Anda di halaman 1dari 8

130

HEME : Health and Medical Journal


pISSN : 2685 – 2772
eISSN : 2685 – 404x
Available Online at : https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/heme/issue/view/42

Artificial Intelligence dan Kardiologi: A Mini


Review

Purwowiyoto, S.L.1, Candra, W2

1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Tangerang, Banten, Indonesia
E-mail : sidhilaksono@uhamka.ac.id
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

Abstrak

Dalam diagnosis dan terapi pasien dengan gangguan jantung masih terdapat keterbatasan-keterbatasan tertentu.
Teknologi medis berbasis artificial intelligence berkembang dengan pesat sebagai solusi yang dapat diterapkan
untuk praktik klinis. Artificial intelligence sendiri merupakan istilah yang digunakan dalam pemanfaatan
teknologi dan komputer untuk mensimulasikan perilaku cerdas dan pemikiran kritis yang sebanding dengan
manusia. Saat ini, hanya pengaturan tertentu dalam praktik klinis yang mendapat manfaat dari penerapan
artificial intelligence. Artificial intelligence menawarkan solusi akan beberapa permasalahan pada kardiologi.
Artificial intelligence berpotensi meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran pada bidang kardiologi. Perlu
adanya standar tertentu dalam manajemen kedokteran berbasis artificial intelligence.

Katakunci — Artificial Intelligence, Cardiac Diagnostic, Cardiac Examination, Cardiology, Deep Learning,
Machine Learning

Abstract

There are certain limitations in the diagnosis and therapy of patients with heart problem. Artificial intelligence-
based medical technology is rapidly developing as a solution that can be applied to clinical practice. Artificial
intelligence itself is a term used in the utilization of technology and computers to simulate intelligent behavior
and critical thinking that comparable to humans. Currently, only certain settings in clinical practice benefit
from implementing artificial intelligence. Artificial intelligence offers solution to several problems in
cardiology. Artificial intelligence has the potential to improve the quality of medical services in cardiology.
Certain standards required in artificial intelligence-based medical management.

Keywords— Artificial Intelligence, Cardiac Diagnostic, Cardiac Examination, Cardiology, Deep Learning,
Machine Learning

