Anda di halaman 1dari 54
PENUNTUN PRAKTIKUM BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2023 Dipindl dengan Camscanner BAGIAN BIOKIMIA DAN KINA MEDIK FR UNSRI 2023 e@ TIM BIOKIMIA Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M.Kes dr, Liniyanti D. Oswari, MN, M.Sc Drs. Kusumo Haryadi, Apt. M.Si dr. H. Safyudin, M.Biomed, CGA Fatmawati, S.Si, M.Si dr. Subandrate, M.Biomed dr. Medina Athiah, SpA dr. Eka Handayani Oktharina, SpOG EDITOR dr. Subandrate, M.Biomed iijPenuntun Praktikum Biokimia Kedokteran Dipindl dengan Camscanner BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDI FR UNSRI 2023 © KATA PENGANTAR ‘Segala puji bagi Allah swt yang mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya schingga kami dapat menyelesaikan buku penuntun prektikum biokimia kedokteran untuk ‘mahasiswa pendidikan dokter umum, Sholawat dan salam semoga selalu tercurah ke junjungan Nabi Muhammad saw. Buku panduan praktikum ini merupekan petunjuk ringkas pelaksanaan praktikum biokimia kedokteran. Penuntun ini disusun dengan tujusn agar mahasiswa, ‘Khususnya mahasiswa pendidikan dokter umum, dapat memahami dan melaksanakan praktikum dengan baik schingga dapat mencapai level kompetensi biokimi kedokteran. Untuk pemahaman yang lebih dalam mengenai dasar teori uji biokimia, ‘mahasiswa bisa meryjuk ke buku referensi. Buku penuntun ini, tentu saja jauh dari kata sempuma. Oleh karen itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurmaan buku ‘Penuntun praktikum ini di masa yang akan datang. Akhir kata, terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dan semoga bbuku penuntun praktikum ini bermanfuat banyak. Palembang, Januari 2023 Tim Penyusun ii|Penuntun Praktikum Biokimia Kedokteran Dipindl dengan Camscanner BAGIAN BIOKINIA DAN KiMIA MEDIK FK UNSRI 2023 eS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI ssn ‘TATA TERTIB PRAKTIKUM. AUBEN...... ns 1, PENENTUAN BERAT JENIS URIN.... 2. UNIDERAJAT KEASAMAN (pH), 3. UJLOBERMEYER, o 4. UJIGULA MEREDUKSI SECARA BENEDICT. - = 5. UJIPROTEIN URIN MENURUT HELLER... aerate 6. UJLROTHERA (NITROPRUSIDA)..... ENZIDM 1, PENGARUH KONSENTRASI ENZIM TERHADAP KECEPATAN REAKSI.. 2. PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRAT TERHADAP KECEPATAN REAKSI. 4 3. PENGARUH pH DAN AKTIVATOR TERHADAP KERJA ENZIM. z ©. BATU TRAKTUS URINARIUS 4 1, PEMERIKSAAN BATU TRAKTUS URINARIUS SECARA MAKROSKOPIS ...00cooo-IS 2, PEMERIKSAAN BATU TRAKTUS URINARIUS SECARA BIOKIMIA... €. METABOLISME KMARBOHIDEAT 1, GLIKOLISIS PADA SEL... D. METABOLIGME LIPID 1, REAKSI SALKOWSKL..... 2. PENENTUAN KADAR TRIASILGLISEROL, 3, PENENTUAN KADAR KOLESTEROL. sso o E.METABOLIGME PROTEIN.......... - n 1, UJI DENATURASI PROTEIN OLEH SUHU. sonnei 2, UJ HIDROLISIS PROTEIN DENGAN PEPTIDASE... ¥.OKSIDASE BLOLOGI 1, UJISCHARDINGER. 2, UJI PEROKSIDASE 3, UJLANTIOKSIDAN VITAMIN C — oo 6. DARAHM KUALITATIE......... oe 8 iv|Penuntun Praktikum Biokimia Kedokteran Dipindl dengan Camscanner BAGIAN BIOKINIA DAN Kinita MEDIK FK UNSRI 2023 © 1. UJ SEL DARAH MERAH = TERHADAP—OKSIHEMOGLOBIN DAN DEOKSIHEMOGLOBIN ....c ou 2 30 2, PENGARUH PELARUT KIMIA TERHADAP MEMBRAN SEL DARAH MERAH .c.o0.31 3. HEMOLISIS SEL DARAH MERAH... 32 H.DARAM KUANTITATIE. 33 1, PENETAPAN KADAR GULA DARA. 2. PENETAPAN KADAR PROTEIN SERUM. J-EMPEDV.. eee 1, IDENTIFIKASISIFAT EMPEDU 2. UJIGMELIN..... 3. UJI PETTENKOFER... a 4. FUNGSI EMPEDU SEBAGATEMULGATOR, M.CALRAN TUBUM: SALIVA. 1. PENETAPAN pH AIR LIUR, 2 UNBIURET.... 3. UJLMILLON. 4. UNMOLISCH. s 6 ‘UJI PRESIPITASI ‘UJISULFAT. 7. UILFOSFAT se DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN, viPenuntun Praktikum Biokimia Kedokte Dipindl dengan Camscanner BAGIAN BIOKINIA DAN KIMIA MEDIK FK UNSRI 2023 © TATA TERTIB PRAKTIKUM. 1, Sebelum praktikum dimulai, praktikan tidak diperkenankan memasuki ruang, praktikum, kecuali setelah mendapat izin dari instruktur atau asisten laboratorium 2. Praktikan harus hadir di ruang praktikum tepat pada waktunya dengan memakai baju praktikum (terkancing), kartu tanda pengenal, dan sandal epit. 43. Praktikan yang memakai celana/rok bahan jeans, baju kaos tanpa kerah, baju berlengan sangat pendek (1/3 lengan atas) dan rok mini (di atas lutut) tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan ujian sebelum menggantinya dengan pakaian yang layak. 4, Semua mahasiswa diwajibkan mengiluti seluruh kegiatan praktikum, 5. Setiap kelompok harus menyediakan lap tangan (serbet) dan kertas tisu gulung minimal 1 buah. 6. Apabila praktikan merusakkan, menghilangkan dan memecahkan alat dengan alasan apapun, maka yang bersangkutan diwajibkan melapor ke instruktur dan ‘menggantialat tersebut paling lambat pada saat praktikum berikutnya, 7. Setiap kali praktikum akan diadakan responsi (pre tes) terkait praktikum pada hari tersebut. Bila tidak lulus responsi, praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum pada har itu, 8, Pada waktu praktikum, praktikan tidak diperbolehkan meninggalkan ruang praktikum tanpa seizin instruktur/asisten laboratorium. 9, Praktikan harus bekerja dengan sungguh-sungguh, teliti dan tenang dengan ‘mengikuti penuntun praktikum yang telah diberikan, Hati-hati terhadap basa kuat, asam kuat, dan beberapa pereaks! karena bersifat korosif terhadap kuliUsaluran nafas dan bersifat toksik. Segera cuci dengan air mengalir bila terkena larutan pereaksi. 10. Setelah selesai praktikum, setiap kelompok wajib membuat laporan sementara dan iparaf oleh dosen dengan menunjukkan hasil praktikum (format terlampir). 11. Setiap kelompok wajib mencuci bersih, mengeringkan dan menyerahkan peralatan ‘yang digunakan sclama praktikum. Meja praktikum harus bersih setelah praktikum dilaksanakan. 12. