerintah yang berdaulat
berarti pemerintah yang mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah baik ke dalam
maupun ke luar. Kedaulatan suatu negara mempunyai sifat sebagai berikut.
a. Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu tetap
ada (berdiri) sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan organisasinya.
Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi,
tetapi asli dari negara itu sendiri
b. Bulat tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya
kekuasaan yang tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi, dalam
negara hanya ada satu kedaulatan.
c. Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun sebab
apabila bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan kekuasaan tertinggi
akan hilang.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam hubungan
internasional sebagai bukti bahwa Negara tersebut terbentuk dan berdiri secara resmi dan
legal. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman dari dalam (kudeta) atau
campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari negara lain diperlukan untuk
menjalin hubungan terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan.
2.1.2 Sifat Negara
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Memaksa Sifat
Memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa kekerasan fisik
secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundang-undangan ditaati, ketertiban dalam
masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam masyarakat dapat dicegah. Alat
pemaksanya bermacam-macam, seperti polisi, tentara, dan berbagai persenjataan lainnya.
Contohnya, setiap warga negara harus membayar pajak. Orang yang menghindari
kewajiban ini dapat dikenakan denda atau harta miliknya disita, bahkan dapat dikenakan
hukuman kurungan.
b. Monopoli
5
Sifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan
bersama dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga negara
yang melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga negaranya
untuk mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut pajak, menentukan
mata uang yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang aliran kepercayaan atau aliran
politik tertentu yang dinilai bertentangan dengan tujuan masyarakat.
c. Mencakup semua
Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya
keharusan membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Hal ini memang
diperlukan karena kalau sesorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara,
maka usaha negara kearah tercapainya cita-cita negara.
6
digunakan sebagai penunjuk hukum penting yang dikeluarkan oleh kaisar atau raja yang
digunakan secara luas dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan substitusi tertentu.
Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang dan ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan
negara. Dengan demikian, pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada
peraturan ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Dalam arti luas, konstitusi merupakan suatu keseluruhan aturan dan ketentuan dasar
(hukum dasar yang meliputi hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis yang mengatur
mengenai suatu pemerintahan yang diselenggarakan di dalam suatu Negara Dalam arti sempit,
merupakan undang-undang dasar, yaitu suatu dokumen yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang bersifat pokok dari ketatanegaran suatu
7
Pada umumnya, konstitusi mempunyai tujuan untuk membatasi kekuasaan penyelenggara
negara agar tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta dapat menjamin hak- hak warga negara.
Tujuan konstitusi ini merupakan suatu gagasan yang dinamakan dengan konstitusionalisme.
Maksud dari konstitusionalisme adalah suatu gagasan yang memandang pemerintah
(penyelenggara pemerintahan) sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan
atas nama rakyat.
2.2.3 Fungsi Konstitusi
Fungsi konstitusi bagi suatu negara sebagai berikut :
a. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan
kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
b. Memberi suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan
dalam tahap berikutnya.
c. Sebagai landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu
yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya, baik penguasa maupun rakyat
2.2.4 Hubungan Negara dan Konstitusi
Negara dan konstitusi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana konstitusi merupakan
Dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam
pasal-pasal yang terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh, dimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dengan dasar Negara Pancasila. Melaksanakan
konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara. Berdasarkan teori hokum
ketatanegaraan yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis kekuasaan Negara
yang diatur dalam suatu konstitusi itu umumnya terbagi atas enam dan masing-masing kekuasaan
itu diurus oleh suatu badan atau lembaga tersendiri yaitu :
1. Kekuasaan membuat undang-undang (legislative)
2. Kekuasaan melaksanakan undang-undang (eksekutif)
3. Kekuasaan kehakiman (yudikatif)
4. Kekuasaan kepolisian.
5.Kekuasaan kejaksaan
6. Kekuasaan memeriksa keuangan Negara
8
2.2.7 Konstitusi di Indonesia
1. Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tertulis (UUD)
UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan
tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok-
pokok cara kerja badan tersebut (sebagai pengatur mekanisme dan dasar dari sistem
pemerintahan). Adapun sifat-sifatnya yaitu :
- Rumusannya merupakan suatu hokum positif yang mengikat pemerintah sebagai
penyelenggara Negara maupun mengikat bagi warga Negara
- UUD 1945 bersifat supel dan singkat kerena UUD 1945 memuat aturan-aturan pokok
yang harus dikembangkan sesuai perkembangan zaman
- memuat norma-norma yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional
- UUD 1945 dalam tata tertib hokum Indonesia merupakan peraturan hokum positif
tertinggi disamping sebagai alat control norma yang lebih rendah dalam hiraki tertib
hokum Indonesia.
2. Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tidak Tertulis (Convensi)
Convensi adalah hukum dasar yang tak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara. Adapun sifat-sifatnya yaitu :
- Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan Negara
- Tak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
- Diterima oleh seluruh rakyat/masyarakat
9
5. UUD 1945 Masa Amandemen (19 Oktober 1999 s/d 10 Agustus 2002)
6. UUD 1945 Amandemen (10 Agustus 2002 s/d Sekarang)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Negara dan Konstitusi di atas, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain
1. Negara adalah suatu organisasi dimana sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya
suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok tersebut di
wilayahnya.
2. Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang
dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara.
3. Negara dan konstitusi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana konstitusi merupakan
dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya
dirumuskan dalam pasal-pasal yang terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan
satu kesatuan utuh, dimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dasar Negara
Pancasila.
4. Di Indonesia terdapat 2 jenis konstitusi yaitu Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tertulis
dan Konstitusi sebagai Hukum Dasar Tidak Tertulis
5. Konstitusi yang pernah diterapkan dan berlaku di Indonesia yaitu UUD 1945, UUD RIS,
UUDS 1950 dan UUD 1945 Amandemen.
3.2 Saran
Kepada para pembaca kami menyarankan agar menambah bahan bacaan berupa buku
atau artikel yang berkaitan agar lebih memahami kedua hal tersebut guna menambah wawasan
dan pengetahuan tentang Konstitusi di Indonesia.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/trending/pengertian-konstitusi-dan-fungsinya-dasar-hukum-negara-
yang-sangat-penting-kln.html
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
2f0542d649a363d3f04d06edb24599a0.pdf
Ayu Mey Stika. 2017. NEGARA DAN KONSTITUSI
Anzara Dwirika. 2020. Negara dan Konstitusi
12