Anda di halaman 1dari 4

Petunjuk Pengisian LB2 (LPLPO)

A. Petunjuk Umum

1. Laporan pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) terdiri dari penggunaan
(pengeluaran) obat dan permintaan obat oleh puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu dan
Bidan di Desa.
2. Penggolongan obat menurut generik yang di sesuaikan dengan Daftar Obat Esensial (DOEN
1993 SK Menkes RI No. 1236/Menkes/SK/XII/1993)
3. Indeks obat menurut abjad.
4. Laporan dapat dipergunakan sebagai bahan pemantauan permintaan obat oleh puskesmas dan
pemberian oleh Gudang Farmasi Kabupaten/Dinas Kesehatan Dati II.
5. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LB2) terdiri dari 8 halaman, pada setiap
halaman di isi lagi dengan kode Puskesmas, bulan dan tahun pelaporan.
6. Definisi operasional dari variable yang ada dalam laporan dapat merujuk pada buku II Seri A
(Batasan Operasional SP2TP).
7. Kode laporan : LB2
8. Telitilah setiap laporan sebelum ditandatangani dan dicantumkan nama serta NIP atau NPTT
yang bersangkutan
 Yang mengetahui/menyetujui: Kepala Dinas Kesehatan Dati II
 Yang Menyerahkan obat : Kepala GFK
 Yang Meminta/Melaporkan : Kepala Puskesmas
 Yang Menerima : Petugas Puskesmas yang diserahi tugas pengelolaan obat
NO. Variabel Pengisian
1. Stok Awal Diisi dengan jumlah satuan obat bersangkutan pada
akhir bulan lal, yaitu sama dengan kolom sisa stok
(kolom 8) dari formulir LPLPO pada awal bulan
sebelumnya.
2. Penerimaan Diisi dengan jumlah satuan obat bersangkutan yang
diterima selama bulan lalu. Data di ambil dari kolom
pemberian (15) dari formulir LPLPO bulan lalu. Jika
pada bulan sebelumnya terdapat lebih dari 1 (satu)
formuli LPLPO (karena ada pengajuan tambahan
obat), maka kolom ini diisi dengan jumlah kolom 15
dari beberapa LPLPO.
3. Persediaan Diisi dengan jumlah persediaan satuan masing-masing
obat untuk bulan pelaporan, yang diperoleh dari hasil
penjumlahan kolom (4) dan (5) pada baris yang sama.
4. Pemakaian Diisi dengan jumlah satuan masing-masing obat yang
dipakai, baik oleh puskesmas, pustu maupun sub unit
pelayanan kesehatan lainnya selama bulan lalu.
Diambil dari hasil pengurangan persediaan (kolom 6)
dikurangi sisa stok (kolom 8).
5. Sisa Stok Diisi dengan jumlah sisa obat yang masih ada
digudang obat puskesmas (lihat kartu stok) ditambah
sisa obat yang ada di sub unit pelayanan kesehatan,
(Apotik, Pustu, dll). Data dapat dilihat pada baris
terakhir kolom sisa stok dimasing-masing kartu stok
tiap jenis obat dipuskesmas dan data sisa stok disub
unit pelayanan kesehatan (dari hasil
kompilasi/pengolahan laporan sub unit).
Kolom ini tidak boleh dibiarkan kosong.
6. Stok Optimum Diisi oleh petugas GFK
7. Permintaan Diisi dengan jumlah satuan masing-masing obat yang
diminta. Kolom ini hanya diisi jika mengajukan
permintaaan obat. Data diambil dari hasil pengurangan
stok optimum (kolom 9) dikurangi sisa stok (kolom 8)
8 s/d Pemberian Diisi oleh petugas GFK
12

 Kunjungan Resep, merupakan data kunjungan/jumlah pasien yang mendapat resep pada
Puskesmas, pustu bersangkutan selama bulan lalu.
Jumlah kunjungan diisi dengan data kunjungan selama bulan lalu yang dibedakan :
 Umum : jumlah pasien umum yang mendapat resep atau obat dan membayar biaya
pelayanan
 Tidak bayar : jumlah pasien umum yang mendapat resep/obat dan tidak membayar
biaya pelayanan.
 Askes : jumlah pasien serta asuransi kesehatan yang mendapat resep/obat
B. Data obat-obatan (LB2)

1. Sumber data
Sumber data LB 2 puskesmas Jongaya berasal dari:
a. Data Pemakaian dan Permintaan obat
b. Resep dari BP, poli KIA dan poli gigi

2. Periode pelaporan
Periode pelaporan data obat-obatan puskesmas Jongaya dilakukan setiap tanggal diawal
bulan dan paling lambat tanggal 5 diawal bulan.

3. Penyajian dan Pemanfaatan


a. Penyajian
1) Tabulasi
Tabel 10 Pemakaian Obat terbesar Puskesmas Jongaya bulan Juli 2019

No Nama Jumlah
1 PARASETAMOL 500 MG 4424
2 TABLET TAMBAH DARAH 4238
3 VITAMIN B KOMPLEKS 3615
4 IBUPROFEN 200 MG 3089
5 KLORFENIRAMINIMALEAT 4 MG 2801
6 ASETIUL SISTEIN 250 MG 2157
7 AMOKSISILIN 500 MG 1918
8 ASAM ASKORBAT 50 MG 1733
9 METIL PREDNISOLON 4 MG 1268
10 SEFADROKSIL 500 MG 1080

2) Grafik

10 Pemakaian obat terbesar di Puskesmas


Jongaya bulan Juli 2019
PARASETAMOL 500 MG
TABLET TAMBAH DARAH
VITAMIN B KOMPLEKS
IBUPROFEN 200 MG
5%4% 17% KLORFENIRAMINIMALEAT 4 MG
7%
ASETIUL SISTEIN 250 MG
7% AMOKSISILIN 500 MG
16% ASAM ASKORBAT 50 MG
8%
METIL PREDNISOLON 4 MG
11% SEFADROKSIL 500 MG
14%
12%
3) Interprestasi
Berdasarkan format tabulasi dan visualisasi diatas, pemakaian obat terbanyak
yaitu PARASETAMOL 500 MG dengan jumlah 4424.
4) Alternatif tindakan
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan yakni menjaga persediaan obat yang
paling banyak digunakan serta menjadikan acuan untuk permintaan obat selanjutnya
dengan tetap menyesuaikan penyakit yang paling banyak terdapat di sekitar wilayah
puskesmas.
b. Pemanfaatan
1) Mengendalikan stok obat
2) Perencanaan distribusi obat
3) Gambar 10 jenis obat yang paling sering digunakan sebagai bahan evaluasi
penggunaan obat secara rasional dikaitkan dengan 10 penyakit terbesar
4) Merencanakan kebutuhan obat

Anda mungkin juga menyukai