Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN (PPL)
DI MTs PP NU AL-ANSHAR BACU-BACUE SIDRAP

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman


Lapangan Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Alkhairaat Palu

Oleh
FIRMAYANI
NIM: 193 121 052

DARMANSYAH, S.Pd.I M.Pd.I


NIDN: 090
3128704

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
==========================================

Nama Mahasiswa :Firmayani

NIM :193 121 052

Semester :VII (Tujuh)

Prodi :Pendidikan Agama Islam

Fakultas :Agama Islam

Universitas :Alkhairaat Palu

Telah selesai melaksanakan PRAKTIK PENGALAMAN


LAPANGAN (PPL) mulai dari tanggal 01 September 2022 s.d. 01
0ktober 2022 di MTs PP NU Al-Anshar Bacu-Bacue sidrap pada Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Sidrap,01 oktober 2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Darmansyah, S.Pd.I M.Pd.I Muh. Sabri, S.Pd


NIDN: 0903128704 NIP: -

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Hj. Fatimah, S.Ag


NIP:19710502 200604 2 001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang maha pengasih lagi

maha penyayang. Shalawat serta salam terucurah limpahkan kepada Rasulullah

saw., kepada keluarga, kerabat dan seluruh orang mukmin. Puji serta syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SAW. yang telah memberikan kemampuan dan

kelancaran selama penulisan laporan ini hingga selesai. Rasa syukur yang tak

terhingga atas berlangsungnya Praktik Pengamalan Lapangan (PPL) ini di MTs

PP NU AL ANSHAR BACU BACUE dengan khidmat.

Praktik Pengamalan Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk

pengabdian penulis terhadap ranah pendidikan selaku calon pendidik, juga ladang

dimana penulis dapat mengaplikasikan segala ilmu yang didapatkan selama

bangku perkuliahan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa mengabdi

adalah salah satu unsur dari Tridharma Mahasiswa, maka sudah seharusnya

penulis menjalankannya dengan baik, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Kegiatan Praktik Pengamalan Lapangan (PPL) ini berlangsung selama

kurang lebih satu bulan, terhitung sejak 01 september hingga 01 Oktober 2022.

Selama menjalankan PPL ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak sehingga program ini berjalan dengan lancar. Untuk segala bentuk

bantuan dan do’a, penulis ucapkan terimakasih kepada ;

1. Rektor Universitas Alkhairaat Palu,

2. Panitia pelaksanan Prakti Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas

Alkhairaat Palu,

3. Ibu Kepala MTs PP NU AL ANSHAR BACU BACUE,


4. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),

5. Guru Pamong MTs PP NU AL ANSHAR BACU BACUE,

6. Seluruh jajaran pengajar MTs , PP NU AL ANSHAR BACU BACUE,

7. Orang Tua.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan saran yang membangun agar

menjadi lebih baik lagi.

Sidrap, 01 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

Fakultas Agama Islam Jurusan (Tarbiyah) bertujuan menyiapkan peserta

didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik

dan profesional dalam menerapkan, mengembangkan dan menciptakan

kependidikan ilmu pengetahuan agama Islam. Salah satu program pendidikannya

diarahkan antara lain melatih mahasiswa agar terampil mengajar. Untuk itu

dilakukan program Praktik Pengamalan Lapangan (PPL).

Praktik Pengamalan Lapangan merupakan suatu program akademik yang

wajib dilaksanakan setiap mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan (Tarbiyah)

Universitas Alkhairaat Palu, yang didalamnya terdapat praktik mengajar yang

penting bagi setiap calon guru dan merupakan persiapan dalam rangka menjadi

guru yang cakap. Latihan ini sangat berguna dan menentukan sukses atau

gagalnya calon tersebut dalam jabatannya sebagai guru.

