PENAMPILAN 21 HIBRIDA SLANG TUNGGAL YANG DIRAKIT.
MENGGUNAKAN VARIETAS JAGUNG LOKAL PADA KONDISI INPUT RENDAH
he Lya Vivinthi
Program Studi Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengku
ABSTRAK,
Produksi jogung i Indonesia masth rendoh dan belum mampu memenuhi pecmintaat
masyarakat. Oleh Karena itu dperincan upaya peuingkatan produksinya melalui penggunaan
‘atitas ungeul hibrda. Varietas jagung tbridatumbul baie dan berprodukivitas tng ike
dlibudidayakan di lahan subur dengan input tingsi dan perawatan intensit Varitas gun
hibrida yang dibudidayakan terganting pada penggunaan dosis pupuk anorganik lngsh dak
ckonomis dan tidak ramah lingkungan. Perla dikerbangkan varets hibrida yang adaptit
‘pada lahan marginal masam pada kondis input rendah, Varicts ini dapat drskit dart varitas
Jagung lokal, “di mana petani dalam budidayeaya sama sckali tidak pemah menggunakan
Pupuk anorganik. Peneliian ini dilaksanakan di desa Kuroidur, Kecamalan Kurotidur,
Kabupaten Bengkolu Utere dengan twjuan untuk mengevalusi 21 jagung hibrida silang
{umggal menggunakan rancangan acak kelompok tiga ulangan pada kondisi input rendake
‘yakni pupuk Urea 150 kg/ha, SP36 50 kgha, KCL 25 kesha, Hasil poelitian menujukkan
‘bahwa Genatipa 3, 8, 9, 11, 15, 16, 18, 19 dan 20 memspunyai hasi pipilankering yang tinged
utara. 10,15-12.24 va, Genotipa 8 mempunyaiukuran diameter tonekol tanpa kelobot yan,
sedang dan tongkol lebih pendek,jumlah basis bij per tongkol dan jumlah bi pr bari ye
salt, namun demsikian Genotipa 8 meaunjuckan has pipilan king tectingay (12.24 Uha}
‘yang disebobkan ncuron bijinya yang bosar dengan bobot 100 bijinya 389,33 p
‘Kava hunet : Sagune imbrida, jagung hibrida. input rena, heterosis, aks gen.
PENDAHULUAN Jagung bride dibudidayalcan
ppetani poda Kondisi lohan yang dipupuk
Jagung (Zea mays £) merupakan bahan dengan’ dosis optimal, schinaga jagung
ppengan sumber Karbohidrat dan protein ibridasangatresponsif 4
Kedua yang sangot penting setelah betas. pomupukan. Penanaman di Ishan yang,
Disamping menjadi salah satu makanan —kurangsubur umumnya _memeriekan
Pokok; jaguns juga berpotensi sebagai pupuk dengin dosis tinggi. Apabila
bbahan ‘aku industi pongan dan hahaa dipupuk dengan input reins) laclnye:
Utama industri makanan temak terutama —rendah. Oleh scbab it, varictas hibuida
Imggas. Mengingat pentingnya jogung yang adaptif pada lahan marginal masam
sebagai balan angen, maka produksi dan herdaya asi tiny pada Kondit input
jagang perlu ditingkatkan baik dati sesi _rendahsangat bak dikembangkan di lakan
kuantitas “maupun iualtesnys (Suma, marginal masa. Poruyuuaan vars
2008). Upaya untuk meningkatkan —ibrida dengan’ input rendah akan
Produksi jogung adalah melalui mengurangi biaya usaha tani dan ramah
Penggunaan Varietasjagang hibrida Tingkungan,
NATURALAS — Jurnat Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Linglangan 153ISSN: 2302-6715,
Penclitin jini bertujuan untae
mengetahutpenampilan 21 jagung hibrida
Slang tunggal (single cross hybrids) bi
pengemangin varies loka pala kon
fn endah,
ME-TODA PENELITIAN
[Lokast dam waktu
Peneiten dilakukan di shan Ulisol,
Dest" Kurotdur, Kecamstan Kurtidur,
Kabupaten Bengkoky Utara, pada balan
“April hingga Jul 2012.