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum sebelum ada instruksi dari instruktur/asisten laboratorium. 13, Setiap praktikan wajib membuat laporan praktikum tetap yang dikumpulkan pada hari praktikum berikutnya (format terlampir). vijPenuntun Praktikum Biokimia Kedokteran Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN A.UORIN Pemeriksaan urin tidak hanya memberikan gambaran tentang ada atau tidaknya penyakit- Penyakit ginjal dan saluran-kemih, tetapi juga dapat memberikan informasi tentang beberapa Penyakit di bagian tubuh yang Jain. Pemeriksaan urin scharusnya diutamakan daripada pemeriksaan kimiswi darah, Karena kemudahan memperoleh sampel yang banyak 2 piruvat +2 NADH + 2 ATP Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN Fermentasi, dari glukosa menjadi laktat: Glukosa +2 ADP+2Pi > 2 laktat +2 ATP Katabolisme secara anaerob glukosa menghasilkan 2 enengi tinggi sebagai ATP, sedangkan katabolisme aerob glukosa menghasilkan 8 energi sebagai ATP. Bahan dan alat ‘Tabung reaksi Suspensi ragi dan suspensi ragi yang telah dididihkan Larutan glukosa 1% Inhibitor proses glikolisis: larutan fluorida atau arsen Spektrofotometer Cara kerja 1. Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering. ‘Tabung 1: kontrol positif Tabung 2: kontrol negatif ‘Tabung 3: pengaruh inhibitor fluorida 2. Pipetkan ke dalam tiap-tiap tabung larutan scinai yaere Larutan 2 3 ‘Suspensi ragi 14 a : 13.5 mL ‘Suspensi ragi yang telah dididihkan : 14mL : Larutan fluorida = = OSmL Larutan glukosa 1% 2mL 2mL 2mL 3. Campurkan isi tabung dengan membolak-balikkannya 3-4 kali, Biarkan 10 menit dalam ‘suhu kamar, 4, Sctelah 10 menit, sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm. 5. Lalu ambil supernatan (bagian atas) dan pipetkan ke dalam tabung baru seperti tabel berikut, Blangko | Standar Uji) mien ® | © Prpzps ‘Supematan (ml) : : ar | or] o1 Standar glukosa 0.1 g/dl (mL) - 0,1 - - - Akuades (mL) 2 19 19 19 19 Reagensia (mL) 0,25 0,25 0,25 | 0,25 | 0,25 ‘Serapan (A) 6. Kadar glukosa ditentukan dengan: Kadar glukosa = Au— Ab x 100 mg/dL. As- Ab Peranyaan |. Mengapa hasil uji berbeda pada tiap tabung? Pada glikolisis, enzim apa yang dipengaruhi oleh fluor atau arsen? Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN D. METABOLISME LIPID Lipid adalah suatu kelompok senyawa heterogen yang berhubungan dengan asam lemak, secara aktual maupun potensial. Sifat-sifat lipid, 1, Relatif tidak tarut dalam air 2. Larut dalam pelarut non polar Berdasarkan hasil hidrolisisnya, lipid dikelompokkan menjadi lipid majemuk, lipid sedethana dan turunan lipid. Contoh lipid majemuk adalah fosfolipid, contoh lipid sederhana adalah trasilgliserol, dan contoh turunan lipid adaah kolesterol. Karena sifat pelarut non polar yang mudah menguap dan mudab terbakar, maka ruangan khusus bebas dari api (percobaan yang memakai pelarut-pelarut non polar segera dikerjakan sebelum percobaan lain yang memakai api) dan bekas pelarut harus dibuang pada tempat Kehusus! 1, REAKSI SALKOWSKT Tujuan Untuk membedakan sterol jenuh (seperti kolesterol) dan tak jenuh Dasar Reaksi dehidrasi dan oksidasi sterol jenuh oleh H:SOs pekat dan diikuti oleh reaksi warna. Percobaan ini memerlukan alat-alat yang benar-benar kering. Bahan 1, Larutan kolesterol 0,05% dalam kloroform 2. Larutan sterol tak jenuh (minyak kedelai) 0,05% dalam Kloroform 3, Larutan H:SO« pekat Cara kerja 1. 1 ml larutan Kolesterol 0,05% dalam Kloroform dicampur secara hati-hati dengan 1 ml H:S04 pekat. 2. Setelah kedua lapisan cairan berpisah lagi akan timbul berturut-turut warna merah, bira dan ungu dalam lapisan Kloroform. Selain itu dalam lapisan asam akan tampak flouresensi berwara kuning. BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK FAKULTAS KEDOKT IVERSITAS SRIWI Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN Pertanysan 1, Bagaimana ciri khas metabotisme kolesterol dibandingkan unsur lipid secara umum? 2, PENENTUAN KADAR TRIASILGLISEROL Tujuan Untuk menentukan kadar triasilgliserol berdasarkan indeks masssa tubuh (IMT). Dasar Lipid dari makanan sebagian besar dimetabolisme dan disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk triasilgliserol (TAG). Banyaknya timbunan triasil gliserol menyebabkan peningkatan berat badan atau IMT. Semakin tinggi IMT, semakin tinggi pula kadar triasilgliserolnya. Bahan 1. Larutan RI: Pipes buffer pH 7.8 $0 mmol p-Chlorophenole 2mmoll Lipoprotein lipase 150000 UA Glycerolkinase 800UA Glycerol - 3 - P- oxidase 4000 UA Peroxidase 440UA 4-Aminoantipyrine 0.7mmol ATP 0.3mmol/A Mg2+ 40 mmol ‘Na-cholat 0.20 mmol/1 Potassium-Hexacyanoferrat(I!) InmolA 2. Larutan R4: Gliserol ~ 200 mg/dL. (2,28 mmol/L) triasilgliserol 3, Sampel 1: Serum seseorang dengan IMT tinggi (obesitas) 4, Sampel 2: Serum seseorang dengan IMT rendah (kurus) Cara kerja 1. Lakukan prosedur menuruttabel berikut. Bahan | Blanko (uL)| Standar (aL) | Sampel 1 (nL) [ Sampel 2 (iL) Sampel : : 3 5 R4 : 3 i - RI 500 500 500 500 Campur dan inkubasi pada subu ruang selama 10 menit. Ukur absorbansi pada panjang gelombang 546 nm. ‘Absorbansi BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK R TUNNEY Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 2. Hitung kadar TAG menurut rumus berikut: Asempet — Ai Kadar TAG = Asampet = Astanto. . kadar Standar stander ~ Abtenko 3, PENENTUAN KADAR KOLESTEROL ‘Tujuan ‘Untuk menentukan kadar kolesterol berdasarkan aktivitas. Dasar Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kadar Kolesterol darah adalah akivitas fisik. Akaivita fsik yang cukup dapat memobilisasi kolesterol derah sehingga kadar kolesterol darah tetap normal. Bahan 1. Lanutan RI: Pipes buffer, pH 6.9 90 mmol Phenol 26 mmol ‘Cholesterol oxidase 200 UA (Cholesterol esterase 300 UA Peroxidase 1250 Un 4-Aminoantipyrine 0.4 mmol 2. Larutan R4: Cholesterol 200 mg/l (5.17mmolA) 3. Sampel 1: Serum seseorang dengan aktivitasfisik tinggi 4. Sampel 2: Serum seseorang dengan aktivitas fisik rendah Cara kerja 1. Lakukan prosedur menurut tabel berikut: Bahen | Blanko | Standar(GiL) ] Sampel1 (iL) | Sampel2 (ul) (nL) ‘Sampel : = 5 5 Ra - 3 eB =; RI ‘500 500) 500) 300 ‘Campur dan inkubasi pada subu ruang selama 10 menit. Ukur _absorbansi pada panjang gelombang $46 nm. “Absorbansi 2. Hitung kadar kolesterol menurut rumus berikut: et = Aaa Asampet—Abionte » yadar Standar Kadar Kolesterol = seen ere Astanaar — Atanko BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK EDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWUAYA 2 Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN E. METABOLISME PROTEIN Secara biokimia, protein adalah heteropolimer asam amino yang terhubung melalui ‘ikatan peptida yang merupakan hasil ekspresi dari gen. Protein tersusun dari 20 jenis asam amino yang sama. Protein merupakan Komponen utama dari makanan, Protein dicema pertama dalam Jambung, dan kemudian di duodenum untuk menjadi. dipeptida dan asam amino. Protein diserap menggunakan transpor akaif symport dengan natrium. Protein tersimpan dalam hati dan otot. Sintesis protein baru sangat penting selama pertumbuhan. Pada orang dewasa sintesis protein baru diarahkan untuk penggantian protein yang rusak. Selian itu, protein juga digunakan untuk sintesis berbagai senyawa lain seperti senyawa yang disintesis dari asam amino (purin ddan pirimidin), katekolamin (adrenalin dan noradrenalin) dan neurotransmitter (serotonin). ‘Sebagai bahan bakar biologis, protcin menyumbang sekitar 10% dari produksi energi pada manusia. Langkah pertama dalam katabolisme asam amino adalah pelepasan nitrogen (gugus amino). Setelah gugus amino semuanya telah "dikumpulkan" dalam bentuk asam amino glutamat, gugus amino yang dilepaskan dari glutamat melalui rekasi deaminasi oksidatif. Gugus amino dilepaskan sebagai amoniak (NH,*). Amonia adalah racun bagi sistem saraf dan akumulasinya cepat menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus didetoksifikasi ke bentuk yang dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh. Amonia diubah menjadi urea, yang larut dalam air dan mudah diekskresikan melalui ginjal dalam urin 1, UJI DENATURASI PROTEIN OLEH SURU Tujuan Untuk menunjukkan bahwa subu dapat memutuskan ikatan peptida potein. Dasar Protein memiliki suhu optimum tertentu. Pada suhu yang ekstrim tinggi, protein dapat terdenaturasi melalui perusakan ikatan peptida. Resid ikatanpeptida yang ada dapat didetcksi AN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK ENE Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN, Cara kerja 1,_Lakcukan prosedur seperti pada tabel berikut! Penambahan Zat PROTEIN DENATURASI T (Bienes) |? 3 4 5 Protein 5% (mL) > 2 2 2 2 ‘Aquades (mL) 2 - - = e Pemanasan (°C) 10 menit 37 37 40 50 a ‘Sentrifagasi 5000 rpm 2 menit. Ambil supermatan(bagian atas) Biuret I (tetes) 5 5 5 5 5 ‘Biuret Il (tetes) 5 5 5 5 5 ‘Campur dengan baik, diamkan 3 menit untuk melarutkan CuO , kemudian baca absorbansinya pada 550 nm ‘Serapan pada 550 nm (A) 2. Hitung kadar protein dari masing-masing tabung! Kadar tabung 3 = (A3 — A blangko) / (A2~A blangko) X 1% = Kadar tabung 4 = (A4— A blangko) / (A2—A blangko) X 1%: Kadar tabung $= (AS - A blangko) /(A2 — A blangko) X 1% 2, UJI HIDROLISIS PROTEIN DENGAN PEPTIDASE Tujuan Untuk memunjukkan bahwa enzim peptidase dapat menghidrolisis ikatan peptida potein Dasar Peptidase akan menghidrolisis ikatan peptida protein. Residu ikatan peptida yang ada dapat dideteksi dengan uji biuret secara kuantitatif. Cara kerja 1, _Lakukan prosedur seperti pada tabel berikut! ‘Penambahan Zat PROTEIN PEPTIDASE T tangko) |? 3 4 5 Protein 5% (mL) = 2 2 2 2 ‘Aquades (mL) 3 1 a7 | 05 = Peptidase (mL) = = 025 | 05 Masukkan inkubator 37°C 10 menit. Sentrifugasi 5000 rpm 2 menit. Ambil supernatan(bagian atas) Biuret I (tetes) 3 5 3 3 3 BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWI Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN ‘Biuret It (letes) 5 s_[ 5 5 5 ‘Campur dengan baik, diamkan 3 menit untuk melarutkan CuO , kemudian baca absorbansinya serapannya) pada 550-nm ‘Serapan pada 550mm (A) I 2. Hitung kadar protein dalam masing-masing tabung! Kadar tebung 3 = (A3 A blangko) / (A2- A blangko) X 1% Kadar tabung 4=(Ad—A blangko) / (A2~ A blangko) X 1% Kadar tabung 5 = (AS - A blangko) / (A2~ A blangko) X 1% =. Rex Pertanyaan 1, Apa peran enzim peptidase dalam tubuh dan sebutkan enzim peptidase dalam tubuh? BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK AS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWAYA m Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN EF. OKSIDASI BIOLOGI Secara kimia, oksidasi adalah pelepasan clektron dan reduksi adalah penerimaan clektron. Reaksi oksidasi akan selalu disertai reaksi reduksi Prinsip reaksi oksidasi-reduksi juga berlaku dalam sistem bickimia, Pada makhluk hidup proses oksidasi berperan dalam metabolisme terutama pada reaksi yang menghasilkan energi. Proses oksidasi dapat berlangsung secara enzimatik dan non-enzimatik, berlangsung dengan oksigen atau tanpa oksigen (dehidrogenasi). roses oksidasi di dalam tubuh dapat membentuk suatu radikal bebas atau oksidan. Oleh ‘karena itu, tubuh mempunyai senyawa untuk khusus untuk menangkal oksidan hasil proses oksidasi yang disebut senyawa antioksidan. Contoh senyawa antioksidan endogen tubuh adalah ‘enzim superoksida dismutase, katalase, peroksidase. Antioksidan juga ada yang berasal dari Iuar tubuh seperti vitamin C, vitamin E dan senyawa flavonoid. 