Anda di halaman 1dari 1

ASIAN PARLIAMENTARY DEBATE SYSTEM (SISTEM

DEBAT PARLEMEN ASIA)


Sistem Parlemen Asia merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam dunia perdebatan dan
dianggap paling sederhana sehingga lebih sering digunakan. Sistem ini hampir serupa dengan
dengan Sistem Parlemen Amerika dimana terdapat 2 tim yang saling berhadapan dalam satu
pertandingan. Sistem ini akan dilaksanakan dengan 3 putaran babak penyisihan yang akan
dilanjutkan dengan babak perempat final (8 tim), semifinal dan final.

Penjelasan Sistem Parlemen Asia


A. Mosi Debat
Mosi adalah topic atau judul perdebatan yang akan diargumentasikan. Redaksi mosi biasanya dimulai
dengan, ”Dewan ini percaya bahwa…”, “Pemerintah akan melakukan…”

B. Tim
Dalam sistem parlemen asia, terdapat 2 tim yang saling berlawanan dalam satu pertandingan yang
masing-masing terdiri dari 3 pembicara. Tim tersebut yaitu:
1. Pihak Pemerintah
Pihak pemerintah adalah pihak yang berhak mendefinisikan, mendukung dan mempertahankan mosi.
Pihak pemerintah beranggotakan:
a. Perdana Menteri (PM) – membuka perdebatan, mendefinisikan konteks dan parameter debat, serta
argument-argumen pendukung kasus yang dibawakan oleh pihak pemerintah.
b. Wakil Perdana Menteri (DPM) – membantah sanggahan yang dinyatakan oleh pihak oposisi serta
menegaskan kembali kasus dan klaim pihak pemerintah melalui argument-argumen pendukung
selanjutnya.
c. Government Whip (GW) – membantah sanggahan tim oposisi, menyampaikan resume, analisa
mendalam, serta mempertahankan kasus, klaim, dan argument yang telah disampaikan oleh PM dan
DPM.
2. Pihak Oposisi
Pihak oposisi bertugas menyampaikan argumen negasi dari mosi yang diperdebatkan serta
membantah klaim, kasus, serta argument yang disampaikan pihak pemerintah. Pihak oposisi
beranggotakan:
a. Ketua Oposisi (LO) – Mengungkapkan respon terhadap argumen-argumen dan parameter kasus
pemerintah, memberikan gambaran kasus oposisi, dan mempertanyakan mosi jika definisi dai mosi
ini bisa dipertanyakan;
b. Wakil Ketua Oposisi (DPL) – Membantah argument yang disampaikan DPM, dan memperkuat
argument oposisi.
c. Opposition Whip (OW) – menyampaikan analisa mendalam akan argumen dan sanggahan
sebelumnya, tidak menyampaikan argumen baru dan menyampaikan resume singkat akan argument
dan klaim sebelumnya.

C. Waktu Pidato
Setiap pembicara disediakan waktu 7 menit 20 detik untuk memberikan pidato. Satu orang dari setiap
pihak (Pemerintah: PM/DPM),(Oposisi: LO/DLO) diberikan waktu 4 menit untuk memberikan sebuah
pidato jawaban (reply speech). Tugas pembicara yang menyampaikan pidato jawaban adalah
menyampaikan pidato dengan menggunakan sudut pandang juri, mengapa timnya harus menang.
D. Kriteria Penjurian
Sistem ini dinilai oleh sebuah panel juri yang beranggotakan 3 orang (direkomendasikan) atau lebih
berdasarkan criteria berikut:
a. Matter (40) – mengenai substansi debat, argument dan bukti-bukti yang disajikan, penalaran logis,
dan penyampaian argument.
b. Manner (40) – gaya penyampaian pidato, keahlian persuasi, dan tindakan peserta
c. Method (20) – respon yang dinamik dari debat dan kesesuaian dari prinsip-prinsip debat

Anda mungkin juga menyukai