Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Desain studi kasus

Menguraikan desain yang digunakan pada penelitian. Desain yang

digunakan adalah studi kasus. Studi kasus ini merupakan studi yang

digunakan untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan keluarga pada

pasien yang mengalami Diabetes Melitus (DM) di wilayah kerja Puskesmas

IV Denpasar selatan.

B. Batasan Istilah

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

atau seorang laki-laki maupun seorang perempuan yang sudah sendirian

dengan atau tanpa anak, baik anak sendiri maupun adopsi dan tinggal

dalam sebuah rumah tangga (Sayekti, 1994 dalam Dion & Betan, 2013).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan

metabolic yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah

(hiperglikemi) akibat kerusakan pasa sekresi insulin, kerja insulin, atau

keduanya. Tiga komplikasi akut utama diabetes terkait ketidakseimbangan

kadar glukosa yang berlangsung dalam jangka waktu pendek yaitu

hipoglikemia, ketoasidosis diabetik (DKA) dan sindrom nonketotik


hiperosmolar hiperglikemik. Hiperglikemia jangka panjang dapat brperan

menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronik (penyakit ginjal dan mata)

dan komplikasi neuropatik. Diabetes juga dikaitkan dengan peningkatan

insidensi penyakit makrovaskuler, seperti penyakit arteri koroner (infark

miokard), penyakit serebrovaskular (stoke) dan penyakit vascular perifer

(Brunner & Suddarth, 2014).

Diabetes melitus dibedakan menjadi 2 kategori yaitu DM tipe I

dan DM tipe II. Selain itu, diabetes melitus juga sering dialami oleh ibu

hamil. Jenis diabetes ini disebut dengan diabetes gestasional. Pengidap

DM tipe I lebih sedikit dari pada DM tipe II. Sebagian besar DM tipe I

disebabkan oleh penurunan kerja organ tubuh karena penuaan atau karena

gaya hidup yang tidak sehat. Hanya sekitar 5-10% penderita diabetes

mellitus yang menderita tipe ini. Pasien diabetes tipe ini umumnya masih

berusia anak-anak atau remaja. Sedangkan sekitar 90-95% dari

keseluruhan pasien diabetes merupakan pengidap DM tipe II. Berbeda

denga DM tipe I, DM tipe II umumnya dialami orang dewasa, tapi

terkadang juga terjadi pada remaja. Penyebab dari DM tipe II adalah

insulin tidak dapat direspons dengan baik oleh sel-sel tubuh

(Nursyamsiyah, 2017).

C. Partisipan
Paritisipan dalam studi kasus ini adalah dua keluarga dengan masalah

keperawatan dan diagnosis sama yang mengalami penyakit Diabetes Melitus

(DM) di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.

D. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Studi kasus pada keluarga dilakukan di wilayah kerja Puskesmas IV

Denpasar Selatan dengan jumlah kunjungan rumah minimal 4 kali selama

masa perawatan. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Maret-April 2019.

E. Pengumpulan Data

Pada penyusunan studi kasus ini penulis menggunakan beberapa metode

dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Wawancara didapat dari anamnesis berisi tentang identitas kepala keluarga

riwayat dan tahap perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan,

struktur keluarga, stress dan koping keluarga, dimana data tersebut yang

telah di dapatkan dari klien dan keluarga.

2. Observasi dan pemeriksaan fisik dengan pendekatan IAPP: Inpeksi,

Auskultasi, Palpasi, Perkusi dalam sistem tubuh klien.

3. Studi dokumentasi di dapatkan hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yang relevan. Pengumpulan data juga dapat dilaksanakan dengan

menggunakan angkes jika diperlukan.


F. Uji Keabsahan Data

Untuk memperoleh data dengan validitas tinggi maka uji keabsahan

pada studi kasus ini dilakukan dengan cara memperpanjang waktu

pengamatan atau tindakan dengan minimal kunjungan rumah (home visit)

4 kali, sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga

sumber data utama yaitu klien, keluarga klien, dan catatan medis

puskesmas.

G. Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak melaksanakan penelitian di wilayah

kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan, sewaktu pengumpulan data

dilakukan dari awal sampai semua data terkumpul. Analisa data dilakukan

dengan cara mengemukakan fakta yang diperoleh, selanjutnya dituangkan

dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara

menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi

wawancara dan obsevasi. Urutan dalam analisis adalah:

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumentasi).

Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam

bentuk transkrip (catatan terstruktur).

2. Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data


subyektif dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostik kemudian dibandingkan dengan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas

dari klien.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi

(penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh). Data yang dikumpulkan

terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan, dan

evaluasi.

H. Etika Studi Kasus

Dalam studi kasus asuhan keperawatan keluarga pada klien yang

mengalami DM di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan, etika

yang perlu diperhatikan adalah:

1. Information Sheet

Lembar informasi berisi tentang informasi kepada calon subjek peneliti

atau keluarganya sebelum mereka memutuskan kesediaan/ketidaksediaan

menjadi subjek penelitian.

2. Inform Consent
Infom concent yaitu suatu lembaran yang berisikan tentang permintaan

persetujuan kepada keluarga klien bahwa bersedia untuk menjadi

narasumber pada studi kasus ini dengan membuktikan lembaran inform

concent tersebut.

3. Anonimity (tanpa nama)

Penulis tidak akan mencantumkan identitas dari klien. Penulis hanya

mencantumkan inisial klien tersebut.

4. Confidentiality (kerahasiaan)

Penulis menjaga kerahasiaan tentang penyakit yang dialami klien dan

identitas klien.
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan
dilakukan oleh Agus Seninto dengan judul “Studi Kasus Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Denpasar
Selatan”

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila dalam penelitian ini saya ingin mengundurkan diri,
maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu – waktu tanpa sanksi apapun.

Denpasar,
Saksi Yang memberikan persetujuan

………………………. ……..……………………

Denpasar,
Peneliti

Agus Seninto
NIM. 16E11526

Anda mungkin juga menyukai