Kedudukan PPL dalam struktur kurikulum merupakan mata kuliah sebagai

kulminasi dari semua kegiatan perkuliahan. Dalam hal ini sebelum mahasiswa

diterjunkan untuk melaksanakan PPL di sekolah yang telah ditentukan, semua

mahasiswa diberikan pembekalan dengan waktu yang cukup mengenai gambaran

atau pengenalan bagaimana prilaku dan tingkah laku yang baik seorang pendidik,

baik itu menganai teknik, metode maupun model yang digunakan dalam proses

pembelajaran.
Kegiatan PPL dimaksudkan untuk memberikan pembekalan dan

pengalaman serta pengetahuan praktik kependidikan sebagai usaha untuk

mewujudkan guru atau tenaga kependidikan yang professional. Oleh karena itu,

mahasiswa harus dapat meningkatkan kemampuan dan kepribadian sebagai tenaga

pendidik sehingga menjadi terbiasa dalam menghadapi peserta didik sehingga

menjadi terbiasa dalam menghadapi peserta didik dalam dunia sesungguhnya di

masa mendatang.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

1) Umum; Membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga

kependidikan yang professional, dan sesuai dengan prinsip-prinsip

pendidikan berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai calon guru yang

meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

2) Khusus;

1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik,

dan sosial psikologi sekolah tempat pelatihan praktik mengajar.

2. Menguasai berbagai keterampilan dasar proses pembelajaran.

3. Menerapkan berbagai kemampuan professional keguruan.

4. Mampu mengembangkan aspek kepribadian dan sosial.


C. Manfaat Praktik Pengamalan Lapangan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah,

dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan

a. Dapat mengaplikasikan materi-materi yang diperoleh selama di

bangku perkuliahan melalui proses pengajaran yang dibimbing oleh

guru pamong di dalam kelas.

b. Dapat memberikan bekal yang menunjang tercapainya penguasaan

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru seperti kompetensi

pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

c. Dapat memahami secara langsung kegiatan dan kegiatan pendidikan

lainnya disekolah latihan.

d. Dapat mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar

mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan

masalah pendidikan yang ada di sekolah.

2. Manfaat bagi Pihak Sekolah

a. Dapat meningkatkan profesionalisme guru di dalam proses belajar

mengajar.

b. Dapat membantu sekolah dalam hal kegiatan belajar mengajar,

terutama bagi mata pelajaran yang kekurangan guru.

c. Sebagai contoh dan panutan kelak jika mahasiswa praktikan menjadi

seorang guru profesional.


3. Manfaat bagi Universitas

a. Dapat menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah tempat

mahasiswa praktik yang bermuara pada peningkatan mutu dan kualitas

pendidikan di Indonesia.

b. Dapat memperoleh masukan tentang pendidikan yang dipakai sebagai

bahan pertimbangan penelitian.

c. Dapat menghasilkan mahasiswa unggul dalam kemampuan mengajar

serta Dapat memenuhi standar kelulusan sarjana pendidikan bagi

mahasiswanya.

D. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan PPL

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Anshar Bacu-Bacue adalah salah

satu dari sekian banyak pondok pesantren yang berada di Sidenreng Rappang

(Sidrap) yang letak geografisnya di wilayah pedesaan daratan rendah yang

mempunyai potensi pertanian, serta letaknya yang sangat strategis dari kebisingan

kendaraan yang sangat aman dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Anshar Bacu-Bacue beralamatkan

di Jl. Poros Amparita Kel. Sidenreng, Kec. Watang Sidenreng Kota Sidenreng

Rappang (Sidrap). Desa ini berada di bagian utara kecamatan Tellu Limpoe

berbatasan dengan desa Pokkoto di bagian Selatan, kecamatan Maritengngae di

sebelah Barat, Desa waladeceng di sebelah timur.

Alasan praktikan memilih Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Anshar

Bacu-Bacue sebagai tempat praktik yaitu salah satunya karena jarak antara
tempat tinggal praktikan dengan lokasi praktik yang cukup dekat.

Praktik pengalaman Lapangan dilaksanakan selama satu bulan, terhitung

sejak tanggal 01 September 2022 – 01 Oktober 2022.


BAB II

PELAKSANAAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

1) Pembekalan kegiatan ppl oleh koordinator PPL

Pembekalan PPL diadakan oleh pihak Universitas yang bertujuan untuk

memberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai peserta PPL dengan baik. Dari pembekalan ini mahasiswa

mendapatkan informasi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan

dihadapi di sekolah sehingga program akan disesuaikan dengan pengalaman

pada bidang yang ditekuni.

