Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

BIMBINGAN KONSELING

Dosen Pengampu:
Kusnarto Kurniawan, S. Pd., M. Pd., Kons.

Oleh:

1. Ervina Dwi Anggraeni (2101419088)


2. Nisa Kusumastuti (2201419127)
3. Siti Fadhilah (2401418051)
4. Gempa Aji Prasetyo (2401418061)
5. Aulia Hani Yustika (2401418046)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
Prakata

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Bimbingan Konseling
Komprehensif”. Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah umum
Manajemen Sekolah. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah umum Bimbingan Konseling Bapak
Kusnarto Kurniawan, S. Pd., M. Pd., Kons. yang telah membantu kami dalam
mempelajari materi Bimbingan Konseling Komprehensif, serta tak lupa ucapan
terima kasih kepada orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah umum Bimbingan Konseling agar menjadi acuan dalam bekal
pengalaman kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
memberikan informasi yang bermanfaat bagi orang lain yang membacanya dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Wa’alaikumsalam.wr.wb

Semarang, 20 April 2020

Penulis

2
Daftar Isi
Halaman Judul ..................................................................................................................... 1
Prakata ................................................................................................................................. 2
Daftar Isi .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
A. Pelayanan Dasar ....................................................................................................... 6
B. Pelayanan Responsif ................................................................................................. 7
C. Perencanaan Individual ............................................................................................. 8
D. Dukungan Sistem ..................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang pelayanan
yang perlu dilaksanakan didalam program pendidikan. Karena sebagai
pendidikan formal, pelaksanaan proses pendidikan di sekolah sekurang-
kurangya meliputi tiga daerah ruang lingkup yaitu bidang intruksional
(pengajaran) kurikuler, bidang administrasi dan supervise dan bimbingan
konseling. Upaya pemberian bekal ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan wilayah garapan guru mata pelajaran sedangkan pelayanan agar
siswa memperoleh kesejahteraan lahir batin dalam proses pendidikan yang
ditempuhnya merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan usaha
membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan
konseling yang koprehensif dimana program tersebut adalah upaya sistematis,
objektif, logis dan berkelanjutan yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai
kemandirian kehidupannya. Program ini mewadahi seluruh kegiatan
bimbingan dan konseling dalam melakukan pelayanan kepada para peserta
didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada
pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi yang ada di sekolah yang
disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehingga program
yang dilaksanakan dapat mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal. Program bimbingan dan konseling komprehensif sendiri melibatkan
seluruh aspek pendidikan mulai dari guru, staff sekolah, orangtua dan
kurikulum. Muro dan Kottman (Syamsu dan Juntika, 2010: 26)
mengemukakan bahwa struktur bimbingan dan konseling komprehensif

4
diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu: layanan dasar
bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan
sistem.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dasar?
2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan responsif?
3. Apa yang dimaksud dengan perencanaan individual?
4. Bagaimana dukungan sistem itu?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang pelayanan dasar
2. Mengetahui tentang pelayanan responsif
3. Mengetahui tentang perencanaan individual
4. Mengetahui tentang dukungan dukungan sistem.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Dasar
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dlama rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan dalam standar kompetensi kemandirian)
yang diperlukan uyntuk pengembangan kemampuan.
Tujuan dari pelayanan dasar adalah untuk membantu semua konseli agar
memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan
memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu
konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan
yang lebih rinci adalah sebagai berikut :
a. Membantu konseli agar memiliki pemahaman tentang diri dan
lingkungannya,
b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung
jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dan
lingkungannya,
c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahanya, dan
d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.

Untuk mencapai tujuan di atas, fokus yang dikembangkan adalah


aspek-aspek pribadi, sosisal, belajar, dan karir. Materi pelayanan dasar
dirumuskan atas dasar standar kompetensi kemandirian atra lain :

a. Self-esteem
b. Motivasi berprestasi
c. Keterampilan mengambil keputusan
d. Keterampilan pemecahan masalah

6
e. Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
f. Penyadaran keragaman budaya
g. Perilaku bertanggung jawab

Sedangkan hal yang berkaitan dengan aspek karir adalah sebagai berikut :

a. Fungsi agama bagi kehidupan


b. Pemantapan pemilihan program studi
c. Keterampilan kerja profesional
d. Kesiapan pribadi, baik fisik-psikis maupun jasmani-rohani
e. Perkembangan dunia kerja
f. Iklim kehidupan dunia kerja
g. Cara melamar pekerjaan
h. Kasus-kasus kriminalitas
i. Bahaya perkelahian masal
j. Dampak prgaulan bebas

B. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
mengahadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Ragam bantuan yang dapat
dilakukan dalam pelayanan reponsif yakni,
a. Konseling individual
b. Konseling krisis
c. Konsultasi dengan orangtua
d. Konseling dengan guru
e. Konseling kepada ahli

Tujuan dari pelayana responsif sendiri adalah membantu konseli agar dapat
memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau
membantu konseli yang mengalami hambatan atau pun kegagalan dalam

7
pencapaian tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini juga dapat
dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah pribadi
yang dirasakan saat itu, erkenaan dengan masalah sosial, karir, atau
perkembangan pendidikan.

