Praktikum Kelompok 1
Praktikum Kelompok 1
KIT HIDROSTATIS PANAS (GEJALA GAYA ANGKAT KEATAS DALAM ZAT CAIR)
Di susun oleh :
1
2022
LAPORAN PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas bimbingan dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas membuat 3 rancangan
praktikum sederhana menggunakan KIT Hidrostatistika dan Panas di Laboratorium
MIPA.
Dalam penyelesaian penyusunantuugasini kami banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari Dosen pengampuh matakuliah Laboratorium MIPA
yaitu Desak Made Anggraeni, M.Pd oleh karenanya dengan penuh rasa hormat pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih.
Tugas ini kami buat dengan tujuan sebagai tugas 1 matakuliah laboratorium
2 dan dapat digunakan untuk pedoman belajar mengajar. Tugas ini merupakan 3
rancangan praktikum sederhana menggunakan KIT Hidrostatistika dan Panas yang
terdapat dalam Laboratorium MIPA di STKIP Weetebula pada tahun akademik
2021/2022. Kami menyadari bahwa laporan masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dapat
menyempurnakan laporan ini
Oleh karena itu, kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan
pembelajaran dan membangun kita dalam segi akademik. Ahkir kata kami ucapkan
terimakasih.
Kelompok1
3
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………… 1
4
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel hasil pengamatan gejala gaya angkat zat cair ……………………………………………… 11
5
ACARA PRAKTIKUM 1
TEKANAN HIDROSTATIS
Tujuan Percobaan
6
Langkah kerja
Analisis Data
Posisi h dengan kedalaman 2 cm
ρ h=ρ . g . h
¿ 1000.10.7,5
= 10000.7,5
= 75.000 pa/n¿ m 3
Posisi h dengan kedalaman 3 cm
ρ h=ρ . g . h
= 1000.10.5,5
ρ h=55.000 N/m3atau Pa
Posisi h dengan kedalaman 4cm
7
ρ h=ρ . g . h
= 1000.10.3,5
= 35.000 N/m3atau Pa
Pembahasan
Kesimpulan
1. Semakin dalam manometer U di celupkan ke dalam air, tekanan
hidrostatis yang di tunjukan semakin kecil
2. Pada kedalaman yang sama tekanan hidrostatis adalah sama
8
Dokumentasi kegiatan
9
ACARA PRAKTIKUM 2
Tujuan Percobaan
10
Langkah-langkah percobaan
1. Isilah gelas kimia 250 ml, dengan kira-kira ¾ nya
2. Timbanglah berat tabung plastik berisi peluruh diudara dengan neraca pegas
misalnya W
3. Turungkan baalok pendukung sehingga alas tabung plastik beoisi pelutuh
terceluk keair sedalam 2 cm (h)
4. Amati dan catat hasil penunjukan neracapegas (Wa) kedalam tabel
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk keadaan alas tabung plastik yang tercelup ke air
sedalam3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm.
Pada kedalaman 2 cm
Wudara =1N Ph = ρ.g.h
Wair = 0.6 N =1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 5.5 cm
h = 5.5 cm = 10000 . 0.055
Fa = Wudara-Wair = 550 Pa
= 1 N – 0.6 N
= 0.4 N
Pada kedalaman 3 cm
11
Wudara =1N Ph = ρ.g.h
Wair = 0.7 N =1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 4 cm
h = 4 cm = 10000 . 0.04
Fa = Wudara-Wair = 400 Pa
= 1 N – 0.7 N
= 0.3 N
Pada kedalaman 4 cm
Wudara =1N Ph = ρ.g.h
Wair = 0.8 N =1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 2.5 cm
h = 2.5 cm = 10000 . 0.025
Fa = Wudara-Wair = 250 Pa
= 1 N – 0.8 N
= 0.2 N
Pada kedalaman 5 cm
Wudara =1N Ph = ρ.g.h
Wair = 0.9 N =1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 1 cm
h = 1 cm = 10000 . 0.01
Fa = Wudara-Wair = 100 Pa
= 1 N – 0.9 N
= 0.1 N
Pembahasan
Kesesuaian percobaan kami ini dapat dilihat dari benda di udara (Wu), benda
di dalam air (Wa), tinggi benda(h), gaya angkat (Fa) dan tekanan hidrostatis di
12
kedalaman yang ditentukan (Ph). Berdasarkan data dan analisis data dari hasil
percobaan untuk kedalaman 2cm,3cm,4cm dan 5cm memiliki Gaya Angkat (Fa)
berurutan adalah 0.4N, 0.3N, 0.2N, 0.1N.
