Transformasi Digital Oleh Organisasi Dalam Semua Pelayanan Di Rsud
Transformasi Digital Oleh Organisasi Dalam Semua Pelayanan Di Rsud
Globalisasi yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir memberikan beban yang
terus meningkat bagi dunia usaha. Dunia usaha didorong untuk mengalami
persaingan bisnis. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi adalah melalui proses
yang efisien bisa dicapai melalui proses transformasi digital. Saat ini transformasi
al., 2021).
dengan bidang bisnis atau industri non kesehatan lainnya. Organisasi pelayanan
kesehatan yang berkualitas, serta tekanan untuk terus meningkatkan kinerja dari
inti bisnis OPK. Tantangan ini mendorong OPK untuk menyeimbangkan antara
efisiensi dan ketangguhan kinerja. Dalam hal ini, teknologi dipandang sebagai
lain sebagainya) dengan cara memicu perubahan yang bersifat signifikan pada
organisasi internal, serta definisi dari berbagai pengukuran untuk tujuan yang
layanan, dan manusia. Terminologi pelayanan kesehatan 4.0 (healthcare 4.0 atau
kemampuan adaptif bidang pelayanan ksehatan yang umumnya memiliki ciri khas
PEMBAHASAN
dalam hal ini rumah sakit, dituntut untuk melakukan peninjauan kembali terhadap
Sakit Siloam Palangka Raya merupakan rumah sakit swasta kelas C yang
berlokasi di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pada saat rumah sakit ini
namun implementasi digital health baru menunjukkan proses pesat justru setelah
menunjukkan variasi baik dalam hal adopsi internal maupun adopsi eksternal.
teknologi pelayanan kesehatan menurut Marques dan Fereira (2020), maka dapat
digital di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. Dinilai dari aspek pemasaran,
yang mencakup tiga dari 4P, yaitu product (produk), promotion (promosi), dan
place (tempat atau distribusi). Komponen price (harga) sebagai komponen yang
Dinilai dari segi produk, transformasi digital menghasilkan produk baru dalam
Lebih jauh lagi, transformasi digital menawarkan nilai pelayanan yang lebih
tinggi (value-based service) dan pengalaman (experience) yang lebih baik bagi
sakit untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan kepada target pasar yang
dituju tanpa menutup kemungkinan untuk bisa menjangkau target pasar lainnya.
bauran pemasaran promosi rumah sakit. Ini berbeda dengan bidang industri non
Dinilai dari segi tempat atau distribusi, transformasi digital berperan sebagai
jembatan atau akses yang menghubungkan target pasar (dalam hal ini pasien) ke
rumah sakit. Akses digital memungkinkan pasien untuk terhubung dari rumah ke
rumah sakit melalui fitur online booking atau patient portal hanya dengan
menggunakan aplikasi berbasis gawai atau ponsel pintar. Akses ini didukung pula
lebih banyak sebagai media informai. Dalam hal ini, media sosial juga termasuk
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diketahui secara lebih jelas bahwa strategi
pemanfaatan media sosial. Promosi dengan cara rutin melakukan feed posting atau
story update hanya merupakan bagian kecil dari upaya pemanfaatan teknologi
digital. Hal yang lebih penting di balik itu adalah justru kesiapan rumah sakit
berkualitas serta pengalaman yang lebih berkesan bagi pasien dan pengunjung
termasuk di dalamnya EMR dan RIS-PACS lebih banyak ditujukan untuk efisiensi
alur proses rumah sakit dan efisiensi biaya. Penerapan EMR mengurangi
kebutuhan pengiriman berkas rekam medis dari ruang arsip ke ruang konsultasi di
samping melakukan penghematan biaya penggunaan kertas dan map rekam medis.
sudah langsung diterima oleh petugas farmasi pada saat dokter melakukan klik
order melalui EMR. Petugas farmasi memiliki waktu lebih panjang dan lebih awal
capaian yang baik dalam hal tujuan di atas, yaitu efisiensi alur proses dan efisiensi
memantau proses bisnis rumah sakit kapan saja dan di mana saja secara realtime
sehingga proses pengambilan keputusan bisa dilakukan secara lebih cepat dan
lebih tepat sasaran, termasuk juga dalam hal penyusunan strategi pemasaran.
Implementasi SIMRS di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya juga memberikan
pembelian barang (obat, alat kesehatan, bahan habis pakai, barang umum). Proses
Hal yang sama juga berlaku untuk penerapan RISPACS. Konversi citra radiologi
radiologi selama ini cukup menjadi permasalahan bagi rumah sakit karena selain
berbahaya dan beracun). Melalui konversi ke bentuk digital, maka citra radiologi
komputer yang terhubung dengan jaringan rumah sakit. Citra radiologi ini tetap
bisa diserahkan kepada pasien dengan menggunakan CD atau DVD, dan dengan
memberikan akses kepada pasien untuk mampu membuat janji temu dan
mengakses data medis pribadinya dengan memanfaatkan gawai atau ponsel pintar
dan jaringan internet. Akses ini jauh lebih fleksibel jika dibandingkan melakukan
booking melalui telepon atau dengan cara datang langsung ke rumah sakit
mengingat jalur telepon bisa menjadi padat sehingga lambat mendapat respon.
