Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH


PLASTIK TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP
DALAM MENGOLAH SAMPAH PLASTIK
DI KELURAHAN MAWA
KOTA PALOPO

NURINDAH
M.15.02.019

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA BUANA PALOPO
PALOPO
2019
PENGESAHAN ARTIKEL

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK


TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MENGOLAH
SAMPAH PLASTIK DI KELURAHAN MAWA KOTA PALOPO

Disusun oleh

NURINDAH
M.15.02.019

Untuk memenuhi persyaratan wisuda

KOMISI PEMBIMBING

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Rahmah Tahir, SKM., M.Kes) (Indra Amanah AN, SKM., MPH)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
STIKes Mega Buana

(Indra Amanah AN, SKM., MPH)


NIDN. 0915019003

2
Efektivitas Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik terhadap Pengetahuan dan
Sikap dalam Mengolah Sampah Plastik Di Kelurahan Mawa
Kota Palopo

The Effectiveness of Plastic Waste Processing Training on Knowledge and Attitudes in Processing
Plastic Wastein Mawa Village Palopo

Nurindah,¹ Rahmah Tahir,² Indra Amanah AN³


¹Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKES Mega Buana Palopo (Nurindahismail09596@gmail.com)
²Dosen STIKES Mega Buana Palopo (rahmahtahir07@gmail.com)
³Dosen STIKES Mega Buana Palopo (indra.amanah.andinurhayati@gmail.com)

ABSTRACT

Background: Plastic waste is one type of household waste that has a major role in environmental
destruction. Plastic waste that is thrown away will eventually accumulate in landfills or buried in
the ground. The use of plastic materials is increasingly widespread because it is not easily
biodegraded by weathering. However, plastic has a negative impact on the environment because it
is not weathered when disposed of, thus it can reduce the efficiency of waste disposal. Objective:
To determine the effectiveness of plastic waste processing training on the knowledge and attitudes
of housewives in processing plastic waste in Mawa Village in 2019. Method: This study used a pre-
experimental research method, with one group pretest posttest design. The population in this study
were all housewives. Sampling was done by purposive sampling technique, with 15 respondents.
Data collection was carried out using a questionnaire. The data that has been collected
wereprocessed and analyzed using the Microsoft Excel computer program and statistical program
(SPSS) 20 with Wilcoxon test. Result: Through Univariate analysis to look for frequency
distribution, bivariate analysis found there was an increase in knowledge (p = .001) and attitudes
(p = .001) before and after training in plastic waste processing. Conclusion: There was an
increase in knowledge and attitudes between before and after training in plastic waste processing
in processing plastic waste in Mawa Village in 2019.

Keywords: Attitudes, Waste Processing, Knowledge, and Training on Plastic

PENDAHULUAN penduduk dan semikin luas wilayah suatu


kota, maka diperlukan sarana dan prasarana
Sampah merupakan bahan padat buangan kebersihan yang semakin banyak1.
dari kegiatan rumah tangga, pasar, Sampah plastik merupakan salah satu
perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah jenis sampah rumah tangga yang mempunyai
makan, industri, puing bahan bangunan dan peran besar dalam perusakan lingkungan.
besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah plastik yang dibuang akhirnya akan
Produksi sampah yang tinggi bila tidak menumpuk di tempat pembuangan sampah
disertai dengan pengeloaan yang baik akan atau terkubur di dalam tanah. Penggunaan
menimbulkan pencemaran. Penanganan bahan plastik semakin lama semakin meluas
sampah perlu didukung sarana dan prasarana karena sifatnya tidak mudah rusak oleh
yang memadai. Semakin banyak jumlah pelapukan. Namun demikian plastik memiliki