Fokus perlayanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan


konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan dengan keinginan untuk
memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya
secara positif.

Masalah yang mungkin dialami konseli adalah sebagai berikut :

a. Merasa cemas tentang masa depan


b. Merasa rendah diri
c. Berperilaku implusif
d. Membolos dari sekolah
e. Malas belajar
f. Kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif
g. Kurang bisa bergaul
h. Prestasi belajar rendah
i. Malas beribadah
j. Masalah pergaulan bebas
k. Masalah tawuran
l. Manajemen stress
m. Masalah dalam keluarga

C. Perencanaan Individual
Perencanaan individual adalah bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan
masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan pada
dirinya.
Tujuan dari perencanaan individual adalah untuk

8
a. Membantu konseli agar memiliki pemahaman tentang diri dan
lingkungannya
b. Mampu merumuskan tujuan, perencanaan, dan pengelolaan terhadap
perkembangan dirinya
c. Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana
yang telah dirumuskan.
d. Memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola
rencana pendidikan, karis, dan pribadi.

Isi dari layanan perencanaan individual adalah perencanaan yang lebih


condong atau cenderung untuk perkembangan dirinya sendiri atau
kepribadiannya.

Fokus pelayanan perencanaan individual diantaranya,

a. Akademik, meliputi memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan


pemilihan pendidikan lanjutan atau pemilihan jurusan, memilih kursus,
dan lain-lain
b. Karir, meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi
latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja
yang posistif.
c. Sosial-pribadi, meliputi perkembangan konsep diri yang positif dan
pengembangan sosial yang efektif.

D. Dukungan Sistem
Sebagai proses bantuan atau fasilitasi atau dukungan secara tidak langsung
terhadap kelancaran, efektivitas dan efisisen pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas dilakukan
secara tatap muka terjadwal dan rutin setiap kelas/per minggu dengan alokasi
waktu 2 (dua) jam. Bidang layanan mencakup 4 (empat) bidang layanan
dengan materi layanan yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Klasikal (RPLBK). Layanan bimbingan dan konseling di luar

9
kelas meliputi kegiatan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan
kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas keals, konsultasi, konferensi
kasus, kunjungan rumah (home visit), advokasi, alih tangan kasus,
pengelolaan media informasi (website, leaflet, papan bimbingan dan
konseling), pengelolaan kotak masalah, dan kegitan lain termasuk manajeman
program, penelitian dan pengembangan dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
Seorang guru BK dapat menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, seperti
a. Instansi pemerintah
b. Instansi swasta
c. Organisasi profesi, seperti ABKIN
d. Para ahli dalam bidang tertentu, seperti psikolog, dokter, psikiater, dan
orangtua konseli
e. MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling)
f. Depnaker, dalam rangka menganalisis lapangan pekerjaan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa profesi sebagai guru
BK adalah profesi yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mempelajarinya dan tidak
semua orang bisa begitu saja diterima menjadi seorang guru BK. Profesionalisme dibutuhkan
agar apa yang diajarkan, diselesaikan, ditangani oleh guru BK tidaklah seenak dan semau
guru itu sendiri namun sesuai dengan peraturan, pola umum 17 plus yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan faktor-faktor seperti psikologi peserta didik, kemampuan peserta
didik, norma-norma yang berlaku di masyarakat dan lain-lain.

Guru BK menjadi tulang punggung dalam mengatasi permasalahan dalam proses


belajar mengajar. Guru BK menjadi bagian organisasi kependidikan yang paling sering
berinteraksi secara langsung dengan peserta didik yang bermasalah dan membutuhkan suatu
perhatian lebih, sehingga perilaku dan tindakannya haruslah baik karena menjadi contoh.
Begitulah seharusnya guru profesional. Guru BK profesional harus mampu memposisikan
dirinya dalam menyikapi atau menyelesaikan suatu masalah. Dia harus mampu menjadi
pemimpin, motivator, supervisor, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, perencana,
dan konselor sesuai situasi.

11
Daftar Pustaka
 Bhakti, C. P. (2015). Bimbingan Dan Konseling Komprehensif: Dari
Paradigma Menuju Aksi. Jurnal Fokus Konseling, 1(2), 93-106.
 Kumara, A. R., & Lutfiyani, V. (2017). Strategi Bimbingan Dan Konseling
Komprehensif Dalam Perencanaan Karir Siswa SMP. G-COUNS Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 1(2).
 Awalya, dkk 2016. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press.

12

Anda mungkin juga menyukai