Fitur online booking ini tidak hanya menguntungkan bagi pasien dalam hal
ketepatan waktu konsultasi, tetapi juga sebagai pengingat bagi dokter spesialis
untuk hadir tepat waktu mengingat dokter spesialis akan terinfo juga jika ada
atau adopsi dari pihak internal dan pihak eksternal. Proses transisi dari alur proses
manual menjadi digital merupakan proses yang paling berat karena ini berbicara
mengenai perubahan kebiasaan. Dalam banyak hal, resistensi terjadi karena pihak
selama ini. Perubahan dianggap sebagai ancaman terhadap sistem kerja yang
sudah berlangsung, yang bisa memperumit alur atau memperpanjang waktu kerja.
Dinilai dari segi internal, ketika sistem pelaporan bergeser menuju pemanfaatan
dashboard business intelligence, terjadi resistensi dari para pengguna yang belum
terbiasa dengan tampilan user interfacedan fungsi data filter. Muncul pertanyaan
mengenai sumber data sehingga penggunaan laporan manual masih lebih banyak
selama ini terbiasa menggunakan kertas. Pandangan ini berubah ketika para
teknologi digital ini setelah mereka terbiasa dengan fungsi dan tampilan dari
demikian, proses ini terbukti mampu menghasilkan kendali yang lebih baik
sehingga tidak terjadi lagi pembelian barang yang tidak pada tempatnya.
Pemantauan stok juga berjalan lebih baik sehingga kejadian kekosongan stok bisa
Pasien tidak perlu lagi diarahkan untuk membeli obat ke apotek luar hanya karena
khususnya bidang bedah, yang merasa bahwa tampilan citra radiologi melalui film
lebih baik. Pandangan ini berubah ketika para dokter spesialis memahami bahwa
perubahan kontras, tingkat kecerahan, dan lain sebagainya) secara manual dengan
memanfaatkan fitur yang ada pada aplikasi RIS-PACS. Dalam beberapa hal,
fungsi film memang tidak bisa digantikan, khususnya untuk kepentingan rujukan
penggunaan film tidak bisa ditekan menjadi nol, namun angka penggunaannya
Dari segi eksternal, resistensi dari pihak pasien maupun pengunjung terjadi akibat
melakukan aktivitas digital. Sistem aplikasi yang sama pada dasarnya diterapkan
juga pada Siloam Hospitals Unit selain Palangka Raya dan Siloam Hospitals Unit
yang terletak di kota besar umumnya mendapatkan respon yang baik terkait
implementasi digital tersebut. Hal ini berarti bahwa latar belakang pemahaman
teknologi dari target pasar mampu menjadi pendorong atau justru penghambat
yang relatif kuat untuk proses transformasi digital yang tengah atau akan berjalan.
Jika dilihat dari tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi sistem online
tujuan ini pada dasarnya baik, berfokus pada pasien, dan mampu memberikan
nilai tambah pelayanan kepada pasien. Sayangnya, tidak semua pasien mampu
melihat keuntungan dari sisi tersebut. Beberapa pasien masih menganut paham
peresepan obat identik dengan kertas resep, hasil radiologi identik dengan film
berukuran besar, dan pembayaran atas jasa layanan identik dengan menggunakan
uang tunai. Semakin jauh dari kota besar, semakin kuat paham ini. Itu sebabnya,
ketika implementasi digital ini diterima baik di Siloam Hospitals Unit lain,
beberapa hal justru tidak berjalan di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. Hal ini
portal, dan telekonsultasi yang masih relatif rendah di Rumah Sakit Siloam
Palangka Raya. Meskipun demikian, capaian yang relatif rendah ini menunjukkan
tren yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu meskipun dalam pergerakan
lambat.
cepat karena dipaksa oleh keadaan, seperti misalnya implementasi RIS-PACS dan
risiko penularan akibat kontak. Pasien yang awalnya bersikeras minta agar ada
hasil tercetak untuk hasil radiologi pada akhirnya juga terpaksa menerima sistem
diri dilakukan tanpa kertas (paperless) agar langsung terhubung dengan data
pasien yang keberatan dengan perubahan alur proses secara tidak langsung tetap
yangdijalankan di rumah sakit juga menjadi penarik bagi segmen pasar di luar
yang selama ini berjalan. Kunjungan dari luar kota Palangka Raya relatif
informasi pemasaran terbaik, yaitu melalui promosi dari mulut ke mulut. Hal ini
namun dari jumlah kunjungan justru malah mengalami peningkatan. Dalam hal
pasar yang sebelumnya begitu sulit untuk dijangkau karena keterbatasan waktu
biaya dan pendisiplinan alur proses di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. Status
Raya masih belum menunjukkan angka yang memuaskan. Hal ini terkait dengan
perbedaan latar belakang pemahaman baik pihak internal maupun pihak eksternal
resistansi dari beberapa pihak pada awalnya, namun dalam perjalanannya mampu
10.2478/eoik-2019-0023.
Kraus, S., Jones, P., et al. (2021) ‘Digital Transformation: An Overview of the
10.1177/21582440211047576.
pp. 5310–5316.
Syed, M. et al. (2021) ‘Essentials of Healthcare Marketing’, Asian Journal of
10.9734/ajmah/2021/v19i230306.
Trinugroho, I. et al. (2021) ‘Adoption of digital technologies for micro and small
10.1016/j.frl.2021.102156.