3
dampak buruk terhadap lingkungan karena Kelurahan Mawa masih banyak yang tidak
sifatnya yang tidak lapuk ketika dibuang mengolah sampah khususnya sampah plastik.
sehingga mengurangi efisiensi pembuangan Mereka mengolah sampahnya dengan cara
sampah2. dibakar karena tidak adanya armada
Adapun jumlah produksi sampah plastik kebersihan yang mengangkut sampah.
global sejak tahun 1950 hingga 2015 Sehingga perlu diberikan pelatihan yang
cenderung selalu menunjukkan peningkatan. efektif untuk merubah pengetahuan dan sikap
Pada tahun 1950, produksi sampah di dunia dalam mengolah sampah plastik. Hal yang
ada diangka 2 juta ton per tahun. Sementara akan dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan
65 tahun setelah itu, pada tahun 2015 pelatihan daur ulang sampah plastik.
produksi sampah sudah ada di angka 381 juta Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
ton pertahun. Angka ini meningkat lebih dari meneliti tentang efektivitas pelatihan
190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan pengolahan sampah plastik terhadap
sebesar 5,8 juta ton per tahun3. pengetahuan dan sikap dalam mengolah
Jumlah sampah yang dihasilkan tiap sampah plastik di Kelurahan Mawa.
tahun di Indonesia adalah 187,2 juta ton per
tahun. Semakin meningkatnya jumlah
kepadatan penduduk menyebabkan METODE PENELITIAN
peningkatan jumlah sampah tiap tahun. Saat
ini masyarakat Indonesia menghasilkan Desain penelitian ini adalah pra
sampah rata-rata sebanyak 0,5 kg dan 13% eksperiment, dengan rancangan one group
diantaranya adalah sampah plastik. Sampah pretest posttest8.
plastik menduduki peringkat 3 dengan
jumlah 3,6 ton atau 9% dari total produksi O1 X O2
sampah pertahun4. Gambar: Rancangan one group pretest
Jumlah volume sampah di Sulawesi posttest
Selatan, setiap hari mencapai 1000 ton/hari,
sampah yang tidak diolah mencapai 425 Penelitian ini untuk mencari tahu penjelasan
ton/hari. Angka ini akan terus meningkat dari objek penelitian tentang efektivitas
setiap tahunnya mengingat bahwa penduduk pelatihan pengolahan sampah plastik dalam
Indonesia semakin tahun akan terus mengolah sampah plastik di Kelurahan
bertambah dan akan berpengaruh besar Mawa. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
terhadap peningkatan volume sampah Mawa Kota Palopo. Penelitian dilakukan
khususnya sampah anorganik5. Pengelolaan pada bulan Juni – Juli tahun 2019. Populasi
sampah rumah tangga di Sulawesi Selatan dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah
yang dikelola dengan baik sebesar 35,8% dan tangga yang berada di Kelurahan Mawa yang
yang tidak dikelola dengan baik sebesar berjumlah 377 jiwa, menggunakan teknik
64,2% dari jumlah sampah yang tertimbang purposive sampling, sehingga sampel
sebanyak 8,677 ton6. berjumlah 15 orang.
Jumlah volume sampah di Kota Palopo Pengumpulan data pada penelitian ini
tahun 2017-2018 mengalami peningkatan. adalah menggunakan data primer yaitu data
Pada tahun 2017, volume sampah mencapai yang dikumpulkan langsung dari responden
28.046 ton dan pada tahun 2018 volume dengan menggunakan kuesioner yang
sampah mencapai 30.601 ton. Sehingga rata- dilakukan langsung oleh peneliti. data
rata volume sampah mencapai 93 ton/hari. sekunder adalah data yang dikumpulkan dari
Pada tahun 2017 jumlah sampah kantong laporan atau dokumen tertulis lainnya dari
plastik mencapai 6000 lembar/hari dan hal ini pihak Kelurahan Mawa Kota Palopo dan
akan terus meningkat setiap tahunnya7. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Berdasarkan dari hasil observasi awal Palopo.
yang dilakukan oleh penulis, masyarakat di

4
Teknik analisis data menggunakan analisis responden adalah 9, dengan selisih mean
univariat dan bivariat. Analisis univariat pretest dan posttest responden sebesar 2,40.
bertujuan untuk menjelaskan atau Adapun nilai p pada tingkat pengetahuan
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel sebelum (pretest) dan sesudah (posttest)
penelitian, analisis ini menghasilkan diberikan pelatihan di Kelurahan Mawa Kota
distribusi frekuensi responden berdasarkan Palopo yaitu p = ,001.
umur, pendidikan, dan sebagainya. Analisis Tabel 2
bivariat bertujuan untuk menguji perbedaan Perbandingan rerata dan hasil uji
suatu perlakuan atau intervensi terhadap pengetahuan pada pretest dan posstest (N =
suatu besaran variabel yang ingin ditentukan 15)
yaitu untuk mengetahui efektivitas diberikan
pelatihan dengan menggunakan uji wilcoxon. Pengetahuan Mean SD p
Pretest 6,60 1,056 ,001*
Posttest 9 ,756
HASIL Ket: *) bermakna