Pengambilan data
ancangan percobaen
Perosbean untuk mengevahast
‘eenaipe-genotipajegung—ibrida
‘enggunakan raxcangan ocak kelompok
engkap, tiga vlagan dengan jor tna
75x 25 cm. Perlakuan berupa gentipa
vyang betula 21.
Pomeitharaan tanaman
Pemupukan Urea, SP36 dan XCI
rmenggimakan dosisrendah massing —
‘masing 150, 30 dan 25 highs. Pemupakan
porta dlakukan pada sat anam dengan
‘osis urea 50 KoMha, SP36 50 kya, dan
KC125 ket, Pemupukan susulan pertama
lan edu masingeasing menggunakan
Urea $0 kyrha pala sat tasaman jung
Dberamur 4 minggu seta fanart)
fue pemupekan susolan pertama dan 6
‘mst uutuk pemupakan susan keds.
ike sk torus hujan suka
peigtian dengan cara tanah direndan
Fingea tanh menjadi lembeb- mencapsi
‘apostas lapang, Saluan drainase dua
tntuk menghindari taraman jagung, nt
fsenangin sr, Pengendaian gulma
Gilakokan secara manual dengan aca
‘nencaboti guna yang tbh pods peaks
petak peneliia,Pembumbunan anys
Clilakukansecara manuel dengan cara
tmeninggikan tah pada barisan tanaman
age.
1s
Variabe yang disk
‘Varibel yang divkur adalah tings)
tanaman, wut berbunga, umur tongiol
{lua rambo, tinggi tonako, um pan,
jc bari Bit per tongkol, mish bit
‘et ris, bobot 1000 bij, bobot tongkol
fassh dan hail pipilan kering, diameter
tonzkol tana Kelobot, panjang tongkol,
rendmen dan ketahanan rebah.
Analisis data
“Analisis veian lakukan tethadap dats
dengan aj Fk perlakuan berpengaru
rata, maka clakukan. jt lanjot DSIRT
Untuk mengetakui perbedaan anlar
pelakuan
TASIL DAN PEMBAHASAN
asl avalisis wrians menunjkkon
‘awa 21 genotipe jagung hibrida yang
dievalussi sionunjokkan pevbedaan yang.
fyata dan sangat nya pada variabel ting
fanaman, uur berbenga, umur tongkol
Kear rambut, ig tongol, umur panen,
jumlah baris bij pee tongko, jumlah bi
per aris, bot 1000 bij, bobot_iongko!
Dasah dat hast pip kering. Sedanakan
Tonk Vartbel “diameter tongkol tampa
kelobot.panjang tong, endemen. dan
ketahana rehab menunjukkan pesbedoan
yang tidak nyata (Taba
“Genotipa 10,11, 19 dan 20 merupekan
_genotipa yang tings antars 253,27 273,53
cen. Rowmpst genotipa “ini juga
Imenunjlan”kedudikan tongkol yang,
tinge antaa 141,27-148,07 om (Tabel 2).
Suprepto (2008) mlenyatakan bah
tenapat korelasi posit yang nyata antars
tinggi tanaman dengan keduduken
tongkol‘Tanamsn yang, tinggi juga
Imemilki tongko! yang letaknye tings,
‘atiknya tazaman yang pendek memilki
‘inggitongkol yang rendah, Leta tongkol
Dbethabungan langsung dengan proses
penyeronkan di mana uauk tongko!
