Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian di atas maka penulis

mendapatkan kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaturan pembentukan kantor DPD RI dapat dilihat berdasarkan :

a) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan

DPRD Pasal 252 menjelaskan bahwa “Anggota DPD dalam menjalankan

tugasnya berdomisili di daerah pemilihannya dan mempunyai kantor di

ibu kota provinsi daerah pemilihannya.”

b) Peraturan DPR RI Nomor 2 Tahun 2022 Pasal 300 menjelaskan bahwa

“DPD mempunyai Sekretariat Jenderal yang susunan dan tata kerjanya

sesuai dengan Peraturan Presiden serta Sekretariat Jenderal berkedudukan

di ibu kota negara dan mempunyai kantor di Ibu kota daerah provinsi.”

c) Peraturan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Repbulik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor DPD RI di Ibu Kota Provinsi Pasal 1 menjelaskan bahwa “kantor

Dewan Perwakilan Daerah Repbulik Indonesia di ibu kota provinsi yang

selanjutnya disebut kantor DPD RI di ibu kota provinsi berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan

Daerah Repbulik Indonesia.”


52

d) Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Repbulik Indonesia No 1 Tahun

2022 tentang Tata Tertib pada Pasal 93 menjelasakan bahwa “Panitia

Urusan Rumah Tangga bertugas membantu pimpinan DPD dalam

menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD termasuk kesejahteraan

anggota dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD dan membantu pimpinan

DPD dalam merencanakan dan menyusun kebijakan anggaran DPD.”

Dengan demikian dalam menjawab kewenangan pembentukan kantor

DPD RI di daerah pemilihannya dapat dilihat berdasarkan peraturan di atas

sehingga kewenangannya merupakan kewenangan dari Panitia Urusan

Rumah Tangga di Sekretariat Jenderal DPD RI.

2. Prosedur Pembentukan Kantor DPD RI dapat dilakukan melalui tahapan

sebagai berikut :

a) Pembahasan kantor DPD RI;

b) Pembahasan Alat Kelengkapan oleh PURT;

c) Pengajuan rancangan kepada DPD RI;

d) Pembahasan rancangan pembangunan oleh Komisi III DPR RI;

e) Pengesahan rancangan pembangunan kantor DPD RI;

f) Pembahasan urgensi pelaksanaan pembangunan oleh Alat Kelengkapan

PURT;

g) Kerja sama dengan Pemerintah Daerah;

h) Pembangunan berjalan.
53

B. Saran

Saran yang dapat diajukan melalui penelitian ini adalah :

1. Sekretariat Jenderal DPD RI harus melakukan evaluasi atas kegagalan dari

pembentukan kantor DPD RI di 30 provinsi yang masih berstatus kantor

sementara atau sewa gedung sehingga kantor DPD di daerah dapat menjadi

milik DPD.

2. Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama dengan DPD RI dalam

membantu pembangunan kantornya di daerah karena tanah milik Pemerintah

Daerah sangat memberikan kontribusi atas kebijakan tersebut sehingga

kepentingan di daerah dapat tersalurkan apabila kantor DPD RI bernaungan

dan berdekatan dengan daerah.

Anda mungkin juga menyukai