1. UJISCHARDINGER Tujuan 1. Memperlihatkan bahwa oksidasi dapat terjadi melalui dehidrogenasi suatu substrat, dalam hal ini formaldehida 2. Memperlihatkan adanya enzim dehidrogenase acrob, yaitu aldehide dehidrogenase dalam susu segar Dasar ‘Aldehid debidrogenase mengoksidasi formaldehid dengan cara melepas hidrogen. Hidrogen yang terbentuk dapat dipindahkan langsung ke oksigen udara menjadi HO» atau suatu senyawa enerima misalnya riboflavin atau biru metilen, Pada akhimya senyawa penerima yang tereduksi tersebut akan menyerahkan hidrogen ke oksigen udara membentuk H2Ox. Hal ini tampak jelas bila menggunakan biru metilen sebagai penerima hidrogen. Biru metilen tereduksi tidak berwamna (leuko biru metilen) pada permukaan larutan susu akan teroksidasi kembali ‘menjadi biru karena ada kontak dengan udara. Bahan dan pereaksi 1, Susu segar dan susu pasteurisasi 2. Larutan biru metilen 0,02% 3. Larutan formaldehyde 0,4% Cara kerja 1. Siapkan 2 tabung reaksi, satu tabung di isi 5 ml susu segar, tabung kedua di isi 5 ml susu pasteurisasi BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVE AS SRIWNJAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 2. Kemudian tambehkan berturut-turut 1 ml biru metilen dan 1 ml formaldehide pada masing- masing tabung. 3. Campur dengan baik dan masukkan penangas air suhu 60~ 65°C 4. Catat apa yang terjadi dan bandingkan antara susu segar dan susu pasteurisasi Pertanyaan 1. Tullis reaksi dehidrogenasi formal dehide menjadi asam format 2. Mengapa susu pasteurisasi memberi uji Schardinger berbeda 2. UJI PEROKSIDASE Tujuan ‘Membuktikan adanya enzim peroksidase di dalam susu segar Dasar Hidrogen peroksida akan di reduksi oleh peroksidase di dalam susu segar menjadi HO. Pada uji ini, larutan guaiak ditambahkan pada susu, kemudian gas O2 hasil reduksi hidrogen peroksida oleh enzim peroksidase akan berikatan dengan larutan guaiak dan membentuk larutan yang berwama merah atau jingga Bahan dan pereaksi 1. Susu segar 2. Larutan guaiak 1% dalam alkohol atau KMnOs 1% dalam air 3, Larutan H202 3% Cara kerja 1. Campur 2 ml susu segar dengan 8 ml air suling, bagilah dalam 2 tabung 2, Panaskan tabung pertama sampai mendidih dan dinginkan, Tabung kedua tidak dipanaskan, 3. Teteskan 5— 10 tetes KMnO, dalam tiap tabung, 4, Tambahkan 2-3 tetes H2O2 ke dalam tiap tabung 5. Perhatikan apa yang terlihat, Pertanyaan 1. Apa perbedaan susu yang dipanaskan dan susu segar? Mengapa? BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK FAKULTAS KEDOKTE UNIVERSITAS SRIWHUAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 3. UJI ANTIOKSIDAN VITAMIN C Tujuan ‘Memperlihatkan efek antioksidan vitamin C (asam askorbat) Dasar Senyawa fenol oleh adanya enzim polifenoloksidase (PPO) akan di oksidasi oleh oksigen udara ‘menjadi senyawa berwarna coklat dan HzO:. Dengan adanya vitamin C fenol yang ada dalam ‘buah-buahan terlindung dari oksidasi schingga warna coklat tidak terbentuk. Bahan dan pereaksi 1, Larutan asam askorbat 1 mg/ml 2. Potongan pisang/ape! Cara kerja: Siapkan 2 gelas kimia, masing — masing diberi potongan pisang/apel Tambahkan air 5 ml pada gelas kimia kesatu ‘Tambahkan 5 ml larutan asam askorbat pada gelas kimia kedua Biarkan dalam beberapa menit ‘Amati perubahan wamanya dan catat waktunya yaene Pertanyaan 1. Mengapa vitamin C berperan sebagai antioksidan dan bagaimana reaksi kimianya? BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK N UNIVERSITAS SRIWIJAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 6. DARAH KUALITATIE Darah merupakan jaringan tubuh yang berbentuk cair, yang beredar dalam system pembuluh darah. Jumlah darah didalam tubuh kira-kira 57 % dari berat badan atau pada orang dewasa kira-kira 4,5 — 5 liter. Darah terdiri dari berbagai sel seperti eritrosit atau sel darah merah (SDM), sel darah putih (lekosit) dan trombosit. Eritrosit adalah sel yang terbanyak didalam darah, jumlahnya mencapai 5 juta butir/ml, trombosit jumlahnya 250,000 — 400.000 bbutir/ml dan lekosit 5.000 — 10.000 /ml. Fungsi ketiga macam sel ini berbeda. Sel darah merah berfungsi mengikat dan membawa oksigen dari paru — paru ke seluruh tubuh, serta membawa dan melepaskan CO; dari seluruh tubuh ke paru. Untuk itu SDM dilengkapi dengan molekul ‘husus yang melaksanakan fungsi tersebut dan sekaligus memberi wama merah pada darah, yaitu hemoglobin (HB). Hemoglobin adalah suatu protein dengan berat molekul 64.450 didalam hemoglobin terdapat atom besi dalam keadaan tereduksi (Fe). Dengan bantuan Fe"* ini hemoglobin dpat mengikat oksigen, Hemoglobin yang mengikat oksigen disebut hemoglobin teroksidasi atau ‘oksihemoglobin (HbO2), sedang hemoglobin yang sudah melepas oksigen disebut hemoglobin tereduksi atau deoksihemoglobin (deoksiHb) Peristiwa tersebut dapat dituliskan dengan reaksi sebagai berikut: pana Hb + Q < > HbO: jaringan ‘Atom besi dalam hemoglobin dapat teroksidasi bila muatan positif atom besi menjadi 3+ (Fe). Hemoglobin dengan besi teroksidasi (Fe™) disebut hemoglobin teroksidasi atau ‘methemoglobin (metHb) atau Hb (Fe). Dalam keadaan ini hemoglobin tidak dapat lagi mengikat oksigen. Hemoglobin yang teroksidasi menjadi methemoglobin akan kehilangan fangsinya, Perubahan Hb menjadi metHb dapat terjadi karena adanya senyawa pengoksidasi. Bila ini terjadi dalam tubuh maka dapat timbul akibat yang fatal, misalnya karena pemberian obat-obatan tertentu terutama pada orang yang berbakat untuk keadaan tersebut. Selain itu hemoglobin juga dapat berikatan dengan suatu gas hasil pembakaran tidak sempuma dari dari suatu bahan bakar yaitu CO (Karbon monoksida) schingga terbentuk HbCO. Ikatan hemoglobin dan CO ini 200 