Karakteristik Responden Sikap


Pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari Pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
responden, dengan persentase umur paling rata-rata dari 15 responden sebelum
umur tinggi adalah umur 31-40 sebanyak 9 diberikan pelakuan berupa pelatihan
(60,0%) responden dan persentase umur pengolahan sampah plastik adalah 28,60.
paling rendah adalah umur 41-50 sebanyak 2 Setelah diberi perlakuan berupa pelatihan
(13,3%) responden. Sedangkan responden pengolahan sampah plastik dengan nilai rata-
yang berpendidikan paling tinggi yaitu SMA rata dari 15 responden adalah 32,07, dengan
sebanyak 9 (60,0%) responden dan selisih mean pretest dan posttest responden
persentase umur paling rendah yaitu SD sebesar 3,47. Adapun nilai p pada tingkat
sebanyak 1 (6,7%) responden. sikap sebelum (pretest) dan sesudah
Tabel 1 (posttest) diberikan pelatihan di Kelurahan
Distribusi karakteristik responden di Mawa Kota Palopo yaitu p = ,001.
Kelurahan Mawa Kota Palopo (N=15) Tabel 3
Variabel Frekuensi (f) Persentase (%) Perbandingan rerata dan hasil uji sikap pada
Umur pretest dan posstest (N = 15)
21-30 4 26,7 Sikap Mean SD p
31-40 9 60,0 Pretest 28,60 3,019 ,001*
41-50 2 13,3 Posttest 32,07 1,486
Pendidikan Ket: *) bermakna
SD 1 6,7
SMP 2 13,3 PEMBAHASAN
SMA 9 60,0
S1 3 20,0 Hasil penelitian ini telah menjawab
Total 15 100 tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui
Sumber:Data primer, 2019 peningkatan pengetahuan dan sikap ibu
rumah tangga sebelum dan setelah pelatihan
Pengetahuan pegolahan sampah plastik dalam mengolah
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata- sampah plastik di Kelurahan Mawa tahun
rata dari 15 responden sebelum diberikan 2019. Responden penelitian ini adalah ibu
pelakuan berupa pelatihan pengolahan rumah tangga sebanyak 15, dengan
sampah plastik adalah 6,60. Setelah diberi persentase paling umur tinggi adalah umur
perlakuan berupa pelatihan pengolahan 31-40 sebanyak 9 (60,0%) dan umur paling
sampah plastik dengan nilai rata-rata dari 15 rendah adalah umur 41-50 sebanyak 2