Adapun pelaksanaan pembekalan PPL dilaksanakan oleh Koordinator

PPL masing-masing jurusan. Keberhasilan dari kegiatan PPL sangat

ditentukan oleh kesiapan mahasiswa baik persiapan secara akademis, mental,

maupun keterampilan. Hal tersebut dapat diwujudkan karena mahasiswa telah

diberi bekal sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas PPL yang

merupakan rambu-rambu dalam melaksanakan praktik di sekolah.

a. Persiapan Mengajar Persiapan mengajar meliputi penyusunan materi

pembelajaran, RPP dan pembuatan media.

b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Dalam rangka

mengimplementasikan program pembelajaran yang terdapat dalam silabus,

guru harus menyusun RPP sebelum melaksanakan kegiatan mengajar. RPP

merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk


setiap Kompetensi Dasar. Karena itu apa yang telah tertuang dalam RPP

memuat segala aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian

penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam menyusun RPP guru harus

mencantumkan: Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD,

Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Skenario Pembelajaran,

Metode Pembelajaran, Model Pembelajaran, Media Pembelajaran dan

Sumber Pembelajaran serta Penilaian.

c. Pembuatan Materi Pembelajaran Untuk dapat menyampaikan materi

kepada siswa dengan baik maka selain membuat RPP juga membuat

materi pembelajaran. Dalam materi pembelajaran berisi tentang ringkasan

materi yang akan disampaikan pada saat PPL dalaksanakan. Materi

tersebut dibuat berdasarkan buku acuan yang telah sesuai dengan

kurikulum yang belaku.

2) Persiapan administrasi mahasiswa praktikan di sekolah praktikan

Setelah menerima surat berisi izin untuk melaksanakan PPL,

mahasiswa praktikan menyerahkan surat tersebut kepada kepala sekolah.

Setelah mendapat persetujuan mahasiswa akan mulai melaksanakan kegiatan

PPL tersebut.

Dalam melaksanakan proses PPL mahasiswa praktikan akan dibimbing

oleh guru pamong, mahasiswa melaksanakan prosedur yang di arahkan guru

pamong.
B. Pengenalan Sekolah

1) Sejarah dan struktur sekolah praktikan

Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al - Anshar Bacu - Bacue merupakan

salah satu lembaga pendidikan Islam yang bernaung di bawah Kementrian Agama

Republik Indonesia. Didirikan pada akhir tahun 2011 oleh K.H. Muhammad

Sholeh sebagai pemilik yayasan. Tujuan didirikannya yayasan Pondok Pesantren

Nahdlatul Ulama Al-Anshar Bacu-Bacue sebagai bentuk pengabdian dan

tanggung jawab terhadap pendidikan agama Islam.

Setelah proses pembangunan yang berjalan kurang lebih sekitar 2 tahun,

akhirnya pada awal tahun 2013 pondok pesantren diresmikan dengan jumlah satri

7 orang dan diasuh langsung oleh K.H. Muhammad Sholeh sebagai pimpinan

yayasan. Sebagai lembaga pendidikan Islam, saat itu pondok pesantren hanya

mengajarkan ilmu agama serta sekolah madrasah sebagai bekal yang diajarkan

kepada seluruh santri.

Untuk menjawab tantangan zaman, Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al -

Anshar Bacu – Bacue pada saat itu juga mulai merintis pendidikan umum sebagai

bekal santri untuk menghadapi persaingan globalisasi.

Setelah 9 tahun dalam proses pembangunan, pada tahun 2021 yayasan juga

mendirikan rumah tahfidz yang di beri nama Rumah Al-Qur’an Makkalifu yang di

asuh langsung oleh K.H Hamka Adama, Lc.

Sehingga di tahun ini 2022 Proses pembangunan dan dakwah ilmu pendidikan

Agama Islam di lingkungan Masyarakat terus di kembangkan hingga saat ini.


2) Tugas pokok kepala sekolah

a. Bertanggung jawab dalam mengordinasikan keseluruhan pelaksanaan

PPL di sekolah.

b. Memberi pembinaan dan pengarahan kepada mahasiswa sehubungan

dengan tugas-tugasnya sebagai kepala sekolah dalam rangka

pengelolaan sekolah.

3) Tugas pokok guru

a. Membimbing mahasiswa dalam melaksanakan PPL di sekolah, baik

yang berhubungan dengan persoalan mengajar maupun masalah

pengelolaan sekolah.

b. Memberi penilaian kepada mahasiswa dalam melaksanakan PPL di

sekolah sesuai dengan format penilaian yang telah ditentukan.

c. Memonitor mahasiswa dalam melaksanakan PPL di sekolah sesuai

dengan buku pedoman yang ada dan melalui buku catatan harian.

d. Membimbing mahasiswa dalam mempersiapakan buku laporan

pelaksanaan PPL.