kali lebih kuat dari pada ikatan Hb dengan O2 akibatnya hemoglobin tidak dapat Jagi mengikat, membawa dan mendistribusikan 2. Hemoglobin juga mempunyai sifat seperti enzim peroksidase, Hal ini berarti hemoglobin dapat mengatalisis reduksi HzO; bila ada suatu reduktor, Berbeda dengan enzim, pada hemoglobin sifat ini tidak hilang setelah pemanasan. Sifat ini dapat digunakan untuk Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN melacak adanya darah dalam ne nes tedanyn gugos hera dalam, ghee eae ‘ji. Sifat seperti peroksidase ini disebabkan oleh Sel darah merah seperti sel Iainnya akan mengkerut dalam larutan dengan tekanan ‘osmotik yang lebih tinggi (hipertonik) dari tekanan osmotik plasma. Dalam larutan dengan ‘ekanan osmotik lebih rendah (hipotonik) maka SDM akan membengkak karena cairan dari luar Sel akan masuk kedalam sel dan kemudian terjadi isis membran (hemolisis). Hemoglobin dari ‘SDM yang mengalami lisis larut dalam plasma sehingga memberi warna merah pada plasma. SDMnormal akan mulai mengslami lisis bila dimasukkan dalam NaCl 0,48% dan pada larutan NaCl 0,33 % terjadi isis sempurna SDM juga dapat mengalami lisis oleh obat-obatan. Struktur membran SDM mengandung lipid bilayer, bila SDM dimasukkan dalam pelarut organik tmisalnya eter, toluene, maka membran SDM akan mengelami lisis karena larutnya lipid ‘membran schingga hemoglobin terlepas kedalam pelarutnya, Hemoglobin dan derivat-derivatnya dapat dibedakan dengan menggunakan spektroskop, yaitu berdasarkan perbedaan absorpsi wama-wama tertentu dari cahaya putih. Bila suatu larutan berwama diletakkan antara alattersebut dan sumber cahaya, akan terlihat aerah (pita) hitam pada spektrum dimana terjadi penyerapan wama tersebut. Oksihemoglobin yang encer menunjukkan 3 pita absorpsi yaitu pita sempit absorpsi cahaya pada panjang, gelombang 578 nm, pita yang lebih lebar pada 542 nm dan yang ketiga pada panjang gelombang 425 om. Hemoglobin tereduksi (deoksihemoglobin) sebaliknya hanya menunjukkan satu pita absorbsi lebar pada 559 nm. Bila pada darah ditambahkan zat pengoksidasi akan terbentuk methemoblobin. Dalam larutan asam, methemoglobin mempunyai satu pita absorpsi dengan pusat pada panjang gelombang 634 nm. Hemoglobin karbon monoksida menunjukkan dua pita absorpsi yang pertama pada 570 nm dan yang kedua pada $42 nm, Tujuan praktikum 1. Memperlihatkan sifat peroksidase Hb 2. Memperlihatkan Hb dapat mengikat dan melepas O2 3. Memperlihatkan Hb yang mengikat CO secara kuat tidak dapat mengikat O2 4, Memperlihatkan besi dalam Ho bila di oksidasi akan menjadi methemoglobin dan tidak dapat mengikat oksigen lagi. Memperlihatkan pengaruh larutan hiper/hipo tonik terhadap membran sel darah merah ‘Memperlihatkan pengaruh pelarut organic terhadap fragilitas sel darah merah. 7. Memperlihatkan bahwa Hb dan derivatnya dapat menyerap sebagian gelombang cahaya putih yang melewatinya, ae BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWJAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 1, UJISEL DARAH MERAH TERHADAP OKSIHEMOGLOBIN DAN DEOKSIHEMOGLOBIN Tujuan Membuktikan bahwa hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HbO: dan senyawa ini dapat terurai kembali deoksi Hb dan O2 Dasar Dalam keadaan tereduksi Fe dalam Hb dapat mengikat dan melepaskan Oz. Dalam lingkangan udara biasa, Hb segera mengikat Oz menjadi HbOz, sedangkan didalam tabung reaksi HbOz akan melepas O2 pada penambahan pereaksi Stokes (pereduksi). Bahan dan pereaksi 1. Suspensi darah 2. Pereaksi Stokes 3. Larutan Amonium Hidroksida (NE.OH) Cara kerja A. OKSIHEMOGLOBIN 1. Masukkan 2 ml darah dan 6 ml air suling ke dalam tabung reaksi, campur dengan baik, perhatikan dan catat terbentuknya HbO2 yang berwarna merah, kareana bereaksi dengan oksigen. 2, Bagilah menjadi 2, tabung Al dan A2 masing-masing 4 ml. Tabung Al digunakan sebagai kontrol. Tabung A2 untuk untuk reaksi selanjutnya B. PEMBENTUKAN DEOKSIHEMOGLOBIN 1. Pipetkan kedalam tabung reaksi 0,2 mi pereaksi Stokes (Dalam pereaksi Stokes sudah ditambahkan NH,OH untuk melarutkan endapan). 2. Pada tabung A2 yang berisi HbOz dari percobaan A teteskan 2 tetes pereaksi Stokes dari percobaan (B.1.) Perhatikan dan catat wama deoksiH(b yang terbentuk dan bandingkan dengan wama HbO2 dalam tabung Al (tabung kontrol). C. PEMBENTUKAN KEMBALI HbO: DARI DEOKSI Hb 1. Kocok kuat-kuat tabung yang berisi deoksiffb tersebut (hasil percobaan B.2.) 2. Perhatikan dan catat waa HbO2 yang kembali terbentuk. Bandingkan dengan kontrol tabung Al. O2 yang diikat olch Hb berasal dari udara. Deoksigenasi dan reoksigenasi dapat dilakuken berulang-ulang Catatan: Pereaksl Stokes: cara buat, larutkan 20 g FeSOx (ferro sulfat) dan 30 g asam tartrat dalam air encerkan sampai 1000 ml. Bila hendak dipakai, ambil 5 ml dan tambahkan ammonium hidroksida sampai endapan yang terbentuk larut kemball, ERD EN DOKTERAN UNIVE 1S Dipindl dengan Camscanner aa PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 2, PENGARUH PELARUT KIMIA TERHADAP MEMBRAN SEL DARAH MERAH Tojuan Memperlihatkan bahwa membran sel darah merah dapat mengalami lisis dalam pelarut organi Dasar ‘Memibran sel darah merah (SDM) antara lain mengandung lipid, Bila SDM dimasukkan ke alam larutan yang mengandung pelarut orgenik, maka membran lipid akan larut, sehingga terjadi hemolisis danah memberi warna merah jemnib. Bahan dan Pereaksi Suspensi darah NaCl 0,9% Kloroform Eter Aseton Toluen Alkohol nrayaene Cara kerja 1. Kedalam 6 tabung reaksi masing-masing dimesukkan 10 ml NaCl 0,9% 2. Tabung pertama digunakan sebagai kontrol (1) 3. Pada ke 5 tabung lainnya tambahkan: ‘a 2 tetes Kloroform pada tabung 2 b. 2 tetes eter pada tabung 3 c. 2ttetes aseton pada tabung 4 4. 