5
(13,3%) orang sedangkan riwayat pendidikan terbentuknya tindakan seeseorang (ovent
dominan yaitu SMA sebanyak 9 (60,0%) behavior). Dari pengalaman dan penelitian
orang. ternyata perilaku yang didasari oleh
Hasil ini diperoleh dari ibu rumah tangga pengetahuan akan lebih langgeng daripada
di Kelurahan Mawa didapatkan hasil dari 15 perilaku yang tidak didasari oleh
responden diberikan pretest berupa kuesioner pengetahuan9.
diberikan oleh peneliti, setelah dilakukan Dari hasil penelitian yang diperoleh dari
pretest diberikan perlakuan berupa pelatihan responden, ada perbedaan tingkat
pengolahan sampah plastik. Setelah 16 hari pengetahuan responden sebelum dan sesudah
perlakuan diberikan posstest untuk melihat diberikan pelatihan pengolahan sampah
peningkatan pengetahuan dan sikap plastik. Terjadinya peningkatan pengetahuan
responden. karena responden memahami materi yang
diberikan sehingga responden memiliki
Peningkatan Pengetahuan terhadap kemampuan untuk menginterpretasikan atau
Pengolahan Sampah Plastik mengulang informasi yang telah diperoleh.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Penelitian yang dilakukan oleh Widianto,
ada perbedaan pengetahuan sebelum dan Gamelia, & Kurniawan ( 2017) menunjukkan
sesudah diberikan pelatihan pengolahan bahwa adanya peningkatan pengetahuan ibu
sampah plastik, hal ini dapat dilihat dari nilai mengenai pengolahan sampah setelah
pengetahuan p = ,001 < α = ,05. Karena nilai diberikan pelatihan dengan nilai p pada
p lebih kecil dari (α = ,05) berarti ada variabel pengetahuan adalah ,03 (<,05) yang
peningkatan pengetahuan sebelum dan berarti bahwa ada perbedaan pada
sesudah diberikan pelatihan pengolahan pengetahuan responden dalam mengolah
sampah plastik. sampah antara sebelum dan sesudah
Berdasarkan pada tabel 2 didapatkan data dilaksanakan pelatihan10.
sebelum diberikan pelatihan pengolahan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
sampah plastik (pretest), tentang yang dilakukan oleh Ruhmawati, Karmini &
pengetahuan dalam mengolah sampah plastik Tjahjani (2017) meneliti tentang peningkatan
hasil skor rata-rata dan standar deviasi pengetahuan dan sikap kepala keluarga
pengetahuan sebelum diberikan perlakuan tentang pengelolaan sampah melaui
berupa pelatihan sebesar 6,60±1,056. Setelah pemberdayaan keluarga di Kelurahan
(posttest) diberikan perlakuan terjadi Tamansari Kota Bandung. Berdasarkan hasil
peningkatan pengetahuan pada saat diberikan analisis statistik menunjukkan bahwa ada
pelatihan, hasil rata-rata dan standar deviasi perbedaan pengetahuan secara signifikan
setelah diberikan pelatihan sebesar 9±,756, antara sebelum dan sesudah intervensi
sehingga terlihat bahwa ada peningkatan pemberdayaan keluarga (p = ,001)11.
pengetahuan ibu rumah tangga sebelum dan Teori yang mendukung penelitian ini
sesudah diberikan pelatihan dengan selisih adalah teori social cognitive theory, dengan
mean pretest dan posttest ibu rumah tangga menggunakan enactive learning yaitu
mencapai 2,40 dan standar deviasi 0,5 pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi
sehingga terlihat bahwa ada peningkatan perubahan perilaku seseorang dengan
pengetahuan ibu rumah tangga mengenai memberikan suatu tindakan berupa
pengolahan sampah plastik. Adapun hasil uji pelatihan12.
wilcoxon pada tabel 2 menunjukkan nilai p
< ,05 (,001 < ,05), dapat diartikan bahwa ada Peningkatan Sikap terhadap Pengolahan
peningkatan pengetahuan sebelum dan Sampah Plastik
sesudah diberikan pelatihan pemanfaatan Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
sampah plastik. ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah
Pengetahuan atau kognitif merupakan diberikan pelatihan pengolahan sampah
domain yang sangat penting untuk plastik, hal ini dapat dilihat dari nilai sikap p