Health & Medical Journal


Heme, Vol IV No 2 131
May 2022

I. PENDAHULUAN menunjukkan hal yang paling berperan


dalam suatu hal tertentu. Melalui
Artificial Intelligence (AI) adalah istilah 'pembelajaran mesin' (ML), AI menyediakan
yang digunakan untuk menggambarkan teknik yang menyederhanakan asosiasi
penggunaan komputer dan teknologi untuk kompleks yang tidak dapat dengan mudah
mensimulasikan perilaku cerdas dan direduksi menjadi persamaan tertentu.
pemikiran kritis yang sebanding dengan Neural network mewakili data melalui
manusia.1 Teknologi medis berbasis AI sejumlah besar neuron yang saling
berkembang dengan pesat sebagai solusi berhubungan dengan cara yang mirip dengan
yang dapat diterapkan untuk praktik klinis. otak manusia bekerja. Hal ini
Algoritme pembelajaran mendalam dapat memungkinkan sistem ML untuk mendekati
menangani peningkatan jumlah data yang pemecahan masalah yang kompleks seperti
disediakan oleh berbagai perangkat seperti yang mungkin dilakukan oleh dokter —
smartphone dan sensor pemantauan seluler dengan menimbang bukti secara cermat
lainnya di berbagai bidang kedokteran. Saat untuk mencapai kesimpulan yang masuk
ini, hanya pengaturan yang sangat spesifik akal. Namun, tidak seperti kapasitas seorang
dalam praktik klinis yang mendapat manfaat dokter, sistem ini dapat secara bersamaan
dari penerapan AI, seperti deteksi fibrilasi mengamati dan dengan cepat memproses
atrium, kejang epilepsi, dan hipoglikemia, jumlah input yang hampir tak terbatas.
atau diagnosis penyakit berdasarkan Contohnya, aplikasi smartphone yang
pemeriksaan histopatologi atau pencitraan berbasis AI sekarang mampu menangani
medis.2 tugas memilah triase 1,2 juta orang di
London Utara.3 Teknologi medis cerdas
Tidak seperti kapasitas seorang dokter, (bertenaga AI) memungkinkan model
sistem ini dapat secara bersamaan kedokteran 4P (Prediktif, Preventif,
mengamati dan dengan cepat memproses Personalisasi, dan Partisipatif).2 AI
jumlah input yang hampir tak terbatas. berkembang menjadi fokus utama dalam
Contohnya, aplikasi smartphone yang kedokteran yang dapat diterapkan untuk alat
berbasis AI sekarang mampu menangani diagnostik dalam mengatasi masalah
tugas memilah triase 1,2 juta orang di inkonsistensi dan variabilitas antar dan
London Utara.3 Teknologi medis cerdas intraobserver dalam interpretasi.4
(bertenaga AI) memungkinkan model
kedokteran 4P (Prediktif, Preventif, Sejak awal 1980-an, kemajuan teknologi
Personalisasi, dan Partisipatif).2 AI komputer dan penciptaan neural network
berkembang menjadi fokus utama dalam canggih menyebabkan evolusi pesat dalam
kedokteran yang dapat diterapkan untuk alat AI. Jaringan saraf biologis adalah sirkuit
diagnostik dalam mengatasi masalah neuron; otak manusia memiliki sekitar 100
inkonsistensi dan variabilitas antar dan miliar neuron. Neural network tiruan adalah
intraobserver dalam interpretasi.4 sistem komputasi yang meniru otak manusia
dengan mengenali hubungan dalam sejumlah
II. TINJAUAN PUSTAKA besar data. AI adalah istilah luas yang
mencakup semua program komputer
Melakukan pengambilan keputusan klinis (algoritma dan model) yang meniru logika
melalui wawasan dari data masa lalu adalah dan kecerdasan manusia. Banyak istilah yang
inti dari kedokteran berbasis bukti. Secara digunakan untuk menggambarkan berbagai
tradisional, metode statistik telah menjalanin subbidang dan teknik dalam AI.
peran ini dengan mengkarakterisasi pola Pembelajaran mesin (Machine Learning,
dalam data sebagai persamaan matematika, ML) dan pembelajaran mendalam (Deep
misalnya, regresi linier, yang dapat Learning) adalah dua subbidang yang