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa terjadi penurunan nilai berat benda
dalam air ketika dimasukan dalam air dengan kedalaman yang semakin besar.
Sebaliknya, terjadi kenaikan nilai gaya angkat ketika dimasukan dalam air
dengan kedalam yang semakin besar.
Dokumentasi kegiatan
Kesimpulan
1. Besar kecilnya gaya keatas bergantung pada jumlah berat peluru yang ada didalam
tabung plastik.
2. Semakin dalam tabung plastik berisi peluru dicelupkan kedalam air, maka gaya
keatas yang ditimbulkan semakin kecil.
13
ACARA PRAKTIKUM 3
Tujuan Percobaan
Persipan percobaan
14
Langkah-langkah percobaan
1. Lakukan kalibrasi terlebih dahulu terhadap penunjuk khusus dengan cara menekan
sedikit jarum penunjuk kearah kiri
2. Letakan penggaris logam diatas meja dan atur agar jarum penunjuk khusus tetap
menunjuk kenilai tertentu (misal posisi 20) posisi ini kita sebut posisi awal
3. Nyalakan pembakar spritus atur agar tinggi nyalah api sampai kira-kira 7 cm
kemudian diletakan dibawah labu erlenmeyer
4. Amati pergerakan jarum penunjuk selama pemanasan sampai air pada labu
erlenmeyer mendidih.
5. Biarkan pemanasan berlangsung terus sampai jarum penunjuk khusus tidak lagi
bergerak ( ± 3 menit sejak air mendidi h . )
6. Baca nilai yang ditunjukan jarum penunjuk khsusus kemudian catat pada tabel
(posisi akhir)
7. Matikan pembakar spritus lalu dinginkan pipa aluminium dengan lap
8. Lakukan hal yang sama terhadap logam,pipa,tembaga dan besi. Lakukan kalibrasi
terhadap penunjuk khusus setiap akan memulai percobaan
9. Catat hasil percobaan pada tabel.
15
Keterangan =
1. Pertambahan panjang pada saat sebuah benda dipanskan menunjuukan bahwa
benda tersebut mengalami pemuaian
2. Pertambahan panjang (pemuain) yang kamu peroleh pada percobaan ini bukan
pertambahan panjang yang sebenarnya akan tetapi, merupakan hasil perbesaran
dari pemuaian yang sebenarnya. Jika kamu ingin mengetahui pertambahan
panjang yang sebenarnya
1
Pertambahan sebenarnya ¿ x pertambahan yang diperoleh
50
16
b. Tembaga
Lo=50 cm=0,5 m
∆ L=20,8−20=0,8 m
∆L
α= x∆ T
Lo
0,8 m
x 273 ℃
0,5 m
218,4 ℃
¿
0,5 m
= 436,8 ℃
L=Lo . α . T
= 0,5 m.436,8 ℃ .273 ℃
= 59,623,2 m
c. Besi
Lo = 50 cm =0,5 m
∆ L=20,5−20=0,5 m
∆ T =0℃+ 273 K =273 ℃
∆L
α= .∆T
Lo
0,5 m
α= .273℃
0,5 m
α =273 ℃
L=Lo . α . T
= 0,5 m .273℃ .273℃
17
L = 37,264,5 m
Pembahasan
Pada percobaan kedua dengan menggunakan jenis tembaga yang panjang awalnya
di jarum penujuk 20 cm setelah dipanaskan koefisien muai panjang bertambah
menjadi 20,8 cm. jadi pertambahan muai panjang untuk tembaga 0,8 cm
Pada percobaan kedua dengan menggunakan besi yang panjang awalnya di jarum
penujuk 20 cm setelah dipanaskan koefisien muai panjang menjadi 20,5 cm. jadi
pertambahan koefisien muai panjang pada besi adalah 0,5 cm
18
Dokumentasi Kegiatan
Kesimpulan
Apabila zat padat di panaskan maka akan terjadi pemuaian.
Pemuaian terhadap alumunium, tembaga dan besi terjadi karena adanya
perubahan panas atau menerima kalor yang meningkat.
Jadi pemuain ini ditandai dengan adanya pertambahan panjang suatu
zat padat tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
20