2tetes toluene pada tabung 5 €. 2 tetes alkohol pada tabung 6 Setelah penetesan segera tutup tabung reaksi dengan plastik transparan dan lakukan pengocokan agar pelarut tidak menguap. 4. Segera tambahkan Ke dalam tiap tabung 2 tetes suspensi darah, campur dengan membaliknya perlahan-lahan (bati-hati, jangan sampai lisis karena goncangan), biarkan setengah jam Gangan dikocok). Perhatikan warna yang terbentuk pada larutan bagian atas dan bandingkan dengan kontrol. RUNGE WE (OMY MENON IVI WNiTeP)IN9 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWHAY 31 Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 3, HEMOLISIS SEL DARAH MERAH Tujuan Memperlihatkan pengaruh larutan hipertonik dan hipotonik terhadap membran sel darah merah. Dasar ‘SDM akan mengerut bila berada dalam larutan hipertonik terhadap tekanan osmotik plasma. Dalam larutan yang hipotonik, cairan dari luar sel akan masuk ke dalam sel schingga SDM akan membengkak, dan akhimya terjadi hemolisis. Hemoglobin dalam SDM akan larut dalam Jarutan, sehingga memberi wama merah jernih pada larutan, Bahan dan Pereaksi 1. Suspensi darah 2. NaCl2% Cara kerja 1. Kedalam 10 tabung reaksi isikan campuran sebagai berikut: Tabung Airsuling (ml) NaCl2% (al) %NaCl T 10 0 2. 9 1 3. 8 2 4 78 2,5 5 7 3 6. 65 35 7 6 4 8 55 4s 9 5 5 10 45 55 2, Hitung Konsentrasi NaCl pada masing-masing tabungl 3. Campur dengan baik 4, Tambahkan 2 tetes suspensi darah ke dalam setiap tabung dan campur dengan ‘membalikanya perlahan-lahan, diamkan selama 1 jam. Perhatikan dan catat derajat hemolisis pada tiap-tiap tabung reaksi. Tandai tabung yang tidak hemolisis, hemolisis sebagaian dan hemolisis sempura. Pertanyaan 1. Peristiwa faal apa yang ditiru pada percobaan uji oksiHB dan deoksiHib? 2. Apa yang terjadi bila orang keracunan gas CO? 3. Suspensi darah ditambah beberapa tetes K3Fe(CN)s di kocok kuat dan berdasarkan wama yang terbentuk apakah HbO: dapat terbentuk kembali? Jelaskan! 4. Apakah yang dimaksud hemolisis? 5. Berapakah retensi osmotik minimum SDM? AN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK SAE iN Ue Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN H. DARAH KUANTITATIE Analisa kuantitatif darah berguna untuk mengetahui fingsi tubuh pada keadaan schat dan atau pada keadaan sakit, karena berbagai komposisi cairan tubuh termasuk darah akan mengalami perubahan. Faktor yang mempengaruhi komposisi kimia darah pada suatu penyakit secara umum dibagi menjadi fisik dan metabolik. Faktor fisik antara lain retensi, dapat terjadi akibat perubahan atau kerusakan membran permeabel seperti paru-paru, ginjal atau hati. Contohnya akumulasi nitrogen akibat nefritis dan obstruksi saluran empedu oleh batu empedu akan ‘mengakibatkan hiperkolesterolemia, Pada gangguan metabolisme terjadi juga perubahan kimia arab, misalnya peningkatan glukosa darah akibat diabetes melitus. Dapat dikatakan bahwa pemeriksaan kimia darah dilakukan bila ada persangkaan gangguan pada proses pembentukan, pemanfaatan dan eliminasi. Faktor fisik dan metabolik kadang-kadang tidak dapat dipisabkan, seperti terlihat pada penyakit ginjal. Pada analisis Kuantitatif darah, protein dapat dapat ‘mengganggu terutama pada analisis senyawa yang mengandung nitrogen amin atau amida serta reaksi yang melibatkan reduksi atau oksidasi ion metal, Scbclum analisis dilakukan, protein darah harus dipisahkan terlebih dahulu dengan pengendapan. Pengendapan protein antara lain dengan asam tungstat, seng hidroksida dan asam triklor asetat, tergantung keperluannya Pemeriksaan faktor metabolik dapat dilakukan pada serum. 1, PENETAPAN KADAR GULA DARAH Tujuan ‘Untuk menentukan kadar gula darah Dasar Glukosa dalam darah (serum) direaksikan dengan reagensia yang akan menghasilkan zat yang berwama dan dapat dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Nilai serapan yang diperoleh dibandingkan dengan standar. Bahan dan pereaksi 1. Serum darah pasien sewaktu 2. Serum darah pasien puasa 3. Reagensia Glukosa 4, Larutan standar glukosa 100 mg/dL, Cara kerja 1, Lakukan prosedur seperti pada tabel berikut! BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIM Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN A 7 2 3 4 Bahan (Blangto) | (Standar) | (Wit) _| (Wii2) ‘Ghukosa standar (mL) = Ot : : ‘Serum darah pasien sewaktu | — - Or 5 ‘Serum darah pasien puasa = 5 ~ | Ot ‘Aquades (mL) 2 19 19 [19 Reagensia Glukosa 025 | 025 | 025 | 0.25 ‘Campur dengan baik, inkubasi 10 menit pada suhu 37°C kemudian baca absorbansinya pada 2. 550.nm ‘Serapan pada 420 nm (A) 2. Hiitung kadar glukosa dari masing-masing tabung! Kadar tabung 3 = (A3 — A blangko) /(A2 ~ A blangko) X 1% = Kadar tabung 4 = (A4 — A blangko) / (A2— A blangko) X 1% =. 2, PENETAPAN KADAR PROTEIN SERUM. Tujuan ‘Untuk menetapkan kadar protein serum Dasar Protein tersusun atas asam amino-asam amino melalui ikatan peptida. Ikatan peptida yang ada dapat dideteksi dengan uji biuret secara kuantitatif, Banyaknya ikatan peptida yang dideteksi ‘menunjukkan kadar protein dalam suatu larutan (serum). Cara kerja 1. Lakukan prosedur seperti pada tabel berikut! 