Health & Medical Journal


132 Heme, Vol IV No 2
May 2022

berfungsi sebagai dasar dari sebagian besar menggunakan metode statistik untuk
fungsi AI. Perbedaan dari kedua subbidang memungkinkan mesin meningkatkan
ini dapat diamati lebih lanjut pada Tabel pengalaman. Pembelajaran mesin
2.1.4 memungkinkan komputer untuk mengambil
data yang dimasukkan, belajar dari data ini,
Pembelajaran mendalam adalah bagian dari memprediksi hasil, dan meningkatkan
pembelajaran mesin yang digunakan dalam pengetahuannya sendiri tentang bagaimana
keadaan di mana sejumlah besar data harus untuk bereaksi pada saat berikutnya disajikan
diproses. Jaringan pembelajaran mendalam dengan data serupa. Pembelajaran mesin
ini didasarkan pada konfigurasi berlapis- memiliki banyak aplikasi saat ini, termasuk
lapis yang disebut neural network tiruan pemrosesan ucapan dan bahasa, pemrosesan
untuk memproses data. Neural network dan pengenalan gambar dan video,
tiruan ini, seringkali memiliki kedalaman kendaraan otonom, dan komputer dalam
hingga ratusan lapisan, dapat melatih diri bermain game.4
mereka sendiri dari kumpulan data berjumlah
besar dan membuat prediksi akurat pada Pembelajaran mesin dapat dikembangkan
input data baru. Hal ini juga memiliki dengan pembelajaran yang diawasi atau
kemampuan untuk belajar dari pengalaman pembelajaran tanpa pengawasan. Perbedaan
mereka tetapi membutuhkan kumpulan data sederhana antara keduanya adalah bahwa
“pelatihan” awal yang akurat dan tanpa bias. pembelajaran tanpa pengawasan
Pelatihan tanpa bias sangat penting. Data menggunakan data yang tidak berlabel,
awal harus bebas dari pengaruh luar yang sedangkan pembelajaran yang diawasi
mungkin mengaburkan informasi, seperti menggunakan data yang berlabel atau
informasi demografis atau informasi medis diketahui. Dalam pembelajaran tanpa
tambahan yang mungkin merancukan pengawasan, mesin mengambil set data yang
diagnosis tertentu. Tanpa bias juga berarti tidak berlabel dan mendeteksi pola yang
bahwa kumpulan data “pelatihan” cukup sebelumnya tidak diketahui. Istilah
besar untuk menampung berbagai macam "pembelajaran yang diawasi" adalah proses
pasien.4 memberikan algoritma yang diketahui atau
diberi label input bersama dengan output
Pada ekokardiografi, kumpulan data yang diinginkan dan merupakan jenis
semacam itu akan mencakup studi dari kedua pembelajaran mesin yang paling umum
jenis kelamin bersama dengan kisaran indeks digunakan saat ini. Metode ini
massa tubuh, usia, dan kualitas gambar. Hal memungkinkan mesin untuk
ini sangat penting bagi mesin untuk mengklasifikasikan atau memprediksi objek,
mempelajari pola berdasarkan gambar saja. masalah, atau situasi berdasarkan data
Komponen neural network tiruan secara berlabel yang dimasukkan ke dalam mesin.
longgar terkait dengan komponen neuron Tujuan pembelajaran yang diawasi adalah
biologis yang terdiri dari beberapa lapisan di agar mesin menerima variabel input baru
mana data diproses secara berurutan hingga (tidak diajarkan) dan memprediksi variabel
keluaran akhir tercapai.4 output dengan benar. Contohnya adalah
program yang dapat menganalisis
Pembelajaran mesin menggunakan teknik ekokardiografi two view apikal dan
statistik dan data untuk belajar dari menghasilkan nilai fraksi ejeksi (EF) yang
pengalaman guna membuat prediksi dari data akurat tanpa perlu menggambarkan garis
baru. Pembelajaran mesin melibatkan batas dan menilai volume ventrikel. Karena
pemrograman komputer untuk menyimpan, program ini “dilatih” dengan ribuan gambar
mempelajari, dan menganalisis data. Sebagai dengan EF yang diketahui, program ini
bagian dari AI, pembelajaran mesin mampu menghasilkan nilai EF seakurat nilai