(umnga betng) yang letsknya cukwp dekat
dengan bunga jansn-memiikipeluang
yang lebih besar untuk dserbuki
ibandingkan dengan yang letaknya
Volume 1 Nomor 3, Desemiber 2012ISSN: 2302-6715
“Tabel |. Analisis varins_varlabel pengamatan 21 geuotip jagung hibrida
nol
Sah pete)
% uate
fo Rete tony
‘Bobet ng bh
arene a
st
Ta ‘in
Sn ci
ie ‘iy
aie? om
ise Se
vase ton
2g" to
anuite® oe
m0
‘am
oi
oo
‘Tabel2. Has lanjut DMIRT. S-%6 terhadap- tinge! tanaman, amor berbunga, ema
tong hala ranbut Jan tng tonghal
We
ara
cesta “es amas Umar Ui to had — Tega ool
‘co Set, rami) es
jm
T tear t at ea a
2 Genin 2 Saooct S00 tian
3 Gaim 3 sss Saar sar
4) Geen So Seas
5 Genes § sem Stoo
6 Gente 6 soon
Sena 7 Seon
1 Gop 8 soos
> Genape 8 ise
to Gaga 10 See
1 Gesonga 1 sean
1 Gongs 12 Sio0"
1 Gente 3 sean
Gena tt sia
13 Gamay 13 sar
te Soaps 1 sos,
1 Gouge 1F S300
1 Gomes 1b Sso0e
1 Soxage 12 son
So Genape 20 seas Sere
a Aaa RETTIG! yn a pam ga en SRS
Yoerjauhan (Rembang, 2008). Genotipa-
genotina —jagung —hibrida—ainnye
menanjokien tinge} tantvan —antare
213,53-247,40 em (Tabel 2). Perbedaan
tinggi tansman mengindikasikan adanye
petbedaan vigor pertumibuhan | anar
Tmasing-masing genotipa jagung hibrids
yang diovaluasi, Semakin tings naman,
aka semakin efisien tonaman terscbut
lam memanfaatkon cohaya materi;
tanaman bisa menghasikan banyak
fotosinst yong bermanfiat ag
pertumbuban ‘vegetal maupun genecahif
fanaman, -Namon demikisn, tanaran
aging yang. tingsi dengan “edudukan
fongkol yang tinggi menyulitan poten
‘use memaen onakolnya
Unie erbanen jaan dan unr
tongkol Keluar rambut terdapat_selsh
(anthesis sig terval) antara 1-3 ati.
[NATURALIS ~ Jurnal Pelton Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Linglumgan 188ISSN: 2302-6715
‘Umue bung jantan terepet (53 ri)
itajukkan ‘oleh Genotipe 9 dan 16,
Genotipe 20 menunjakkan unr berbungs
Jantan paling lambat (58 ba). Demikian
ju, Genotipa 9 dan 16 menuytkan
Uimur tongkol keluar rami paling cepat
antara 54-55 hati sedangkan Genosipa 2
ddan 21 memunjukkan umn tongkol ketuar
rambut paling lama, yal! 59.60 hast
(Fabel 2. Genotipe 12 mettnjekkan um
‘panen tereept (90 har) daa berbeda ata
feshadsp genotipa fain. Umur —ponen
terlama ditunjukkan oleh Geaotipe 10. 11
dan 20, yn 98 -99 hart (Tobe 3). Umar
panen ‘singat dipengaruhi oleh. veritas
‘tau genotipa, cnaca dan sub, di mons
Semakin dingin atau rendah sahu Jara
sake seman lama umur panen. gong
yang. dibudidayakan di dtaran.endalt
‘war panennya lebih cepatdibandingaa
dengan tanaman jagung yang tana di
dltaran tng. Semakin lama umor
Yanuman jagung, maka semakin. hanya
pula tanaman "tersebut — menghoslkon
{atosintat karena waktu pengisian bj lebih
Sempuma sehingga dapat membentuk bij
yang lebih banyak dengan asi! lebih
tings,
Diameter tanpa Kclobot terbesar (5,38
sm) ditunjukkan oleh Genotipe 1,
sedangkan Genotipa 12 menunjukkan
diameter tongkol yang paling keel 43
em). Genotipe 11 juga ‘momilikt tonghol
yang paling panjang (19,96 em),