4) Pembinaan kemampuan profesional guru

5) Kurikulum bidang studi

6) Fasilitas pendidikan sekolah praktikan

7) Pembinaan kesiswaan

8) Administrasi kantor sekolah


9) Sumber dan alokasi keuangan sekolah

Sumber-Sumber Pemasukan Keuangan Sekolah Pasal 46 UU No 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan pendanaan pendidikan

menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat. Sebagai konsekuensi logisnya maka sumber-sumber pemasukan

sekolah bisa berasal dari pemerintah, usaha mandiri sekolah , orang tua siswa,

dunia usaha dan industri, sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan

dengan peraturan perundangan yang berlaku, yayasan penyelenggara pendidikan

bagi lembaga pendidikan swasta, serta masyarakat luas.

a. Pemerintah: Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sumber dana pendidikan untuk MTs. PP NU Al – Anshar Bacu Bacue saat ini

bersumber dari dana BOS yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN); disamping itu terdapat juga dana khusus melalaui

pemerintah daerah provinsi dan kabupaten yang disebut dana khusus dari APBDI

dan APBD II. Dana BOS ini, merupakan dana operasi nonpersonalia sedangkan

untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan bersumber dari dana Rutin melalui

APBN dan APBD.

b. Dana Masyarakat; dana ini bisa berasal dari komite sekolah/orang tua

siswa atau dari sponsor dan donatur.

c. Sumber Lain

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada sumber pembiayaan

alternatif yang berasal dari proyek pemerintah baik yang bersifat block grant

maupun yang bersifat matching grant (imbal swadaya).


2. Hubungan sekolah/pesantren dan masyarakat

Kehadiran pesantren tidak dapat di pisahkan dari tuntutan umat. Karena

itu, pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu menjaga hubungan yang

harmonis dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadanya di tengah-

tengah masyarakat tidak menjadi terasing. Dalam waktu yang sama, segala

aktivitasnya pun mendapat dukungan dan apresiasi dari masyarakat sekitarnya.

Pada kasus Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Anshar Bacu bacue ini

terlihat dengan adanya dukungan masyarakat Bacu bacue dan sekitarnya

terhadap pembuatan asrama untuk para santri yang rumahnya jauh, agar para

santri tersebut tidak lelah dan repot untuk belajar di pesantren tersebut.

Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga

berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran keagamaan. Sebagai lembaga

pendidikan, pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah dan

sekolah umum) dan non formal (Fiqih, Hadist,Tafsir, Tauhid, Dan Tasawuf).

Sebagai lembaga sosial, pesantren menampung anak-anak dari segala lapisan

masyarakat muslim tanpa membeda-bedakan status sosial. Sebagai lembaga

penyiaran agama islam, mesjid pesantren juga berfungsi sebagai masjid

umum, yakni sebagai tempat belajar agama dan ibadah bagi para jamaah.

Institusi pesantren merupakan perwujudan dari pelembagaan prinsip

“Amar Ma’ruf Nahi Mungkar”. Menurut K.H Muhammad Sholeh, pondok

pesantren tidak sekedar mecetak individu pendakwah yang melahirkan amar

ma’ruf nahi mungkar, melainkan pesantren sebagai lembaga itu sendirilah

yang berperan sebagai pendakwah, dan bahkan menjadi prototipe dakwah al


bil halal bagi masyarakat. Dalam hal ini, Pondok Pesantren Nu Al-Ansahar

Bacu Bacue, berperan sebagai agen perubahan sosial untuk kemajuan

lingkungan kehidupan masyarakat Bacu Bacue, dimana orang-orang yang

terlibat dalam pesantren tersebut berperan dalam upaya dakwah ajaran agama

Islam. Yang meliputi penyebaran seruan untuk melakukan perbuatan kebaikan

dan mencegah dari perbuatan keburukan, dalam hal dakwah, ada sebuah

media yang disebut ”pengajian umum” bagi kalangan pesantren ini menjadi

media efektif sebagai sarana pendakwah melakukan “Amar Ma’ruf Nahi

Mungkar dan dapat menjangkau khalayak yang luas sekaligus.

Anda mungkin juga menyukai