Email : heme@unbrah.ac.id
Heme, Vol IV No 2 133
May 2022

EF seorang ahli jantung dengan pengalaman Dalam upaya berkelanjutan untuk


>20 tahun.4 memberikan terapi transkateter pada pasien,
pertimbangan harus diberikan pada kondisi
TABEL 2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN fisik operator dan staf laboratorium kateter
PEMBELAJARAN MESIN DAN PEMBELAJARAN
MENDALAM4
yang berpotensi dirugikan dari paparan
Pembelajaran radiasi kumulatif. Hal ini semakin penting,
Pembelajaran Mendalam mengingat semakin kompleksnya prosedur
Mesin
Dapat bekerja Memanfaatkan data intervensi koroner yang ditawarkan, serta
dengan jumlah berjumlah besar perluasan berkelanjutan dalam prosedur
data yang lebih
kardiologi struktural dalam praktik
kecil
Dapat bekerja Memerlukan mesin canggih kardiologi intervensi kontemporer.7
dengan mesin yang untuk melatih namun juga
lebih sederhana dapat dijalankan dengan alat Pasien dengan kondisi langka seperti
yang lebih sederhana amiloidosis jantung (CA) sulit untuk
Hanya dapat Dapat mempelajari fungsi
diidentifikasi, mengingat kesamaan
menjalankan yang sangat kompleks untuk
fungsi tertentu mencapai kesimpulan manifestasi penyakit dengan gangguan yang
untuk mencapai lebih umum. Pemberian terapi untuk
kesimpulan beberapa penyakit terhambat karena adanya
Fitur penting harus Neural network dapat proses diagnosis penyakit yang tertunda. Tes
diidentifikasi menentukan fitur penting,
diagnostik definitif untuk amiloidosis
seorang ahli sehingga tidak membutuhkan
terlebih dahulu identifikasi ahli jantung meliputi biopsi jaringan dan
Memerlukan Memerlukan waktu yang beberapa bentuk skintigrafi radionuklida
waktu yang lebih panjang untuk melatih yang harganya masih mahal. Hal ini
singkat untuk membuat keduanya menjadi alat yang tidak
melatih
Menggunakan
masuk akal untuk digunakan sebagai alat
Secara fungsi meniru jaringan
metode statistik otak manusia skrining. Amiloidosis jantung tetap memiliki
dalam fitur prediktif yang dapat ditangkap oleh
meningkatkan modalitas diagnostik yang lebih murah dan
pengalaman lebih banyak tersedia seperti
Sumber: Davis A, Billick K, Horton K, et al. elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi
Artificial Intelligence and Echocardiography: A
Primer for Cardiac Sonographers. Journal of the tetapi fitur ini sendiri tidak terlalu spesifik
American Society of Echocardiography. dan seringkali terlewatkan. Bahkan beberapa
2020;33(9):1061-1066. fitur ekokardiografi juga memerlukan
doi:10.1016/j.echo.2020.04.025 operator menguasai paket perangkat lunak
khusus. Hal ini memakan waktu dan
Penyakit kardiovaskular (CVDs) adalah cenderung hanya dapat digunakan dalam
penyebab utama kematian secara global. praktik setelah dicurigai adanya penyakit ini.
Pasien dengan kondisi langka seperti Strategi deteksi secara umum seharusnya
amiloidosis jantung (CA) masih merupakan tidak memerlukan pemrosesan khusus dan
tantangan bagi dokter dalam dapat dikerjakan dengan data input yang
mendiagnosisnya. Beberapa tes diagnostik tersedia secara luas. AI, sebuah alat
definitif memerlukan biaya yang mahal dan pembelajaran mesin yang tidak memerlukan
sebagian besar hanya tersedia di pusat kota, interpretasi manusia, dapat secara akurat
secara tidak proporsional hal ini membatasi mendeteksi amiloidosis jantung
aksesibilitas penduduk terpencil dan mereka menggunakan kombinasi EKG dan
yang berasal dari kota-kota kecil. Pemberian ekokardiografi, hal ini juga memungkinkan
terapi untuk beberapa penyakit terhambat untuk mendeteksi penyakit langka lainnya.
karena adanya proses diagnosis penyakit Goto dkk. melatih semua model dengan
yang tertunda.5,6 Keras 2.3.0 pada backend Tensorflow