5 7 2 BahawPereaksi canon | aan! ° 4 Protein standar 1% (mL) : 2 : - ‘Serum Pasien I : : 2 - ‘Serum Pasien Il (KEP) E E 7 ‘Aquades (mL) 2 E : Sentrifugasi 5000 rpm 2 menit, Ambil supematan(bagian atas) Biuret I (tetes) 5 5 5 3 Biuret I (tetes) 3 5 3 3 ‘Campur dengan baik, diamkan 3 menit untuk melarutkan Cuz0 , kemudian ‘aca absorbansinya serapannya) pada 550 nm ‘Serapan pada 550 nm (A) 3. Hitung kadar protein dari masing-masing tabungl ry FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITA: AN BIOKIMIA DAN RIMIA MEDIK ARDS Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN Kadar tabung 3 = (A3—- A blangko) / (A2 ~ A blangko) X 1% ‘Kadar tabung 4 = (Ad — A blangko) / (A2— A blangko) X 1% Kadar tabung 5 = (AS - A blangko) / (A2~A blangko) X 1 %: A MEDIK BAGIAN BIOKIMIA DAN Ki Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN J. EMPEDU Empedu diproduksi olch hati dan disimpan sementara dalam kandung empedu sebelum dikeluarkan ke duodenum, diperkirakan hati menghasilkan 500— 1000 ml empedu per hari. Empedu manusia berwara kuning keemasan, namun bila dibiarkan pada udara terbuka maka wamanya akan berubah menjadi hijau, biru dan coklat karena pigmen empedu ter oksidasi, Empedu bereaksi alkalis (pH 7,8 —8,6).Kandungan empe4du yang penting antara Lain adalah garam-garam empedu, pigmen-pigmen empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam anorganik. Empedu tidak mengandung protein kecuali musin, yang di sekresi oleh dinding ‘kandung empedu, dan sejumlah kecil enzim seperti fosfatase alkali. Empedu merupakan campuran hasil sekresi dan ekskresi. Bahan-bahan yang disekresi miselnya garam-garam empedu, sedangkan yang di ekskresi misalnya pigmen empedu dan kolesterol. ‘Asam-asam empedu utama dalam empedu manusia adalah asam kolat dan asam kanodeoksikolat. Asam empedu mengaktifkan lipase dan mempengaruhi emulsifikasi lipid, ‘yang diperlukan untuk hidrolisis dan absorpsi lipid, selain itu asam empedu juga penting untuk penyerapan kolesterol dan pembentukan ester kolesterol. Garam-garam empedu membantu pencemaan dan penyerapan lemak serta vitamin- ‘vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, B, K). Aktivitas ini melalui 2 cara, yakni a. Garam empedu menurunkan tegangan permukean dan meningkatkan emulsifikasi lemak sehingga mudah dicemakan oleh lipase. . Garam mepedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu komplek yang lebih ‘mudah larut dan diserap. Pigmen-pigmen empedu sebagian besar merupakan hasil katabolisme hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel-sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial dari hati, limpa ddan sumsum tulang. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin yang berwama hijau, dan bilirubin yang berwamna jingga atau kuning coklat. Oksidasi pigmen empedu oleh berbagai reaksi akan menghasilkan suatu turunan yang berwama misalnya mesobiliverdin (berwarna hijau hingga bir), mesobilirubin (berwama kuning) dan mesobilisianin (berwama biru hingga ‘ungu). ‘Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat dan susunan empedu. BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK NESEY Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 1, IDENTIFIKASI SIFAT EMPEDU Tujuan ‘Mengetahui wama, bau, konsistensi dan pH empedu. Bahan dan alat 1, Empedu kental 2. Gelas kimia 3. Batang pengaduk 4. Kertas indikator Cara kerja 1, Masukkan sedikit empedu asli dalam gelas kimia, 2. Periksa warna empedu, bau, konsistensi, pH (dengan kertas indikator pH) 2. UJLGMELIN Tujuan ‘Membuktikan adanya pigmen empedu Dasar Penambaban asam nitrat pada pigmen empedu akan menghasilkan senyawa hasil oksidasi yang berwama. Bahan dan alat 1, Larutan empedu encer 2. Larutan asam nitrat pekat 3. Tabung reaksi 4. Pipet volumetrik Cara kerja 1. Masukkan 2 ml asam nitrat pekat dalam tabung reaksi 2. Miringkan tabung reaksi, dengan pipet alirkan secara hati-hati 2 ml larutan empedu encer ‘melalui dinding tabung schingga kedua larutan tidak bercampur 3. Perhatikan wama yang terbentuk pada perbatasan kedua cairan AN BIOKIMIA DAN KIMIA MED! KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWNJAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 3. UJIPETTENKOFER Tujuan ‘Membuktikan adanya asam empedu Dasar Asam empedu, yang terdapat dalam empedu terutama sebagai garam empedu, merupakan senyawa aromatik komplek. Asam empedu bereaksi dengan furfural (yang terbentuk pada ‘penambahan asam pekat dan karbohidrat) membentuk turunan yang berwara. Bahan dan alat Larutan asam empedu encer Larutan sukrosa 5% ‘Asam sulfat pekat dalam buret Tabung reaksi Pipet volumetrik Pipet tetes ae eee Cara kerja 1. Masukkan 3 ml larutan empedu encer dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 3 tetes larutan sukrosa 5% 3. Miringkan tabung reaksi lalu alirkan dengan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung schingga membentuk 2 lapisan cairan, perhatikan cincin yang terbentuk pada perbatasan antara 2 lapisan 4, FUNGSI EMPEDU SEBAGAI EMULGATOR Tujuan ‘Membuktikan empedu bersifat sebagai emulgator (bahan penstabil emulsi) Dasar Emulsi adalah suatu suspensi metastabil yang terbentuk dari dua atau lebih zat cair yang tidak dapat larut satu sama lain. Untuk menstabilkan dibutuhkan emulgator yang berguna untuk ‘menurunkan tegangan permukaan antar kedua fase cairan. Garam empedu dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga ia berperan pada proses emulsifikasi lemak dalam usus. Bahan dan alat 1. Larutan empedu encer 2. Minyak goring 3. Airsuling 4, Tabung reaksi BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK LAE IKTI LONI SUA SAW eas Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN Cara kerja Sediakan 2 tabung reaksi, pada masing-masing tabung masukkan 3 ml air suling Pada kedua tabung tambahkan 1 tetes minyak Pada tabung pertama tambahkan 3 ml air Pada tabung kedua tambahkan 3 m! larutan empedu encer Kocok kedua tabung, catat dan perhatikan bentuk kedua emulsi dalam tabung paeeyr BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK PAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWNAYA Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN K. CALIBAN TUBUH: SALIVA Saliva (Air liur) disekresikan oleh 3 pasang kelenjar besar yaitu parotis, submaksilaris dan sublingualis. Air