6
= ,001 < α = ,05. Karena nilai p lebih kecil pelatihan dengan nilai p pada variabel sikap
dari (α = ,05) berarti ada peningkatan sikap adalah ,01 (<,05) yang berarti bahwa ada
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan perbedaan pada sikap responden dalam
pengolahan sampah plastik. mengolah sampah antara sebelum dan
Berdasarkan tabel 3 didapatkan data sesudah dilaksanakan pelatihan10.
sebelum diberikan perlakuan pelatihan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pegolahan sampah plastik (pretest), tentang yang dilakukan oleh Ruhmawati, Karmini &
sikap dalam mengolah sampah plastik hasil Tjahjani (2017) meneliti tentang peningkatan
skor rata-rata dan standar deviasi sikap pengetahuan dan sikap kepala keluarga
sebelum diberikan perlakuan berupa tentang pengolahan sampah melaui
pelatihan sebesar 28,60±3,019. Setelah pemberdayaan keluarga di Kelurahan
(posttest) diberikan perlakuan terjadi Tamansari Kota Bandung. Berdasarkan hasil
peningkatan sikap pada saat diberikan analisis statistik menunjukkan bahwa ada
pelatihan, hasil rata-rata dan standar deviasi perbedaan sikap secara signifikan antara
setelah diberikan pelatihan sebesar sebelum dan sesudah intervensi
32,07±1,486, sehingga terlihat bahwa ada pemberdayaan keluarga (p = ,005)11.
peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga Teori yang mendukung penelitian ini
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan adalah teori social cognitive theory, dengan
pelatihan dengan selisih mean pretest dan menggunakan enactive learning yaitu sikap
posttest ibu rumah tangga mencapai 3,47 dan seseorang dapat mempengaruhi perubahan
standar deviasi 1,533 sehingga terlihat bahwa perilaku seseorang dengan memberikan suatu
ada peningkatan pengetahuan ibu rumah tindakan berupa pelatihan12.
tangga mengenai pengolahan sampah plastik.
Adapun hasil uji wilcoxon pada tabel 3
menunjukkan nilai p < ,05 (,001 < ,05), dapat KESIMPULAN
diartikan bahwa ada peningkatan sikap
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan Ada peningkatan pengetahuan dan
pegolahan sampah plastik. sikap antara sebelum dan sesudah diberikan
Sikap merupakan reaksi atau respon yang pelatihan pengolahan sampah plastik dalam
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu mengolah sampah plastik di Kelurahan
stimulus atau obyek. Manifestasi dari sikap Mawa tahun 2019 dengan nilai ρ value
tidak dapat dilihat, tetapi hanya ditafsirkan =,001.
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
Dalam kehidupan sehari-hari pengertian
sikap adalah reaksi yang bersifat emosional DAFTAR PUSTAKA
terhadap stimulus sosial13.
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari 1. Sucipto, C, D. Teknologi Pengolahan
responden ada perbedaan tingkat sikap dan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta:
responden sebelum dan sesudah diberikan Nuha Medika. 2012.
pelatihan pengolahan sampah plastik. 2. Uno, M, R., & Gretiani S. Buku Pintar
Perbedaan tersebut terjadi karena adanya Etiket Hijau. Jakarta: Gramedia. 2011
stimulus atau rangsang yang mendorong 3. Geyer, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L.
terjadinya peningkatan sikap. Hal tersebut Production , Use, and Fate of All
menunjukkan bahwa materi pelatihan yang Plastics Ever Made. 2017. 25–29.
diberikan dapat diterima dan ditanggapi 4. Kementerian Lingkungan Hidup dan
dengan baik oleh responden. Kehutanan RI. Sistem Informasi
Penelitian yang dilakukan oleh Widianto, Pengelolaan Sampah Nasional. 2016.
Gamelia, & Kurniawan (2017) menunjukkan 5. Kementerian Lingkungan Hidup dan
bahwa adanya peningkatan sikap mengenai Kehutanan RI. Sistem Informasi
pengelolaan sampah setelah diberikan Pengelolaan Sampah Nasional. 2018.

7
6. Kemenkes RI. Laporan Nasional 11–24.
Riskesdas. 2018 11. Ruhmawati, T., Karmini, M., &
7. Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo. Tjahjani D. Peningkatan Pengetahuan
Volume Sampah Kota Palopo. 2018. dan Sikap Kepala Keluarga tentang
8. Sugiyono. Metode Penelitian Pengelolaan Sampah Melalui
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Pemberdayaan Keluarga Di Kelurahan
Bandung: Alfabeta. 2012. Tamansari Kota Bandung. 2017. 16 (1),
9. Wawan, A., & Dewi, M. Pengetahuan, 1-7.
Sikap dan Perilaku Manusia. (W. A & 12. Glanz, K., Rimer, B., & Viswanath, K.
D. M, Eds.) (II). Yogyakarta: Nuha Health Behavior and Health Education.
Medika. 2011. San Francisco: Jossey Bass. 2008
10. Widianto, A. F., Gamelia, E., & 13. Adnani, H. Ilmu Kesehatan
Kurniawan, A. Effectiveness Of Masyarakat. Yogyakarta: Nuha
Organic Solid Waste Processing In Medika. 2011.
Improving Knowledge, Attitude And
Skill Of Mother In Processing Waste.
Jurnal Kesmas Indonesia. 2017. 9(1),

Anda mungkin juga menyukai