Health & Medical Journal


134 Heme, Vol IV No 2
May 2022

1.14.0.6 mendapatkan daya tarik yang signifikan di


bidang kardiologi. Arsajani et al. melakukan
Nyeri dada akut adalah salah satu alasan penelitian yang bertujuan untuk
paling umum untuk presentasi ke instalasi meningkatkan akurasi MPI untuk prediksi
gawat darurat. Namun, diagnosis banding coronary artery disease (CAD) dengan
nyeri dada dan kebutuhan untuk menggunakan algoritma pembelajaran
menyingkirkan kemungkinan diagnosis terawasi di 957 studi dengan memanfaatkan
penyakit arteri koroner menciptakan skenario variabel perfusi dan tingkat fungsional. Pada
yang kompleks untuk dokter UGD.8 CT studi tesebut, sensitivitas dan spesifisitas ML
Angiografi triple-rule-out memungkinkan dianggap lebih unggul. Selain itu, Arsajani
penilaian simultan arteri koroner, aorta, dan juga melakukan penelitian lain untuk
arteri pulmonalis dalam satu tes diagnostik. memprediksi CAD dengan mengintegrasikan
Pendekatan ini paling tepat untuk pasien data klinis dan fitur pencitraan dengan
dengan risiko sindrom koroner akut dengan algoritma ML untuk meningkatkan akurasi
risiko rendah hingga menengah dan kondisi SPECT pada 1181 pasien. Algoritma ML
di mana gejala juga dapat dikaitkan dengan terawasi atau logit-boost digunakan dalam
emboli paru atau diseksi aorta.9 Sejak penelitian ini. Total defisit perfusi dihitung
deskripsi awal, beberapa penelitian telah dengan perangkat lunak kuantifikasi
menunjukkan akurasi diagnostik yang baik otomatis dan 2 pembaca ahli. ML memiliki
dari CT angiografi triple-rule-out untuk akurasi yang mirip dengan ahli 1 tetapi lebih
evaluasi penyakit arteri koroner. Secara baik daripada total defisit posisi supine/prone
umum, penggunaan CT jantung dalam dan ahli 2. Arsajani et al. juga melakukan
pengaturan nyeri dada akut telah terbukti penelitan untuk menentukan manfaat
meningkatkan efektivitas evaluasi di UGD, revaskularisasi dini pada pasien dengan
meskipun beberapa peneliti berpendapat dugaan CAD dengan memanfaatkan
bahwa tingkat paparan radiasi secara pendekatan ML yang diintegrasikan data
keseluruhan dapat meningkat.10 Penelitian klinis dan pencitraan pada 713 pasien yang
Martin et al. menunjukkan bahwa CT menjalani pemeriksaan MPI SPECT.
Fractional Flow Reserve (FFR) berbasis AI Penelitian ini menggunakan algoritma
yang berasal dari set data CT angiografi pembelajaran terawasi logit-boost. Prediksi
triple-rule-out memberikan nilai diagnostik revaskularisasi dengan algoritma ML
dan prognostik tambahan dalam evaluasi dibandingkan dengan dua pembaca
pasien yang datang ke UGD dengan nyeri berpengalaman dengan menggunakan data
dada dan menambahkan CT FFR di UGD pencitraan, kuantitatif, dan klinis.
dapat mengurangi kebutuhan akan Sensitivitas algoritma ML mirip dengan satu
pemeriksaan penunjang lebih lanjut.11 pembaca. Namun, spesifisitas algoritma ML
ditemukan lebih unggul dibandingkan kedua
Myocardial perfusion imaging (MPI) dapat pembaca ahli (p < 0,05) dan mirip dengan
menentukan pasien mana yang memerlukan defisit perfusi total (p < 0,05). Penelitian
rujukan untuk angiografi koroner dan mereka Alonso et al. dan Betancur et al.
yang akan mendapat manfaat dari menggunakan SPECT MPI dengan algoritma
revaskularisasi koroner. ML terdiri dari ML. Penelitian Alonso menunjukkan
metode terawasi, tidak terawasi, dan algoritma ML dapat memprediksi risiko
penguatan. Dalam kardiologi nuklir, ML kematian karena masalah jantung sedangkan
yang diawasi sering digunakan. Betancur et al. menggunakannya untuk
Pembelajaran yang diawasi menggunakan memprediksi kejadian kardiovaskular utama
kumpulan data dengan kelas atau hasil yang yang merugikan. Keduanya menunjukkan
diklasifikasikan. Dalam pembelajaran tanpa hasil yang lebih unggul pada algoritma ML.
pengawasan, pembelajaran mendalam (Major Adverse Cardiovascular Events;

