YustedyRizqiF - Tugas Leadership
YustedyRizqiF - Tugas Leadership
Presiden
“ Ganjar Pranowo
,S.H ,M.IP “
TUGAS
Mata Kuliah : Leadership
Dosen Matkul : Dr.Bambang Prayoga,
Dibuat oleh :
Yustedy Rizqi Fadlurrahman
021121126
GANJAR PRANOWO,S.H , M.IP
I. Latar Belakang
Suatu Negara maupun daerah diperlukannya seorang sosok pemimpin yang mampu
mengarahkan, menggerakan. berkontribusi, berkolaborasi, serta berkolaborasi bersama
masyarakatannya dan elemen tatanan pemerintahan di sekelilingnya untuk bisa memberikan
suatu dampak positif yang bisa membawa suatu perubahan yang berkemajuan. Di dalam
menjadi seorang sosok pemimpin, juga harus mempunyai sikap leadership (kepemimpinan).
Sosok Ganjar Pranowo di dalam daerah Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu role
model, menjadi representasi daripada masyarakatnya sendiri, sehingga banyak hal yang
berdampak secara maju kedepan. Pemahaman serta pemahaman yang mendalam di
bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Memiliki gaya kepemimpinan yang dianggap
Milenial dan Merakyat juga menjadi salah satu faktor Ganjar Pranowo sebagai sosok
tokoh yang di kagumi dari masyarakat Jawa Tengah, bahkan luar Jawa Tengah.
Ganjar pranowo sebagai gubernur Jawa Tengah yang menjabat di tatanan birokrasi
pemerintahan selama 2 periode berturut-turut, bisa menjadi salah satu contoh dalam gaya
kepemimpinannya yang memanfaatkan media sosial sebagai media untuk mendengar,
menerima, dan melaksanakan segala bentuk aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat Jawa
Tengah. Sehingga dengan adanya penggunaan teknologi secara maksimal dalam era
globalisasi saat ini membuat segala hal maupun bentuk pengevaluasian bisa sesegera
mungkin di lakukan oleh tatanan pemerintahan dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo.
II. Biografi
Lahir di Karang Anyar, 28 Oktober 1968, Ganjar Pranowo SH dikenal sebagai sosok yang
cerdas, percaya diri, dan pintar bicara. Pria lulusan Universitas Gajah Mada yang aktif
berorganisasi sejak mahasiswa tahun 1992 ini sebelumnya adalah anggota Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) di zaman Orde Baru. Namun, setelah Suryadi memimpin dan menyingkirkan
Megawati Sukarnoputri, ia memutuskan untuk keluar dari partai berlambang banteng tersebut.
Ganjar lantas serius menerjuni bisnisnya sebagai konsultan sumber daya manusia. Di samping
itu, ia juga banyak belajar dari ikon-ikon politik tanah air termasuk Megawati dan Soetardjo
Serjogoeritno, yang kian mempertajam kemampuan intelektualnya.
Dari situ suami Siti Atikoh Supriyanti yang hobi mendengarkan rock semacam Dream Theater,
Metallica, dan Led Zeppelin untuk menghilangkan stres ini semakin mantap untuk bergabung
dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama Megawati. Ia bahkan
melakukan pelantikan untuk kader PDI-P di awal 2003, sebelum akhirnya menjadi kandidat
dalam pemilu legislatif di tahun 2004 dari daerah pemilihan Jawa Tengah 7.
Sayangnya, Ganjar kalah tipis. Namun setelah kandidat di atasnya terpilih sebagai duta besar, ia
pun menggantikan posisi tersebut dan duduk di bangku DPR RI Komisi IV.
Kegigihan dan keberanian untuk bersuara menjadikan reputasinya meningkat di kancah politik.
