Anda di halaman 1dari 3
Prosedur Operasional Standar Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk Kabupaten Banggai 2020 PENGELUARAN KAS DI BENDAHARA | PENGELUARAN BLUD | RUMAH SAKIT UMUM DAERAH | + + LUWUK No. DOKUMEN No. REVISI HALAMAN - | 42 | Tanggal Terbit | Standar Operasional Januari 2020 | Prosedur Tanggal Berlaku Galanin aiaa ir. H. YUSRAN KASIM. ME NIP. 19630529 199803 1 001 | PENGERTIAN RUANG LINGKUP Merupakan prosedur tetap pengeluaran kas pada Bendahara Pengeluaran kepada PPTK atau Unit kerja yang Berwewang membutuhkan uang untuk kegiatan dan pembayaran hutang kepada pihak luar/Pihak Ketiga. Pengeluaran kas diatur dalam | rangka_mempertanggungjawabkan pengeluaran agar memenuhi| system pengendalian intern pemerintah (PP No 55 Th 2008 dan Permendagri No 79 Th. 2018) pada BLUD RSUD Luwuk Kabupaten Banggai. = - | Ketentuan ini meliputi_seluruh pengeluaran yang kegiatannya dibiayai dari dana BLUD. Pengeluaran ini berlaku untuk jenis pengeluaran yang dikeluarkan melalui Bendahara Pengeluaran BLUD termasuk pengeluaran untuk pengisian Kas Keci TUJUAN Terciptanya pengelolaan pengeluaran kas BLUD di Bendahara | Pengeluaran RSUD Luwuk yang tertib, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dikemudian hari. KEBIJAKAN | 1. SOP pengeluaran kas di Bendahara Pengeluaran BLUD pada RSUD Luwuk berpedoman pada Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2008, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018. 2. PPTK/unit kerja yang berwenang mengajukan permintaan pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran. | 3. Pengeluaran dilakukan setelah —_diverifikasi_ oleh kasubag | Keuangan dan kelengkapan dokumen | 4. Pengajuan kas didasarkan pada Rencana Bisnis dan Anggaran | BLUD serta Kertas Kerja. _ | PROSEDUR 1. Bendarahara pengeluaran dibantu oleh PTK mempersiapkan dokumen - dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan surat Permintaan pembayaran. 2. Pejabat keuangan meneliti kelengkapan surat _permintaan pembayaran. Jika lengkap langsung menerbitkan Surat permintaan Pembayaran (SPM) jika tdk lengkap akan diperbaiki maksimal 2 hari. 3. SPP-LS diajukan ke Pejabat Keuangan untuk dilihat di sistem apakah jumlah uang yang diminta tersedia, sesuai atau wajar. 4. SPP- LS, Dokumen/Nota Permintaan uang, setelah diberi kode SAP diserahkan ke petugas akuntansi untuk dicek kelengkapan (verifikasi) data dan oleh petugs akuntansi diisi kode SAK. Setelah_dinyatakan lengkap diserahkan _atau_dimintakan | persetujuan ke Kasubag Keuangan atau Direktur (sesuai dengan Jenjang nilai pengeluaran) untuk mendapat persetujuan (ACC). | Kemudian diserahkan ke Bendahara Pengeluaran untuk pencairan uang. 5. Berdasarkan SPPB Bendahara Pengeluaran menyiapkan kwitansi Pengeluaran uang sebagai Bukti Kas Keluar (BKK). BKK harus mendapatkan persetujuan dari Kasubag Keuangan atau Direktur sesuai dengan jenjang nilai. 6. Pengeluaran sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima belas juta rupiah) harus memperoleh persetujuan’ dari Kasubbag | Keuangan, sedangkan pengeluaran di atas Rp. 50.000.000,- (lima belas juta rupiah) memperoleh persetujuan Direktur. 7. Bendahara Pengeluaran membuat Buku Harian Pengeluaran Kas dan ringkasan penggunaan kas (RPK) tiap minggu. | 8. Laporan harian kas sebagaimana poin 7 diserahkan ke petugas akuntansi, dan oleh petugas akuntansi dilakukan_ verifikasi _ apakah pencatatan pengeluaran kas telah benar. UNITTERKAIT 1. PPTK/unit kerja yang berwenang 2. Pejabat Anggaran 3. Subag keuangan L 4. Petugas Akuntansi 7 [FORM YANG 1. Surat Permintaan pembayaran dana BLUD (SPPB) DIGUNAKAN 2. Surat perintah Membayar (SPM) 3. Bukti/Kwitansi Kas Keluar (BKK). 4. Ringkasan Penggunaan Kas (RPK). 5. Rincian penggunaan Dana (RPD)

Anda mungkin juga menyukai