Email : heme@unbrah.ac.id
Heme, Vol IV No 2 135
May 2022

MACE).12–17 automatic transform by manifold


approximation (AUTOMAP) memiliki
Langkah selanjutnya dalam rendering dan kemampuan untuk merekonstruksi gambar
visualisasi 3D/4D yang lebih realistis adalah dari berbagai modalitas seperti PET scan.
holografi. Namun, hal ini membutuhkan Tidak memerlukan seorang ahli. Hal ini
rekonstruksi prospektif berdasarkan CT atau dapat mengurangi paparan dosis pada pasien
MRI sebelumnya sebelum pasien memasuki selama SPECT dan membuat gambar
laboratorium intervensi. Jalur optimal untuk berkualitas tinggi. Pembelajaran mendalam
mencapai ini adalah menghasilkan generasi dapat meningkatkan kualitas perfusi gambar
visualisasi real-time virtual dan realitas SPECT atau representasi gambar pada polar
campuran. Perangkat seperti HoloLens™ map.20
(Microsoft, Redmond, WA, USA) dapat
menyediakan pengaturan seperti itu.18,19 Masih banyak tantangan yang perlu
dipertimbangkan sebelum mengandalkan AI
Kemampuan untuk melakukan prosedur dalam praktisi klinis. Pertama, dataset harus
jarak jauh telah terbukti baik untuk dideidentifikasi dan harus dibagi antar
komunikasi kabel maupun nirkabel. Hal ini institusi. Kedua, untuk set data digunakan
ditingkatkan lagi dengan otomatisasi parsial secara luas, diperlukan beberapa persetujuan
menggunakan pembelajaran mesin dan AI, dewan peninjau institusional. Hal ini dapat
operasi jarak jauh dapat menjadi bagian memakan banyak waktu. Bahkan ketika
integral dari prosedur intervensi. Kami pengaturan algoritma yang sempurna, jika
mengantisipasi sejumlah manfaat bagi data yang dimasukkan sebelumnya
operator dan pasien. Salah satu manfaat berkualitas buruk atau bias, interpretasinya
tersebut adalah kemungkinan untuk juga akan berkualitas buruk. Selain itu,
menstandardisasi kinerja PCI dengan penekanan harus ditempatkan pada
menggunakan kontrol robotik canggih untuk pembuatan standar seragam yang konsisten
memandu dan memindahkan kabel koroner di seluruh vendor, sehingga memungkinkan
dalam kasus yang kompleks dan untuk akses integrasi antara algoritme yang berbeda dan
cabang samping, dengan lebih sedikit memungkinkan algoritme yang sama untuk
ketergantungan pada pengalaman operator. berjalan pada peralatan yang berbeda. Akan
Selain itu, AI dan pembelajaran mesin sangat membantu jika memiliki seperangkat
memberikan peluang untuk hasil yang lebih alat standar untuk manajemen data AI.
baik dengan memungkinkan perencanaan Standar untuk manajemen AI ini akan
PCI praprosedural yang baik. Selain itu, ini mencakup nomenklatur standar yang
memungkinkan panduan jarak jauh untuk digunakan untuk membuat sistem yang
operator lokal oleh operator jarak jauh yang seragam untuk penyimpanan dan
7,21
berpengalaman, atau bahkan pelaksanaan pengambilan data.
PCI oleh operator ahli melalui panduan jarak
jauh penuh. Selain itu, prosedur jarak jauh Masalah medikolegal untuk keputusan
memungkinkan penyediaan intervensi berbasis AI masih dalam perdebatan.
koroner atau neurologis darurat yang lebih Misalnya, apakah dokter akan merasa
baik dengan akses ke operator terbaik di nyaman secara hukum dengan keputusan
zona waktu yang berbeda, serta menawarkan pengobatan berdasarkan AI, karena dokter
intervensi koroner, perifer, dan neurologis tetap bertanggung jawab? Keamanan dan
lanjutan oleh operator terampil di area yang efektivitas algoritma tersebut telah ditangani
kurang terlayani dengan jumlah dokter baru-baru ini oleh Badan Pengawas Obat dan
spesialis terbatas.7 Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Uni
Eropa (UE), yang telah mengeluarkan
Sebuah inovasi terbaru yang dikenal sebagai pedoman peraturan untuk implementasi AI,