Pria yang dulunya bersekolah di SD dan SMP Kutoarjo Jawa Tengah dan menghabiskan masa
SMA di BOPKRI Yogyakarta ini dinilai sebagai politikus yang berprinsip. Ia pun terpilih lagi
dalam pemilu tahun 2009 dan dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi II untuk
urusan dalam negeri hingga 2014 nanti, serta panitia angket pengusutan kasus Bank Century.
September 2012, kepercayaan diri ayah satu anak yang juga aktif menekuni pekerjaan lainnya
baik di kantor hukum dan bisnis seperti di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru
Realindo Inti ini makin tinggi. Politisi yang ikut merampungkan Undang Undang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta itu memutuskan untuk maju dalam ajang Pemilihan Gubernur
Jawa Tengah dengan dukungan jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jawa Tengah.
Ganjar merasa optimis bisa menang dalam sistem pemilihan langsung, meskipun Wakil
Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih yang akan menjadi lawannya yang akan memimpin salah
satu provinsi berpenduduk terpadat di Indonesia tersebut.
Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Tengah periode 2013-2018 pada 23 Agustus 2013. Dalam proses pelantikan itu Ganjar
mendapat tanda pangkat jabatan dan kata-kata pelantikan, serta melakukan penandatanganan
pakta integritas dan penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Setelah dilantik, dia
akan melaksanankan program yang telah digadang-gadangkan yakni "Agenda 18".
Berhasil mengembang tugas selama 5 tahun masa jabatan, Ganjar berhasil terpilih kembali
menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023. Berpasangan dengan Taj Yasin
Maimoen, pasangan ini sukses memperoleh 58,78 persen suara.
Di 2023, nama Ganjar Pranowo juga masuk dalam bursa calon presiden pada Pilpres 2024
mendatang. Sosok berambut putih ini disebut menjadi salah satu calon yang mungkin akan
diusung PDIP dan menjadi lawan sepadan Anies Baswedan.
III. Kepemimpinan
Suatu pemimpin dapat mempengaruhi bawahan hanya dengan daya tarik yang besar. Daya tarik
besar yang dimiliki Gubernur Jawa Tengah ini adalah adanya pendirian yang kuat dan
keberanian dalam semua gagasannya. Dengan karisma ini, Ganjar dapat mempengaruhi
masyarakat sehingga masyarakat memiliki kepercayaan penuh terhadap pemimpinnya dan dapat
memotivasi masyarakat untuk terus bekerja sama mencapai tujuan bersama. Hal ini berkaitan
dengan gaya kepemimpinan adaptif sebelumnya di mana Ganjar dapat mengatasi permasalahan
pandemi Covid-19 dengan baik.
Followers atau pengikut dalam konteks ini adalah masyarakat, merupakan aspek yang sangat
penting dalam kepemimpinan. Dapat dikatakan followership adalah kunci kesuksesan dalam
leadership. Ganjar terkenal akan kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap masyarakat.
Masyarakat pun juga selalu turut berpartisipasi aktif dalam semua program yang digagas oleh
Ganjar Pranowo, salah satunya partisipasi aktif dalam forum diskusi. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Kelley (1992), di mana pemimpin yang hebat dapat mencapai keberhasilan karena
ada dukungan serta nasihat dari followers dan juga pengeksekusian rencana dengan baik.
3. DEMOKRATIS
Gaya kepemimpinan ini berkaitan dengan sebelumnya, yakni fokus pada followers. Demokratis
berarti melibatkan partisipasi masyarakat dalam segala proses pengambilan keputusan dan juga
memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan Ganjar yang
sering berbaur dengan masyarakat dan sering berdiskusi serta menyampaikan aspirasi dari
masyarakat.
4. KOMUNIKATIF
5. INOVATIF
Selama masa jabatannya, Ganjar selalu melahirkan berbagai inovasi baru dalam memimpin
rakyatnya. Salah satunya ialah ia dikenal sebagai pemimpin yang melek akan teknologi dan
aktif menggunakan media sosial. Pemanfaatan media sosial ini merupakan sebuah langkah yang
inovatif dalam memimpin.