Sexangkan Genotipa 12 menunjkkan
tongkol_yang paling pendele (12,73 cm)
(Tebel 3). Besar keciInya diameter tongkol
‘kan mempengaahi banyak secikinya
jah bij, Fnomene int menunjukan
‘oahwa panjang tongkol berkorlas| posit
dengan jumlah ii per bans. Hal. ini
dlikarenakan tongko! ‘yong esr akan
‘memberikan ang yang cukup esr untuk
fempat tumbuh dan Derembangnya, bij
Jagong. Wangiyana er al (2010)
‘meloporkan babwa jumlah Bij per bris
yang banyak dsehablan proses percep
lamar keluar malai dan’ rembut tonskol
Jagung yang depat meningkatka has bjt
Jagung. Hal int iduga berkaitan dengan
lananya peviode pengisian biji Kerena
ftanaman yong berbunga lebih awal make
Tabel3, asia anjut DOIRT.§ % terhadap amar paren, diameter tongkoltanpa
Gmnica
a
Sere 3
compe
Songs
nts &
Sonnet
3 See
1 Goins ts
15 Gane 15
Te Govt 1a
18 Gens 19
20 Genta 20
_Gompe 2
‘Kelobot, panjang tongkol dan kefnana rebabe
Yolume 1 Nomor 3, Desember 2012ISSN: 2302 - 6715
‘ubel4, Hil wi lanjut DMRT 5% terhadap_jumlah bars per tongkol, jum bil per
‘ari, bt 100 i, boot tonghol hata asl ppilaskerag dan rendemen
3 a
enatge eal asa ET a BAESTTOOTTS —
tong i ri
—o! i aie ar
(Genoupe 2 ah oss
cia 3 sue na
Gomi 4 200" sm33"
‘Geoea 5 sash a0.
nope 8 mut Sass
ent 7 Shae si"
‘Secs 8 2x0 ios
Cones 9 do amas
‘Geoeps 10 aoe ie
Cemnpe It pat ne
Gomtpe 12 fant ice
(Geoops 13 stat ssi
Comte aks nino
‘Geta 15 mt saae0"
‘Geta 16 a6 sa!
Gere 17 was eo"!
nate 1S Sto Saw
Scope 1 Mss ant
(Genus 20 nan
3a 21 xa
“er Agni yp TET Fie Fa Ta Fe an ON PS oH
abel. Masi ilajut DMRT § % terhadap jumlah bars pr tonghot,jumlah bi per
‘bari, tio 100 bij, bobetconglolhesab, al piplankerig dan rendemen
ee
: oe
eee ra
4 cage e
ss eS
i Seeeae =
a seer ae
a eas af
s See ae
(a rT RE RES a RT
mt pagan i bp te Pomme thn tap
GSiufe yang altuna tebngh Koti sta OG Tobe)
Secreta nat Wi pe bee Hai engin tte. seman
etane soothe Rose min eg dota
NATURALIS - Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Linghungan 1STISSN: 2302 - 6715
‘mernliki Ketahaoan terhadap kerebahan
Meaurat Rembang (2008), tngkst
Kerebohan rat ksitannya dengan ting!
fasamen, Tinggi tagaman genotpa.
senotipa jaging hibrida yang dievaluast
Masih lum menimbuiken masalah
kerebahan,
Bobot 1000 biji yang paling renda
(280g) ditunjkkon oleh’ Genotpa 5,
sedanakan Genotipa 1 dan 8 mena
bobo! 1000 bit yang paling besar maxing.
‘masing 378,67 dan 380,32 g Rendemen
terbesar (0,86) ditnjukian oleh Genotipa
14 yong tidak berbeda ayata thay
semua genctipa Kewl” “Genotipa 9
\dengon rendemen paling senda” (0,65)
(abel 5),
‘Bobot tongkol basuh dan hasi piplan
ering. paling. rendah dituajukkan oleh
Genotpa 5, 12, 14, 17 dan 21 amare 8,58"
9.90 wha dan antara7,06-7,99 Ua witak
hast pipilan kering. Genotipa 3, 8, 9, 11,
45, 16, 18 19 dan 20 menunjuidan hes
ppilan ering yang tings) antara, 10,15
1224 Ua. “Walaypun Genotipa &
‘mempunyalikueay diameter tongkol tonpa
‘lobo yang. sedang dan tongkol lebih
nde, jumfah bari bit per tongkol dan
Jamba bij per baris yang sedikit, naman