Health & Medical Journal


136 Heme, Vol IV No 2
May 2022

yang memerlukan evaluasi sebelumnya intelligence in the catheterisation laboratory.


sebelum perangkat lunak AI dapat digunakan EuroIntervention. 2021;17(7):537-549.
doi:10.4244/EIJ-D-21-00145
sebagai alat kesehatan. Sementara banyak [8] Mahler SA, Riley RF, Hiestand BC, et al. The
pertanyaan perlu dijawab sehubungan HEART Pathway Randomized Trial: Identifying
dengan AI dalam kedokteran, dua perhatian Emergency Department Patients With Acute
utama adalah hasil "kotak hitam", yang tidak Chest Pain for Early Discharge. Circ:
selalu berhubungan dengan mekanisme Cardiovascular Quality and Outcomes.
2015;8(2):195-203.
patofisiologis, dan pertanyaan mengenai doi:10.1161/CIRCOUTCOMES.114.001384
peran dokter di masa depan dalam [9] Burris AC, Boura JA, Raff GL, Chinnaiyan KM.
lingkungan AI. Kita harus memastikan Triple Rule Out Versus Coronary CT
bahwa kita tidak akan kehilangan “rasa Angiography in Patients With Acute Chest Pain.
klinis” kita karena terbiasa mengandalkan JACC: Cardiovascular Imaging. 2015;8(7):817-
825. doi:10.1016/j.jcmg.2015.02.023
diagnosis dan terapi berbasis AI.7 [10] Hoffmann U, Truong QA, Schoenfeld DA, et al.
Coronary CT Angiography versus Standard
III. KESIMPULAN Evaluation in Acute Chest Pain. N Engl J Med.
2012;367(4):299-308.
Artificial intelligence menawarkan solusi doi:10.1056/NEJMoa1201161
[11] Martin SS, Mastrodicasa D, van Assen M, et al.
akan beberapa permasalahan pada Value of Machine Learning–based Coronary CT
kardiologi. Artificial intelligence berpotensi Fractional Flow Reserve Applied to Triple-Rule-
meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran Out CT Angiography in Acute Chest Pain.
pada bidang kardiologi. Perlu adanya standar Radiology: Cardiothoracic Imaging.
tertentu dalam manajemen kedokteran 2020;2(3):e190137. doi:10.1148/ryct.2020190137
[12] Seetharam K, Shresthra S, Mills JD, Sengupta
berbasis AI. PP. Artificial Intelligence in Nuclear Cardiology:
Adding Value to Prognostication. Curr
DAFTAR PUSTAKA Cardiovasc Imaging Rep. 2019;12(5):14.
[1] Amisha, Malik P, Pathania M, Rathaur V. doi:10.1007/s12410-019-9490-8
Overview of artificial intelligence in medicine. J [13] Arsanjani R, Xu Y, Dey D, et al. Improved
Family Med Prim Care. 2019;8(7):2328. Accuracy of Myocardial Perfusion SPECT for the
doi:10.4103/jfmpc.jfmpc_440_19 Detection of Coronary Artery Disease Using a
[2] Briganti G, Le Moine O. Artificial Intelligence in Support Vector Machine Algorithm. J Nucl Med.
Medicine: Today and Tomorrow. Front Med. 2013;54(4):549-555.
2020;7:27. doi:10.3389/fmed.2020.00027 doi:10.2967/jnumed.112.111542
[3] Buch VH, Ahmed I, Maruthappu M. Artificial [14] Arsanjani R, Xu Y, Dey D, et al. Improved
intelligence in medicine: current trends and future accuracy of myocardial perfusion SPECT for
possibilities. Br J Gen Pract. 2018;68(668):143- detection of coronary artery disease by machine
144. doi:10.3399/bjgp18X695213 learning in a large population. J Nucl Cardiol.
[4] Davis A, Billick K, Horton K, et al. Artificial 2013;20(4):553-562. doi:10.1007/s12350-013-
Intelligence and Echocardiography: A Primer for 9706-2
Cardiac Sonographers. Journal of the American [15] Arsanjani R, Dey D, Khachatryan T, et al.
Society of Echocardiography. 2020;33(9):1061- Prediction of revascularization after myocardial
1066. doi:10.1016/j.echo.2020.04.025 perfusion SPECT by machine learning in a large
[5] Bergamini M, Iora PH, Rocha TAH, et al. population. J Nucl Cardiol. 2015;22(5):877-884.
Mapping risk of ischemic heart disease using doi:10.1007/s12350-014-0027-x
machine learning in a Brazilian state. Tolkacheva [16] Haro Alonso D, Wernick MN, Yang Y, Germano
EG, ed. PLoS ONE. 2020;15(12):e0243558. G, Berman DS, Slomka P. Prediction of cardiac
doi:10.1371/journal.pone.0243558 death after adenosine myocardial perfusion
[6] Goto S, Mahara K, Beussink-Nelson L, et al. SPECT based on machine learning. J Nucl
Artificial intelligence-enabled fully automated Cardiol. 2019;26(5):1746-1754.
detection of cardiac amyloidosis using doi:10.1007/s12350-018-1250-7
electrocardiograms and echocardiograms. Nat [17] Betancur J, Otaki Y, Motwani M, et al.
Commun. 2021;12(1):2726. doi:10.1038/s41467- Prognostic Value of Combined Clinical and
021-22877-8 Myocardial Perfusion Imaging Data Using
[7] Beyar R, Davies JE, Cook C, Dudek D, Cummins Machine Learning. JACC: Cardiovascular
PA, Bruining N. Robotics, imaging, and artificial