liur parotis merupekan cairan hipotonis yang sangat encer dengan konsentrasi zat padat yang rendah, Sedang air liur submaksilaris dapat kental maupun encer tergantung pada rangsang simpatis atau parasimpatis, dan air Iiur sublingualis mengandung ‘banyak musin Selain itu air liur juga di sekresi oleh beberapa kelenjar kecil dalam mukosa mulut seperti labialis, lingualis, bukal dan palatal, Sekresi air liur dari kelenjar dalam mulut dapat disebabkan oleh rangsangan lokal dalam mulut atau oleh perangsangan pusat akibat rangsang psikis atau somatik. ‘Air liur dalam rongga mulut berfungsi sebagai pelicin dan untuk membasahi makanan saat dikunyah sehingga mudah ditelan, Air ur juga merupakan tempat ekskresi obat — obatan tertentu seperti alkohol dan morfin. Air liur mengandung air kira-kira 99,5%., Sekitar 2/3 dari bahan yang terlarut dalam air liur merupakan bahan organik dan 1/3 nya merupakan bahan anorganik. Komponen anorganik dalam air iur antara lain adalah Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Fosfat dan Bikarbonat. Sedang kandungan senyawa organik dalam air liur terdiri atas musin dan enzim amylase. Bahan forganik lain yang juga terdapat dalam jumlah sedikit adalah urea, Kolesterol dan hormon- hhormon tertentu. Saliva juga mengandung berbagai macam sel seperti sel epitel mukosa mulut, Teukosit dan bakteri. PH air liur antara 5,6 — 7,6 biasanya pH mendekati 6,8. Pada saat makan pH meningkat ddan sesudah makan pH akan turun ‘Air liur dari Kelenjar parotis mengondung sejumlah besar enzim amilase, lizozim, fosfatase asam, aldolase dan kolinesterase. Namun yang penting untuk proses fisiologis tubuh adalah amilase dan lizozim. ‘Amilase air liur juga disebut ptyalin, Amilase bekerja mengatalisis pencemaan pati ‘menjadi dekstrin (amilodekstrin, eritrodekstrin dan akrodekstrin) dan maltosa dengan dengan hidrolisis ikatan glukosidik alfa 1,4 pati. Enzim ini tidak aktif pada pH 4 atau lebih rendah sehingga pencemaan air lu segera terhentisetelah makanan berada dalam suasana asam lambung, Tujuan Untuk mempelajar sifat dan susunan air liur Pengumpulan air liur BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK Dipindl dengan Camscanner pues Ee PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN ‘Untuk percobaan air liur inj tisp mahasiswa mengumpulkan air liumya sendiri kira-kira 20 ml dalam sebuah gelas kimia. Sebelum menampung sr liur, berkumur-kumurlah terlebih dahl. ‘Untuk merangsang sekresi air liur kunyahlah sepotong paraffin (lilin) yang telah disediakan. ‘Kemudian saringlah sebagian air liur tersebut. 1, PENETAPAN pH AIRLIUR Tujuan ‘Menetapkan pH air liur sewaktu Dasar ada kisaran pH tertentu suatu indikator akan memberikan perubshan wama sesuai dengan kadar H* dalam larutan yang diperiksa. Bahan dan alat 1, Airliur yang tidak disaring 2. Indikator universal Cara kerja ; 1. Celupkan sepotong indikator universal ke dalam air liur yang tidak disering 2. Cocokan wama indikator tersebut pada standar wama pH untuk indikator tersebut. ‘Tentukan pH nya! 2. UJIBIURET Tujuan ‘Membuktikan adanya senyawa dengan ikatan peptida (protein) dalam air ur secara kualitatif Dasar ‘Biuret adalah senyawa yang terbentuk dengan 2 ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan urea, Reaksi biuret adalah reaksi terhadap adanya paling sedikit 2 ikatan peptida. Reaksi biuret (larutan CuSO« alkalis) terdiri atas larutan NaOH dan larutan CuSO., Cu pada larutan alkalis ‘bereaksi dengan protein membentuk suatu komplek koordinasi antara ion Cu** dengan gugus ‘C=O dan N-H pada ikatan peptida. Komplek tersebut memberi wana lembayung. ‘Semua zat dengan 2 atau lebih ikatan peptida memberi reaksi positif. Zat—zat Iain yang mengandung gugus karbamil (-CONH) seperti ~CSBH2, -C(NH)NH2 atau ~CHsNH2 juga memberirekasi yang sama, Bahan dan alat 1. Airliur yang tidak di saring 2. Lanutan NaOH 10% BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK: PAKULTAS KE Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 3. Larutan CuSO, 4. Tabung reaksi 5. Pipet volumetrik 6. Pipettetes Cara kerja 1. Masukkan 2 ml air liur yang tidak di saring dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 2 ml NaOH 10% campur dengan baik 3. Tambahkan 1 tetes larutan CuSOs. Campur dengan baik, bila belum terbentuk wamna Jembayung tambahkan lagi | tetes CuSOs hingga maksimum 10 tetes. 3. UJIMILLON Tujuan ‘Mengidentifikasi asam amino tirosin secara kualitatif’ Dasar Tirosin yang merupakan asam amino yang mengandung gugus hidroksi fenil (fenol) akan mengalami nitrasi dengan pereaksi Millon yang mengandung ion-ion merkuri/merkuro dalam asam nitrat/nitrit membentuk wama merah Bahan dan alat L 2) Noavew ‘Air liur yang tidak di saring Pereaksi Millon terdiri atas 100 g merkuri dalam 140 m! asam nitrat pekat, dan diencerkan dengan air sampai volumenya 3X Tabung reaksi Pipet volumetrik Pipet tetes, Penangas air Gelas kimia Cara kerja Masukkan 2 mi air liur yang tidak di saring dalam tabung reaksi Tambahkan 2~ 3 tetes pereaksi Millon, campur dengan baik Panaskan hingga terbentuk wama merah 1 2. 3. Dipindl dengan Camscanner PENUNTUN PRAKITKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN 4, UJIMOLISCH Tujuan ‘Membultikan adanya karbohidrat dalam air ur secara kualitaif Dasar Reaksi ini disebabkan oleh daya dehidrasi asam anorganik pekat terhadap karbohidrat, membentuk furfural atau turunannya seperti hidroksi metil furfural. Pereaksi Molisch yang terdiri atas alfa naftol akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa ungu. Bahan dan alat 1. Air liur yang tidak di saring 2. Pereaksi Molisch yang terdiri dari 25 g alfa naftol dalam alcohol 95% sampai S00 ml dan

Anda mungkin juga menyukai