Email : heme@unbrah.ac.id
Heme, Vol IV No 2 137
May 2022

Imaging. 2018;11(7):1000-1009.
doi:10.1016/j.jcmg.2017.07.024
[18] Kasprzak JD, Pawlowski J, Peruga JZ, Kaminski
J, Lipiec P. First-in-man experience with real-
time holographic mixed reality display of three-
dimensional echocardiography during structural
intervention: balloon mitral commissurotomy.
European Heart Journal. Published online April
12, 2019. doi:10.1093/eurheartj/ehz127
[19] Kasprzak JD, Witowski J, Pawlowski J, Peruga
JZ, Złahoda-Huzior A. Percutaneous patent
ductus arteriosus closure using intraprocedural
mixed reality visualization of 3D computed
tomography angiography data: first-in-man
experience. European Heart Journal -
Cardiovascular Imaging. 2019;20(7):839-839.
doi:10.1093/ehjci/jez008
[20] Zhu B, Liu JZ, Cauley SF, Rosen BR, Rosen MS.
Image reconstruction by domain-transform
manifold learning. Nature. 2018;555(7697):487-
492. doi:10.1038/nature25988
[21] Shrestha S, Sengupta PP. Machine learning for
nuclear cardiology: The way forward. J Nucl
Cardiol. 2019;26(5):1755-1758.
doi:10.1007/s12350-018-1284-x

Health & Medical Journal

Anda mungkin juga menyukai